Cerita Rakyat Bahasa Indonesia – Dongeng Cindelaras

Dongeng Cindelaras adalah Cerita rakyat bahasa Indonesia yang akan kakak bagikan di sore hari ini. Kisah ini sangat populer ketika kakak masih kecil. Sekarang giliran kakak yang membagikan cerita rakyat Nusantara ini untuk kallian. Selamat membaca adik-adik.

Dongeng Cindelaras Dan Ayam Jagonya

Kerajaan Jenggala (di sekitar Jawa Timur) dipimpin oleh seorang raja bernama Raden Putra. la didampingi seorang permaisuri yang balk hati dan seorang selir yang cantik. Sayangnya, selir itu memiliki sifat iri dan dengki.

“Seharusnya, akulah yang menjadi permaisuri. Aku harus mencari akal untuk menyingkirkan permaisuri,” pikirnya.

Selir itu berkomplot dengan tabib istana untuk memfitnah permaisuri. Selir berpura-pura sakit parah. Tabib mengatakan bahwa ada seseorang telah meracuni sang selir.

“Orang itu tak lain adalah permaisuri,” kata tabib kepada Raden Putra. Raden Putra marah mendengar itu. la pun memerintahkan patihnya untuk mengusir dan membunuh permaisuri di hutan.

Patih membawa permaisuri yang sedang hamil ke hutan. Tapi, ia tidak mau membunuhnya. la hanya meninggalkan sang permaisuri sendirian di hutan.

Setelah beberapa bulan berada di hutan, permaisuri melahirkan seorang anak laki-laki yang ia berinama Cindelaras.

Beberapa tahun kemudian, seekor burung rajawali menjatuhkan sebutir telur ayam di dekat Cindelaras. “Rajawali itu baik sekali. la memberiku telur ayam,” pikir Cindelaras.

Setelah tiga minggu, telur itu menetas. Anak ayam itu tumbuh menjadi seekor ayam jago yang kuat. Selain itu, bunyi ayam jago itu sungguh aneh, “Kukuruyukkk….Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba. Ayahnya, Raden Putra.”

Mendengar keanehan itu, Cindelaras bertanya kepada ibunya. Ibu Cindelaras pun menceritakan asal-usul mereka. Cindelaras bertekad akan ke istana dan membeberkan kejahatan sang selir.

Dalam perjalanan, Cindelaras bertemu beberapa orang yang sedang menyabung (mengadu) ayam.

Mereka menantang ayam jago Cindelaras. Kemudian, ayam jago Cindelaras pun bertarung melawan ayam-ayam jago milik para penyabung ayam tersebut.

Dalam waktu singkat, ayam jago miIik Cindelaras dapat mengalahkan lawannya dengan mudah.

Berita tentang kehebatan ayam jago milik Cindelaras tersebar cepat hingga ke telinga Raden Putra. Raden Putra pun penasaran ingin mengadu ayam jagonya dengan ayam jago Cindelaras.

Dongeng  Cindelaras Dan Ayam Jagonya

Cindelaras bersedia mengadu ayam jagonya. Tapi, ia mengajukan syarat kepada Raden Putra. Apabila, ayam jago miliknya menang, Raden Putra harus memberikan setengah kekayaannya.

Raden Putra setuju. Akhirnya, ayam jago milik Cindelaras dan ayam jago milik Raden Putra bertarung dengan hebat. Tidak lama berselang, ayam jago Cindelaras mampu menaklukkan ayam jago Raden Putra

“Aku mengaku kalah,” kata Raden Putra dengan kecewa.

“Siapakah kau sebenarnya?” tanya Raden Putra.

Cindelaras membungkuk dan membisikkan sesuatu pada ayamnya. Tidak berapa lama, ayamnya berbunyi, “Kukuruyuk. Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba. Ayahnya, Raden Putra.”

“Benarkah itu?” tanya Raden Putra keheranan.

“Benar Baginda. Nama hamba, Cindelaras. Ibu hamba adalah permaisuri Baginda,” jawabnya. Bersamaan dengan itu, patih menghadap dan menceritakan semua peristiwa yang sebenarnya telah terjadi kepada Raden Putra.

“Aku telah melakukan kesalahan,” kata Raden Putra.

Akhirnya, Raden Putra, permaisuri, dan Cindelaras berkumpul kembali. Sementara, sang selir menjalani hukuman pengasingan karena kejahatannya. Lalu, setelah Raden Putra meninggal, Cindelaras menggantikan kedudukan ayahnya menjadi raja.

Pesan Moral dari Dongeng Cindelaras Dan Ayam Jagonya adalah jadiah anak yang pintar dan pemberani. Sebab anak yang pintar dan pemberani, akan mudah menyelesaikan masalah.

Cerita Rakyat Bahasa Indonesia : Kera Jadi Raja

Pada suatu hari, singa sang raja hutan mati dipanah pemburu. Penghuni hutan rimba jadi gelisah. Mereka tidak punya raja lagi. Akhirnya, mereka segera berkumpul untuk memilih raja yang baru.

Hewan pertama yang dicalonkan adalah macan tutul. Tetapi, macan tutul menolak. “Jangan! Melihat manusia saja aku sudah lari tunggang-langgang,” ujarnya.

“Kalau begitu kau saja, Badak. Kau sangat kuat,” kata binatang lain.

“Tidak-tidak, penglihatanku kurang baik. Aku suka menabrak pohon,” tolak badak.

“Oh, mungkin kau saja yang jadi raja, Gajah. Badanmu sangat besar sekali,” ujar binatang-binatang lain.

“Ah, tidak mau. Aku tidak bisa berkelahi dan gerakanku sangat lambat,” sahut gajah.

Binatang-binatang pun menjadi bingung. Mereka belum menemukan raja pengganti singa.

Saat mereka putus asa dan hendak bubar, tiba-tiba kera berteriak, “Manusia saja yang kita jadikan raja. Bukankah ia yang membunuh singa.”

“Tapi, itu tidak mungkin,” jawab tupai.

“Coba kalian semua perhatikan aku. Aku mirip dengan manusia, bukan? Maka aku cocok menjadi raja,” ujar kera. Setelah melalui perundingan, penghuni hutan menyetujui kera menjadi raja yang baru.

Setelah diangkat menjadi raja, tingkah laku kera sama sekali tidak seperti layaknya raja. Kerjanya hanya bermalas-malasan sambil menyantap makanan yang lezat-lezat.

Lama-lama, penghuni hutan menjadi kesal, terutama serigala. Serigala berpikir, “Bagaimana si kera bisa menyamakan dirinya dengan manusia, ya? Badannya saja yang mirip. Tetapi, otaknya tidak.”

Serigala mendapat ide. Suatu hari, ia menghadap Kera. “Tuanku, saya menemukan makanan yang sangat lezat. Saya yakin, Tuan pasti suka. Saya akan antarkan Tuan ke tempat itu,” ujar serigala.

Tanpa pikir panjang, kera pergi bersama serigala. Di tengah hutan, terlihat buah-buahan kesukaan kera. Kera yang rakus langsung mengambil buah-buahan itu. Tapi, tiba-tiba kera terperosok ke dalam tanah. Ternyata buah-buahan itu jebakan yang dibuat oleh manusia.

“Tolong, tolong,” teriak kera sambil berjuang keras agar bisa keluar dari perangkap.

Cerita Rakyat Bahasa Indonesia Kera Jadi Raja

“Hahahaha. Tak pernah kubayangkan, seorang raja bisa berlaku bodoh. la terjebak dalam perangkap yang dipasang manusia. Raja seperti engkau mana bisa melindungi rakyatnya,” ujar serigala

Tidak berapa lama, setelah serigala meninggalkan kera, seorang pemburu datang ke tempat itu. Melihat ada kera di dalamnya, ia langsung membawa tangkapannya pulang.

Pesan Moral dari Cerita Rakyat Bahasa Indonesia : Kera Jadi Raja adalah jika kamu diberi kepercayaan, jalankanlah dengan sebaik-baiknya. Jangan suka bermalas-rnalasan dan tidak peduli pada orang lain di sekitarmu. Anak yang rajin dan baik hati akan sukses dan disukai banyak orang.

Ikuti Dongeng Cerita Rakyat Indonesia Cindelaras dengan mambaca artikel kami sebelumnya yaitu Cerita Rakyat Cindelaras – Dongeng dari Jawa Timur