29. Hikayat Cerita Rakyat Si Kelingking
Alkisah, hiduplah sepasang suami istri di sebuah desa di Pulau Belitung. Walaupun hidup miskin, mereka tetap rukun dan bahagia. Namun, mereka belum mempunyai anak. Mereka tidak putus asa, hampir setiap saat berdoa kepada Tuhan.
“Ya, Tuhan! Karuniakanlah kepada kami seorang anak, walaupun sebesar kelingking!” Itulah doa yang selalu mereka panjatkan. Tidak berapa lama sang istri mengandung.
Beberapa bulan kemudian, sang istri pun melahirkan. Alangkah terkejutnya mereka, ketika melihat bayinya hanya sebesar kelingking. Oleh karena itu, mereka memberinya nama Si Kelingking.
Pada awalnya mereka sulit menerimanya. Walaupun badannya sangat kecil, tetapi Si Kelingking mampu menghabiskan makanan yang banyak. Kesabaran mereka seperti sirna menghadapi Si Kelingking yang sangat rakus. Akhirnya, mereka sepakat untuk membuang jauh-jauh Si Kelingking.
Pada suatu hari, sang ayah mengajak Si Kelingking ke hutan untuk mencari kayu. Setibanya di tengah hutan, sang ayah segera menebang pohon besar yang diarahkan kepada anaknya. Beberapa saat kemudian, pohon besar itu pun roboh menimpa Si Kelingking. Setelah memastikan dan yakin anaknya mati, sang ayah segera kembali ke rumahnya. Mendengar cerita suaminya, sang istri pun menjadi senang. Mereka lupa bahwa membunuh anak sendiri adalah perbuatan tercela.
“Bang! Mulai hari ini, hidup kita akan tenang,” kata sang istri kepada suaminya. Baru saja kata-kata itu terlontar dari mulut istrinya, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari luar rumah.
“Ayah…! Ayah…! Diletakkan di mana kayu ini.” Suara keras terdengar dari luar rumah.
Istrinya pun bertanya, “Bang! Bukankah anak itu sudah mati?” tanya istrinya heran.
“Ayo, kita lihat!” seru sang suami penasaran. Mereka sangat terkejut melihat si Kelingking sedang memikul sebuah pohon besar di pundaknya. Setelah meletakkan kayu besar itu, Si Kelingking langsung mencari makanan di rumahnya. Karena merasa kelaparan, ia pun menghabiskan sebakul nasi. Sementara ayah dan ibunya hanya duduk terbengong-bengong melihat anaknya, tidak tahu apa yang harus mereka perbuat.
Singkat cerita, meskipun sudah beberapa kali disingkirkan, tetapi ia tetap kembali lagi. Tak ada akal untuk mengenyahkannya lagi dari kehidupan mereka. Ketika melihat Si Kelingking begitu lahapnya makan dan seolah tak pernah tahu niat jahat orang tuanya, akhirnya mereka tersadar. Si Kelingking adalah darah dagingnya, sudah seharusnya ia dipelihara dengan baik. Sejak saat itu, mereka menerima keadaan Si Kelingking apa adanya. Ternyata keberadaan Si Kelingking sangat berguna, dengan tenaganya yang besar, Si Kelingking mampu melakukan pekerjaan yang berat. Pada akhirnya kehidupan mereka menjadi lebih baik, Si Kelingking menjadi sumber tambahan penghasilan keluarganya.
Pesan moral dari Kumpulan Dongeng Anak Bergambar : Si Kelingking adalah setiap ucapan adalah doa dan janganlah memandang rendah orang lain, serta hidup dan matt seseorang ditentukan oleh Tuhan bukan oleh manusia
Kesimpulan dan Pesan Moral
Pesan moral dari kumpulan cerita rakyat ini adalah
Perbuatan baik harus dibalas dengan perbuatan baik juga.
Orang yang berbuat baik akan mendapatkan hasil yang baik juga, dan sebaliknya orang yang berbuat tidak baik akan mendapatkan hukuman atas perbuatannya.
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Sayangi kedua orang tua kita seperti mereka yang menyayangi dan merawat kita ketika kecil. Ingatlah bahwa doa mereka akan di kabulkan oleh Tuhan.
Tuhan akan menolong orang yang mau berusaha dengan maksimal. Dan setiap masalah tentu pasti ada jalan keluarnya.
Kebohongan dan kejahatan pasti akan terungkap dan mendapat balasannya
Tip mendongeng cerita rakyat yang menarik dan disukai anak anda
Seberapapun bagusnya satu cerita rakyat, cara anda membacakan atau mendongeng untuk anak-anak anda akan sangat berpengaruh. Kami memiliki beberapa tip agar sesi dongeng menjadi hal yang menyenangkan dan ditunggu oleh anak-anak. Dan pastinya manfaat dan tujuan dari mendongeng sampai kepada anak-anak kita.
- Jadilah kreatif saat Anda membacakan cerita untuk anak Anda. Biasanya, kepribadian atau karakter cerita paling menarik minat anak. Jadi gunakan suara yang berbeda untuk setiap karakter atau intonasi yang berbeda, untuk menghidupkan karakter tersebut. Menggunakan suara dan intonasi yang tepat saat sebuah kejadian (menangis, tertawa, marah, dll) akan membuat sesi cerita menyenangkan dan berkesan untuk anak-anak Anda.
- Jika Anda menggunakan buku atau gambar, letakkan di depan anak-anak Anda. Anda dapat meminta mereka untuk membalik halaman atau melacak kata-kata saat Anda membaca.
- Bicarakan tentang cerita setelah Anda selesai membacanya. Ajukan pertanyaan kepada anak-anak Anda di sepanjang dongeng dan bahas moral cerita pada akhirnya. Dengan cara ini, Anda juga akan tahu jika anak-anak Anda memahami apa yang terjadi dalam cerita. Mengajukan pertanyaan dari waktu ke waktu akan membuat anak-anak tetap terlibat dan itu akan mendorong perkembangan bicara pada anak-anak. Anda juga dapat menunjukkan kata-kata baru dalam cerita dan menyampaikan artinya kepada anak-anak Anda – ini akan mengembangkan kosa kata mereka.
- Baca dengan keras bersama anak-anak Anda. Mintalah anak Anda membaca bersama Anda. Ini akan mendorong kebiasaan membaca pada anak Anda dan juga meningkatkan keterampilan membaca.
- Bawa cerita ke luar. Anda tidak harus duduk di tempat tidur dengan anak-anak Anda saat menceritakan sebuah kisah kepada mereka – Anda dapat mengambil cerita itu di luar empat dinding rumah Anda. Misalnya, jika Anda membaca sebuah cerita tentang ‘kesenangan di taman’, bawa anak Anda ke taman hiburan, taruh selimut di bawah pohon di taman itu, dan bacalah cerita di sana. Ini akan membuat cerita lebih seperti hidup dan anak Anda akan lebih menikmatinya.
- Cobalah membaca cerita di waktu yang berbeda dalam sehari. Waktu bercerita tidak harus selalu menjelang waktu tidur. Cobalah membacakan cerita untuk anak-anak Anda di waktu yang berbeda di siang hari seperti di sore atau malam hari untuk memahami rentang perhatian anak Anda. Setelah Anda tahu waktu ketika rentang perhatian anak Anda adalah yang tertinggi, bacakan cerita kepadanya selama waktu itu.
Jadikan mendongeng menyenangkan dan mengasyikkan dengan tips di atas. Kiat-kiat ini akan membantu Anda menjadikan waktu bercerita sebagai bagian favorit dari hari mereka. Baca juga kisah moral pendek di atas untuk anak-anak Anda – kami yakin mereka akan senang mendengarkan cerita-cerita ini. Selanjutnya, cerita pendek ini dengan nilai-nilai moral bahkan akan mengajarkan anak-anak Anda beberapa pelajaran penting yang akan selalu mereka ingat.
Mengapa membacakan cerita rakyat atau mendongeng itu penting?
Anak Anda sekarang tumbuh dan belajar hal-hal baru setiap hari. Selama tahap perkembangan inilah ia perlu diberi nilai dan pengetahuan yang baik, dan mendongeng adalah cara yang hebat dan interaktif untuk melakukannya.
- Bercerita membantu menanamkan kebiasaan membaca pada anak-anak.
- Ini juga membantu mereka meningkatkan pengetahuan dan mempelajari fakta-fakta tentang hewan, tumbuhan, benda, dan berbagai daerah dan dunia.
- Ini memperluas wawasan mereka dan memungkinkan mereka untuk berpikir dalam perspektif yang lebih luas.
- Bercerita juga membantu meningkatkan kosa kata dan memungkinkan anak-anak mempelajari kata-kata baru.
- Ini juga membantu membangun keterampilan berpikir yang lebih baik dan merupakan kegiatan yang membantu mereka tumbuh baik secara emosional maupun mental.
Apa saja contoh cerita rakyat?
Banyak sekali contoh cerita rakyat baik dari dalam maupun luar negeri, pada posting ini ada 29 cerita rakyat yang dapat anda baca, yaitu:
- Lutung Kasarung
- Malin Kundang
- Nyi Roro Kidul Penguasa Laut Selatan
- Si Pitung : Jagoan Dari Betawi
- Timun Mas : Perjanjian Dengan Raksasa
- Jaka Tarub
- Cindelaras
- Ande Ande Lumut
- Keong Mas
- Asal Muasal Gunung Tangkuban Perahu Kisah Sangkuriang
- Batu Menangis
- Asal Mula Danau Toba
- Bawang Merah dan Bawang Putih
- Roro Jonggrang Legenda Asal Mula Candi Prambanan
- Rawa Pening
- Asal Muasal Telaga Warna
- Dongeng Joko Kendil
- Si Kabayan memenangkan kontes
- Saudagar yang Kikir
- Kadal Hitam Yang Sedang Bersedih
- Balasan Serigala
- Hikayat Abu Nawas
- Kisah 1001 Malam Aladin
- Kancil dan buaya
- Legenda Si Lancang
- Putri Tujuh : Asal Usul Dumai
- Si Pahit Lidah
- Si Kelingking
Apa cerita rakyat Jawa Barat?
Cerita rakyat Jawa Barat adalah kisah yang diceritakan secara turun temurun di masyarakat yang berasal dari Jawa Barat. Banyak sekali cerita rakyat yang berasal dari Jawa Barat diantaranya adalah:
- Kisah Purbasari dan Purbararang
- Dongeng Si Kabayan
- Ki Rangga Gading
- Sangkuriang
- Situ Bagendit
- Telaga Warna
- Ciung Wanara
- Asal usul nama Bandung
Legenda-legenda tersebut untuk lebih jelasnya dapat di baca pada kategori CERITA RAKYAT JAWA BARAT
Apa itu dongeng legenda dan apa saja yang termasuk dongeng legenda?
Menurut Wikipedia, Dongeng Legenda (bahasa Latin: legere) adalah cerita rakyat yang berisikan tentang tokoh, peristiwa, atau tempat tertentu yang mencampurkan fakta historis dengan mitos. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai “Sejarah” kolektif (folk history).
Jika menurut Buku Sari Kata Bahasa Indonesia, legenda adalah cerita rakyat zaman dahulu yang berkaitan dengan peristiwa dan asal usul terjadinya suatu tempat.
Beberapa contoh yang dikategorikan sebagai legenda adalah:
- Asal Usul Banyuwangi, Kisah Raden Banterang Dan Putri Surti
- Asal Muasal Koala Pertama
- Asal Usul Gunung Xao Needle
- Asal Usul Bukit Baruwadi
- Asal Muasal Selandia Baru (Dengan Pesan Moral)
- Asal Usul Kota Singapura
- Asal Usul Danau Batur, Cerita Rakyat Bali
- Asal Mula Sungai Landak
- Legenda Asal Mula Selat Bali)
Dan masih banyak yang lainnya yang bisa di cari pada kategori Legenda
Apa saja cerita rakyat dari Jawa Timur
Cerita rakyat yang berasal dari Jawa Timur sudah pernah kami posting khusus di kategori tersendiri yaitu cerita rakyat Jawa Timur. Beberapa contoh nya adalah:
- Legenda Tengger (Gunung Bromo)
- Legenda Asal Mula Gunung Kelud
- Asal Mula Banyuwangi
- Legenda Jaka Tarub dan Nawang Wulan
- Asal Mula Kota Surabaya
- Asal Mula Candi Pari (Candi Padi)
- Kisah Keong Emas
- Kisah Rakyat Ande-Ande Lumut
- Usul Reog Ponorogo
- Kisah Arya Menak
- Legenda Timun Mas
- Kisah Rangga Gading
- Keong Mas
- Damar Wulan
- Dongeng Cindelaras
Apa saja cerita rakyat dari Jawa Tengah?
Cerita rakyat yang berasal dari Jawa Tengah kami posting pada kategori khusus yaitu kategori cerita rakyat Jawa Tengah yang dapat di akses pada link berikut ini CERITA RAKYAT JAWA TENGAH
Beberapa contoh yang termasuk kedalam kategori ini adalah:
- Kisah Roro Jonggrang Dibalik Kemegahan Candi Prambanan
- Legenda Gunung Slamet
- Asal Mula Baturaden
- Ringkasan Cerita Jaka Tarub dan 7 Bidadari + Hikmahnya
- Cerita Roro Jonggrang Legenda dari Jawa Tengah dan Jogja
- Legenda Suronggotho
- Dongeng Roro Mendut
- Dongeng Joko Kendil
- Timun Mas
- Dongeng Cerita Nyi Roro Kidul Ratu Pantai Selatan
- Cerita Rakyat Joko Tingkir Dongeng dari Jawa Tengah
Apa yang Dimaksud Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Dalam Cerita Rakyat?
Unsur-Unsur Instrinsik Dalam Cerita Rakyat
1. Tema
Tema merupakan inti persoalan yang menjadi dasar dalam sebuah cerita. Oleh karenanya, agar bisa mendapatkan tema dalam sebuah cerita, pembaca tentunya harus membaca cerita tersebut hingga selesai. Tema pada cerita rakyat akan dikaitkan dengan pengalaman kehidupan. Biasanya tema cerita rakyat mengandung elemen alam, kejadian sejarah, kesaktian, dewa, misteri, hewan, dll.
2. Latar atau setting pada cerita rakyat
Latar adalah informasi mengenai waktu, suasana, dan juga lokasi dimana cerita rakyat itu berlangsung.
- Latar Lokasi atau Tempat
Latar lokasi adalah informasi pada cerita yang menjelaskan tempat cerita itu berlangsung. Sebagai Contoh latar lokasi cerita adalah di kerajaan, di desa, di hutan, di pantai, di kahyangan, dll.
- Latar Waktu
Latar waktu merupakan saat terjadinya peristiwa dalam dongeng, sebagai contoh pagi hari, pada jaman dahulu kala, malam hari, tahun sekian, saat matahari terbenam dll.
- Latar Suasana
Latar suasana adalah informasi yang menyebutkan suasana pada kejadian dalam dongeng berlangsung. Sebagai contoh latar suasana adalah rakyat hidup damai dan sejahtera, masyarakat hidup dalam ketakutan karena raja yang kejam, hutan menjadi ramai setelah purbasari hidup disana, dll
3. Tokoh
Tokoh merupakan pemeran pada sebuah cerita rakyat. Tokoh pada cerita rakyat dapat berupa hewan, tumbuhan, manusia, para dewa dll.
Menurut sifatnya penokohan dibagi tiga yaitu :
- Tokoh utama (umumnya protagonis) adalah tokoh yang menjadi sentral pada cerita. Tokoh ini berperan pada sebagian besar rangkaian cerita, mulai dari awal sampai akhir cerita. Pada umumnya, tokoh utama ditampilkan sebagai tokoh tokoh yang memiliki sifat baik. Tetapi tidak jarang ditemukan tokoh utama diceritakan lucu, unik atau jahat sekalipun.
- Tokoh lawan (umumnya antagonis). antagonis secara pengertian merupakan tokoh yang selalu berlawanan dengan tokoh protagonis. Pada umunya, tokoh antagonis ditampilkan sebagai tokoh ”hitam”, yaitu tokoh yang bersifat jahat.
- Tokoh pendamping (tritagonis). Tritagonis merupakan tokoh pendukung.
Menurut cara menampilkan wataknya penokohan dibagi dua yaitu :
- Secara langsung yaitu watak tokoh bisa dikenali pembaca karena telah dijelaskan oleh pengarang
- Seara tidak langsung yaitu watak tokoh bisa dikenali pembaca dengan membuat kesimpulan sendiri dari dialog, latar suasana, tingkah laku, penampilan, lingkungan hidup, dan pelaku lain
4. Alur
Merupakan runtutan kejadian pada sebuah cerita rakyat. Biasanya cerita rakyat meliputi lima rangkaian peristiwa yaitu saat pengenalan (pembukaan) , saat pengembangan, saat pertentangan (konflik), saat peleraian (rekonsiliasi), dan tahap terakhir adalah saat penyelesaian. Secara umum alur dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
- Alur maju
- Alur mundur
- Alur campuran
5. Sudut pandang
Sudut pandang merupakan bagaimana cara penulis menempatkan dirinya dalam sebuah cerita, atau dengan kata lain dari sudut mana penulis memandang cerita tersebut. Sudut pandangan memiliki pernanan yang sangat penting terhadap kualitas dari sebuah cerita. Sudut pandang secara umum dibagi dua yaitu
- Sudut pandang orang pertama : penulis berperan sebagai orang pertama yang bisa menjadi tokoh utama maupun tokoh tambahan pada cerita
- Sudut pandang orang ketiga : Penulis berada di luar cerita serta tidak terlibat secara langsung pada cerita. Penulis menjelaskan para tokoh didalam cerita dengan menyebut nama tokoh atau kata orang ketiga yaitu “dia, mereka”.
6. Amanat atau pesan moral
merupakan nilai-nilai yang terkandung didalam cerita dan ingin disampaikan agar pembaca mendapatkan pelajaran dari cerita tersebut.
7. Majas (Gaya Bahasa)
Unsur-Unsur Ekstrinsik Dalam Cerita Rakyat
Unsur ekstrinsik merupakan semua faktor luar yang mempengaruhi penciptaan sebuah tulisan ataupun karya sastra. Bisa dikatakan unsur ektrinsik adalah milik subjektif seorang penulis yang dapat berupa agama, budaya, kondisi sosial, motivasi, yang mendorong sebuah karya sastra tercipta.
Unsur-unsur ekstrinsik pada cerita rakyat biasanya meliputi:
- Budaya serta nilai-bilai yang dianut.
- Tingkat pendidikan
- Kondisi sosial di masyarakat
- Agama dan keyakinan
- Kondisi politik, ekonomi, hukum dll.
Baca lengkapnya di : Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Dalam Cerita Rakyat
Sumber dan Referensi
Sebagian besar dari dongeng dan legenda yang ada di blog ini kami kumpulan dari cerita turun-temurun yang berkembang di masyarakat, beberapa sumber yang menjadi referensi kami adalah
- https://www.facebook.com/dongengceritarakyat/ ini merupakan fanpage yang berisi kumpulan cerita anak
- https://www.youtube.com/channel/UC_ay1jdDqXucE6Gk7FhVz5Q Channel youtube yang berisi kumpulan dongeng dunia
- Cerita Rakyat Nusantara
- Cerita Rakyat Indonesia
- Cerita Rakyat
- Cerita Rakyat
Posting Terkait:
- Cerita Rakyat Yang Singkat Dan Menarik Dari Inggris dan Afrika Selatan
- Cerita Dongeng Pengantar Tidur Dengan Pesan Moral Terbaik
- Cerpen Cerita Rakyat yang Pendek dan Mudah dihafal Dari Cina
- Dua Cerita Rakyat Terkenal dari Inggris dan Cina
- Dongeng 1001 Malam Populer Terbaik dari Timur Tengah
- Contoh Sinopsis Cerita Rakyat Dari Filipina dan Timur Tengah
- Cerita Rakyat Singkat : Hikayat Malim Deman