Cerita pendek atau cerpen untuk keluarga harus bisa di konsumsi untuk semua umur. Selain mudah dipahami cerpen untuk keluarga juga harus memiliki pesan moral yang bisa di petik.
Ternyata banyak sekali manfaat membaca cerita pendek untuk anak. Yuk kita biasakan bercerita.
Untuk anak yang lebih besar minta mereka membacakan cerita dengan keras, agar bisa di dengar oleh seluruh keluarga.
Kumpulan Cerita Pendek (Cerpen) Terbaik dan Terpopuler Untuk Keluarga
Ini dia cerita pendek singkat terbaik yang kami kumpulkan untuk diceritakan.
1. Contoh Cerita Pendek Untuk Anak : Dongeng Hyena
Suatu hari, serigala melihat gerobak neIayan yang baru saja pulang dari melaut. Gerobak itu penuh ikan.
Serigala mencoba mengejar gerobak dari belakang untuk mencuri ikan, tapi selalu gagal. Lalu, ia mendapatkan ide.
Esoknya, gerobak yang sama lewat membawa ikan yang banyak. Serigala pura-pura mati di jalan menghalangi gerobak.
“Wah, kulit serigala itu bagus untuk dibuat baju,” pikir nelayan.
Nelayan mengambil serigala dan meletakkannya di gerobak bersama ikan. Setelah gerobak jalan kembali, serigala bangun dan segera menikmati ikan di gerobak. Setelah puas, serigala melompat keluar dari gerobak dan lari ke dalam hutan.
Serigala menceritakan pengalamannya itu kepada hyena (sejenis anjing gurun Afrika).
“Wah hebat, aku juga ingin makan ikan. Aku akan mencoba trikmu,” kata hyena.
Esoknya, nelayan dengan gerobaknya melewati jalan yang sama. Hyena pun pura-pura mati di tengah jalan.
“Uh, binatang yang jelek. Kulitnya jelek sekali,” kata nelayan melihat hyena. Lalu, nelayan menyingkirkan tubuh hyena dengan melemparnya ke bebatuan.
Setelah nelayan pergi, serigala menghampiri hyena yang tidak beruntung. “Sayang sekali,” kata hyena.”
“Aku tidak mempunyai kulit sebagus kulitmu, Serigala,” ujar hyena.
“Sudahlah, kita cari cara lain lagi yang lebih sesuai untukmu,” kata serigala menghibur hyena.
Pesan moral dari Kumpulan Cerita Pendek Untuk Anak : Dongeng Hyena adalah jangan suka meniru-niru orang lain, jadilah dirimu sendiri. Sesuatu yang berhasil dilakukan oleh orang lain, belum tentu bisa kamu lakukan dengan hasil yang sama.
Baca juga : 5 Cerita Rakyat Indonesia Singkat Paling Populer di Masyarakat
2. Contoh Cerita Pendek Persahabatan : Manusia Adalah Raja Hutan Sesungguhnya
Suatu hari, singa dan serigala berjalan-jalan di pinggir hutan. “Serigala, menurutmu pantaskah aku menyandang geIar raja hutan?” tanya singa.
“Kau memang kuat, Tuan. Tapi, sebenarnya masih ada yang Iebih kuat darimu,” kata serigala.
“Mereka adalah manusia. Selain kuat, manusia juga pintar. Aku akan tunjukkan padamu,” ujar serigala kembali.
Kemudian, serigala dan singa bersembunyi di atas tebing di tepi jalan. Setelah beberapa lama, mereka melihat seorang anak kecil lewat.
“Itukah manusia yang kau sebut kuat?” tanya singa.
“Bukan. Dia masih kecil. Dia masih harus menunggu dewasa,” jawab serigala.
Lalu, lewat seorang kakek tua. “Apakah dia manusia yang kuat?” tanya singa.
“Bukan, Rajaku. Dia sudah lewat masanya. Dia sudah terlalu tua,” jawab serigala.
Tidak lama kemudian, seorang pemburu muda lewat ditemani sepuluh anjing.
“Itu dia!” kata serigala.
Singa segera mengaum dan lari menyerang pemburu muda. Singa disambut oleh sepuluh anjing yang langsung menyerangnya dari berbagai arah. Singa bisa mengatasi sepuluh anjing.
Namun, ia langsung disambut oleh tembakan panah pemburu muda. Ia mencoba berkelit. Namun, pemburu muda segera menyerang singa dengan api dan sebuah pisau. Setelah terkena beberapa tusukan, singa kesakitan dan terpaksa melarikan diri.
“Bagaimana, apakah Tuan masih merasa yang terkuat?” tanya serigala.
“Tidak, Serigala,” kata singa menyerah.
“Biarlah manusia yang menjadi raja hutan. Aku tidak pernah mendapatkan lawan sekuat dia. Dia punya sepuluh pengawal. Ia juga punya senjata api yang membuatku kesakitan. Belum lagi ia bisa menusukku menggunakan pisaunya. Sakit sekali tubuhku ditusuknya,” jawab singa kembali.
Pesan Moral dari kumpulan dongeng anak : Manusia Adalah Raja Hutan Sesungguhnya adalah manusia merupakan makhluk Tuhan yang palin kuat. Kita harus menyayangi makhluk Tuhan yang lainnya dan melestarikan alam. Selalu ada yang lebih kuat dari yang kuat. Jadi janganlah sombong dan meremehkan orang lain.
Baca juga : Dongeng Cerita Rakyat Dunia dengan Pelajaran untuk Anak
3. Contoh Cerita Singkat Anak : Ular Yang Tak Tahu Diri
Seorang laki-laki melihat seekor ular besar yang terjepit batu. Ular itu tidak bisa melepaskan badannya. Laki-laki itu lalu mengangkat batunya agar ular bisa melepaskan diri. Setelah batu diangkat, ular Iangsung melilit tubuh laki-laki itu hendak memangsanya.
“Tunggu! Mengapa kau lakukan itu? Bukankah aku telah menolongmu?” kata si Laki-laki.
“Aku lapar dan tidak ada salahnya aku memangsamu,” kata ular yang tak tahu membalas budi.
“Kau jangan makan aku sekarang. Kita tanyakan dulu masalah kita pada binatang yang bijaksana,” kata si laki-laki kepada ular. Lalu, mereka berjalan dan bertemu hyena.
“Apakah pantas ular ingin memangsaku? Padahal, aku sudah melepaskannya dari impitan batu,” tanya si laki-laki kepada hyena.
Hyena berpikir, jika memihak ular, ia bisa ikut menikmati daging laki-laki itu. Hyena pun menjawab, “Tidak ada salahnya.”
Mendengar jawaban hyena, ular hendak mencaplok si laki-laki. Tiba-tiba, laki-laki itu berkata, “Tunggu dulu, kita tanya pada binatang yang lain.”
Mereka lalu bertemu serigala. “Apakah pantas Ular ingin memangsaku? Padahal, aku sudah meIepaskannya dari impitan batu,” tanya si laki-laki kepada serigala.
Serigala menjawab, “Aku tidak percaya seekor ular bisa terimpit batu. Coba kau tunjukkan aku bagaimana kejadiannya.”
Mereka bertiga pergi ke tempat semula. Serigala berkata, “Coba kau kembali ke tempatmu.”
Ular kembali ke tempatnya. Lalu, si laki-laki mengimpit ular dengan batu. Ternyata benar, ular terlihat tidak bisa melepaskan dirinya. Si laki-laki hendak melepaskan ular kembali.
“Jangan dilepas!” kata serigala.
“Ular itu akan memangsamu. Biarkan dia di situ,” ucap serigala kembali.
Akhirnya, mereka pergi meninggalkan ular. Itulah balasan bagi ular yang tidak tahu diri.
Pesan moral dari cerita pendek bahasa indonesia ular tidak tahu diri adalah jadilah anak yang selalu berteima kasih apabila mendapatkan pertolongan dari siapa pun. Jangan membalas kebaikan orang tersebut dengan kejahatan. Tuhan tidak menyukai orang yang tidak mau berterima kasih.
Baca juga : 18 Contoh Cerita Rakyat Dunia Pendek Dengan Pesan Moral Untuk Anak
4. Contoh Cerita Pendek Rakyat Cina : Keledai Pertama Di Guizhou
Dahulu tidak ada keledai di Guizhou (sebuah provinsi di Cina). Bahkan, tidak ada juga keledai di seluruh negeri Cina. Sampai suatu hari, seorang pedagang asing membawa keledai ke Guizhou. Tapi, ternyata keledai tidak ada gunanya di Guizhou. Akhirnya, pedagang asing melepaskan keledai ke hutan.
Seekor harimau lari terbirit-birit saat pertama kali melihat keledai. Harimau mengira keledai adaIah titisan dewa. Tidak pernah selama hidupnya ia melihat binatang yang mirip kuda itu.
Harimau bersembunyi di balik semak-semak sambil terus mengawasi keledai.
“Aneh sekali. Makhluk apa dia?” pikir harimau penasaran.
Keesokannya, harimau mulai mendekat ke arah keledai sambil tetap bersembunyi di balik semak belukar.
Ia tidak berani mengeluarkan suara, takut terdengar oleh keledai.
Esoknya, harimau keluar dari persembunyiannya. Karena terkejut, keledai meringkik keras. Dirinya mengira akan dimakan oleh harimau. Harimau pun langsung lari ke semak belukar.
Esoknya, harimau lagi-lagi mendekati keledai dan mengawasinya dari balik semak.
Setelah mengawasi secara lebih cermat, akhirnya harimau mengetahui bahwa ternyata keledai tidak punya kemampuan istimewa seperti dirinya.
Harimau semakin berani mendekati keledai. Sesekali, harimau menyenggol keledai dengan sengaja. Keledai marah dan menendang harimau dengan kaki belakang.
Merasakan tendangan keledai yang lemah, harimau tertawa kecil dan berkata, “Kau makhluk besar, tapi tendanganmu lemah sekali!” Harimau pun segera menghantam keledai hingga pingsan dan memakannya dengan leluasa.
Pesan Moral dari Cerita Pendek Rakyat Cina : Keledai Pertama Di Guizhou adalah jangan takut melakukan haI-hal yang baru, namun berhati-hatilah saat melakukannya. Sesuatu yang tidak kita ketahui dapat membuat kita takut atau malu. Belajarlah dan cari tahulah tentang berbagai hal dengan membaca buku.
Baca juga : 15 Cerita Seram Horor Pendek Menakutkan Untuk Remaja
5. Dongeng Cerita Pendek Dari Cina : Lelaki Bodoh Membeli Sepatu
Di Kerajaan Zheng, ada seorang anak yang sangat bodoh. Suatu hari, si anak bodoh ingin membeli sepasang sepatu baru untuknya.
Ia lalu mengukur kakinya menggunakan peng garis dan menuliskan ukuran kakinya di secarik kertas. Setelah itu, ia bergegas pergi ke pasar. Tapi, karena terburu-buru, kertas catatan ukuran kakinya itu tertinggal.
Saat ia tiba di sebuah toko sepatu di pasar, ia merogoh sakunya dan tidak menemukan kertas itu.
“Ya ampun, pasti kertas itu ketinggalan di rumah. Aku harus mengambilnya. Tapi, bagaimana jika tokonya tutup saat aku kembali?” pikir si anak bodoh itu.
Ia pun berpesan pada, penjaga toko. “Kertas berisi catatan ukuran sepatu yang akan aku beli ketinggalan di rumah. Aku tidak tahu ukurannya. Aku pulang dulu sebentar ya. Tokonya jangan ditutup dulu,” pinta si anak bodoh.
Tanpa menunggu jawaban penjaga toko, si anak bodoh langsung berlari pulang untuk mengambil kertas itu.
Sesampainya di rumah, ia menemukan kertas itu, mengambilnya, dan berangkat lagi ke pasar.
Sesampainya di pasar, ternyata toko sepatu itu telah tutup. Si anak bodoh kesal sekali dan memukul-mukul kepalanya. Gara-gara lupa membawa kertas itu, ia gagal membeli sepatu baru.
“Apakah kau akan membelikan sepatu untuk orang lain?” tanya seorang pedagang yang kebetulan lewat.
“Tidak, untukku sendiri,” jawab si anak bodoh. “Lalu, mengapa kau tidak mencoba sepatunya langsung saja?” kata pedagang.
Si anak bodoh termenung. “Iya ya. Bodohnya aku,” katanya sambil memukul-mukul kepalanya lagi.
Pesan Moral dari koleksi cerita rakyat Cina lelaki bodoh membeli sepatu adalah Jangan jadi anak yang bodoh. Anak yang bodoh hanya akan jadi bahan tertawaan dan merugi. Jadi, belajar dan banyak membacalah agar kamu tidak menjadi anak yang bodoh.
6. Contoh Cerita Pendek Filipina : Asal-usul Bawang Putih
Dahulu kala, ada seorang gadis yang cantik jelita. Ibu si gadis telah menjodohkannya dengan putra bangsawan terkaya di seluruh negeri.
Namun, kecantikan si gadis telah membuat banyak pemuda iri. Salah seorang pemuda berhasil membunuh putra bangsawan yang dijodohkan dengan sang gadis. Namun, pemuda itu juga berhasil dibunuh oleh budak milik bangsawan.
Mendengar tentang berita tersebut, si gadis sangat sedih. la pun pergi ke puncak gunung suci dan memohon agar Dewa Bathala mengambil nyawanya. Sang gadis ingin mati agar kelak tidak ada lagi yang mati karena dirinya. Tiba-tiba, tubuh si gadis disambar petir dan meninggal dunia.
Ibu si gadis sangat berduka oleh kematian anaknya. la menguburkan anaknya di halaman belakang dan membasahi kuburan anaknya dengan air mata.
Suatu hari, ibu si gadis cantik melihat rumput tumbuh di atas kuburan anaknya. la mengira itu rumput benalu yang tidak berguna. la pun menariknya dan, melihat akarnya yang sedikit membesar mirip gigi anaknya.
Saat itu, ia mendengar sebuah suara, “Itu adalah gigi putrimu.”
Ibu si gadis cantik berterima kasih kepada Dewa Bathala karena telah memberikan tanda kenangan pada anaknya. Lalu, ia menanam gigi putrinya di ladang agar selalu ingat anaknya. Akar tanaman yang tumbuh dari gigi si gadis itu disebut bawang putih.
Pesan Moral dari cerita pendek anak Filipina asal usul bawang putih adalah jadilah anak yang baik. Anak yang baik akan disayang oleh Tuhan. Anak yang baik juga akan berguna bagi orang lain. Sementara, anak yang jahat hanya akan dijauhi orang lain
7. Cerita Pendek Tentang Bintang Kutub dari India
Pada zaman dahulu, di India, ada seorang anak bernama Dhruva. Ia tinggal di tengah hutan bersama ibunya. Sebenarnya, Dhruva adalah seorang putra mahkota. lbu Dhruva bernama Ratu Suniti dan ayahnya bernama Raja Uttanapada.
Seharusnya Dhruva dan ibunya tinggal di dalam istana. Tapi, karena kedengkian seorang selir, Dhruva dan ibunya diusir dari istana. Setiap hari, Dhruva menanyakan tentang ayahnya. Ia sangat ingin memiliki seorang ayah dan ingin bertemu dengannya. Ratu Suniti pun menghiburnya,
“Anakku, ada seorang ayah yang paling baik di dunia. Suatu hari nanti, kau akan bertemu dengan- nya,” kata Ratu Suniti.
“Siapa dia, Bu?” tanya Dhruva.
“Dia adalah Dewa Wishnu,” jawab Ratu Suniti.
“Kapan saya bisa bertemu dengannya, Ibu?” tanya Dhruva kembali.
“Nanti, kalau kau sudah dewasa dan menjadi orang yang bijaksana,” sahut sang ratu.
Dhruva termenung. Ia benar-benar merindukan seorang ayah. “Saya tidak mau menunggu sampai jadi dewasa dan bijaksana, Ibu. Saya ingin bertemu dengan Dewa Wishnu sekarang,” kata Dhruva kemudian.
Ratu Suniti mengetahui betapa kuatnya keinginan Dhruva. Lalu, ia berkata, “Baiklah, anakku. Kalau kau memang ingin bertemu Dewa Wishnu, pergilah! Tapi ingat, segera kembali ke sini begitu keinginanmu berkurang walau cuma sedikit.”
Esoknya, Dhruva pergi mencari Dewa Wishnu. Ia melangkah makin jauh masuk ke dalam hutan. Pada suatu malam, Dhruva membaringkan tubuhnya di bawah sebuah pohon besar. Tiba-tiba, Dewa Narada muncul di depan Dhruva.
“Anak kecil, sedang apa malam-malam berada di tengah hutan?” tanya Dewa Narada.
Lalu, Dhruva menceritakan keinginannya untuk bertemu Dewa Wishnu. Narada mengangguk-angguk begitu cerita Dhruva selesai. “Kalau begitu, ikutlah denganku!” kata Dewa Narada kemudian.
Sejak saat itu, Dhruva mengikuti Narada. Narada mengajari Dhruva berdoa dan bertapa. Dhruva sangat tekun belajar bertapa. Ia duduk tak bergerak di atas batu dan memusatkan pikiran pada satu hal, yaitu Dewa Wishnu.
Suatu hari, terdengarlah suara, “Anakku, aku ada di sini.” Dhruva membuka matanya. Di depan Dhruva, berdirilah seorang laki-laki. Cahaya kemilau menyelimuti tubuh laki-laki itu. Laki-laki itu adalah Dewa Wishnu. Dhruva pun sangat gembira.
“Anakku. Kau sudah melakukan segala hal agar bisa bertemu denganku. Nah, sekarang apa yang kau inginkan setelah bertemu denganku?” kata Dewa Wishnu.
“Dewa, saya sangat merindukan seorang ayah. Ibu saya berkata bahwa Dewa Wishnu adalah ayah yang terbaik di dunia ini,” jawab Dhruva.
“Selain itu, saya ingin Ibu saya kembali ke istana. Saya ingin ibu saya bahagia, Dewa,” kata Dhruva.
“Baiklah. Ibumu akan kembali ke istana dan kau akan selalu dekat denganku,” sahut Dewa Wishnu.
Lalu, Dewa Wishnu mengubah Dhruva menjadi bintang kutub yang sangat terang dan meletakkan- nya di langit. Beberapa saat setelah Dhruva menjadi bintang kutub, datanglah utusan istana untuk menjemput Ratu Suniti, ibu Dhruva.
Raja Uttanapada (suami Ratu Suniti) sudah mengetahui kedengkian Suruchi, selirnya. Ratu Suniti pun kembali ke istana.
Bila malam tiba, Ratu Suniti selalu menyempatkan diri untuk melambaikan tangan ke arah bintang kutub, yang kemudian diketahuinya merupakan penjelmaan dari Dhruva. Dhruva pun membalas Iambaian tangan itu dengan kerlipan cahaya yang indah.
Bintang kutub itu tak pernah berpindah. Bintang kutub itu ada sepanjang tahun, sebagai Iambang keinginan yang begitu kuat, yaitu keinginan Dhruva bertemu dengan Dewa Wishnu. Kini, bintang itu dijadikan penentu arah oleh para nelayan agar tidak tersesat.
Pesan Moral dari Cerita Pendek Tentang Bintang Kutub dari India adalah jadilahh anak yang baik. Berdoalah kepada Tuhan utuk mendapatkan keinginanmu. Jika memang Tuhan belum mengabulkan doamu, kamu harus sabar dan terus berusaha.
8. Contoh Cerita Pendek Anak Anak dari Yunani : Kisah Penggembala
Pada suatu masa di Yunani, hiduplah seorang gembala yang masih anak-anak bernama Stelios. Setiap hari ia menggembalakan kambing-kambingnya di sebuah padang rumput yang luas.
Suatu hari, Stelios merasa bosan. Namun, ia tidak bisa pergi ke mana-mana karena harus menjaga kambing-kambingnya yang sedang asyik merumput. Sebenarnya ia ingin pulang saja bersama kambing gembalaannya. Tapi, kambing-kambing itu terlihat masih belum puas menyantap hamparan rumput di tempat itu. Akhirnya muncul sebuah ide iseng di benak Stelios.
“Aku akan mengerjai para penduduk, hihihi…,” gumam Stelios.
Bocah penggembala itu menarik napas dalam-dalam, lalu berteriak keras ke arah rumah penduduk, “Ada serigalaaaa! Tolong akuuuu! Serigala mau memakan kambing-kambingkuuuu!”
Teriakan Stelios didengar oleh penduduk kampung. Segera saja mereka menyiapkan senjata untuk menangkap serigala, lalu berbondong-bondong datang ke tempat Stelios. Selama ini mereka memang sudah lama mengincar serigala yang sering memangsa ternak mereka. Namun, mereka selalu gagal menangkapnya.
Sesampainya di tempat Stelios, para penduduk merasa bingung. Bukan serigala yang mereka dapati, melainkan seorang gembala anak yang sedang tertawa terbahak-bahak. Sadarlah mereka bahwa mereka baru saja dikerjai.
“Huh, ternyata hanya perbuatan iseng bocah itu,” kata para penduduk, kesal. Mereka lantas membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing sambil menggerutu.
“Dasar… padahal aku berharap bisa menangkap serigala yang sudah banyak memangsa hewan ternakku itu,” ungkap salah satu penduduk dengan nada kesal.
“Hahaha… lucu sekali orang-orang itu…. Hahaha…,” Stelios masih tertawa terpingkal-pingkal meskipun para penduduk sudah pergi semua. Hilang sudah rasa bosannya setelah mengerjai mereka. Ia benar-benar terhibur. Sore harinya ia pun pulang sambil tersenyum senang. Ia tidak sadar bahwa keisengannya itu telah membuat para penduduk kesal.
Keesokan harinya, Stelios pergi lagi ke padang rumput yang sama bersama dengan kambing-kambing gembalaannya. Menjelang siang, lagi-lagi ia merasa bosan. Teringat dalam hatinya peristiwa kemarin saat ia mengerjai penduduk. Ia tertawa-tawa sendiri saat mengingatnya. Terbayang di benaknya wajah panik para penduduk yang datang tergopoh-gopoh menghampirinya dan mencari serigala.
“Hahaha… benar-benar lucu!” ujar Stelios.
Stelios ingin mengulang kejadian itu lagi. Sambil menahan tawa, ia pergi ke pinggiran padang rumput, lalu berteriak keras ke arah rumah penduduk.
“Ada serigalaaaa! Ada serigalaaaaa! Tolong akuuu! Tolooong! Selamatkan kambing-kambingkuuuu!”
Teriakan Stelios menjangkau banyak rumah. Penduduk yang mendengarnya langsung mengambil perlengkapan dan senjata mereka untuk menangkap serigala.
Kemudian mereka bergegas pergi ke padang rumput. Namun, sesampainya di sana, lagi-lagi mereka harus menelan kecewa. Tidak ada serigala di sana. Yang ada hanya seorang bocah gembala yang sedang tertawa-tawa.
“Lagi-lagi anak ini mengerjai kita,” ujar salah satu penduduk, geram. Setelah memperingatkan Stelios, mereka pun pulang. Stelios tidak peduli dengan kekesalan mereka dan masih terus tertawatawa.
“Aduuuh… lucu sekali… hahaha….”
Keesokan harinya Stelios menggembalakan kambing di padang rumput yang biasanya. Menjelang siang, tiba-tiba kambing-kambingnya berlarian dan mengembik keras. Olala… ternyata ada seekor serigala yang menyerang kawanan kambing itu. Tentu saja Stelios sangat panik.
Namun, tidak ada yang bisa ia perbuat. Bagaimanapun, ia tidak akan bisa menang melawan serigala sendirian. Karena itu, ia segera berlari ke arah rumah penduduk sambil berteriak-teriak.
“Tolooong…! Toloooong…! Ada serigalaaaa! Tolong selamatkan kambing-kambingkuuu!”
Stelios heran, sebab tidak ada penduduk yang ke luar rumah dan mendatanginya untuk menolongnya. Padahal, kemarin mereka langsung sigap dan bisa tiba di padang rumput dengan cepat. Apakah mereka semua sedang pergi? Apakah teriakan Stelios kurang keras sehingga para penduduk tidak bisa mendengar mereka?
Olala… ternyata sebenarnya para penduduk mendengar teriakan Stelios. Namun, mereka enggan datang ke padang rumput karena tidak ingin tertipu lagi.
“Pasti bocah itu hendak mempermainkan kami lagi,” ujar salah satu penduduk. Ia Iebih memilih melanjutkan aktivitasnya di dalam rumah daripada pergi ke tempat Stelios.
Sementara itu, seluruh kambing Stelios sudah habis diserang oleh sekelompok serigala. Stelios menyesal sekali karena telah membohongi dan mempermainkan para penduduk sehingga mereka tidak mau mempercayainya lagi. Sejak saat itu, Stelios berjanji kepada dirinya sendiri untuk selalu berkata jujur dan tidak akan mempermainkan siapapun lagi.
Pesan moral dari Contoh Cerita Pendek Anak Anak : Kisah Penggembala adalah Tidak ada orang yang menyukai orang yang suka berbohong. Karena itu, berusahalah untuk selalu berkata jujur dalam kehidupan sehari-hari. Sekali saja kita berbohong, maka orang-orang akan enggan percaya dengan kita lagi. Hal ini tentu saja sangat merugikan diri kita sendiri.
9. Contoh Cerpen Singkat : Anak Anjing Jim
Ayah Jim memberi Jim seekor anak anjing pada hari ulang tahunnya yang kesepuluh.
Jim menamai anak anjing itu dengan Brownie. Segera, Jim dan Brownie saling menyukai.
Suatu hari, Jim pergi ke sungai dan menangkap ikan besar.
Jim menjadi bersemangat dan Brownie mulai menggonggong dengan keras, memberi semangat untuk Jim.
Jim membungkuk, melawan ikan yang perkasa itu.
Setelah ikan muncul di permukaan, Jim mencoba meraih ikan itu.
Namun Jim terpeleset jatuh ke dalam air dan tidak bisa berenang.
Brownie menggigit baju Jim dan berenang ke tepian.
Jim terbangun dengan perasaan pusing dan bingung di tepi sungai.
Brownie menjilati wajahnya dan Jim tersenyum. Brownie baru saja menyelamatkan hidupnya.
Kemudian mereka berdua menuju ke rumah.
Setelah berjalan jauh, Jim melihat ayahnya di rumah.
Jim berlari ke ayahnya dan bercerita tentang kejadian itu.
Ayah Jim berterima kasih kepada Brownie karena telah menyelamatkan putranya.
Dia mengusap kepala Brownie dengan sayang. Mereka semua tersenyum dan masuk ke dalam rumah
Pesan moral cerita pendek/cerpen ini adalah sahabat terbaik akan selalu membuat Anda keluar dari kesulitan.
10. Contoh Cerita Pendek (Cerpen) : Anak Anjing di Sumur
“Jangan dekat sumur! Jangan mainkan disana!” pesan Ibu Anjing berkata kepada anak-anaknya.
Oleh karena itu mereka tidak pernah datang ke sumur.
Tetapi suatu kali anak anjing kecil berlari ke sumur dan berhenti di sana.
Dia berpikir, “Mengapa kita tidak boleh pergi ke sumur?”
Kemudian anak anjing itu melompat ke mulut sumur untuk memeriksanya.
Saat dia memanjat sumur, dia melihat anak anjing lain didalam.
Anak anjing itu mengibas-ngibaskan ekornya dan anak anjing di dalam sumur melakukan hal yang sama.
Kemudian anak anjing itu mengangkat cakarnya dan hal yang sama dilakukan oleh anak anjing didalam sumur.
Anak anjing menjadi marah dengan anak anjing di dalam sumur.
Dia ingin bekelahi dengannya, jadi dia melompat ke sumur.
Tapi tidak ada anak anjing untuk diajak berkelahi, yang ada hanya air.
Dia menangis minta tolong. Untungnya ibu anjing sedang melewati sumur dan segera menyelamatkannya.
Sejak itu anak anjing tidak mau lagi bermain di dekat sumur.
Pesan moral dari Contoh Cerita Pendek (Cerpen) : Anak Anjing di Sumur ini adalah selalu dengarkan apa yang dikatakan orang tua Anda.
11. Contoh Cerpen Fabel : Kesabaran Kerbau
Disebuah hutan hiduplah seekor kerbau dan monyet nakal.
Setiap hari, monyet itu sering menyusahkan kerbau dengan menarik ekornya, melemparkan kacang ke kepalanya atau melompat dari pohon sambil mengejeknya.
Kerbau sebenarnya sudah muak dengan lelucon monyet, tetapi dia masih mencoba untuk bersabar.
Hewan-hewan lain dari hutan melihat ini dan berpikir mengapa kerbau mentolerir semua kenakalan si monyet.
Gajah datang ke kerbau dan bertanya, “Mengapa kamu tidak memberi hukuman kepada monyet untuk kenakalannya?”
Si kerbau tersenyum pada gajah dan menjawab, “Saya berterima kasih kepada monyet karena mengajari saya bagaimana menjadi sabar.”
Monyet yang duduk di puncak pohon, mendengar ini dan merasa malu.
Monyet itu segera mendatangi kerbau dan berkata, “Maaf, teman baikku atas semua masalah yang kuberikan padamu.
Pesan moral dari Cerita Pendek Kerbau yang Sabar ini adalah kesabaran akan membuahkan hasil yang manis.
12. Contoh Cerita Pendek Hewan : Beruang Yang Serakah
Suatu hari, seekor beruang merasa lapar. Jadi, dia keluar dari sarangnya untuk mencari makanan.
Beruang itu pergi ke sungai untuk menangkap ikan.
Dia berdiri di tepi sungai dan melihat cukup banyak ikan untuk dimakan.
Dia menerkam ikan itu, dan menangkapnya.
Tapi kemudian, beruang itu berpikir, “Ini ikan yang terlalu kecil untuk mengisi perutku. Saya harus menangkap ikan yang lebih besar.”
Jadi, dia melepaskan ikan kecil itu dan menunggu beberapa saat.
Kemudian dia melihat lagi seekor ikan yang sedikit lebih besar datang dan dia membiarkannya.
Beruang masih berpikir bahwa ikan kecil itu tidak akan mengisi perutnya.
Sebenarnya dia bisa menangkap banyak ikan kecil, tetapi dia membiarkan semuanya pergi.
Saat matahari terbenam, beruang itu tidak menangkap ikan satu ekorpun.
Dia perlahan mulai merasa lelah. Pada akhirnya dia tetap perut kosong dan berpikir, “Semua ikan kecil itu, jika aku tangkap bisa mengisi perutku, tapi sekarang sudah terlambat. ”
Dia tetap lapar hari itu.
Pesan moral dari cerpen ini adalah jangan lewatkan keberhasilan kecil karena itu akan membawamu kepada kesuksesan yang lebih besar.
13. Cerita Pendek (Cerpen Anak) : Permusuhan Anjing dan Serigala
Di sebuah desa, setiap malam, sekawanan serigala berkeliaran di sekitar peternakan domba.
Mereka mencari kesempatan untuk bisa memangsa para Domba.
Namun anjing-anjing petani selalu menggonggong untuk memperingatkan tuannya. Jadi, serigala lari ketakutan.
Suatu malam seekor serigala merangkak ke anjing-anjing itu dan berkata, “Kamu seperti kami, dengan hidung panjang dan ekor. Satu-satunya perbedaan adalah kamu mengenakan kerah dan menuruti tuanmu. Bergabunglah bersama kami, dan kita dapat membagi domba-domba gemuk yang enak ini.”
Anjing-anjing menggaruk-garuk kepala sambil berpikir. Lalu mereka berkata, “Itu ide yang bagus. Kami ingin beberapa potong daging domba yang lezat.”
Jadi, anjing-anjing membiarkan serigala masuk ke ladang.
Serigala yang cerdik segera membunuh semua anjing dan kemudian mengambil domba untuk diri mereka sendiri.
Pesan moral dari Cerita Pendek (Cerpen Anak) : Permusuhan Anjing dan Serigala ini adalah jangan menjadi penghianat dengan mengabaikan kepercayaan orang lain kepada kita. Orang yang tidak bisa dipercaya tidak akan mendapatan apa-apa.
14. Cerita Pendek Binantang : Anjing dan Tuannya
Hiduplah seorang pemburu di sebuah desa bersama keluarganya. Dia juga punya anjing peliharaan yang sangat setia.
Suatu hari, pemburu harus meninggalkan rumah selama satu hari, jadi dia pergi ke kota bersama istrinya.
Dia meninggalkan putranya dengan anjingnya yang setia.
Malam itu, serigala datang ke rumah dan menyerang bayi itu.
Saat melihat ini, anjing yang setia menerkam serigala dan bertarung dengannya.
Setelah pertarungan yang panjang, anjing itu membunuh serigala.
Pagi berikutnya, pemburu dan istrinya kembali dari kota. Anjing itu sedang menunggu tuannya di luar. Ketika dia melihat tuannya, dia segera menghampiri dan menjilat kaki tuannya.
Pemburu melihat noda darah di mulut anjing itu.
Dia mengira anjing itu telah membunuh putranya.
Dia menjadi sangat marah dan memukul anjingnya dengan tongkat.
Kemudian dia bergegas masuk untuk melihat bayi nya masih sehat.
Ketika dia menemukan putranya aman di dalam dirinya, dia merasa sangat menyesal karena telah memukul anjingnya yang setia.
Pesan moral dari Cerita Pendek Binantang : Anjing dan Tuannya adalah jangan tegesa-gesa dalam mengambil keputusan. Pikirkanlah matang-matang sebelum kamu memutuskan sesuatu.
15. Cerita Pendek untuk Anak : Serigala dan Bangau
Suatu ketika, seekor Serigala mengundang seekor Bangau untuk minum teh di rumahnya.
Serigala itu telah menyiapkan berbagai hidangan untuk Bangau. Ketika Bangau tiba di rumah Serigala, Serigala itu menyajikan makanan di atas piring datar.
Bangau itu berjuang sangat keras untuk dapat makan dari piring datar.
Namun dia menyadari bahwa dia tidak akan bisa makan dari piring datar karena paruhnya yang panjang.
Dia merasa terhina dan meninggalkan rumah serigala karena tahu serigala sedang membodohinya.
Kemudian si Bangau berpikir untuk mengajarkan Serigala pelajaran.
Keesokan harinya, Bangau itu mengundang Serigala itu ke rumahnya.
Serigala itu dihidangkan makanan di kendil.
Serigala itu mencoba yang terbaik untuk makan dari Kendi tetapi gagal melakukannya.
Serigala itu merasa terhina dan berkata, “Begini caramu memperlakukan tamumu?”
Bangau itu menjawab, “Apakah cara Anda memperlakukan saya benar ketika saya datang untuk makan malam di rumah Anda?”
Serigala itu merasa malu dan meminta maaf pada Bangau. Kemudian mereka berdua makan malam di piring masing-masing dan menikmati makan malam.
Pesan moral dari Cerita Pendek untuk Anak : Serigala dan Bangau ini adalah kita harus memperlakukan orang lain seperti kita ingin mereka memperlakukan kita.
16. Cerpen Fabel : Sarang Murai
Murai membangun sarang paling nyaman dan indah di dunia. Jadi, suatu hari semua burung lain memintanya untuk mengajari mereka cara membuat sarang yang benar-benar baik. Murai itu setuju.
Dia berkata, “Pertama, ambil lumpur dan bentuk bulat.”
“Oh, itu dia!” teriak burung gereja dan dia pergi.
Sejak itu burung gereja membangun sarang mereka dengan cara itu.
Kemudian burung murai melanjutkan, “Selanjutnya, ambil beberapa ranting dan atur di sekitar lumpur.”
“Jadi begitu,” seru blackbirds dan dia pergi. Dengan cara itu blackbirds membangun sarang mereka bahkan sampai hari ini.
Jadi terus, setiap burung mengambil sedikit pengetahuan tetapi tidak ada dari mereka tetap di sana sampai akhir.
Burung murai menjelaskan tanpa melihat sekitar, dan ketika dia melihat bahwa tidak ada burung lain di sana, dia menjadi marah dan pergi.
Dia tidak pernah lagi menunjukkan yang lain bagaimana membangun sarang.
Pesan moral dari Cerpen Fabel : Sarang Murai adalah belajarlah dengan sabar hingga selesai. Maka kamu akan mendapatkan ilmu yang bisa di praktekan.
17. Cerita Pendek Anak Tentang Kejujuran : Perhiasan Putri yang Hilang
Suatu hari, putri raja mendapat undangan jamuan makan malam dari putri kerajaan tetangga. Ia pun mengenakan gaun terbaiknya.
Tak lupa, ia juga akan mengenakan perhiasan mewah kesayangannya. Ia tak mau kalah dengan putri-putri lain yang hadir di sana.
Namun, alangkah terkejutnya putri raja itu. Ia tidak menemukan kotak perhiasan di tempat biasa ia menyimpannya.
“Ke mana semua perhiasanku? Siapa yang berani mencurinya?” teriak putri raja.
Mendengar putrinya kehilangan kotak perhiasan, raja langsung menyuruh patih untuk menyelidiki.
“Kamar putri raja dijaga sangat ketat, dan ada penjaga di pintu kamar. Tak mungkin ada pencuri yang bisa masuk. Kecuali, jika pencurinya adalah orang terdekat tuan putri,” gumam patih yang mulai menyelidiki. Ia pun memanggil tiga pengasuh putri raja.
“Apakah kau melihat perhiasan putri raja?” tanya patih kepada pengasuh paling tua.
“Memang setiap hari aku melihatnya. Tapi sungguh, jangankan mengambil, menyentuhnya saja aku tak berani,” jawab pengasuh paling tua berambut putih.
Pengasuh itu sudah mengasuh putri raja sejak putri raja masih bayi. Ia sangat menyayangi putri raja. Tak mungkin ia berani mengecewakan putri raja.
Patih beralih ke pengasuh kedua.
“Aku memang melihatnya, karena setiap hari aku membersihkan kamar putri. Tapi, aku tak berani menyentuh kotak perhiasan itu,” jawab pengasuh kedua.
Patih lalu beralih ke pengasuh terakhir.
“Setiap hari, aku melihat kotak perhiasan putri. Tapi aku tahu, putri sangat menyayangi perhiasannya. Aku tak berani menyentuh, apalagi mengambilnya,” ujar pengasuh ketiga.
Mendengar penjelasan ketiga pengasuh putri raja, patih akhirnya menyimpulkan bahwa putri rajalah yang bersalah. Ia telah teledor menaruh kotak perhiasannya sembarangan. Patih pun memutuskan akan menghukum putri raja.
Mengetahui putri raja akan dihukum, pengasuh tertua mengaku.
“Tolong, jangan hukum tuan putri. Aku yang menyembunyikan kotak perhiasan itu. Aku mendengar kabar, akan ada perampok yang mengadang tuan putri. Jadi, aku sengaja menyembunyikan kotak perhiasan tuan putri, agar tuan putri tak jadi pergi ke kerajaan tetangga. Aku takut, keselamatan tuan putri terancam,” jelas pengasuh tertua.
Setelah mendengarkan pengakuan pengasuh tertua, patih memaafkannya. Ia meminta agar kotak perhiasan tuan putri segera dikembalikan. Putri raja juga akan tetap menghadiri jamuan makan malam, tapi dengan pengawalan yang ketat.
Rupanya perkataan pengasuh tertua benar. Di tengah perjalanan, ada sekelompok perampok mengadang putri raja. Tapi, berkat pengawalan putri raja yang ketat, kelompok perampok itu pun bisa ditangkap.
Pesan moral dari Dongeng Cerita Pendek Anak Tentang Kejujuran adalah apa pun alasannya, mencuri adalah hal yang tidak baik. Mencuri tetap berdosa. Lebih baik menjelaskan apa yang terjadi, daripada harus mencuri.
18. Cerita Pendek Untuk Anak Anak : Landak Ingin Punya Teman (Jerman)
Landak duduk sendiri di bawah pohon. Sungguh, ia merasa sangat kesepian. Ingin sekali Landak memiliki teman. Tetapi, tak ada yang mau berteman dengannya. Binatang-binatang lain takut ketika melihat tubuh landak yang tajam. Landak menjadi sedih.
“Andai saja tubuhku tak berduri. Pasti banyak binatang yang mau berteman denganku,” keluh landak.
Memikirkan hal itu, landak pun semakin murung. Kebetulan, ada seekor kura-kura yang melihat Landak bersedih. Kura-kura itu lantas bertanya kepada Landak, dan Landak pun mau menceritakan masalahnya.
“Aku mau menjadi temanmu,” hibur Kura-kura setelah mendengar cerita Landak.” Seperti apa pun bentukmu, yang terpenting adalah kebaikan hatimu:”
Landak sangat senang mendengar perkataan kura-kura. Ia nyaris tak percaya bahwa ternyata ada yang mau berteman dengannya. Keduanya kemudian bersahabat baik. Kura-kura jadi tahu bahwa tubuh Landak bisa berubah seperti bola. Lucu sekali melihatnya.
Landak juga jadi tahu bahwa kura-kura bisa berubah menjadi seperti batu dengan cara memasukkan kepala ke dalam cangkang. Kedua teman baru itu pun tertawa riang.
Suatu hari, saat mereka sedang bermain, datanglah kelinci. Hewan itu memberi tahu bahwa besok adalah ulang tahun Katak. Kura-kura dan Landak turut diundang dalam pesta itu. Senang sekali Landak. Rupanya beberapa binatang sudah mulai menyukainya.
Keesokan harinya, mereka datang ke rumah Katak. Di sana tersedia berbagai macam makanan. Banyak sekali. Hampir semua binatang di hutan menghadiri pesta tersebut. Ada kelinci, kura-kura, kupu-kupu, burung, ayam, merpati, tupai, dan beberapa binatang lainnya.
Saat tamu undangan sedang menikmati makanan, tiba-tiba datang tamu tak diundang. Dialah serigala. Hewan itu ingin memakan binatang-binatang yang ada di pesta. Sontak, semua binatang ketakutan. Tetapi, tidak dengan landak. Dengan sigap Landak mengubah dirinya menjadi bola, menggelinding ke arah serigala. Serigala berusaha memakan Landak. Tetapi, baru memegang tubuh landak saja, Serigala sudah kesakitan.
Serigala lari ketakutan. Semua binatang yang ada di sana bersorak-sorai. Mereka mengelu-elukan nama Landak. Landak jadi sangat senang. Akhirnya ia pun tahu dan sadar, bahwa apa yang dimilikinya adalah sebuah keistimewaan yang diberikan Tuhan kepadanya.
Pesan moral dari Cerita Pendek Untuk Anak Anak : Landak Ingin Punya Teman (Jerman) adalah apa yang Tuhan berikan kepada kita, pastilah hal yang baik dan bermanfaat. Jangan lagi bersedih jika dirimu berbeda
19. Dongeng Pendek Bagi Anak : Jangan Jadi Anak Durhaka (Rusia)
Di salah satu pohon yang rindang, terdapat rumah induk burung. Induk burung itu tinggal bersama tiga anaknya. Setiap hari anak-anaknya pergi bermain. Mereka tak pernah membantu pekerjaan induk burung.
“Kalian, ayo bantu ibu mencari makan. Makanan itu kan nantinya untuk kalian juga,” ucap Induk Burung.
“Itu kan tugas Ibu. Kami tak mau pergi mencari makan, Bu. Kami sedang asyik bermain,” jawab salah satu anaknya.
Induk burung merasa sedih melihat sikap anaknya. Lantas ia pun pergi dengan menghela napas. Ia terbang ke sebuah ladang jagung untuk mencari makan. Lalu makanan itu ia bawa pulang untuk ketiga anaknya. Setelah capai bermain, ketiga anaknya makan dengan lahap, menikmati jagung yang dibawa ibunya.
Setiap hari selalu seperti itu. Ketiga anak burung tak pernah mau membantu ibunya. Hingga suatu hari, induk burung sakit. Ia tak dapat mencari makanan lagi. Ia bingung, bagaimana ia akan makan nanti.
“Nak, kalian carilah makanan sendiri. Ibu tak bisa mencarikan makanan untuk kalian,” ucap Induk Burung dengan suara lemah.
Ketiga anaknya mengangguk-angguk. Namun, mereka tak peduli dengan kondisi sang ibu. Mereka malah mencari makanan hanya untuk diri mereka sendiri.
Dengan tubuh yang lemah, Induk Burung pergi mencari makan untuk dirinya. Ia sempat beberapa kali hampir terjatuh. Sesampainya di rumah, Induk Burung merasa sangat kehausan. Sungai memang cukup dekat dari rumahnya. Tetapi, tubuhnya sangat Iemah. Untuk terbang ia sudah tak sanggup. Induk burung lalu memanggil anaknya yang sedang bermain.
“Nak, tolong ambilkan air di sungai. Ibu haus sekali. Ibu sudah tak sanggup lagi pergi ke sungai.” keluh Induk Burung.
“Ibu ambil saja sendiri. Jangan ganggu kami! Kami sedang asyik bermain,” jawab salah satu anaknya.
Induk burung merasa sakit hati dengan perlakuan anaknya. Namun apa boleh buat. Dengan tubuh yang sangat lemah, ia pun pergi ke sungai untuk mengambil air. Sementara itu, ketiga anaknya masih terus bermain. Mereka pergi ke arah padang rumput. Rupanya di sana ada pemburu yang sedang berburu burung.
Dengan sigap, pemburu itu berhasil menembak ketiga anak burung. Jika saja para anak burung itu mau mematuhi perintah ibunya, pasti mereka tak akan bertemu dengan pemburu yang menembaknya.
Pesan moral dari Fabel Singkat Untuk si Kecil dari Rusia adalah turutilah perintah orangtuamu. Perintah orangtuamu adalah doa bagimu.
Sumber dan Pranala Luar