Sudah banyak contoh contoh cerita dongeng karya HC Andersen yang telah di posting di blog ini. Beberapa diantaranya adalah dongeng berikut ini:
- Contoh Dongeng Yang Mendidik Karya HC Andersen : Baju Baru Kaisar
- Cerita Dongeng Sedunia HC Andersen : Putri dan Kacang Polong
- Ringkasan Cerita Anak H.C. Andersen : Dongeng Si Raja Kayu
- Dongeng Anak Itik Buruk Rupa Karya Han Christian Andersen
- Dongeng Cerpen SD dari H.C. Andersen : Angsa-Angsa Liar
- Legenda Dongeng Putri Duyung Ariel Yang Cantik dan Pangeran Erik
- Dongeng Cerita Rakyat Pendek : Anjing dan Bayangannya
- Cerita Cerpen Pendek Untuk Anak : Pohon Cemara dan Semak-Semak
Selain dari cerita rakyat diatas, masih ada beberapa dongeng HC Andersen yang populer, diantaranya kisah gadis penjual korek api yang akan kami posting saat ini. Selamat membaca:
Contoh Contoh Cerita Dongeng HC Andersen : Gadis Penjual Korek Api
Dahulu, ada seorang gadis kecil penjual korek api. Ia sudah tidak memiliki ibu dan hanya tinggal bersama ayahnya. Malangnya. sang ayah selalu memperlakukan si gadis kecil dengan buruk.
Pada malam natal, si gadis kecil menawarkan korek apinya kepada orang-orang di kota.
“Bu… Korek apinya, Bu…” ujar si gadis kecil kepada ibu-ibu yang sedang duduk santai memandangi bintang-bintang di malam hari
“Saya tidak memerlukan korek api. Di rumah sudah ada banyak.” sahut salah satu ibu.
Meskipun demikian, si gadis tetap bersemangat untuk menjual korek api itu. Jika korek api tidak ada yang terjual, sang ayah bisa marah kepadanya.
Saat si gadis hendak menyeberang jalan. tiba-tiba ada kuda yang melintas di depannya dengan cepat.
“Wussss!!!” Kuda tersebut berlari melewati si gadis kecil.
Si gadis pun kaget dibuatnya. Olala, semua korek api yang ia bawa jatuh dan tercecer di jalanan. Si gadis sangat ketakutan akan dimarahi oleh ayahnya nanti. Sebagian korek api yang ia bawa sudah tidak dapat dijual lagi.
Dengan hati yang amat sedih, si gadis pergi meninggalkan tempat itu. Di tengah perjalanan, dia melihat rumah yang begitu terang. Si gadis pun segera mendekati rumah itu.
Ternyata di sana ada keluarga yang sedang berpesta merayakan hari natal. Anak-anak mendapatkan banyak hadiah. Mereka terlihat sangat bahagia. Dari luar, si gadis menatap keluarga tersebut dengan tatapan sedih.
Tiba-tiba salju turun, membuat si gadis merasa kedinginan. Akhirnya, dia duduk di bawah pohon. Karena seharian belum makan, dia juga kelaparan. Ia pun hanya bisa meniupkan napasnya ke tangan agar kehangatan segera datang.
“Jika aku menyalakan korek api ini, mungkin akan sedikit membuatku merasa hangat,” ujarnya di dalam hati.
Lalu, si gadis menyalakan sebatan korek api yang pertama.
“Crrsss!!!” Dari dalam api, muncul sebuah penghangat. Si gadis mula merasakan kehangatan itu. Namun, setelah beberapa saat, api itu padam.
Si gadis menyalakan korek api yang kedua kali. Dalam api yang muncul, dilihatnya hidangan yang begitu lezat. Karena rasa lapar yang terus menghampirinya, si gadis mencoba mengambil makanan tersebut Tetapi, belum sempat ia menggapainya api itu sudah padam.
Untuk ketiga kalinya, si gadis menyalakan api lagi. Seketika, potion natal berada tepat di depannya.
“Wahhh… Indah sekali pohon ini!” seru si gadis.
Saat si gadis menatap ke langit, dia teringat kepada neneknya yang amat baik hati. Tiba-tiba, muncul wujud bayangan sang nenek. Si gadis yang amat merindukan nenek itu, segera memeluknya.
“Nenek ke mana saja? Aku sangat merindukan Nenek. Mengapa Nenek meninggalkan aku sendirian?” rengek si gadis.
“Iya sayang, maafkan nenek. Kita akan bertemu dengan Ibu di surga sana, dengan melewati langit yang indah ini,” jawab sang nenek sambil memeluk cucu kesayangannya.
Nenek dan gadis itu pun pergi naik ke langit dengan perlahan-lahan.
“Nenek akan membawaku bertemu dengan Ibu, ya?” tanya si gadis kecil.
“Iya sayang, kita akan bertemu dengan Ibu. Kita juga bisa bertemu dengan Tuhan,” jawab sang nenek.
Keesokan paginya, semua orang terkejut. Mereka melihat si gadis kecil penjual korek api sudah tidak bernapas lagi di bawah pohon. Sekujur tubuhnya sudah beku karena kedinginan oleh salju yang terus turun.
Salah seorang ibu yang kemarin ditawari korek api oleh si gadis, merasa kasihan.
“Malang sekali nasibmu, Nak. Maafkan aku. Jika saja kutahu engkau sendiri di sini, pasti akan kuajak engkau untuk tidur di rumahku,” ucapnya dengan penuh rasa sesal.
Semua orang lalu mengadakan upacara pemakaman. Mereka berdoa kepada Tuhan agar si gadis dapat diterima di surga.
Pesan moral dari Contoh Contoh Cerita Dongeng HC Andersen adalah jadilah anak yang peduli dengan sesama. Tolonglah orang yang membutuhkan pertolongan kita.