Jika anda sedang mencari cerpen pendek anak, sudah tepat rasanya anda berkunjung ke dongengceritarakyat.com. Blog ini berisi ratusan cerita rakyat dan dongeng anak terbaik dari seluruh penjuru dunia. Kabarbaiknya kami akan selalu memperbaharui isi dari blog ini setiap hari.
Cerpen Pendek Anak : Nelayan Dan Guru Bahasa (Iran)
Di sebuah desa yang asri, hiduplah seorang guru bahasa. Guru bahasa itu mengajari anak-anak desa untuk berbahasa dengan baik. Ia sangat senang dan
bangga dengan ilmu bahasa yang dimilikinya.
Suatu hari, guru bahasa diundang untuk mengajar di desa seberang. Ia harus naik perahu untuk sampai ke sana. Kebetulan, ada seorang nelayan yang sedang melaut. Nelayan itu pun memberi tumpangan kepada guru bahasa.
Di atas kapal, mereka saling bercerita dengan seru. Guru bahasa berbahasa sangat baik, sedangkan cara berbahasa nelayan sungguh tak keruan. Ingin sekali rasanya guru bahasa mengajari bahasa yang benar kepada nelayan.
“Hei nelayan, menurutmu bagaimanakah cuaca hari ini?” tanya Guru Bahasa.
“Hari ini, cuaca nanti sepertinya akan turun hujan,” jawab Nelayan.
“Nelayan, dari tadi aku perhatikan banyak sekali penggunaan bahasamu yang kacau. Seharusnya kau belajar bahasa seperti anak-anak desa. Belajar bahasa itu sangat penting,” ucap guru bahasa.
“Aku tak peduli dengan bahasa yang kugunakan. Sekarang aku tanya, sedari tadi kau bicara denganku, apakah kau mengerti maksudku?” tanya Nelayan.
“Iya, aku mengerti apa yang kau katakan. Tetapi, kau akan rugi jika tak belajar bahasa,” jawab guru bahasa.
Nelayan itu merasa tersinggung dan merasa dipermalukan. Bagaimana mungkin ia belajar bahasa, sementara sehari-hari ia bekerja di laut untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Nelayan itu lantas tak menanggapi lagi ucapan guru bahasa.
Beberapa saat kemudian, hujan turun dengan lebat. Si Nelayan bertanya kepada guru bahasa.
“Hei Guru Bahasa, apakah kau bisa berenang?”
“Tidak. Apa untungnya aku belajar berenang,” ujar Guru Bahasa.
“Kau akan rugi. Saat ini hujan turun sangat deras, dan sebentar lagi perahu yang kita naiki akan karam. Jika kau tak bisa berenang, maka kau akan tenggelam,” ujar Nelayan
Guru Bahasa panik. Ia menyadari kesalahannya. Ternyata pelajaran tentang bahasa bukanlah pelajaran utama. Saat di laut, pelajaran tentang berenanglah yang paling utama.
Pesan moral dari cerpen pendek anak : nelayan dan guru bahasa (iran) adalah jangan sombong dengan ilmu yang kita miliki. Sombong akan membuatmu rugi dalam banyak hal.
Cerita Pendek Anak : Induk Burung Yang Kesepian (Iran)
Ada seekor burung yang hidup sendirian. Ia sungguh merasa kesepian. Semua temannya selalu meninggalkannya. Ya, karena hanya dia yang tak bisa terbang, sementara teman-temannya bisa terbang ke mana pun untuk mencari makan.
Setiap hari burung kecil itu berjalan untuk mencari makan. Saat sedang berjalan, ia menemukan sebuah telur burung.” Pasti telur ini terjatuh dari sarangnya;” ucap burung kecil.
Burung itu mendongakkan kepalanya ke atas pohon. Tapi, tak dilihatnya sarang di sana. Kasihan sekali telur itu. Si Burung Kecil lantas membawa telur itu pulang. Ia hendak mengerami telur itu dan menjadikannya anak.
Berhari-hari ia mengerami telur itu, hingga akhirnya menetas. Rupanya telur yang dieraminya itu adalah telur elang. Meskipun demikian, si Burung Kecil tetap merawat bayi elang dengan penuh kasih.
Beberapa bulan kemudian, anak elang mulai tumbuh besar. Ia sering melihat banyak burung terbang. Hal itu membuat anak elang ingin sekali terbang seperti burung-burung lain. Ia pun meminta si Burung Kecil untuk mengajarinya.
“Maafkan aku anakku. Bukannya aku tak mau mengajarimu terbang. Tapi, kau tahu sendiri, aku pun tak bisa terbang. Jika kau ingin belajar terbang, belajarlah sendiri,” kata Induk Burung.
Anak elang kemudian belajar terbang sendiri. Ia sering terjatuh, tapi selalu bangkit lagi, hingga akhirnya ia berhasil terbang.
Induk burung merasa sangat sedih. Ia tahu, anak angkatnya itu pasti akan meninggalkannya. Itu artinya ia akan kembali kesepian. Anak elang mengetahui hal itu. Ia melihat raut wajah induk burung yang tampak sedih akhir-akhir ini.
“Janganlah sedih Bu, aku akan selalu di sini bersama lbu. Meskipun aku sudah bisa terbang,” ucap Anak Elang.
Mendengar hal itu, induk Burung sangat senang. Rupanya anak elang yang dirawatnya memiliki sifat yang sama dengannya, yakni penyayang.
Pesan moral dari dongeng cerpen Anak : induk burung yang kesepian (iran) adalah berbagilah kasih sayang kepada siapa saja. Maka, kasih sayang pula yang akan kau dapatkan dari orang lain.
Temukan Kumpulan Cerpen Untuk Anak Dengan Pesan Moral terbaik di blog ini salah satunya pada posting kami Kumpulan Cerpen Nusantara : Fabel Anak Terbaik