Disadur dari https://www.teachingenglish.org.uk menceritakan cerita pendek pendidikan sebelum anak tidur ternyata memiliki banyak sekali manfaat, diantaranya adalah :
1. Memberi wawasan anak-anak dalam mengeksplorasi beragam budaya baik budaya sendiri maupun dari negara lain.
2. Menjadikan anak lebih berempati dengan orang / tempat / situasi yang tidak dikenal
3. Memberi wawasan mengenai berbagai kebijaksanaan dan nilai kebaikan itu berlaku umum untuk semua orang dan semua budaya
4. Memberikan gambaran tentang pengalaman hidup universal
5. Membantu anak-anak mendapatkan ide-ide baru
6. Memperlihatkan perbedaan dan kesamaan budaya di seluruh dunia
7. Meningkatkan kesediaan anak untuk mengomunikasikan pikiran dan perasaan
8. Meningkatkan kemampuan verbal
9. Mendorong imajinasi serta kreativitas
10. Mendekatkan hubungan orang tua dan anak, jika dkeritakan oleh orang tua
Oleh karena manfaatnya yang sangat banyak untuk tumbuh kembang anak, kami tidak akan bosan untuk terus berbagi cerita pendek anak di blog ini.
Berdasarkan wikipedia, cerita pendek adalah salah satu bentuk prosa naratif fiktif. Pada umumnya bentuk prosa naratif fiktif langsung pada inti cerita, sehingga kekuatan dari cerpen memang pada inti cerita dibandingkan dengan cerita fiksi lainnya.
Kumpulan Cerita Pendek Singkat dengan Pesan Moral Terbaik
1. Cerita Pendek Fabel : Ibu Musang yang Gigih
Beberapa hari ini cuaca sangat panas. Matahari rnemang bersinar dengan amat terik, membuat para binatang di hutan kehausan, tak terkecuali lbu Musang.
“Aku harus mencari air, agar anak-anakku tak kehasusan,” ucap Ibu Musang.
Ibu Musang pun berjalan menyusuri hutan. Namun, air di hutan sepertinya telah habis.Tak ada sumber air yang bisa diambil airnya.
Tiba-tiba, mata Ibu Musang tertuju pada sebuah pohon. Pohon itu berbuah sangat lebat.
“Mungkin aku bisa mengambil buah itu. Tampaknya buah itu mengandung banyak air,” gumam Ibu Musang.
Ibu Musang mencoba menggapai buah itu. Sayang, tubuhnya terlalu pendek.Tangannya tak dapat menjangkau buah yang letaknya sangat tinggi
“Aku harus mencoba cara lain,” pikir lbu Musang.
Ibu Musang mundur beberapa langkah, lalu melompat Tapi, tetap saja, ia tidak bisa menjangkau buah itu.
“Mungkin aku kurang jauh mengambil ancang-ancang,” ucap Ibu Musang.
lbu Musang mundur semakin jauh. Lalu ia berlari, kemudian melompat untuk mengambil buah itu.Tapi, lagi-lagi ia gagal.
Begitu pula selanjutnya. Meskipun ia berusaha dengan keras, tak kunjung ia menuai hasil. lbu Musang pun putus asa.
“Sudahlah, Mungkin buah itu ditakdirkan untuk tak kumakan. Lebih baik aku mencari sungai untuk kuambil airnya,” ucap Ibu Musang yang sudah menyerah.
Ibu Musang kembali melanjutkan perjalanan. Di tengah perjalanan, ia melihat tanaman kantung semar Biasanya, kantung semar menyimpan banyak air.
Sayangnya, kantung semar itu tumbuh di tebing yang tinggi.
“Aku harus mengambil kantung semar itu,” pikir Ibu Musang.
Berkali-kali mencoba, Ibu Musang tetap tidak bisa menggapai kantung semar.
Ia pun kembali menyerah.
“Ah, sudahlah. Pasti akan ada banyak air di sungai,” ujar Ibu Musang.
Olala, sesampainya di sungai, ternyata sungai pun kering. Tak ada air sama sekali. Akhirnya, Ibu Musang pulang dengan tangan kosong. Ya! Ia tak dapat membawakan air untuk anak-anaknya yang mungkin sudah kehausan.
Pesan moral dari cerita pendek anak bergambar ini adalah jangan mudah berputus asa, ya. Bila satu cara tak berhasil, berusahalah dengan cara yang lain.
Baca juga:
- Contoh Cerpen Bahasa Indonesia Terbaik untuk Anak
- Contoh Cerpen Pendek si Cantik dan si Buruk Rupa
- Dongeng Cerpen Fabel Singkat : Pengalaman Katak
2. Cerita Pendek Tentang Pendidikan : Pemuda yang Malas
Ada seorang pemuda yang sangat miskin. Ia tidak memiliki pekerjaan. Suatu ketika, saudagar kaya nan baik hati mengangkat pemuda itu sebagai pembantunya. Kini, hidup pemuda itu menjadi jauh lebih baik.
Pemuda itu tak lagi kekurangan makanan, bajunya pun sudah bagus. Ia bahkan tak tampak seperti pembantu.
Suatu hari, si saudagar mendapat undangan jamuan makan malam di istana.
Ia ingin tampil dengan pakaian baru. Si saudagar pun menyuruh si pemuda untuk memintal kapas.
“Pintal kapas ini menjadi kain. Aku akan menggunakan baju dari kapas untuk jamuan di kerajaan,” pinta si saudagar.
Awalnya, si pemuda mengerjakan perintah saudagar dengan giat. Namun, lama-kelamaan, muncullah sikap aslinya yang pemalas.
Saat si saudagar pergi bekerja, pemuda itu justru bermalas-malasan di rumah. Alhasil, pekerjaannya tak kunjung selesai.
Alangkah kagetnya saudagar begitu pulang dan melihat kapas-kapasnya masih utuh.
Ia mencoba bersabar dan memaafkan si pemuda.
“Kau harus bekerja lebih giat lagi, agar pekerjaanmu cepat selesai. Aku akan menggunakan pakaian dari kapas ini pada hari Minggu besok,” perintah si saudagar.
Mendengar perintah itu, si pemuda justru menjadi kesal.
Ia pun memutar akal supaya pakaian saudagar cepat selesai.
“Aha! Pakaian dari kulit pohon tak kalah bagus dengan pakaian dari kapas. Bahkan, jauh lebih kuat. Aku akan membuatkan saudagar pakaian dari kulit pohon saja.” pikir si pemuda.
Pakaian dari kulit pohon memang kuat dan mudah dibuat. Tidak perlu waktu lama, ia sudah selesai membuat pakaian dari kulit pohon.
Becapa terkejutnya si saudagar begitu ia memeriksa pekerjaan si pemuda. Bukannya baju dari kapas yang ia temui, malah baju dari kulit pohon yang ia dapatkan.
Saudagar pun marah.
“Kau sungguh tak menghargaiku! Aku menginginkan baju dari kapas, bukan kulit pohon!” ucap si saudagar dengan marah.
“Bukankah baju dari kulit pohon jauh lebih kuat,Tuan?” bela si pemuda.
“Kalau begitu, pakailah pakaian itu dan pergi dari sini!” usir si saudagar.
Si pemuda pun memakai baju dari kulit pohon itu, kemudian pergi dari rumah si saudagar.
Pakaian dari kulit potion memang kuat, namun tidak senyaman pakaian dari kapas. Seketika, si pemuda menyadari kesalahannya. Saudagar ingin merasa nyaman saat jamuan kerajaan itu, makanya saudagar menginginkan pakaian dari kapas.
Pemuda itu pun menyesali perbuatannya. Ah, akibat kemalasannya, sekarang ia kembali tidak memiliki pekerjaan.
Pesan moral dari cerita pendek untuk anak ini adalah jangan menjadi orang yang malas. Percayalah, kemalasan hanya akan membuatmu rugi.
Baca juga dongeng pendek terbaik lainnya
- Cerita Rakyat yang Pendek dan Menarik untuk Anak
- Contoh Cerita Pendek Singkat Untuk Anak dengan Pesan Moral
- Cerita Pendek Dongeng Timun Mas dan Raksasa
- Dongeng Cerpen Anak Bergambar Ujian Penyihir
3. Cerita Pendek Legenda Sangkuriang
Dahulu kala, di Jawa Barat hiduplah seorang wanita cantik bernama Dayang Sumbi. Ia tinggal bersama anaknya yang bernama Sangkuriang. Mereka memelihara seekor anjing yang bernama Tumang.
Sebenarnya, Tumang adalah titisan dewa, sekaligus ayah Sangkuriang. Namun, Sangkuriang tak mengetahui hal itu.
Sangkuriang gemar berburu. Hampir setiap seminggu sekali, Sangkuriang pergi berburu. Hari ini, Sangkuriang berniat untuk berburu di hutan.
Ia pun meminta izin kepada ibunya.
“Ibu, aku hendak pergi berburu Ke hutan,” izin Sangkuriang.
“Ajaklah Tumang bersamamu, Nak,” pinta Dayang Sumbi.
Akhirnya. Sangkuriang pergi bersama Tumang. Di hutan, Sangkuriang melihat seekor burung tengah bertengger di atas pohon.
Sangkuriang langsung memanahnya, namun meleset.
Burung itu justru terbang menjauh.
“Kejar burung itu,Tumang!” perintah Sangkuriang.
Sayangnya, Tumang tidak mematuhi perintah Sangkuriang. Tumang justru terdiam tak beranjak. Hal itu membuat Sangkuriang marah.
“Dasar, kau tak berguna! Pergi kau dari sini, dan jangan kembali lagi!” seru Sangkuriang kepada Tumang. Olala, Tumang menuruti perkataan Sangkuriang. Ia berlari entah Ke mana.
Akhirnya, Sangkuriang pulang seorang diri dan dengan tangan kosong.
Ia tak mampu menangkap satu buruan pun.
Sesampainya di rumah, Sangkuriang menceritakan yang dialaminya. Tentu saja, Dayang Sumbi menjadi marah besar begitu mengetahui Tumang telah pergi.
Ia mengambil pecut, kemudian menghukum anaknya. Sangkuriang tak terima dengan hukuman itu.
Ia langsung pergi dari rumah dan mengembara.
Selepas kepergian Sangkuriang, Dayang Sumbi menyesal. Tidak seharusnya ia menghukum anaknya dengan kejam.
Sepanjang hari, Dayang Sumbi memohon kepada dewa.
“Dewa, kembalikanlah anakku segera. Aku takut ia tak dapat melihatku lagi kelak ketika ia kembali. Sungguh, aku menyesal,” pinta Dayang Sumbi.
Berkat doa dan kegigihan Dayang Sumbi, dewa pun memberikan hadiah untuk Dayang Sumbi. Dayang Sumbi dikaruniai kecantikan yang abadi dan selalu awet muda memesona.
Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang yang telah tumbuh dewasa, memutuskan untuk pulang ke rumah.
“Ah, aku rindu dengan rumahku. Lebih baik aku pulang,” ucap Sangkuriang.
Sangkuriang pun kembali ke kampung halamannya.
Alangkah terkejutnya ia begitu melihat kampung halamannya sudah berubah total.
Ia tak bisa mengenali kampung dan penduduk di sana.
Tiba-tiba, Sangkuriang bertemu dengan seorang perempuan yang cantik jelita. Ya! Perempuan itu adalah Dayang Sumbi, ibunya sendiri. Namun, Sangkuriang dan Dayang Sumbi tak mengenali satu sama lain.
“Maukah kau menikah denganku?” tanya Sangkuriang kepada Dayang Sumbi, setelah beberapa saat mereka berkenalan.
Betapa senangnya Dayang Sumbi. Setelah sekian lama berpisah dengan Tumang dan Sangkuriang, akhirnya ada seseorang yang melamarnya. Ia pun tak menolak lamaran Sangkuriang.
Hari pernikahan Dayang Sumbi dan Sangkuriang semakin dekat. Tanpa sengaja, Dayang Sumbi melihat bekas luka Sangkuriang.
“Ini bekas luka apa?” tanya Dayang Sumbi.
“Dahulu aku dipukul ibuku, karena aku mengusir anjingku yang bernama Tumang saat berburu,” jelas Sangkuriang.
Seketika, Dayang Sumbi sadar bahwa calon suaminya itu adalah Sangkuriang, anaknya sendiri. Tentu saja, Dayang Sumbi tak mungkin menikah dengan anaknya.
Dayang Sumbi pun bingung. Ia lalu memohon kepada dewa.
“Dewa, apa yang harus aku lakukan?” tanya Dayang Sumbi.
Dewa kemudian memerintahkan Dayang Sumbi untuk mengajukan persyaratan yang sulit dikabulkan kepada Sangkuriang.
“Jika kau ingin menikahiku, bendunglah sungai Citarum. Lalu, buatlah perahu yang besar dalam waktu semalam. Jika kau tak bisa melakukannya, kita tak akan menikah,” ucap Dayang Sumbi kepada Sangkuriang.
Karena rasa cinta yang sangat besar, Sangkuriang pun menyanggupi permintaan Dayang Sumbi. Olala, ternyata Sangkuriang meminta bantuan para jin untuk memenuhi persyaratan itu.
Namun, Dayang Sumbi tak kehabisan akal. Ia meminta bantuan penduduk untuk menggelar kain berwarna merah di ujung timur. Dengan begitu, para jin akan mengira bahwa hari telah fajar.
Usaha Dayang Sumbi berhasil. Para jin suruhan Sangkuriang mengira hari telah pagi. Mereka pun bergegas pergi.
Sangkuriang yang mengetahui hal itu merasa kecewa dan murka.
Ia lalu membobol bendungan sungai Citarum. Akibatnya. desa menjadi banjir.
Perahu yang hampir selesai pun ditendang Sangkuriang. Perahu itu melayang dan jatuh tertelungkup menjadi gunung. Hingga kini, gunung itu dikenal dengan nama Tangkuban Perahu.
Pesan moral dari adalah Ayo, belajar bersabar dan kendalikan marahmu! Marah hanya akan membuatmu menyesal nantinya. Kawan, lebih baik mengatakan yang sejujurnya, daripada berbohong dan menutup-nutupi kebenaran.
Baca juga :
- 2 Cerita Dongeng Rakyat Pendek untuk Anak SD atau TK
- 2 Dongeng Pendek Pengantar Tidur Anak
- Legenda Rakyat Cerita Pendek Pangeran Arthur dari Inggris
- Cerita Pendek Anak Putri Madrika dan Putri Afsheen yang Cerdas
4. Cerita Pendek Anak : Beruang Yang Suka Menari
Di sebuah hutan, hiduplah seekor beruang yang besar. Ia sangat suka menari. Hampir setiap hari, ia menghabiskan waktu untuk rnenari. Sayangnya, hobi Beruang tersebut diremehkan oleh teman-teman Beruang. Mereka sering mengejek Beruang.
“Sudahlah, Beruang. Apa gunanya terus menari? Hanya membuang-buang waktu,” ucap Singa, salah satu teman Beruang.
Alangkah sedihnya Beruang setiap kali ia mendengar ejekan dari teman-temannya. Beruang pun kerap menyendiri jika sedang bersedih.
“Apakah aku tak boleh menari?” tanya Beruang kepada dirinya sendiri.
Karena tak mau terus diejek oleh teman-temannya, Beruang memutuskan berhenti menari. Namun, hal itu justru membuatnya tersiksa. Ia tak bisa berhenti menari.
“Ah, sudahlah. Aku tak peduli bila teman-temanku mengejek. Selama tidak merugikan mereka, aku akan tetap menari,” tekad Beruang.
Beruang kembali menari. Agar tidak diejek teman-temannya, Beruang menari saat sendirian.
Suatu hari, ada rombongan yang bermalam di hutan. Rombongan itu terdiri dari banyak anggota. Banyak binatang pula yang menyertai rombongan itu. Beruang pun penasaran dengan rombongan itu.
Ia mengintai dari balik semak-semak.
“Malam ini sangat cerah, bagaimana jika kita bermain musik?” ajak salah satu anggota.
Anggota lain setuju. Mereka mulai memainkan musik yang sangat merdu. Di balik semak-semak, Beruang menikmati musik itu. Olala, musik itu justru membuat Beruang menari.
“Suara apa itu? Mengapa enak sekali untuk menari?” tanya Beruang dalam hati.
Beruang takut, jikalau rombongan itu adalah orang jahat. Ia pun hanya menari di balik semak-semak.
Semakin lama, musik itu semakin enak dinikmati.
Beruang pun menjadi lupa diri. Ia terus menari, sampai-sampai ia tak sadar bahwa ia keluar dari semak-semak.
Mulanya, rombongan itu ketakutan saat melihat Beruang.
Mereka bergegas masuk ke dalam tenda dan menghentikan permainan musik. Beruang ikut berhenti menari saat musik berhenti. Seketika, Beruang sadar bahwa ia telah keluar dari persembunyiannya. Ia pun kembali bersembunyi di balik semak-semak.
“Oh, rupanya Beruang itu tengah menikmati musik kita. Kita mainkan musik lagi, agar ia keluar dari persembunyian,” usul salah satu anggota rombongan.
Benar saja. Beruang kembali keluar dari semak-semak saat musik kembali dimainkan.
Tarian Beruang sangat indah, membuat rombongan itu takjub. Rupanya, rombongan itu adalah kelompok sirkus.
Mereka tertarik dengan tarian Beruang.
“Beruang, maukah kau bergabung dengan rombongan kami? Kau boleh menari sepuasmu,” ajak salah satu anggota.
Tentu saja, mendengar ia bisa menari sepuasnya, Beruang sangat senang. Ia pun setuju dengan ajakan itu. Sejak saat itu, Beruang menjadi salah satu anggota sirkus.
Pesan moral dari cerita pendek anak tk beruang yang suka menari ini adalah gali terus bakat di dalam dirimu. Pasti ada jalan untuk menyalurkan bakat itu. Jangan menyerah, ya!
Berikut posting kami sebelumnya:
- 8 Contoh Cerpen Terbaik Anak Dengan Pesan yang Wajib Diceritakan
- Dongeng Cerpen Anak Seru dari India dengan Pesan Moral
- Dongeng Cerita Pendek Rakyat Korea Asal Mula Matahari dan Bulan
- Dongeng Cerita Rakyat Pendek : Menantu Yang Durhaka
5. Cerita Dongeng Pendek Semut Rangrang Bertubuh Ramping
Musim hujan telah tiba. Sering kali, badai berlangsung sepanjang malam. Hal ini membuat koloni semut rangrang harus mencari lebih banyak persediaan makanan. Sehingga saat badai datang, mereka tak perlu keluar sarang untuk mencari makanan.
Sore ini, koloni semut rangrang terlihat berjalan dengan berbaris. Mereka sedang mengumpulkan makanan. Di tengah jalan, mereka bertemu dengan Kancil.
“Hai, Kancil. Apakah kau tidak mencari persediaan makanan untuk musim hujan?” tanya salah satu semut rangrang.
“Di hutan ini ada banyak sekali makanan. Aku tak mungkin kekurangan makanan,” jawab Kancil, seolah tak peduli.
“Tapi, jika hujan datang dan makanan di rumahmu habis, apakah kau mau keluar mencari makanan?” tanya semut rangrang.
“Mudah saja. Aku tinggal mengikat pinggangku,” jawab Kancil sambil pergi berlalu.
Tak lama setelah itu, badai besar datang. Tampaknya badai kali ini akan berlangsung lama.
Persediaan makanan koloni semut rangrang belum cukup banyak. Tapi, mereka harus kembali ke sarang, agar tidak celaka.
Semua semut rangrang sudah berada di dalam sarang. Olala, bukannya menghemat makanan, mereka justru berpesta pora. Tentu saja persediaan makanan menjadi cepat habis.
Hingga tengah malam, badai masih berlangsung.
“Kapten, makanan kita telah habis. Semua koloni mulai kelaparan. Bisa-bisa mereka mati,” lapor salah satu semut rangrang kepada Kapten Semut Rangrang.
Kapten pun mulai panik. Ia mencari cara agar koloninya dapat bertahan sampai badai selesai. Aha! Ia ingat ucapan Kancil.
“Para semut, lekas ikat perut kalian agar tidak lagi kelaparan!” perintah Kapten.
Semua koloni semut melaksanakan perintah itu. Perut besar mereka diikat sekencang-kencangnya.
“Wah, aku tak merasa lapar lagi,” seru salah satu koloni yang sudah mengikat perut.
Badai yang berlangsung, akhirnya berakhin saat pagi menjelang. Para koloni semut langsung keluar sarang, dan membuka ikatan perut mereka. Namun, alangkah kagetnya mereka. Olala, perut mereka yang besar berubah menjadi sangat langsing.
“Kenapa perutku?!” teriak salah satu semut.
Semut lain pun ikut panik. Mereka tak suka dengan perut yang ramping. Upaya untuk mengembalikan perut besar mereka pun dilakukan. Namun, sia-sia saja. Perut mereka sudah telanjur ramping.
Tiba-tiba, Kancil melintas. Kapten Semut pun mengadang Kancil.
“Kau berbohong, Kancil. Kau bilang, mengikat perut membuat kami tak lapar.Tapi lihatlah, perut kami menjadi ramping!” protes Kapten Semut.
“Memangnya apa yang kalian lakukan?” tanya Kancil.
“Mengikat perut,” jawab Kapten.
“Mengikat perut yang kumaksud adalah menghemat rnakanan, agar tak kehabisan makanan,” jelas Kancil.
Rupanya, semut rangrang telah salah paham. Sejak saat itu, semut rangrang menjadi semut yang ramping.
Pesan moral dari cerita fiksi pendek bergambar anak paud ini adalah jangan terburu-buru menyimpulkan sesuatu. Jika kamu tidak mengerti atau tidak memahami sesuatu, bertanyalah agar tidak salah paham.
Posting sebelumnya yang terkait:
- Dongeng Cerita Pendek Anak SD dari Maroko
- Cerita Pendek Anak Sekolah dari Italia dengan Pesan Moral Terbaik
- Dongeng Fabel Terpopuler – Cerita Pendek Untuk Anak
- Kumpulan Fabel Cerpen Anak Anak Terbaik dengan Pesan Moral
6. Contoh Cerita Bergambar Putri Batu
Alkisah, ada dua kerajaan yang saling bermusuhan. Mereka tak pernah bisa akur. Peperangan selalu terjadi di antara keduanya.
Suatu hari, salah satu kerajaan mendapat kabar gembira. Permaisuri melahirkan seorang putri. Kabar kelahiran putri itu pun terdengar ke kerajaan musuh. Kerajaan musuh lalu mengutus nenek sihir untuk memberikan mantra jahat.
“Kelak saat putri itu berumur tujuh belas tahun, ia akan berubah menjadi batu dan membawa malapetaka bagi kerajaannya. Hanya cinta sejatilah yang akan membuatnya kembali seperti semula,” ucap nenek sihir, memberikan mantra jahat itu kepada sang putri.
Waktu berjalan begitu cepat. Benar saja, saat sang putri berusia tepat tujuh belas tahun, ia berubah menjadi batu. Awalnya, hanya putri yang menjadi batu. Namun, lama-kelamaan tanah di sekitar batu putri ikut mengeras, dan berubah menjadi batu.
“Jika terus dibiarkan, kerajaan ini akan mejadi batu seluruhnya,” ucap penasihat kerajaan.
Sebenarnya, raja merasa berat hati. Tapi, demi keselamatan rakyatnya, raja memutuskan untuk mengirim batu putrinya ke hutan.
Tak lama setelah itu, ada seorang pemuda tengah berburu di hutan. Pemuda itu tampaknya terluka. Olala, ia beristirahat di batu jelmaan putri.
“Kau kenapa, pemuda?” tanya batu putri itu.
“Aku diterkam binatang buas,” jawab si pemuda.
“Ambillah air di tubuhku. Itu dapat menyembuhkanmu,” ujar batu putri.
Pemuda itu pun mengambil air yang ada di batu. Benar saja, pemuda itu sembuh seketika. Sejak saat itu, pemuda itu sering datang ke hutan untuk bertemu batu putri. Mereka saling bercerita, dan lambat laun mereka menjadi dekat.
“Andai kau seorang manusia, pasti aku mau menikah denganmu,” ucap si pemuda.
Ajaib! Batu putri sekejap berubah menjadi manusia. Ia kembali menjadi putri. Melihat hal itu, si pemuda berniat menikahi putri batu. Namun, di luar dugaan, pemuda itu ternyata adalah pangeran dari kerajaan musuh.
Pangeran pun mengajak kedua kerajaan untuk bertemu.
Tentu saja, kedua raja dari kerajaan itu menolak. Tapi, putri dan pangeran sama-sama meyakinkan ayah mereka.
Pangeran telah membebaskan putri dari kutukannya. Begitu pula dengan putri, yang telah mengobati luka pangeran.
Akhirnya, kedua raja bersedia bertemu. Berkat cinta pangeran dan putri, kerajaan itu bersahabat baik. Penduduk dua kerajaan itu pun hidup makmur, karena tak ada lagi peperangan.
Pesan moral dari cerita pendek bergambar untuk anak TK ini adalah permusuhan hanya merugikan diri sendiri dan orang lain. Sebaliknya, persahabatan akan membuat hidupmu damai.
7. Cerita Pendek Romantis untuk Anak : Angsa Putih
Di salah satu negeri, para burung hidup dengan bebas. Setiap hari, dapat dijumpai burung-burung di dahan pohon. Di antara para burung itu, terdapat satu burung langka, yaitu angsa putih.
Angsa putih hanya ada satu di negeri itu.
Angsa itu sangat anggun. Bulunya putih bersih. Namun, karena hanya ada satu, angsa itu sulit untuk ditemukan. Hanya orang beruntunglah yang dapat melihatnya.
Berita tentang keanggunan angsa tersebut terdengar sampai ke istana.
Ratu menjadi penasaran dengan angsa putih. Ia ingin melihat angsa putih dan memilikinya. Karena raja sangat menyayangi ratu, ia pun memberikan sayembara kepada rakyat.
“Barang siapa yang dapat menangkap angsa putih itu, maka akan diberi hadiah emas yang banyak,” begitu sayembara raja.
Dalam sekejap, rakyat berbondong-bondong mencari angsa putih itu. Mereka turun ke hutan.Ya! Mereka semua ingin mendapat hadiah dari sang raja.
Berhari-hari rakyat mencari, namun mereka tak bisa menemukan angsa putih.
Angsa putih seolah bersembunyi. Tak ada jejak keberadaan angsa sama sekali. Mereka hanya menemui burung merak, burung merpati, dan burung-burung lain. Karena sangat sulit menemukan angsa putih, rakyat pun merasa putus asa dan berhenti mencari.
Pada suatu sore, seorang pemuda bernama Darres sedang berada di hutan untuk mencari hewan buruan. Tapi, rupanya ia sedang beruntung. Ia justru melihat angsa putih sedang berenang di kolam tengah hutan.
Benar-benar terlihat anggun, putih, bersih, dan bersinar.
Dengan sangat hati-hati, Darres mendekati angsa itu. Tapi, tiba-tiba seekor burung merpati datang mengagetkan Darres.
Hal itu membuat angsa putih menyadari kehadiran Darres. Seketika, angsa itu terbang menjauh.
“Padahal tinggal sedikit lagi, angsa itu dapat kutangkap,” gerutu Darres, kesal.
Kini, tujuan Darres tidak lagi mencari hewan buruan, tapi menangkap angsa putih. Dengan susah payah mencari, akhirnya angsa putih kembali ia temukan di dahan pohon. Darres bersiap menangkap angsa itu. Namun, tiba-tiba seekor tupai berekor lebat melompat ke arah Darres. Darres kaget. Lagi-lagi, angsa putih mengetahui keberadaan Darres dan pergi.
Setelah beberapa lama, Darres kembali menemukan burung angsa di atas batu. Darres tak ingin gagal untuk ketiga kalinya. Ia menarik anak panahnya dan siap menembak angsa.
Satu… dua… tiga…
Anak panah melesat sangat cepat dan berhasil mengenai sayap angsa. Angsa berusaha kabur, tapi sayapnya terasa sangat sakit. Darres pun segera mengambil angsa putih itu, dan membawanya pulang. Ia berniat akan memberikannya kepada raja.
Namun, sesuatu yang aneh tiba-tiba terjadi. Angsa putih itu mengeluarkan air mata, seperti sedang bersedih. Melihat angsa yang menangis, Darres menjadi kasihan.
Ia pun memutuskan untuk memelihara angsa putih tersebut.
Berhari-hari, Darres merawat angsa putih. Ia mencurahkan kasih sayangnya terhadap angsa putih.
Waktu pun berlalu. Saat Darres sedang bermain dengan angsa, tiba-tiba terjadi keajaiban. Dari tubuh angsa, muncul sinar yang sangat terang.
Cluing!
Olala, angsa putih berubah menjadi sosok wanita yang sangat cantik. Ternyata, angsa itu adalah jelmaan seorang putri.
Ia diubah menjadi angsa oleh ibu tirinya, karena ibu tirinya iri terhadapnya. Hanya ketulusan yang bisa melenyapkan kutukan angsa putih.
Rupanya, ketulusan hati Darres yang merawat angsa tanpa pamrih, telah menghilangkan kutukan angsa putih dan mengembalikan putri ke wujud semula.
Akhirnya, Darres dan putri angsa menikah dan hidup bahagia.
Pesan moral dari cerita pendek tentang cinta ini adalah menolong itu harus ikhlas, tanpa pamrih. Niscaya, kebaikan akan kau dapatkan.
Yuk kunjungi juga posting kami:
- Dongeng Cerita Pendek Bahasa Indonesia dari Cina
- Cerita Dongeng Pendek Yunani : Seikat Bambu
- Kumpulan Cerita Cerita Pendek Anak Terbaik dari Jerman
- Dongeng Cerita Pendek Anak Paud Dari Inggris : Kisah Jack Si Pemalas
8. Cerita Pendek Sedih : Putri yang suka pamer
Putri Orianna adalah putri yang paling cantik. Sayangnya, ia memiliki sifat yang buruk. Ia suka memamerkan barang yang ia punya.
Suatu hari, di istana sedang ada perkumpulan beberapa kerajaan. Banyak putri dan pangeran yang ikut datang ke perkumpulan itu.
“Ah, pasti para putri tak memiliki perhiasan yang kumiliki. Aku akan menunjukkan kepada mereka,” ucap Putri Orianna.
Putri Orianna mendekati para putri, dan siap memamerkan perhiasan yang dimilikinya.
“Lihatlah! Aku memiliki perhiasan baru. Cantik, bukan? Kalian pasti tidak memilikinya,” ujar Putri Orianna seraya memperlihatkan kalungnya.
Putri Orianna ingin putri-putri lain merasa kagum kepada dirinya.Tapi, apa yang terjadi? Olala, para putri justru malas berdekatan dengan Putri Orianna.
Namun, Putri Orianna tak berhenti sampai di situ. Ia memamerkan gaun baru pemberian ayahnya. Para putri semakin jenuh dengan tingkah Putri Orianna. Satu per satu, mereka meninggalkan Putri Orianna.
Suatu ketika, Putri Orianna datang ke desa. Padahal, perjalanan ke istana lumayan jauh. Ia pun harus melewati hutan.Tapi, karena ia ingin memamerkan barang yang dimilikinya, ia tetap pergi ke desa.
Ia tahu, di desa, tak ada yang memiliki barang-barang bagus seperti dirinya. Ia pun memamerkan barang-barang yang dimilikinya kepada rakyat.
“Gaun ini sangat mahal. Aku mendapatkannya dari perancang terkenal,” ucap Putri Orianna.
“Wah, Tuan Putri memang hebat, memiliki barang yang bagus,” balas salah satu rakyat. Tanpa disadari, ternyata salah satu rakyat memiliki rencana yang tidak baik. Setelah selesai berjalan-jalan di desa, Putri Orianna memutuskan untuk pulang. Ia menaiki kereta kudanya.
Di tengah jalan, tiba-tiba sekelompok orang datang mengadang. Orang-orang itu membawa senjata tajam. Sepertinya mereka hendak merampok.
“Serahkan harta kalian!” hardik salah satu anggota perampok itu.
Pengawal putri sempat melawan.Tapi, sia-sia saja. Jumlah anggota perampok itu sangat banyak. Dengan mudah, para perampok berhasil mengalahkan para pengawal.
Mau tak mau, Putri Orianna menyerahkan semua hartanya. Setelah semua harta diberikan, barulah Putri Orianna dibebaskan.
Putri Orianna pun pulang dengan perasaan sedih, karena barang-barang berharga miliknya telah dirampok.
Pesan moral dari dongeng anak bergambar sebelum tidur ini adalah jangan suka memamerkan barang yang kita miliki, ya. Orang-orang tak suka dengan orang yang pamer. Pamer atau sombong juga bisa membuatmu celaka.
Cerita pendek bahasa Indonesia terkait lainnya:
- Contoh Cerpen Anak SD – Kisah Dongeng untuk Sekolah Dasar
- Cerita Pendek Untuk Anak TK (Taman Kanak-Kanak) dari Yunani
- Dongeng Cerpen Beserta Gambarnya Dari Yunani
- Contoh Cerita Cerpen (Cerita Pendek) Anak Terbaik dari Yunani
9. Dongeng Anak Pendek Legenda : Danau Situ Bagendit
Di sebuah desa di pedalaman Jawa Barat, hiduplah seorang janda yang sangat kaya raya. Semua hartanya adalah peninggalan suaminya yang telah meninggal.
Sayangnya, janda kaya raya itu memiliki sifat yang pelit. Banyak warga yang tidak suka dengannya. Mereka memanggil janda itu dengan sebutan Bagenda Endit. Bagenda Endit sendiri berarti orang kaya yang pelit.
Pagi ini, Bagenda Endit tengah menghitung hartanya di halaman rumah. Tiba-tiba, datang seorang nenek tua yang menggendong bayinya. Ia ingin meminta pertolongan Bagenda Endit.
“Bagenda Endit, tolonglah saya. Anak saya butuh makan. Ia belum makan sejak tadi malam,” pinta nenek tua itu.
“Jika tak mampu memberi makan anakmu, jangan mempunyai anak!” hardik Bagenda Endit.
“Kasihanilah kami, Bagenda Endit,” pinta nenek tua itu.
Merasa kesal, Bagenda Endit masuk ke dalam. Tapi, apa yang terjadi? Olala, bukannya mengambil makanan, ia malah mengambil seember air untuk menyiram nenek itu.Tak pelak, nenek tua dan anaknya menjadi basah kuyup.
Nenek tua yang merasa dihina pun pergi.
Tak selang beberapa lama, banyak warga desa yang berdatangan kepada Bagenda Endit. Mereka hendak meminta air. Di desa itu, memang sedang kekurangan air, dan hanya Bagenda Endit yang memiliki air berlimpah.
Namun, bukannya memberikan air, Bagenda Endit justru menyuruh warga desa untuk ke sungai yang jaraknya sangat jauh. Padahal, air di sungai itu keruh. Selepas kepergian warga desa, datanglah seorang kakek tua yang memakai tongkat. Ia memohon kepada Bagenda Endit.
“Berikan segelas air saja untuk aku minum. Aku sungguh kehausan,” pinta kakek tua itu.
Tapi, bukannya memberikan air, Bagenda Endit justru merebut tongkat kakek tua itu, dan memukul kakek tua itu menggunakan tongkat. Kakek tua itu pun terjatuh.
Kakek tua itu bersusah payah bangkit. Kemudian, ia menancapkan tongkatnya ke halaman rumah Bagenda Endit. Perlahan, kakek tua itu mencabut tongkatnya dari tanah.
Olala, tiba-tiba air yang sangat banyak mengucur dari bekas tancapan tongkat itu. Seketika, halaman rumah Bagenda Endit dipenuhi dengan air hingga banjir. Bagenda Endit yang tak mau kehilangan semua hartanya, bertahan di rumah sambil meminta tolong.
“Tolong! Tolonglah aku!” teriak Bagenda Endit.
Sayangnya, semua warga desa sudah pergi ke sungai yang letaknya sangat jauh. Tak ada yang mendengar teriakannya.
Air pun terus keluar, hingga membentuk sebuah danau yang luas dan dalam.
Warga sekitar kemudian menamainya Danau Situ Bagendit.
Pesan moral dari contoh cerpen anak sekolah ini adalah jangan pelit, ya. Kita hidup membutuhkan orang lain, dan suatu saat kita pasti membutuhkan pertolongan orang lain.
Kunjungi posting lainnya:
- Contoh Cerpen Anak Sekolah Dasar (SD) dari Yunani
- Contoh Cerpen Anak Anak (Dongeng Fabel Yunani Terpopuler)
- Kumpulan Cerpen Singkat dari Yunani dan Jerman
10. Fabel Cerita Pendek Tentang Persahabatan Singa dan Tikus
Di sebuah hutan yang lebat hiduplah seekor singa perkasa yang semua makhluk lain sangat takut kepadanya. Raja hutan tersebut dikenal sangat mengerikan, tidak mengenal rasa takut dan dia merasa harus dihormati oleh semua makhluk yang ada di hutan. Dia menghabiskan sebagian waktunya dengan berburu dan sebagian lagi untuk tidur.
Tidak ada makhluk hidup yang ada di hutan berani mendekati sarangnya terutama saat singa sang raja hutan sedang tidur. Binatang perkasa itu sangatlah marah jika tidurnya terganggu dengan cara apapun.
Tapi suatu hari tikus kecil sangat penasaran ingin melihat bagaimana sarang Singa si Raja hutan. Dengan niat yang bulat dia berangkat ke gua dimana singa biasa beristirahat. Namun ketika dia sampai, dia tidak melihat adanya sang raja hutan.
“Dia pergi ke suatu tempat. Apakah dia akan segera kembali?” Timbul pertanyaan dalam hati si tikus kecil. Untuk mengobati rasa penasarannya si tikus kecil masuk menyelinap kedalam gua. Gua itu sangatlah gelap, ditanah dia melihat jejak kaki sang raja hutan, dan jejak kaki besar itu membuatnya sangat ketakutan.
“Sepertinya aku harus segera kembali.” Pikiri si tikus.
Namun malang, saat itu terdengar suara langkah kaki singa memasuki gua.
“Oh tidak dia akan segera masuk. Apa yang harus aku lakukan.” Si tikus gemetar.
Ternyata singa si raja hutan hanya pergi untuk minum di sungai, dan dia datang kembali untuk beristirahat.
Si tikus bersembunyi di dalam gelap gua dan melihat bayangan besar singa jatuh dilantai. . Singa duduk dekat pintu masuk gua dan beristirahat kepalanya di kaki yang besar. Segera ia tertidur pulas. Seluruh gua tampak bergetar dengan mendengkur keras raja hutan.
Si tikus berusaha merayap keluar secara diam-diam yang dia bisa. Segera ia berada di dekat pintu masuk. Tapi saat dia mencoba untuk menyeberangi singa, ekor kecilnya menyerempet kaki kiri dari Sang raja hutan, dan penguasa hutan terbangun dengan kaget. Terlihat kemarahannya saat dia melihat tikus kecil di sarangnya.
Walaupun takut si tikus tidak kehilangan akal, dia segera berlari. Namun malang singa segera dapat menangkapnya. Sang raja hutan membuka rahang untuk menelan tubuh si tikus kecil.
Si tikus kecil seketika berteriak.” Maaf, ya Raja, saya tidak bermaksud membangunkan anda, saya hanya mencoba untuk meninggalkan gua ini dimana selama ini saya sangat penasaran ingin melihatnya. Mohon biarkan saya pergi kali ini, dan saya tidak akan pernah lupa kebaikan Anda. Jika takdir memberi saya kesempatan, saya akan membantu Anda dengan cara yang saya bisa pada salah satu nanti. “
Singa merasa geli mendengar ucapan si tikus. Bagaimana tikus kecil membantunya? Tapi dia membiarkan tikus kecil itu pergi dan tertawa terbahak-bahak. Si tikus berlari untuk menyelamatkan hidupnya, dia sangat berterima kasih kepada sang raja hutan yang tidak jadi memakannya.
Beberapa hari sejak kejadian itu, seperti biasa singa sang raja hutan pergi berkeliling. Pada suatu saat , tiba-tiba dia terjebak dalam jerat pemburu. Dia berjuang mati-matian untuk membebaskan diri. Namun semua usahanya tidak menunjukan hasil, dia hanya menemukan dirinya bahkan lebih terjerat kuat dalam jaring tali pemburu. Dia meraung dalam kemarahan dan ketidakberdayaan. Seluruh hutan mulai gemetar karena suara mengerikan dan setiap binatang mendengar teriakan sang raja hutan. Si tikus pun mendengarnya.
“Penguasa hutan dalam kesulitan.” pikir mouse. “Ini adalah kesempatan saya untuk bisa membantu dia sekarang”.
Berpikir demikian, si tikus berlari secepat yang dia bisa menuju tempat di mana suara itu berasal. Segera ia menemukan singa terperangkap dalam jerat pemburu.
“Jangan bergerak, Yang Mulia, saya akan memotong tali Anda dan Anda akan segera bebas” cicit si tikus. Tanpa membuang waktu, dia mulai menggigit tali dengan gigi kecilnya yang tajam. Segera singa itu terbebas.
“Saya tidak percaya menyangka bahwa bahkan Anda bisa membantu saya. Selama ini saya salah.” kata singa rendah hati. Dan akhirnya dua makhluk itu menjadi sahabat terbaik mulai hari itu.
Pesan Moral dari Fabel Cerita Pendek Sahabat Singa dan Tikus adalah
1. Jangan pernah menyepelekan orang lain, karena bisa jadi dia memiliki kemampuan yang tidak kita ketahui
2. Kebaikan akan selalu dibalas dengan kebaikan
dongeng singkat ini diambil dari posting sebelumnya yaitu Fabel Cerita Pendek Tentang Persahabatan Singa dan Tikus
Baca posting kami lainnya yaitu
- Cerita Anak Islami
- Kata Mutiara Motivasi Paling Inspiratif
- Cerita Dongeng si Kancil Anak Nakal dan Babi Sombong
- Cerita Rakyat Bawang Merah Bawang Putih
11. Dongeng Cerita Pendek Motivasi Anak : Jadilah Pintar dan Rajin
Dahulu kala ada seorang penyihir bernama Fadra. Dia memiliki dua orang murid bernama Idri dan Odra. Karena Fadra sudah semakin tua, Idri dan Odra saling bersaing untuk menggantikan posisi guru mereka.
Pada saat itu, penyihir adalah profesi yang sangat penting. Penyihir membantu warga desa memperbaiki barang, menyembuhkan penyakit, mencari benda yang hilang, dan melakukan banyak hal berguna lainnya. Karena itu, orang-orang sangat menghormati penyihir.
Idri yakin dia akan menjadi penyihir yang baik. Dia berasal dari keluarga berada, tampan, dan rajin belajar. Dia selalu mencatat dengan rajin dan teliti semua yang diajarkan gurunya.
Odra juga yakin dia akan menjadi penerus yang baik. Dia sangat kuat dan cepat
Suatu hari, Fadra hendak pergi mengumpulkan bahan ramuan ajaibnya, yang hanya bisa diperoleh di bagian terdalam hutan. Idri dan Odra merasa ini kesempatan yang bagus untuk mengambil hati guru mereka, maka keduanya mengajukan diri untuk ikut.
Mereka berangkat pagi-pagi. Itu adalah perjalanan Idri dan Odra yang pertama ke dalam hutan. Mereka amat bersemangat. Mina, pembantu Fadra juga ikut.
Siang harinya, mereka merasa lapar. Odra segera berkeliling mencari buah-buahan untuk dimakan. Dengan kekuatan dan kecepatannya, dia berhasil mengumpulkan banyak buah dalam waktu singkat.
Tapi ketika Mina melihat buah-buahan itu, dia langsung membuangnya. “Hei, kenapa kau lakukan itu?” tanya Odra. “Buah -buahan Itu beracun” kata Mina. Lalu dia pergi mengumpulkan buah, bunga, dan akar-akaran yang bisa dimakan, lalu memasak makanan lezat.
Malamnya, mereka harus mendirikan tenda. Idri mengajukan diri. Tapi ternyata tidak semudah yang dia kira. “Guru, bagaimana kalau aku menelepon agar ayahku mengirimkan tenda langsung jadi?” tanya Idri. Idri mengeluarkan telepon genggamnya, tapi tidak ada sinyal di hutan.
“Ayo, kutunjukkan bagaimana caranya!” kata Mina. Idri memandang Mina tidak percaya. Tapi Mina benar-benar berhasil mendirikan tenda-tenda itu.
Saat tengah malam, mereka dibangunkan oleh suara hewan yang aneh. Di luar tenda terlihat seekor binatang yang sepertinya buas. Odra, yakin akan kekuatannya, bersiap untuk bertarung.
Tapi Mina menyuruhnya mundur. Dia lalu memetik beberapa daun berbentuk aneh dari sebuah pohon di dekatnya dan berjalan perlahan ke arah binatang itu. Binatang itu memakan daun pemberian Mina dan pergi.
Keesokan harinya, mereka sampai di tujuan. Idri kagum melihat cara kerja Mina yang ringkas dan teratur. Ketika dia masih mempelajari buku catatannya, Mina sudah mengumpulkan banyak bahan dan memasukkannya ke dalam tempat-tempat berlabel.
Dalam perjalanan pulang, Idri dan Odra menanyai Mina. “Mina, ini kan juga perjalanan pertamamu. Bagaimana kamu bisa tahu mana buah yang beracun dan tidak?” tanya Odra.”Aku mengamati hewan-hewan kecil di sepanjang perjalanan. Lalu kucatat buah mana yang mereka makan,” katanya.
“Bagaimana dengan tendanya? Bagaimana kau bisa mendirikannya dengan begitu mudah?”tanya Idri. “Aku membaca manual cara mendirikan tenda sebelum kita berangkat,” kata Mina sambil tersenyum.
“Bagaimana dengan binatang aneh yang datang di malam hari itu?”tanya Odra,”bagaimana kau tahu dia hanya mencari daun aneh?””Aku melihat beberapa binatang itu di sepanjang perjalanan. Mereka selalu mengunyah daun itu. Dan dilihat dari susunan giginya, mereka adalah hewan pemakan tumbuhan jadi aku tahu hewan itu tidak berbahaya,” jawab Mina.
Fadra berbicara pada kedua muridnya. “Jika kalian ingin menjadi penyihir, kalian harus belajar banyak dari Mina! Jika tidak, mungkin penyihir berikutnya adalah penyihir wanita,” katanya sambil mengedipkan mata ke arah Mina.
Odra dan Idri sating memandang. Pelayan yang selama ini tidak pernah mereka perhatikan ternyata seorang gadis yang pintar. Mereka memang harus belajar banyak darinya!
Pesan moral dari Cerita Pendek tetang Pendidikan dan Motivasi Anak : Jadilah Pintar adalah
Apakah artinya Berpikir Cerdas? Artinya kita selalu berpikir ke depan dan penuh persiapan; selalu memperhatikan sekeliling kita untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dan memanfaatkannya; selalu tahu apa yang harus kita lakukan dalam segala keadaan.
Baca selengkapnya di Dongeng Cerita Pendek Motivasi Anak : Jadilah Pintar dan Rajin
Baca dongeng singkat lainnya yaitu
- Cerita Rakyat Malin Kundang Berbagai Versi Dongeng Legenda Sumatera Barat
- Cerita Pendek Dongeng Timun Mas dan Raksasa
- Dongeng
12. Cerita Pendek Bahasa Inggris dan Artinya : Concentration
It was a nice afternoon when the three boy; Nathan, Andy and Murphy went to the jungle. They wanted to join with the shooting club. As its name, the club was made to train the boy about shooting. In short, those three boy arrived in the jungle. They met with the trainer and some friends there.
“Okay, kids. Take your gun and practice shooting”, said the trainer
The boys took their gun and tried to shoot the one spot. The trainer made a spot using the wood and he would give prize for those who can shoot the center of the spot.
Unfortunately, Nathan, Andy and Murphy could not shoot rightly. Their shots were out from the target. They tried to repeat and repeat but they found the same result.
There was a saint near the area, who was watching the training. He laughed when he knew that those boys could not shot rightly.
“Why are you laughing?” said Andy. “Do you know about shooting?”
“Well, let me try to use your gun, son”, said the saint
The saint in short pointed the gun to the spot. Then, after a minute, he shoots the spot and he could shot the center of the spot!
Knowing this condition, Andy, Nathan, and Murphy amazed. Then, he claimed that the saint was a magician.
However, the saint rejected the saying of those boys.
“No, sons. I am not a magician. In other hand, I am not the expert of the shooter. I just tried to concentrate in my shooting. When you want to get what you want; that is shooting the center of the spot, you need to concentrate”
Those boys were happy to get the new advice. Then, they repeat the training and after some trainings, they can use the gun rightly.
Terjemahan dari cerita pendek bahasa inggris : Concentration
Hari itu sore yang sangat indah dengan beberapa lembayung senja yang memayung di langit sebelah barat. Matahari berkilauan ketika tiga orang anak laki-laki, yaitu Nathan, Andy dan Murphy pergi ke hutan. Mereka hendak bergabung dengan klub menembak. Sebagaimana nama klub tersebut, mereka akan berlatih untuk menembak dengan benar. Setelah beberapa waktu, akhirnya mereka sampai di tempat latihan dan segera bergabung. Mereka bertemu dengan pelatih dan beberapa teman lain yang mengikuti latihan yang sama.
“Oke, anak-anak. Ambil senapanmu dan latihan menembak”, kata si pelatih
Anak-anak tersebut mengambil senapan mereka masing-masing dan mencoba menembak ke arah objek yang telah di sediakan. Pelatih telah membuat sasaran dengan menggunakan kayu dan dia akan memberikan hadiah bagi siapa saja yang bisa menembak tepat di tengah sasaran tadi.
Sayangnya, baik Nathan, Andy, dan Murphy tidak dapat menembak dengan baik dan benar. Hasil tembakan mereka sangat jauh dari objek yang di tetapkan. Mereka mencoba mengulangi beberapa kali akan tetapi tetap saja mereka menemui hasil yang sama, yaitu gagal.
Ada seorang pendeta di sekitar area latihan yang melihat beberapa latihan sedari tadi. Dia tertawa ketika melihat anak-anak tersebut tidak bisa menembak dengan benar dan tembakannya melenceng dari sasaran.
“Kenapa anda tertawa, wahai pendeta?”, tanya Andi. “Apakah anda mengetahui cara menembak?”
“Coba perkenankan saya mencoba senapan kamu, nak”, kata si pendeta
Pendeta tsb lalu mengarahkan senapan yang di berikan kepadanya ke arah sasaran yang di sediakan. Setelah itu, semenit kemudian dia menembak dan tembakannya tepat mengenai tengah-tengah sasaran yang ada!
Mengetahui apa yang sudah terjadi, Andy, Nathan, dan Murphy sangat terkejut dan takjub. Mereka mengira bahwa si pendeta tersebut adalah seorang pesulap yang pandai memainkan trik.
Namun, pendeta tersebut menolak apa yang di katakan anak-anak tsb kepadanya.
“Tidak, anakku. Aku bukanlah seorang pesulap seperti yang kau bilang. Di sisi lain, aku juga bukanlah seorang ahli menembak seperti pelatihya. Saya hanya mencoba untuk berkonsentrasi ketika menembak. Ketika kamu tindak mendapatkan apa yang kamu inginkan, termasuk ketika mengamati objek sasaran, maka kamu harus konsentrasi.
Anak-anak tersebut tersenyum senang karena mendapatkan nasihat yang baru dari seorang pendeta. Setelah itu, mereka mengulangi lagi latihan mereka dan setelah beberapa kali mencoba, akhirnya mereka dapat menembak sasaran dengan tepat.
Nah, demikian salah satu dari Cerita Pendek Dalam Bahasa Inggris Dan Terjemahannya yang bisa kakak sampaikan. Dari cerita di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa konsentrasi merupakan salah satu hal paling penting untuk menjadi sukses dalam mengerjakan apapun. Tentu saja, dalam belajar pun adik-adik perlu berkonsentrasi agar apa yang di pelajari dapat di mengerti. Nah, sekarang ceritakan cerita tersebut ke teman adik-adik, ya agar mereka juga dapat belajar dari isi cerita di atas. Untuk kisah lengkapnya bisa dilihat di Cerita Pendek Bahasa Inggris dan Artinya : Concentration
13. Cerita Pendek Lucu Singkat : Abu Nawas Memindahkah Istana Ke Atas Gunung
Raja memanggil Abu Nawas ke istana. Ada yang ingin Raja sampaikan kepada Abu Nawas. Hati Abu Nawas merasa tak enak. Sepertinya Raja sedang menginginkan sesuatu dari Abu Navas.
“Akhirnya kau datang juga, Abu Nawas,” ujar Raja saat menerima kedatangan Abu Nawas di istana. “Aku ingin rneminta sesuatu padamu. Aku harap kau mau mengabulkan permintaanku. Aku tahu kau sangat cerdik, jadi kau pasti bisa mengabulkan permintaanku.” ucap Raja.
“Apa yang hendak Raja minta dariku?” tanya Abu Nawas.
“Aku ingin sekali memindahkan istanaku ke atas gunung agar aku bisa melihat keindahan alam yang menakjubkan dari atas sana. Kau bisa melakukannya untukku, kan?” tanya Raja.
Abu Nawas kaget mendengar permintaan Raja. Namun, ia tak bisa menolak. Abu Nawas pun nenyanggupi permintaan Raja. Raja memberikan waktu sebulan kepada Abu Nawas.
Abu Nawas pulang ke rumahnya. Ia nemikirkan apa yang harus ia lakukan. Hingga pada hari kesepuluh, akhirnya Abu Nawas nendapatkan sebuah ide. Aha! Senang sekali hati Abu Nawas. Ia pun segera menemui Raja. Melihat kedatangan Abu Nawas, Raja senang bukan kepalang.
“Untuk memperlancar pemindahan istana, Sri baginda harus menyembelih sepuluh ekor sapi ang gemuk,” ujar Abu Nawas kepada Raja. Baginda harus membagikan daging sapi itu kepada rakyat miskin. Hal itu harus dilakukan saat saya hendak memulai memindahkan istana ini.”
Baginda menyanggupi syarat yang diajukan oleh Abu Nawas. Ia pun segera menyiapkan sepuluh ekor sapi yang gemuk, lalu nenyembelihnya. Baginda membagikan daging sapi itu kepada rakyat jelata, tepat pada hari di mana Abu Nawas akan memindahkan istana.
Semua penduduk berkumpul. Mereka ingin menyaksikan Abu Nawas memindahkan istana. Abu Nawas berdiri tegak di depan Raja dan penduduk.
“Abu Nawas, apakah kau sudah siap? Kenapa kau diam saja? Harusnya kau sudah mulai memindahkan istana ini ke atas gunung.” ucap Raja.
“Hamba sudah siap Baginda. Dari tadi hamba berdiri, menunggu penduduk untuk menggotong istana itu ke pundak hamba,” ucap Abu Nawas.
Mendengar hal itu, Raja tak bisa berkata apa pun. Ia sadar bahwa keinginannya untuk memindahkan istana merupakan hal yang mustahil. Harusnya ia tak meminta hal itu kepada Abu Nawas.
Pesan moral dari Cerita Lucu Abu Nawas Memindahkah Istana Ke Atas Gunung adalah ukurlah kemampuan diri, jangan memaksakan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan.
Baca kisah lengkapnya pada posting berikut Cerita Pendek Lucu Singkat : Abu Nawas Memindahkah Istana Ke Atas Gunung
Baca cerpen lainnya yaitu