Legenda Asal Usul Banyuwangi, Kisah Raden Banterang Dan Putri Surti

Sejauh ini, legenda yang beredar di masyarakat terkait dengan asal usul banyuwangi sangatlah beragam. Alur cerita yang menjadi dasar kisahnya pun tidak sama. Akan tetapi, seluruh cerita ini memiliki makna dan pesan moral yang sama. Lantas, sudah tahukah anda bagaimana legenda asal usul banyuwangi versi raden banterang dan putri surti? Yuk simak ulasanya di sini.

Raden Banterang Berangkat Berburu

Di suatu hari, terdapat sebiah pangeran tampan yang sangat gagah dan peberani. Pangeran tersebut memiliki hobi berburu di tengah hutan. Suatu saat, dirinya berangkat berburu ditemani dengan para pasukannya. Di tengah perjalanan, Sang pangerang terpisah jauh dengan rombongannya. Saat di dalam hutan, sang pangeran bertemu dengan seorang gadis cantik bernama Surti.

Surti menjelaskan bahwa dirinya kabur dari kejaran musuh, dan keluarganya telah meninggal. Mendengar cerita tersebut, Pangeran Banterang membawa Surati pulang ke istananya. Lama kelamaan, Pangeran Banterang terpikat dengan kebaikan dan kecantikan Surti. Akhirnya mereka menikah dan hidup dengan nyaman dan tenang di Istana.

Putri Surti Bertemu Kakaknya

Suatu hari, Putri Surti keluar dari istana untuk berjalan jalan. Tidak disangka, dirinya bertemu dengan seroang laki laki yang berbaju lusuh. Ternyata, laki laki tersebut adalah kakak kandungnya, yang dirinya kira telah meninggal. Kakak laki lakinya itu mengajak Surti untuk membalaskan dendam kematian ayahnya. Ternyata pembunuh ayah putri Surti adalah ayah Raden Banterang.

Mendengar hal tersebut, Putri Surti sangat bingung. Dirinya memohon kepada sang kakak untuk tidak membunuh Raden Banterang. Sang kakak pun tidak memaksa Putri Surti, dan hanya menitip pesan untuk menyimpan ikat kepala pemberiannya di bawah bantal. Putri surti pun menuruti permintaan kakaknya. Pertemuan itu pun menjadi rahasia yang disembunyikan dari Pangeran Banterang.

Pertengkaran Pangeran Banterang dan Putri Surti

Di suatu ketika, Raden Banterang pergi ke hutan untuk berburu. Tiba tiba datanglah seorang laki laki berbaju lusuh yang mengatakan bahwa sang pangeran harus berhati hati pada putri Surti. Pemuda itu mengatakan bahwa sang putri memiliki niat untuk membunuh pangeran Banterang. Ia juga mengatakan bahwa sang putri menyimpan ikat kepala di bawah bantalnya yang menjadi pertanda penghianatan.

Mendengar cerita tersebut, pangeran segera pulang dan mencari ikat kepala yang dimaksud oleh laki laki yang ditemuinya. Di saat itulah, Pangeran Banterang sangat murka karena menemukan ikat kepala, seperti yang dikatakan oleh pemuda tersebut. Pangeran pun langsung membawa Putri Surti ke tepi sungai. Di sana, sang putri bersumpah jika dirinya tidak memiliki niat untuk membunuh suaminya.

Pangeran Banterang tidak mempercayai isterinya dan menusuk Putri Surti dengan keris serta mendorongnya sampai hanyut terbawa sungai. Sebelum ditusuk, Putri Surti mengatakan “jika setelah kematianku air ini berbau harum, tandanya aku tidak pernah berkhianat.” Tidak disangka air pun berbau harum dan membuat raden banterang menyesal seumur hidupnya.

Pesan Moral

Dari kisah tersebut, dapat diambil pesan bahwa anda tidak boleh menuduh orang sembarangan tanpa mendengar penjelasan darinya terlebih dahulu. Selain itu, anda harus bisa menahan emosi dengan baik, dan tidak boleh bertindak gegabah. Setiap hal yang dilakukan dengan emosi pasti akan berakibat buruk.

Meskipun sederhana, kisah asal usul banyuwangi ini mengandung nasehat yang sangat baik. Tidak heran jika kemudian cerita daerah ini layak dijadikan dongeng pengantar tidur. Sebenarnya masih banyak cerita unik dan menarik yang lain, dua diantaranya yang terbaik adalah Legenda Nai Menggale dan Legenda Batu Bangga.