Dongeng anak sedunia yang ada di blog ini sebagian besar adalah cerita rakyat terbaik yang ada di dunia. Kami mengumpulkan dan menterjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia agar seluruh anak Indonesia bisa tahu cerita anak ini. Selamat membaca.
Dongeng Anak Sedunia Terpopuler Dengan Pesan Moral Terbaik
Dongeng Anak Sedunia : Keledai Dan Kuda
Di satu wilayah di negara Inggris ada seekor keledai yang selalu merasa iri dengan kehidupan seekor kuda. Kuda itu dirawat dengan baik oleh pemilik mereka. Dia ditempatkan di kandang yang bersih, selalu dimandikan, dan selalu diberi makan yang enak. Dia juga tidak pernah disuruh untuk bekerja.
Sedangkan si keledai, dia harus bekerja keras setiap hari, mengangkut barang dan menarik gerobak yang berat. Dia tinggal di sebuah kandang yang jarang dibersihkan, dan hampir tidak pernah dimandikan. Selain itu, dia selalu diberi makan seadanya.
Namun sat terjadi peperangan, seorang tentara dengan persenjataan lengkap datang dan naik ke atas kuda itu, lalu menungganginya ke medan perang. Musuh jauh lebih kuat, dan tentara itu gugur. Kuda yang malang itu terluka parah, lalu mati di medan perang. Si keledai, melihat semua itu, lalu menyadari bahwa selama ini dia salah. Ternyata nasibnya jauh lebih baik dibandingkan kuda itu.
Pesan moral yang dapat diambil dari dongeng anak dunia Keledai dan Kuda : Terkadang kita melihat orang lain, dan merasa bahwa dia lebih bahagia dan bernasib lebih baik dari kita. Padahal, kenyataannya, belum tentu seperti itu. Selain itu, pasti ada banyak orang yang nasibnya tidak sebaik kita. Jadi, marilah kita bersyukur dengan apa pun yang kita miliki.
Baca juga cerita anak terbaik kami pada posting:
- Kisah Untuk Anak – 2 Cerita Dongeng Dunia Terbaik
- Kumpulan Dongeng Dunia Terbaik – Edisi Dongeng Mancanegara
- Contoh Cerita Pendek Anak – Dongeng Dunia
- Buku Cerita Anak : Tiga Dongeng Dunia Terbaik
- Cerita Rakyat Yang Singkat (Dongeng Dunia)
- Daftar Cerita Rakyat Dongeng Dunia Terbaik
Dongeng Anak Sedunia : Pot Yang Retak
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang nenek yang memiliki dua buah pot besar, yang digantungkan pada sebatang kayu, dan dia bawa di bahunya untuk mengambil air di mata air setiap hari. Salah satu pot itu sudah retak, sedangkan yang satunya masih utuh, dan selalu dapat dia gunakan untuk membawa air dengan baik. Sedangkan pot yang sudah retak, selalu menyisakan separuhnya saja saat dia tiba di rumah.
Setiap hari selama bertahun-tahun nenek itu mengambil air dengan menggunakan kedua potnya, dan sampai di rumah dengan air sebanyak satu setengah pot. Pot yang utuh sangat bangga dengan dirinya. Sedangkan pot yang retak merasa malu dan sedih, karena dia hanya bisa membawa separuh dari kemampuan sesungguhnya.
Suatu hari, pot yang retak berkata kepada si nenek. “Nek, aku malu, karena retak di tubuhku ini aku hanya bisa menampung sedikit air saja setiap harinya.”
Si nenek tersenyum, “Apakah kamu tidak melihat, bahwa di sepanjang jalan dari rumah ke mata air, ada banyak bunga yang tumbuh di sisi yang kamu lalui, dan bukan sisi yang satunya? Itu karena aku sudah lama tahu tentang retak di tubuhmu.
Dan aku sengaja menanam biji-biji bunga di sepanjang jalan, di sisi yang kamu lalui.
Karena itu lah, selama bertahun-tahun aku bisa memetik bunga-bunga yang indah untuk hiasan di rumah. Jika tidak ada kamu, bunga-bunga yang indah ini tidak akan bisa tumbuh karena kurang air, dan rumah ini pasti kurang indah.”
Baca juga cerita anak terbaik kami pada posting:
- Kumpulan Cerita Rakyat Dongeng Dunia Fabel Terbaik
- Cerita Rakyat Dunia (Kumpulan Dongeng Dunia)
- Kumpulan Dongeng Dunia – Kue Johnny
Kategori: Dongeng Dunia
Dongeng Anak Sedunia : Si Monyet dan Si Kura-kura
Dahulu, hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Mereka adalah sahabat yang akrab. Tak pernah terpisahkan oleh jarak dan waktu. Setiap pagi, mereka selalu jalan bersama, makan bersama, semua selalu bersama. Suatu hari, mereka menemukan beberapa biji pisang. “Hei, Ra. Gimana kalau kita tanam biji pisang ini? Siapa tahu berbuah,” kata monyet. “Ya, ya. Ayo kita tanam biji pisang ini,” kata kura-kura semangat.
Mereka pun kembali ke rumah mereka masing-masing. Di rumah monyet, ia menanam biji pisang itu di halaman rumahnya. Tapi, monyet tidak rajin merawatnya. Terkadang seminggu sekali. Bahkan pernah dalam seminggu tidak dirawat sedikitpun. Maka, pohon pisang monyet masih kecil sekali.
Sementara itu, kura-kura menanam pohon pisang itu dengan rajin. Dia selalu menyiramnya setiap hari. Akhirnya pohon pisang kura-kura sudah besar dan berbuah.
Suatu hari, monyet pergi ke rumah kura-kura. Dilihatnya pisang yang sudah besar dan matang. Kebetulan juga kura-kura meminta tolong pada monyet. “Sahabat baikku, maukah kau petikkan untukku pisang itu? Tenang saja, kau juga akan kubagi,” kata kura-kura. Dalam hati monyet, monyet senang. Tapi, ada suatu niat jahat. Dia akan memanjat pohon lalu memakan semua pisang kura-kura tanpa memberinya. “Baiklah, aku akan mengambilnya,” kata monyet. Monyet lalu memanjat pohon itu.
Begitu sampai di atas, monyet langsung memakan pisang yang ada di pohon itu. Kura-kura kaget dan marah. “Hei sahabatku! Mengapa kau makan pisangku?!” tanya kura-kura marah. Si monyet tak menghiraukannya lagi. Dimakannya semua pisang itu sampai kenyang. Tapi salah satu dari dahan pisang itu retak. Akhirnya dahan itu jatuh bersama monyet. Si monyet itu pun meringis kesakitan. Tulang punggungnya patah.
Baca juga cerita anak terbaik kami pada posting:
- Kumpulan Cerita Dongeng Anak Terbaik Dunia Dengan Pesan Moral
- Cerita Dongeng Rakyat Jerman Brother and Sister (Terpopuler)
- Dongeng Anak Dunia : Kisah Semut dan Belalang
- Dongeng Anak Dunia dari Jerman : Hansel dan Gretel
- Dongeng Anak Jepang : Shiro Anjing Penemu Harta Karun
- Dongeng Anak Amerika Serikat : Jack dan Batang Jagung
- Dongeng Sebelum Tidur Australia : Anak Jujur dan Apel Merah
- Dongeng Anak Australia : Mayrah, Angin yang Mengusir Musim Dingin
- Dongeng Anak Spanyol : Mogu dan Pohon Pengetahuan
- Cerita Dongeng Inggris : Guliver di Negeri Liliput
Dongeng Anak Sedunia : Asal Muasal Rumah Siput
SiputDahulu kala, siput tidak membawa rumahnya kemana-mana. Pertama kali siput tinggal di sarang burung yang sudah ditinggalkan induk burung di atas pohon. Malam terasa hangat dan siang terasa sejuk karena daun-daun pohon merintangi sinar matahari yang jatuh tepat ke sarang tempat siput tinggal. Tetapi ketika musim hujan datang, daun-daun itu tidak bisa lagi menghalangi air hujan yang jatuh. Siput menjadi basah dan kedinginan terkena air hujan.
Kemudian siput pindah ke dalam lubang yang ada di batang pohon, Jika hari panas, siput terlindung dengan baik, bahkan jika hujan turun, siput tidak akan basah dan kedinginan. Sepertinya aku menemukan rumah yang cocok untukku, gumam siput dalam hati.
Tetapi di suatu hari yang cerah, datanglah burung pelatuk. Tok..tok…tok…burung pelatuk terus mematuk batang pohon tempat rumah siput, siput menjadi terganggu dan tidak bisa tidur. Dengan hati jengkel, siput turun dari lubang batang pohon dan mencari tempat tinggal selanjutnya. Siput menemukan sebuah lubang di tanah, kelihatannya hangat jika malam datang, pikir siput. Siput membersihkan lubang tersebut dan memutuskan untuk tinggal di dalamnya. Tetapi ketika malam datang, tikus-tikus datang menggali dari segala arah merusak rumah siput. Apa mau dikata, siput pergi meninggalkan lubang itu untuk mencari rumah baru.
Siput berjalan terus sampai di tepi pantai penuh dengan batu karang. Sela-sela batu karang dapat menjadi rumahku, siput bersorak senang. Aku bisa berlindung dari panas matahari dan hujan, tidak akan ada burung pelatuk yang akan mematuk batu karang ini, dan tikus-tikus tidak akan mampu menggali lubang menembus ke batu ini.
Siput pun dapat beristirahat dengan tenang, namun ketika air laut pasang dan naik sampai ke atas batu karang, siput ikut tersapu bersama dengan ombak. Sekali lagi siput harus pergi mencari rumah baru. Ketika berjalan meninggalkan pantai, siput menemukan sebuah cangkang kosong, bentuknya cantik dan sangat ringan. Karena lelah dan kedinginan, siput masuk ke dalam cangkang itu. Siput merasa hangat dan nyaman lalu tidur bergelung di dalamnya.
Saat pagi tiba, siput sadar telah menemukan rumah yang terbaik baginya. Cangkang ini sangat cocok untuknya. Aku tidak perlu lagi cepat-cepat pulang jika hujan turun, aku tidak akan kepanasan lagi, tidak ada yang akan menggangguku. Aku akan membawa rumah ini bersamaku kemanapun aku pergi.
Baca juga cerita anak terbaik kami pada posting:
- Cerita Dongeng Manusia Dengan Pesan Moral
- Kumpulan Dongeng Cerpen Anak Yunani Terbaik dengan Pesan Moral
- Kumpulan Cerita Dongeng Barat Terbaik Dari Norwegia
- Dongeng Anak Prancis : Si Cantik Dan Buruk Rupa Bagian I
- Cerita Dongeng Terkenal Fabel Dunia : Tarian Indah Monyet
- Contoh Cerita Dongeng Pendek Anak Terbaik dari Yunani
- Kumpulan Cerita Dongeng Anak Anak Terbaik dari Yunani
- Cerita Dongeng Yang Pendek dari Jerman dan Yunani
- Cerita Dongeng Yang Singkat dari Yunani
- Cerita Dongeng Untuk Anak PAUD Terbaik dari Yunani