Sore dengan sinar mentari terbenam memberikan cahaya yang menguning tanda malam menjelang datang, saat itu adalah akhir dari musim hujan menjelang musim kemarau. Keluarga tupai terlihat sibuk lalu lalang memindahkan makanan berupa biji-bijian yang telah dikumpulkan oleh mereka selama musim hujan kedalam sarang yang telah mereka buat, saat itu pula datanglah seekor burung nuri dengan tampilan yang sangat cantik, berwarna merah serta melantunkan lagu-lagu yang merdu, namun burung nuri itu terlihat sangat kelelahan dan merasa sangat lapar.
Keluarga tupai itu terheran-heran dengan keadaan burung nuri tersebut, namun mereka mengacuhkannya karena mereka masih sibuk mengurusi makanan yang dibawa ke sarangnya. Burung nuri itu melihat dengan seksama apa yang dilakukan oleh keluarga tupai itu. Lalu burung nuri itu mulai mendekati salah satu dari mereka, dan dia bertanya “Apa yang sedang kalian lakukan wahai?” salah satu tupai itu menjawab “Apa kau tidak melihat, kami sedang sibuk mengumpulkan makanan untuk menghadapi musim kemarau yang sebentar lagi akan tiba!” Burung nuri itu kaget saat ini dia sama sekali tidak memiliki apa-apa untuk menghadapi musim kemarau nanti, sedangkan musim kemarau adalah musim sulitnya mendapatkan makanan.
Bahkan saat ini dia merasa sangat lapar, burung nuri itu meminta kepada keluarga tupai untuk membagi makanan dengannya. Permintaan burung nuri itu membuat keluarga tupai itu gusar.
“Bolehkah kau membagi makan denganku?” pinta burung nuri, “Apa?!”, Tanya tupai kepada burung nuri, dengan nada marah, “Kenapa kamu meminta kami untuk berbagi makanan dengan kamu, lalu selama musim hujan ini apa yang kau lakukan?” Tanya tupai kepada burung nuri.
“Ah, selama ini aku sama sekali tidak berpikir untuk mengumpulkan makanan seperti kalian,” jawab burung nuri, “Aku sibuk sekali dengan berlatih bernyanyi, dan ternyata musim hujan akan segera berganti dengan musim kemarau.” keluh burung nuri.
Para tupai merasa sangat marah dengan apa yang dilakukan oleh burung nuri itu, salah satu tupai melompat mendekati burung nuri itu, lalu berkata. “Apa, berlatih bernyanyi katamu? Kau tidak sadar dengan apa yang kau lakukan, kau membuang waktumu itu dengan hal yang sia-sia. Mengapa tak kau sempatkan sedikit waktumu untuk mengumpulkan makanan seperti kami? Baiklah sekarang kau selesai dengan latihan bernyanyimu itu, sekarang saatnya kau berlatih menari!”.
Kemudian tupai itu meninggalkan burung nuri tersebut, tupai itu segera melanjutkan tugasnya membawa makanan ke sarang mereka. Burung nuri itu hanya terdiam meratapi kesalahannya, dia menyesal telah membuang waktunya dengan sia-sia sehingga mengakibatkan hal yang tidak baik padanya. Lalu di saat itu pula burung nuri dengan tergesa-gesa mencari makanan untuk dia kumpulkan, namun dia terlambat karena hari sudah menjelang malam. Dan walaupun burung nuri itu mengumpulkan makanan, makanan itu tidak cukup untuk menghadapi musim kemarau.
Pesan Moral dari Dongeng Fabel : Tupai dan Burung Nuri adalah Gunakanlah waktumu sebaik mungkin untuk hal yang berguna. Jangan karena ingin dipuji kamu melakukan hal yang tidak bermanfaat