Banyak sekali dongeng legenda singkat yang kami miliki, salah satu yang berasal dari negara lain adalah cerita mengenai asal muasal Selandia Baru. Judul asli cerita rakyat Selandia Baru ini adalah Mata Kail Ajaib Maui. Dengan membaca cerita legenda di blog ini kita jadi tahu cerita rakyat yang berkembang dari berbagai penjuru dunia. Selamat membaca.
Dongeng Legenda Singkat : Mata Kail Ajaib Selandia Baru
Di Pulau Polinesia, Dewi Taranga menikah dengan salah satu dewa di sana. Ia sangat bahagia karena memiliki banyak anak yang tampan dan kuat.
Tak lama kemudian, Taranga melahirkan anak lagi. Namun, kali ini, anaknya itu terlihat begitu kurus dan sakit-sakitan. Anak ini ia beri nama Maui.
Taranga sangat menyayangi Maui. Tetapi, orang-orang terdahulu bilang bahwa anak yang sakit-sakitan harus dibiarkan di luar. Alhasil, suami Dewi Taranga kini tak memedulikan Taranga lagi. Taranga pun menjadi bingung, apa yang harus dia lakukan.
Dengan terpaksa, Taranga membawa putranya keluar dari rumah. Dalam kegelapan malam, Taranga menggendong Maui sambil membawa tempat tidur yang terbuat dari rumput laut.
Tibalah Taranga di tepi laut. Ia kemudian menemukan sepotong tulang.
Diguratkanlah nama ‘Maui’ di tulang tersebut. Setelah itu. Taranga mengalungkan tulang itu ke leher Maui.
“Maafkan lbu. sayang. Semoga dewa-dewa menjagamu,” ucap Taranga sambil mengecup kening Maui dan meneteskan air mata. Dengan hati yang sedih, ia menghanyutkan Maui.
Taranga lalu kembali ke rumah. Makin sedihlah hati Taranga ketika mendapati suaminya telah meninggalkan dirinya dan anak-anaknya. Taranga menangis di sudut kamarnya, memikirkan bagaimana keadaan Maui yang telah ia biarkan terapung di lautan.
Sementara itu, seorang nelayan menemukan bayi yang terapung. Didapatinya nama ‘Maui’ dari kalung tulang yang tergantung di leher bayi itu.
“Maui, nama yang indah. Kamu akan menjadi orang yang hebat dan kuat,” kata nelayan itu sembari menggendong Maui dan membawanya ke rumah kecil miliknya.
Nelayan tersebut dengan senang hati merawat dan menjaga Maui. Tak disangka, Maui tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan kuat. Maui pun pemuda yang berperangai baik. Sedari kecil, ia sudah diajarkan banyak hal, termasuk memancing agar mendapatkan banyak ikan.
Sambil memeluk Maui dengan penuh kasih sayang, nelayan itu berkata, “Maui, kini kamu sudah dewasa. Saatnya engkau bertemu dengan kedua orangtuamu.”
“Terima kasih, Ayah. Engkau telah menjaga dan merawatku. Aku tak akan melupakan semua jasamu,” jawab Maui sembari menangis di pelukan nelayan itu.
Perasaan sedih masih menyelimuti Maui saat berpamitan dengan nelayan yang balk hati itu. Maui lalu memulai perjalanannya untuk menemukan orangtuanya. Jalan yang harus dilewatinya adalah laut yang panjang dan membutuhkan waktu cukup lama untuk sampai di tepian !aut.
Sesampainya di tepi laut, dia melanjutkan perjalanannya melewati hutan hutan. Tak lama kemudian, dia melihat rumah-rumah berjejer. Saat itulah, Taranga yang berada di luar rumah, melihat kalung yang dikenakan Maui. Ia pun langsung menghampiri Maui dan memeluk putranya yang selama ini dia rindukan itu.
Taranga kemudian mengajak Maui masuk. Sayangnya, saudara-saudara Maui tak menyukai kehadiran Maui. Mereka pun membuat rencana jahat. Mereka akan memancing saat pagi-pagi sekali ketika Maui masih terlelap. Dengan begitu, ibu mereka akan mengetahui kemalasan Maui.
Namun, ternyata Maui tahu apa yang direncanakan saudara-saudaranya itu. Keesokan paginya, Maui bangun sebelum matahari muncul. Dia pergi menuju tepi lautan, kemudian bersembunyi dan menutupi tubuhnya di perahu yang akan ditunggangi kakaknya untuk memancing.
Tak lama kemudian, terdengar suara kakak-kakaknya. “Hahaha! Maui yang, malas itu masih tidur nyenyak. Pasti Ibu akan memarahinya,” ujar mereka sambil tertawa terbahak-bahak.
Maui langsung keluar dari tempat persembunyiannya dan berkata, “Hai, aku sudah berada di sini.”
Betapa terkejutnya saudara-saudara Maui. Mereka pun hanya bisa terdiam.
Maui dan saudara-saudaranya kemudian berlayar hingga ke tengah lautan. Saudara-saudara Maui ingin Maui memancing lebih banyak, karena mereka berpikir bahwa Maui adalah anak yang pintar.
Akhirnya, Maui melepaskan kail ajaibnya ke tengah laut. Sesaat kemudian, ada yang tersangkut di kailnya. Maui dan saudaranya pun menarik kail itu dengan kuat.
Olala, ternyata Maui mendapatkan sebuah pulau yang indah dan besar. Jika dilihat dengan saksama, pulau itu berbentuk seperti ikan.
Saudara-saudara Maui pun berebut ingin mendapatkan bagian dari pulau itu. Mereka bahkan mulai berkelahi. Sayangnya, akibat perkelahian tersebut, pulau itu perlahan retak menjadi dua.
Saudara-saudara Maui sangat ketakutan dengan kecerobohan yang telah mereka lakukan. Mereka pun segera pergi meninggalkan Maui sendirian di pulau itu,
Namun, Maui justru melepas kepergian saudara-saudaranya dengan lambaian tangan dan senyuman. Ya, Maui telah membuat pulau baru, yang kini dikenal dengan nama Selandia Baru.
Pesan moral dari Dongeng Legenda Singkat ini adalah jadilah anak yang berguna. Anak yang berguna akan selalu dikenang dan dikenal.
Baca juga Cerita rakyat terbaik lainnya yaitu:
- Legenda
- Cerita Legenda Jaman Dahulu : Beruang di Pohon Eukaliptus
- Kumpulan Cerita Legenda dari Dumai dan Kepulauan Riau
- Cerita Legenda Rakyat Bergambar Dari Filipina
- Cerita Cerita Legenda dan Dongeng Rakyat Dunia
- Kumpulan Cerita Rakyat Legenda Nusantara Terpopuler
- Cerita Legenda Nusantara Anak Kedelapan Prabu Wasudewa
- Cerita Rakyat Sumatera Utara Legenda Lubuk Emas