Kumpulan dongeng kejujuran yang kami posting hari adalah 2 fabel yang berkisah mengenai contoh perilaku jujur dan menepati janji. Dari 2 cerita pendek anak ini dapat kita petik pelajaran berharga yang ada didalamnya. Yuk kita baca cerita pendek singkat ini.
Kumpulan Dongeng Kejujuran : Tikus yang Menepati Janji (Yunani)
Seekor singa tengah tertidur lelap di bawah polion. Tiba-tiba, dari kejauhan, terlihat tikus berlari amat kencang.
Sepertinya ia sedang terburu-buru. Olala, tikus itu pun menabrak wajah singa.
Singa yang sedang tidur, sontak terbangun. Ia marah kepada tikus yang sudah mengganggu tidur siangnya.
Tikus pun tak bisa mengelak. Ia tertangkap oleh singa.
“Kau telah mengganggu tidur siangku. Aku akan memakanmu, agar kamu tidak bisa mengganggu tidur siangku lagi,” ucap singa dengan garang.
Mendengar ucapan singa, tikus menjadi sangat ketakutan.
“Tolong singa, jangan makan aku. Lepaskan aku. Jika kamu melepaskan aku, aku berjanji akan membantumu saat engkau membutuhkan bantuan,” bujuk tikus.
Seketika, singa tertawa terbahak-bahak. “Hahaha! Binatang kecil sepertimu akan menolongku? Kamu pasti mengigau!”
Namun, karena singa masih mengantuk dan ingin melanjutkan tidurnya, ia pun melepaskan tikus.
Tikus berlari sangat girang. Tak lupa, ia berterima kasih karena tak jadi dimangsa oleh singa.
Suatu hari, seorang pemburu masuk ke dalam hutan. Ia memasang perangkap untuk binatang buruannya.
Olala, yang tertangkap adalah singa.
Tubuh singa pun terikat jaring yang dipasang pemburu.
Kebetulan, tikus mendengar kabar tertangkapnya singa.
“Aku harus menolong singa. Aku sudah berjanji akan menolong singa jika ia membutuhkan pertolongan,” gumam tikus.
Ia pun langsung berlari mencari singa.
Benar saja, singa terlihat tak berdaya terikat jaring.
“Tikus, tolonglah aku,” rengek singa.
Dengan sigap, tikus menggunakan gigi-giginya yang tajam untuk memutuskan jaring.
Satu per satu, jaring terputus. Singa pun berhasil bebas.
Singa mengucapkan terima kasih kepada tikus.
Ia juga meminta maaf, karena telah meremehkan kekuatan tikus.
Sejak saat itu, tikus dan singa menjadi teman baik.
Singa selalu melindungi tikus dari mara bahaya. Begitu pun sebaliknya.
Pesan moral dari Kumpulan Dongeng Kejujuran adalah janji adalah utang, jadi kita wajib menepatinya. Dan, jangan memandang teman kita hanya dari fisiknya. Semua orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Kisah Tentang Kejujuran : Kisah Seorang Pengemis
Suatu hari, seorang pengemis mencari makanan di pasar.
Sudah beberapa hari ia tak makan.
Di sebuah warung makan, pengemis meminta belas kasihan pemilik warung.
“Wahai, Pengemis. Tampaknya engkau kelaparan,” ucap pemilik warung.
“Benar, Tuan. Sudah beberapa hari aku tak makan. Aku sangat kelaparan. Bisakah engkau memberikan sedikit makanan kepadaku?” pinta pengemis itu.
Mendengar pengakuan si pengemis, pemilik warung merasa iba.
Ia pun membungkuskan makanan dengan lauk yang sangat enak. Wah, si pengemis tak pernah makan makanan seenak itu.
Si pengemis pun berniat akan menyantap makanan itu di rumah.
“Terima kasih, Tuan,” ucap pengemis setelah mendapatkan makanan dari pemilik warung.
Pengemis itu lalu berjalan pulang ke rumah.
Di tengah jalan, ia bertemu dengan seorang pemuda bertubuh kurus. Tampaknya pemuda itu pun belum makan beberapa hari.
Pengemis segera menyembunyikan makanan dari pemuda tersebut.
“Wahai, pengemis. Apakah engkau punya makanan?” tanya pemuda itu.
“Wah, jangan-jangan pemuda ini ingin meminta makananku. Huh! Makanan ini sangat enak, tak mungkin aku bagi dengannya,” batin si pengemis.
Pengemis itu berpikir sejenak. Akhirnya, ia berbohong dengan mengatakan bahwa ia tak memiliki makanan. Bahkan, sudah beberapa hari ia tak makan.
Pemuda itu menjadi kasihan. Ia lalu menyodorkan roti yang besar untuk pengemis.
Pengemis pun langsung melahapnya. Setelah mengucapkan terima kasih, pengemis itu pamit.
Kejadian itu tak hanya terjadi sekali. Ada banyak orang yang bertanya sama seperti pemuda itu.
Pengemis terus berbohong, membuat orang-orang menjadi kasihan.
Tanpa rasa curiga, mereka memberikan makanan kepada pengemis.
Pengemis pun melahap habis semua makanan itu.
Pengemis kembali berjalan pulang ke rumah. Ia sudah sangat ingin melahap makanan yang diberi pemilik warung.
Namun, begitu sampai di rumah, pengemis justru merasa kekenyangan.
Ia pun mengantuk, dan langsung tidur. Esok harinya, si pengemis baru terbangun.
Perutnya sudah merasa lapar lagi. Ia bergegas mengambil makanan dari pemilik warung. Tapi, apa yang terjadi? Olala, makanan itu sudah basi dan tak bisa dimakan.
Pengemis pun menyesal. Padahal, ia sangat ingin memakan makanan itu.
Andai kemarin ia tak berbohong kepada orang-orang yang ditemuinya di jalan, mungkin ia bisa menyantap makanan itu.
Sekarang, si pengemis hanya bisa menyesal.
Ia pun membuang makanan itu.
Pesan moral dari cerita pendek singkat berkata jujur adalah kawan, jangan suka berbohong, dan selalu berprasangka baiklah terhadap orang lain. Pasti kita akan mendapat kebaikan.
Baca juta cerita rakyat terbaik kami serta cerita anak terpopuler dari seluruh dunia.
Kami merupakan kontributor dari https://id.wikipedia.org/wiki/Dongeng dan admin dari https://www.facebook.com/dongeng-cerita-rakyat