Kumpulan dongeng anak kali ini merupakan koleksi dari sekian banyak kumpulan dongeng pendek yang kami miliki. Jika kalian pernah berkunjung di blog ini kalian akan menemukan ribuan kumpulan dongeng singkat terbaik dengan pesan moral didalamnya. Semoga kalian suka dengan kunmpulan dongeng bergambar yang kami posting di hari ini.
Kumpulan Dongeng Anak Pendek dan Singkat Bergambar dari Seluruh Dunia
Kumpulan Dongeng Anak : Pulau Hantu
Pada jaman dahulu kala hiduplah dua orang sakti yang selalu ingin menunjukkan dirinya lebih sakti dari yang lain. Pada suatu hari, mereka bertemu di perairan sebelah selatan Singapura. Tanpa basa basi, mereka langsung saling menyerang. Mereka bertarung lama sekali hingga tubuh mereka bersimbah darah. Karena sama-sama kuat, tak ada tanda-tanda siapa yang akan kalah.
Jin Laut tidak suka dengan pertarungan itu karena darah mereka mengotori laut. Jin Laut lalu menjungkirbalikkan perahu mereka. Maksudnya agar mereka berhenti bertarung. Ternyata, mereka tetap bertarung. Dengan kesaktiannya masing-masing, mereka bertarung di atas air.
Jin Laut pun berkata “Hei, aku perintahkan kalian berhenti bertarung! Ini wilayah kekuasaanku. Kalau tidak…”
Bukannya berhenti, kedua jagoan itu malah bertempur lebih seru. Dengan isyarat tangan, mereka bahkan seperti mengejek Jin Laut. Jin Laut marah. Dia menyemburkan air ke wajah kedua jagoan itu sehingga pandangan mereka terhalang.
Karena tak dapat melihat dengan jelas, kedua jagoan itu bertempur secara membabi-buta. Mereka mengayunkan pedang ke sana-kemari sekehendak hati sampai akhirnya bersarang di tubuh lawan masing-masing. Kedua jagoan itu pun menemui ajalnya.
Para dewa di kayangan murka karena Jin Laut turut campur urusan manusia. Mereka memperingatkan Jin Laut untuk tidak lagi ikut campur urusan manusia.
Jin Laut mengaku salah dan mencoba menebus dosa dengan membuatkan tempat khusus agar roh kedua jagoan itu dapat bersemayam dengan tenang. Jin Laut menyulap sampan yang ditumpangi kedua jagoan itu menjadi pulau tempat bersemayam roh mereka. Orang-orang kemudian menyebut pulau itu sebagai Pulau Hantu.
Temukan dan baca juga Kumpulan Dongeng Anak lainnya pada posting berikut ini:
- Cerita Dongeng Putri Raja Banggai dan Tanduk Alam
- Kumpulan Dongeng Indonesia Pendek Dari Papua
- Dongeng Anak Indonesia dari Maluku Utara
- Cerita Anak Bergambar : Kehamilan Inkelu
- Kumpulan Dongeng Anak Bergambar
- Kumpulan Cerita Dongeng Anak Anak
- Contoh dongeng anak anak sebelum tidur
- Cerita Dongeng Anak Anak : Panglima To Dilaling
- Dongeng Anak Anak Bergambar : Si Cerdik La Dana
- Dongeng Anak Anak Indonesia : Kisah I Tui Ting
Kumpulan Dongeng Pendek : Emas Dan Batu
Berkat kerja keras dan selalu menabung, seorang petani akhirnya menjadi kaya raya. Karena tak ingin tetangganya tahu mengenai kekayaannya, seluruh tabungannya dibelikan emas dan dikuburnya emas itu di sebuah lubang di belakang rumahnya. Seminggu sekali digalinya lubang itu, dikeluarkan emasnya, dan diciuminya dengan penuh kebanggaan. Setelah puas, ia kembali mengubur emasnya.
Pada suatu hari, seorang penjahat melihat perbuatan petani itu. Malam harinya, penjahat itu mencuri seluruh emas si petani. Esok harinya petani itu menangis meraung-raung sehingga seluruh tetangga mengetahui apa yang terjadi. Tak seorang tetangga pun tahu siapa yang mencuri emasnya.
Jangankan soal pencurian, tentang lubang berisi emas itu saja mereka baru tahu hari itu. Kalau tidak ada pencurian, tak ada yang tahu bahwa petani itu memiliki emas yang dikubur di belakang rumahnya. Sebagian orang ikut bersedih atas pencurian itu, sebagian yang lain mengejek dan menganggap petani itu bodoh.
“Salah sendiri menyimpan emas di rumah. Mengapa tidak dijual saja dan uangnya dipakai untuk membangun rumah. Biar rumahnya lebih bagus, tidak reot seperti sekarang. Itulah ganjaran orang kikir. Kalau dimintai sumbangan, selalu saja jawabannya tidak punya. Sekarang, rasakan sendiri!”
Tetapi tak seorang pun yang berani terus terang mengejek atau mengumpat petani yang ditimpa kemalangan itu. Semua ejekan dan umpatan hanya diucapkan di antara sesama mereka saja, tidak di hadapan si petani. Hanya seorang lelaki tua miskin yang berani bersikap jujur kepada petani itu. Lelaki tua itu tinggal tak jauh dari rumah si petani.
“Sudahlah, begini saja. Di lubang bekas emas itu kuburkanlah sebongkah batu atau apa saja dan berlakulah seperti sebelum kau kecurian.”
Mendengar itu, si petani marah. “Apa maksudmu? Kau mengejekku, ya? Yang hilang itu emas, bukan batu. Kau sungguh tetangga yang jahat. Kau memang orang miskin yang cuma bisa mengubur batu. Aku bisa mengubur emas atau apa saja semauku. Kini aku kehilangan emas dan kau enak saja menyuruhku mengubur batu. Kau pikir batu sama dengan emas?!”
Suasana pun gaduh. Orang-orang melerai. Dengan tenang lelaki tua itu menjawab: “Apa bedanya emas dan batu? Kalau kau bisa mengubur emas, seharusnya kau juga bisa mengubur batu. Tahukah kau, dengan mengubur emas berarti kau telah menjadikan logam mulia itu sebagai barang yang tidak berharga. Lalu, apa salahnya kau mengubur batu dan berkhayal yang kau kubur itu adalah emas.”
Simpan juga koleksi Kumpulan Dongeng Pendek kami lainnya di artikel sebelumnya yaitu:
- Kumpulan Cerita Dongeng Anak Indonesia : Semangka Ajaib
- Cerita Rakyat Fabel : Perjuangan Ikan Gurame
- Cerita Dongeng Anak : Joko Bodoh
- 2 Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur
- Kumpulan Dongeng Anak Sebelum Tidur Terpopuler
- Contoh Dongeng Sebelum Tidur Anak
- Kumpulan Fabel Cerita Rakyat Hewan Terbaru
- Kumpulan Contoh Cerita Hewan Singkat (Fabel Terbaru)
- Kumpulan Contoh Cerita Hewan Singkat Indonesia (Fabel)
- Kumpulan Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur
- Contoh Cerita Hewan Fabel Dengan Pesan Moral
Kumpulan Dongeng Fabel : Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu
Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak. Di antara katak-katak tersebut ada satu anak katak yang bernama Kenthus, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Karena kelebihannya itu, Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang dapat mengalahkannya.
Sebenarnya kakak Kenthus sudah sering menasehati agar Kentus tidak bersikap sombong pada teman-temannya yang lain. Tetapi nasehat kakaknya tersebut tidak pernah dihiraukannya. Hal ini yang menyebabkan teman-temannya mulai menghindarinya, hingga Kenthus tidak mempunyai teman bermain lagi.
Pada suatu pagi, Kenthus berlatih melompat di padang rumput. Ketika itu juga ada seekor anak lembu yang sedang bermain di situ. Sesekali, anak lembu itu mendekati ibunya untuk menyedot susu. Anak lembu itu gembira sekali, dia berlari-lari sambil sesekali menyenggok rumput yang segar. Secara tidak sengaja, lidah anak sapi yang dijulurkan terkena tubuh si Kenthus.
“Huh, berani makhluk ini mengusikku,” kata Kenthus dengan perasaan marah sambil coba menjauhi anak lembu itu. Sebenarnya anak lembu itu pula tidak berniat untuk mengganggunya. Kebetulan pergerakannya sama dengan Kenthus sehingga menyebabkan Khentus menjadi cemas dan melompat dengan segera untuk menyelamatkan diri.
Sambil terengah-engah, Kenthus sampai di tepi kolam. Melihat Kenthus yang kelihatan sangat capek, kawan-kawannya nampak sangat heran.
“Hai Kenthus, mengapa kamu terengah-engah, mukamu juga kelihatan sangat pucat sekali,” Tanya teman-temannya.
“Tidak ada apa-apa. Aku hanya cemas saja. Lihatlah di tengah padang rumput itu. Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu hendak menelan aku.” Kata Kenthus.
Kakaknya yang baru tiba di situ menjelaskan. ” Makhluk itu anak lembu. sepengetahuan kakak, anak lembu tidak jahat. Mereka memang biasa dilepaskan di padang rumput ini setiap pagi.”
“Tidak jahat? Kenapa kakak bias bilang seperti itu? Saya hampir-hampir ditelannya tadi,” kata Kenthus. “Ah, tidak mungkin. Lembu tidak makan katak atau ikan tetapi hanya rumput.” Jelas kakaknya lagi.
“Saya tidak percaya kakak. Tadi, aku dikejarnya dan hampir ditendang olehnya.” Celah Kenthus.
“Wahai kawan-kawan, aku sebenarnya bisa melawannya dengan mengembungkan diriku,” Kata Kenthus dengan bangga.
“Lawan saja Kenthus! Kamu tentu menang,” teriak anak-anak katak beramai-ramai.
“Sudahlah Kenthus. Kamu tidak akan dapat menandingi lembu itu. Perbuatan kamu berbahaya. Hentikan!” kata Kakak Kenthus berulang kali tetapi Kenthus tidak mempedulikan nasehat kakaknya.
Kenthus terus mengembungkan dirinya, karena dorongan dari teman-temannya. Sebenarnya, mereka sengaja hendak memberi pelajaran pada Kenthus yang sombong itu.
“Sedikit lagi Kenthus. Teruskan!” Begitulah yang diteriakkan oleh kawan-kawan Kenthus. Setelah perut Kenthus menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Kenthus jatuh lemas. Perutnya sangat sakit dan perlahan-lahan dikempiskannya. Melihat keadaan adiknya yang lemas, kakak Kenthus lalu membantu.
Mujurlah Kenthus tidak apa-apa. Dia sembuh seperti sedia kala tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong.
Kalian pasti suka dengan Kumpulan Dongeng Fabel terbaik lainnya pada link berikut ini:
- Kisah Cerita Anak : Kura-kura dan Monyet Pembohong
- Dongeng dan Cerita Anak : Serigala dan Landak
- Kumpulan Cerita Pendek Anak-Anak Indonesia
- Cerita Anak-Anak Pendek : Monyet, Tupai dan Serigala
- 5 Cerita Rakyat Fabel Nusantara Dongeng Sebelum Tidur
- Cerita-Cerita Anak : Domba dan Bulu Emasnya
- Fabel Dongeng Sebelum Tidur : Gajah Yang Baik Hati
- Cerita Pendek Anak : Fabel Harimau dan Macan Tutul
- Cerita Anak : Asal Mula Pohon Kelapa
Ikuti kami di https://www.facebook.com/dongengceritarakyat/