Dongeng anak Peri cembererut adalah satu dari koleksi cerita rakyat dunia yang paling kakak sukai untuk diceritakan kepada anak-anak. Alasannya karena cerita ini mengandung pesan moral yang sangat baik. Jika kalian membaca dongeng ini sampai selesai. Kalian akan menemukan hikmah kasih sayang didalamnya.
Koleksi Cerita Rakyat Dunia : Dongeng Anak Peri Cemberut
Peri Cemberut duduk di pojok rumah daun. Seperti biasa, wajahnya cemberut. Dia cemberut sambil menggaruk-garuk kepala. Di tangannya, ada surat undangan dari Ibu Peri. Ibu Peri mengundangnya untuk datang ke rumah beringin. Segera, itu kata Ibu Peri.
“Pasti masalah senyum lagi!” gerutu Peri Cemberut. Masalah senyum ini tak henti-hentinya dibahas oleh Ibu Peri. Peri Cemberut sudah bosan. Akan tetapi, dia tak berani menolak undangan Ibu Peri.
“Aha, kau sudah datang. Sini, mendekatlah,” sambut Ibu Peri. Ibu Peri lalu mengajaknya untuk berdiri di depan cermin besar.
“Lihat wajahmu. Kamu cantik sekali. Sayang ….” Ibu Peri menggantung kalimatnya. “Mengapa kamu tak mau tersenyum sedikit pun?” lanjut Ibu Peri.
Peri Cemberut menatap cermin. Di sana, dia melihat wajah yang amat muram dengan bibir yang melengkung ke bawah. Sorot matanya sayu dan tak bersemangat. Cantik? Apanya yang cantik? Gerutunya dalam hati.
“Coba kamu tirukan ini.” Ibu Peri melengkungkan bibirnya ke atas. Sekarang, Ibu Peri sedang tersenyum.
“Ayo, tirukan!” perintah Ibu Peri saat melihat muka Peri Cemberut tetap tak bergerak.
Peri Cemberut menutup wajahnya. Dugaannya benar. Lagi-lagi belajar senyum. Bosan!
“Mengapa, sih, aku harus tersenyum? Aku, ya, aku. Aku memang tidak suka senyum!” Peri Cemberut mengomel.
Ibu Peri menghela napas. “Senyum itu banyak manfaatnya. Cobalah keluar, dan tersenyumlah. Satu kali saja dan kamu akan tahu apa yang Ibu maksud.”
Peri Cemberut tak menggubris. Dia keluar dari rumah Ibu Peri dengan wajah yang makin masam. Di jalan, dia bertemu Peri Batu yang sedang menata batu. Peri Batu menoleh sekilas padanya, tapi lalu buru-buru menunduk lagi.
“Sombong sekali. Padahal, kalau dengan teman yang lain, dia selalu ramah menyapa,” omel Peri Cemberut.
Lalu, dia bertemu Peri Warna, yang sedang mewarnai bunga-bunga. Sama dengan Peri Batu, Peri Warna juga pura-pura tak melihat Peri Cemberut.
Peri Cemberut jadi kesal. “Mengapa Ibu Peri menyuruhku untuk tersenyum? Padahal, mereka juga tak mau tersenyum padaku.” Tiba-tiba terlintas ide di benak Peri Cemberut. Dia ingin mencoba nasihat Ibu Peri tadi. Dia pun mencoba untuk tersenyum. Satu kali saja.
“Lengkungkan bibir ke atas, senyum ..o senyum.” Peri Cemberut mencoba mempraktikkan ajaran Ibu Peri. Saat itu, Peri Batu kebetulan mencuri pandang ke arahnya. Ajaib! Peri Batu ikut tersenyum. Dia bahkan melambai dan mengajak Peri Cemberut duduk bersamanya. Peri Cemberut melihat kejadian itu. Dia melongo tak percaya.
Peri Cemberut mencoba tersenyum lagi. Kali ini kepada Peri Warna. Dan, Peri Warna pun membalas senyumnya dengan hangat. Peri Warna bahkan datang mendekat dan menyodorkan sekaleng cat pada Peri Cemberut.
“Kamu boleh mewarnai bunga-bunga ini.”
Hati Peri Cemberut terasa hangat. Tak terasa, senyumnya merebak alami. Bukan senyum coba-coba. Sekarang, Peri Cemberut tahu. Ibu Peri memaksanya untuk tersenyum sebab dengan senyum dia bisa punya banyak teman.
Selama ini, Peri Cemberut tak punya teman. Dia sering kesepian. Dan, itu membosankan! Sekarang, Peri Cemberut tak ragu lagi untuk tersenyum. Makin lama temannya pun makin banyak. Ini semua karena senyum. Menurutmu, apakah sebaiknya dia berganti nama? Jika berganti nama, coba tuliskan nama baru Peri Cemberut pada tempat di bawah ini.
Hikmah kasih sayang yang dapat di petik dari Koleksi Cerita Rakyat Dunia : Peri Cemberut adalah
“Senyum, dong.”
“Jangan diam saja, ucapkanlah salam.”
Bosan dengan nasihat seperti itu dari Mama? Sebenarnya, itu karena Mama ingin kalian menjadi anak yang disukai banyak orang. Kalau banyak orang yang menyukai kalian, hari—hari kalian akan lebih menyenangkan.
Coba bayangkan, jika kalian tak punya teman gara-gara cemberut terus, kalian akan kesepian, kan? Huy … tentu tidak enak, ya. Nah, jadi jangan buru—buru kesal jika Mama meminta kalian untuk tersenyum atau menyapa orang lain. Turuti saja nasihat Mama dan kalian akan tahu apa manfaatnya.
Temukan Koleksi Cerita Rakyat Dunia Terpopuler pada posting berikut ini Kumpulan Dongeng Anak Indonesia Dunia