Raja Gunung Emas Bagian 1 | Cerita Dongeng Anak dari Jerman

Pada posting kali ini kami bercerita salah satu cerita dongeng anak dari Jerman yang cukup tekenal.

Dongeng aslinya berjudul The King of the Golden Mountain yang dipopulerkan oleh Brothers Grimm.

Jika kalian suka kalian harus membaca kelanjutan kisah ini pada posting kami berikutnya.

Kisah Raja Gunung Emas Bagian 1 | Cerita Dongeng Anak dari Jerman

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang saudagar kaya dengan putra dan putrinya yang masih kecil.

Pada suatu ketika kapal dagang milik saudagar itu tenggelam ke dalam laut sehingga dia tidak memiliki apa-apa selain sebuah ladang.

Pada saat dia berjalan di ladang miliknya, dia bertemu dengan seorang kurcaci hitam yang berjanji akan membuatnya kaya, jika, dalam dua belas tahun kedepan, dia membawa barang pertama yang menyentuh kakinya saat dia pulang.

Saudagar itu setuju karena merasa hanya anjingnya yang biasa menyentuh kakinya.

Kurcaci hitam menyuruh saudagar untuk pulang karena uang emas sudah dikirim ke rumah saudagar itu.

Sesampainya di rumah, anak laki-laki si saudagar yang masih kecil sangat gembira menyambutnya dan langsung memeluk kaki saudagar itu dengan manja.

Si saudagar terkejut, karena dia ingat janjinya kepada si kurcaci hitam.

Namun karena dia belum mendapatkan uang koin emas yang dijanjikan, dia menganggap si kurcaci hitam telah berbohong.

Sebulan berlalu sejak kejadian itu, si saudagar naik ke loteng dengan maksud mencari barang bekas untuk dijual,

Saat itulah dia terkejut karena menemukan uang koin emas yang sangat banyak.

Dia sangat bahagia dan segera membelanjakan uang emas itu sehingga membuatnya kaya raya, bahkan lebih kaya dari sebelum kapal dagangnya tenggelam.

Tetapi semakin dekat tahun kedua belas, semakin cemas pedagang itu, sehingga kesedihan terlihat di wajahnya.

Suatu hari anaknya bertanya apa yang membuat ayahnya begitu murung, tapi sang ayah tidak mau mengatakannya.

Anak laki-laki itu, terus bertanya kepada ayahnya sehingga akhirnya sang ayah mengatakan penyesalan akan janjinya kepada kurcaci hitam.

Si saudagar juga mengatakan bahwa sekarang setelah dua belas tahun berlalu dia harus menyerahkan putra kesayangannya kapada kurcaci itam.

Si anak laki-laki berkata, “Oh, ayah, jangan gelisah, semua akan baik-baik saja. Kurcaci hitam tidak akan bisa mengambilku.”

Ketika saatnya tiba, ayah dan anak itu pergi bersama ke ladang, dan anak itu membuat lingkaran dengan mantra dan menempatkan diri dan ayahnya berada di dalam lingkaran itu.

Raja Gunung Emas Cerita Dongeng Anak dari Jerman

Tidak beberapa lama datanglah kurcaci hitam dan berkata kepada orang tua itu, “Apakah kamu membawa apa yang telah kamu janjikan kepadaku?”

Saudagar diam, tetapi putranya bertanya, “Apa yang kamu inginkan di sini?”

Kurcaci hitam berkata, “Aku harus berbicara dengan ayahmu, dan bukan denganmu.”

Putranya menjawab, “Engkau telah mengkhianati dan menyesatkan ayahku, kembalikan tulisan itu.”

“Tidak,” kata kurcaci hitam, “aku tidak akan melepaskan hakku.”

Mereka berdebat dalam waktu yang lama, tetapi akhirnya mereka setuju bahwa putra saudagar, tidak bisa menjadi milik kurcaci hitam maupun si saudagar.

Oleh karena itu si anak laki-laki saudagar harus meninggakan ayahnya.

Si anak laki-laki lalu pergi dengan sebuah perahu meninggalkan ayahnya dan si kurcaci di tepi sungai.

Perahu itu tidak tenggelam, hanyut dengan tenang terbawa aliran air sungai.

Anak laki-laki itu duduk dengan aman di dalamnya, dan mengapung  untuk waktu yang lama, sampai akhirnya berhenti di pantai yang tidak diketahui.

Si anak laki-laki mendarat dan melihat sebuah kastil yang indah di depannya.

Diapun masuk kedalam kastil, dan menyadari bahwa kastil dalam kedaan di sihir.

Dia melewati setiap ruangan, tetapi semuanya kosong sampai dia sampai ke ruangan terakhir, di mana seekor ular berbaring melingkar di sebuah tempat tidur.

Ular itu, adalah seorang putri yang disihir, yang bersukacita melihat si anak laki-laki, “Apakah engkau telah datang, oh, penyelamatku? Aku telah menunggumu selama dua belas tahun; kerajaan ini disihir, dan engkau harus membebaskannya.”

“Bagaimana saya bisa melakukan itu?” si anak laki-laki bertanya.

“Malam ini datang dua belas pria kulit hitam, dengan rantai yang akan bertanya apa yang kamu lakukan di sini; tetap diam, jangan bicara sepatah katapun, biarkan mereka melakukan apa yang mereka mau denganmu; mereka akan menyiksamu, memukulmu, menusukmu; biarkan semuanya berlalu, pada pukul dua belas, mereka harus pergi lagi. Pada malam kedua dan ketiga akan datang 12 orang yang lain melakukan yang sama sampai kamu mati. Jika kamu telah menanggung semuanya, dan tidak mengucapkan sepatah kata pun, aku akan dibebaskan. Aku akan datang kepadamu, dengan membawa air kehidupan. Aku akan menggosokmu dengan itu, dan kemudian kamu akan hidup kembali, dan menjadi sehat seperti sebelumnya.”

Kemudian si anak laki-laki berkata, “Aku akan dengan senang hati membebaskanmu.”

Dan semuanya terjadi seperti yang ular itu katakan; orang-orang kulit hitam tidak bisa memaksakan sepatah kata pun dari si anak laki-laki, dan pada malam ketiga ular itu menjadi seorang putri cantik, yang datang dengan air kehidupan dan menghidupkannya kembali.

Saat mereka berpelukan ada kegembiraan yang membebaskan kerajaan dari sihir.

Setelah si anak laki-laki menikah dengan sang putri dan menjadi Raja Gunung Emas.

Mereka hidup sangat bahagia bersama, dan Ratu melahirkan anak laki-laki yang sehat.

Temukan dan baca juga kisah dongeng menarik lainnya pada posting kami berikut ini:

Sumber: