Daftar Dongeng Cerita Rakyat Indonesia Terbaik

Kakak memiliki daftar dongeng cerita rakyat Indonesia terbaik yang wajib adik-adik baca. Salah satu cerita rakyat indonesia yang termasuk cerita rakyat terbaik adalah legenda mengenai asal muasal Danau Limboto yang berada di gorontalo. Kisah lain yang kami anggap merupakan cerita rakyat yang cukup menarik adalah beberapa cerita pendek hewan yang kami posting di kesempatan kali ini. Berikut ini dengan bangga Kakak persembahkan Daftar Dongeng Cerita Rakyat Indonesia Terbaik untuk adik-adik, semoga adik-adik menyukainya. Selamat membaca.

Cerita Rakyat Indonesia dari Gorontalo : Asal Mula Danau Limboto

Wilayah Limboto pada masa lampau merupakan wilayah laut yang luas. Suatu ketika air laut surut hingga wilayah itu pun menjadi hamparan hutan yang luas. Di hutan itu muncul beberapa mata air. Salah satunya adalah mata air Tupalo yang berair sangat jernih. Tujuh bidadari bersaudara dari Kahyangan kerap mandi di mata air Tupalo itu.

Tersebutlah seorang penduduk Kahyangan datang berkunjung ke bumi. Ia menjelma menjadi manusia. Jilumoto sebutannya. Jilumoto yang berwajah tampan itu suatu hari melintas di dekat mata air Tupalo. Pada saat yang bersamaan tujuh bidadari bersaudara dari Kahyangan tengah mandi di mata air Tupalo. Jilumoto terperanjat mendapati kecantikan tujuh bidadari itu. Ia pun sangat berhasrat memperistri salah satu bidadari itu. Ia lalu mengambil dan menyembunyikan salah satu sayap yang ditanggalkan para bidadari itu selama mereka mandi.

Menjelang sore, tujuh bidadari itu selesai mandi. Mereka hendak kembali ke Kahyangan. Bidadari tertua, Mbu’i Bungale namanya, tidak menemukan sayapnya. Enam adiknya telah berusaha mencari, sayap Mbu’i Bungale tidak juga mereka temukan. Mereka terpaksa meninggalkan kakak sulung mereka di bumi.

Cerita Rakyat Indonesia dari Gorontalo Asal Mula Danau Limboto
Cerita Rakyat Indonesia dari Gorontalo Asal Mula Danau Limboto

Mbu’i Bungale sangat sedih setelah tidak dapat kembali ke Kahyangan. Ia menangis di pinggir mata air Tupalo. Jilumoto lantas mendekati dan berpura-pura menanyakan penyebab sedihnya bidadari itu. Jilumoto lalu melamar Mbu’i Bungale setelah mereka berkenalan beberapa saat, Mbu’i Bungale menerima lamaran itu. Keduanya pun menikah dan tinggal di sebuah rumah yang mereka dirikan di puncak bukit Huntu Io Tiopol. Di ladang dekat rumahnya, Jilumoto kemudian bercocok tanam.

Setelah beberapa saat tinggal di bumi dan menjadi istri Jilumoto, Mbu’i Bungale mendapat kiriman dari Kahyangan berupa bimulela, yaitu sebuah batu mustika sebesar telur itik. Mbu’i Bungale menyimpan batu mustika berharga itu di dekat mata air Tupalo. Untuk menyamarkannya, Mbu’i Bungale menutupinya dengan sebuah tudung.

Beberapa waktu kemudian terdapat empat orang yang melintas di dekat mata air Tupalo. Mereka kehausan setelah menempuh perjalanan jauh. Empat orang itu lantas meminum air dari mata air Tupalo. Salah seorang dari mereka melihat tudung. Ia memberitahukan hal itu pada tiga temannya. Ketika mereka mencoba mendekati, tiba-tiba muncul angin besar yang menderu ke arah mereka. Hujan yang sangat lebat seketika itu juga mengguyur tempat itu. Empat orang itu terpaksa berlarian untuk berlindung. Ketika mereka telah menjauh dari tudung, mendadak angin pun mereda dan hujan berhenti.

Salah seorang dari empat orang itu mengetahui, kejadian aneh tersebut berhubungan dengan tudung yang mereka lihat. Ia pun segera makan sirih dan meludahi tudung itu dengan air sepah yang telah dimantrainya. Tudung itu akhirnya dapat mereka angkat dan terkejutlah mereka ketika mendapati mustika sebesar telur itik di bawah tudung.

Sebelum empat orang itu mengambil mustika bimulela di bawah tudung itu, Mbu’i Bungale dan Jilumoto datang ke tempat itu. Kedatangan suami istri itu hendak mengambil mustika bimulela.

“Jangan kalian sentuh atau ambil mustika milikku itu!” seru Mbu’i Bungale.

Terjadilah perselisihan pendapat karena empat orang itu mengaku sebagai pemilik mustika bimulela. Bahkan, mereka juga mengaku sebagai pemilik wilayah itu. Mbu’i Bungale mengingatkan agar mereka tidak berbohong dengan mengakui wilayah di mana mata air Tupalo berada itu sebagai milik mereka.

“Jika kalian mengaku pemilik wilayah ini, cobalah kalian memperluas mata air Tupalo itu,” tantang Mbu’i Bungale.

Empat orang itu menerima tantangan Mbu’i Bungale. Keempatnya segera menyatukan kesaktian mereka untuk memperluas mata air Tupalo. Meski mereka telah mengerahkan segenap kemampuan dan kesaktian mereka, mata air Tupalo tidak bisa mereka perluas. Mereka akhirnya menyerah.

“Apakah engkau sendiri dapat memperluas mata air ini?” kata salah seorang dari empat orang itu.

Mbu’i Bungale tidak menjawab. Ia lalu duduk dan bersedekap kemudian berkata, “Woyi … air kehidupan, mata air sakti, mata air yang mempunyai berkah, melebar dan meluaslah! Wahai mata air para bidadari membesar dan meluaslah! Membesar dan meluaslah!”

Mbu’i Bungale lantas mengajak suaminya untuk naik ke atas pohon. Ia juga memperingatkan kepada empat orang itu untuk segera menyingkir dari tempat itu karena tidak lama lagi wilayah itu akan terendam air.

Setelah Mbu’i Bungale, Jilumoto, dan empat orang itu telah menyingkir, terdengar suara bergemuruh dari dalam tanah. Perlahan-lahan mata air Tupalo membesar dan meluas. Air yang memancar keluar dari mata air itu kian membesar dan terus membesar. Dengan cepat wilayah itu tergenang air. Air meninggi dan terus rneninggi. Empat orang yang mengakui wilayah itu adalah wilayah mereka merasa takjub dan tercengang. Mereka sangat takut tenggelam, terlebih-lebih air terus meninggi hingga hampir mengenai tempat di mana mereka berada. Mereka berteriak-teriak, “Maafkan kami Mbu’i Bungale, ampun! Kami mengaku salah! Kami bukan pemilik wilayah ini, engkaulah pemilik yang sesungguhnya! Maafkan kami! Ampuni kami!”

Mbu’i Bungale kembali bersedekap dan berdoa. Tak berapa lama kemudian air tidak lagi cepat meninggi. Semburan air dari mata air Tupalo kembali memancar seperti awalnya. Empat orang itu segera menghampiri Mbu’i Bungale untuk menyatakan permohonan maaf mereka. Mbu’i Bungale menerima permohonan maaf mereka.

Mbu’i Bungale memegang mustika bimulela. Keajaiban pun terjadi. Dari rnustika bimulela itu keluar bayi perempuan. Wajah Si bayi terlihat cantik, bercahaya seperti rembulan. Mbu’i Bungale memberinya nama Tolango Hula (Berasal dari Tilango lo Hulalo yang berarti cahaya bulan). Mbu’i Bungale dan Jilumoto segera membawa Tolango Hula ke rumah mereka. Namun, sebelum Mbu’i Bungale meninggalkan tempat itu, ia melihat lima buah jeruk terapung-apung di tengah danau. Mbu’i Bungale mengambil buah jeruk itu. Ia keheranan, buah jeruk itu sama dengan buah jeruk yang terdapat di Negeri Kahyangan. Keheranan Mbu’i Bungale kian menjadi-jadi saat melihat satu pohon jeruk yang tengah berbuah amat lebat. Segera clipanggilnya suminya, “Suamiku, lekaslah ke sini!”

Jilumoto datang mendekat. “Suamiku, bukankah pohon jeruk ini berasal dari Kahyangan?”

Jilumoto membenarkan pertanyaan istrinya. Ia juga keheranan mengapa pohon dari Kahyangan itu bisa tumbuh di daerah tempat tinggal mereka.

Mbu’i Bungale yakin, tumbuhnya pohon jeruk yang biasa tumbuh di Kahyangan itu karena kebesaran Tuhan. Oleh karena itu, untuk mengenang kejadian tersebut, Mbu’i Bungale dan Jilumoto kemudian menamakan danau itu dengan nama Butalo lo limu o tutu’.

Masyarakat pun kemudian menyebut danau itu dengan nama Bulalo lo Limutu dan lebih terkenal ia dengan nama danau Limboto.

Pesan moral dari Cerita Rakyat Indonesia dari Gorontalo : Asal Mula Danau Limboto adalah janganlah kita berbohong karena bohong hanya akan merugikan kita sendiri di kemudian hari.

Cerita Rakyat Indonesia : Burung Elang Dan Burung Sri Gunting

Seekor burung elang terbang tinggi di langit biru, dia terbang dilangit sebagai seekor hewan yang menguasai udara burung elang memiliki sifat yang sangat bijaksana namun berbeda halnya dengan burung elang yang satu ini, burung elang ini sangat sombong dengan kemampuan terbangnya yang sangat luar biasa, dia selalu mencemooh burung burung lain.

Kumpulan Daftar Cerita Rakyat Indonesia Burung Elang yang Sombong
Kumpulan Daftar Cerita Rakyat Indonesia Burung Elang yang Sombong

Suatu hari burung elang sombong ini terbang di langit lalu dia bertengger di sebuah pohon yang menjulang tinggi, kebetulan di pohon itu sudah bertengger seekor burung kakak tua dan burung burung lainnya, sang burung elang menoleh ke arah burung kakak tua kemudian dia membuka sayapnya lebar-lebar “tengoklah kakak tua, sayapku itu sangat lebar dan kuat aku mampu terbang tinggi tanpa kelelahan, tidak seperti dirimu yang hanya mampu terbang rendah dengan sayap yang pendek lagipula di udara tidak ada yang mampu mengalahkan kehebatanku dalam terbang.” kata burung elang sombong itu, sang kakak tua kesal mendengar hal itu namun dia tidak mau berdebat dengan seekor elang sombong itu karena pikir sang kakak tua tidak berguna berbicara dengan seekor hewan yang memiliki sifat sombong.

Sang elang terus saja mencemooh burung-burung yang sedang bertengger di pohon tersebut hingga para burung dibuat kesal oleh sang burung elang, setiap hari jika sang burung elang bertemu dengan burung lainnya hanya kesombongan dan keangkuhan yang keluar dari mulutnya. Para burung bertemu untuk membicarakan hal tersebut dan para burung mencari cara bagaimana caranya agar burung elang itu tidak selalu mencemooh mereka, akhirnya mereka memutuskan untuk mengadakan sebuah perlombaan, perlombaan menangkap serangga capung, siapa yang paling banyak menangkap capung tanpa sempat bertengger di sebuah dahan dialah yang memenangkannya, dan bagi yang kalah tidak boleh mencemooh burung-burung lainnya. Meskipun rencana itu dapat memberikan pelajaran kepada burung elang namun mereka bingung siapa yang pantas untuk menghadapi burung elang yang memiliki kemampuan terbang sehebat itu.

Lalu burung kakaktua memberikan saran agar seekor sri gunting menjadi lawan sang elang, semua setuju untuk menjadikan seekor sri gunting menjadi lawannya. Setelah selesai mengadakan pertemuan seekor burung gelatik terbang menuju sarang elang sombong itu lalu memberitakan sebuah perlombaan tersebut, perlombaan tersebut akan diadakan besok sore sebelum matahari terbenam. Selain burung gelatik, burung raja udang diutus untuk memberitakan perlombaan itu kepada para sri gunting dan seekor sri gunting akan hadir untuk mengikuti perlombaan tersebut.

Keesokan harinya saat hari menjelang sore para burung bertengger di pohon-pohon dekat dengan sebuah hamparan rumput yang luas, mereka menunggu kedua peserta perlombaan itu datang dan akhirnya sang elang tiba duluan lalu disusul oleh sang sri gunting. Melihat seekor sri gunting menjadi lawannya elang itu tertawa terbahak-bahak karena tubuhnya yang kecil namun sang sri gunting tidak memperdulikan hal tersebut. “semua siap!” kata sang kakak tua sebagai pembuka perlombaan tersebut “peraturannya sederhana bagi setiap peserta tangkaplah capung-capung yang berterbangan di hamparan rumput itu sebanyak-banyaknya dan kumpulkanlah di dekat dua burung kenari itu sebagai jurinya, siapa yang menangkap capung paling banyak dialah pemenangnya.” jelas sang kakak tua.

Perlombaanpun dimulai kedua perserta terbang dengan sangat cepat dan tangkas di hamparan rumput luas itu namun sang elang sangat kesulitan untuk menangkap seekor capung pun, karena tubuhnya yang besar dan sayapnya yang lebar membuatnya kesulitan untuk meliuk –liuk dengan cepat. Berbeda halnya dengan sang sri gunting dia terbang tanpa kesulitan tubuhnya yang ramping dan sayapnya yang panjang membuatnya mampu bergerak-kesana kemari tanpa gangguan menangkap capung dangan mudahnya, akhirnya sang elang kalah dari perlombaan tersebut dan dia telah menyetujui untuk tidak mencemooh para burung lainnya. Teriakan kemenangan terdengar haru ketika juri memutuskan sang sri gunting menjadi pemenangnya.

Pesan moral dari Cerita Rakyat Indonesia : Burung Elang Dan Burung Sri Gunting adalah kesombongan hanya akan membuat orang tidak suka dengan kita. Kesombongan pada dasarnya hanya untuk menutupi kekurangan. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan orang lain, tidak sepatutnya seseorang merendahkan orang lain karena kekurangannya.

Cerita Rakyat Indonesia : Seekor Bison Yang Sombong Dan Kawanan Serigala

Disebuah pegunungan salju di sebuah Negara eropa hiduplah sekelompok bison, bison adalah binatang berbulu tebal bertubuh besar dan memiliki tengkorak kepala yang sangat keras dalam perkumpulan bison itu ada salah satu bison paling besar diantara lainnya, karena tubuhnya yang paling besar membuat dia menjadi sombong. Setiap hari bison besar itu berjalan dengan gagah dan mengajak bison lain untuk bertarung, setiap bison besar itu bertarung dia selalu memenangkan pertarungan tidak pernah sekalipun kalah dan hal itu membuat sang bison semakin sombong dia selalu saja mengganggu bison bison jantan yang sedang makan. Bahkan bison besar itu mampu mengalahkan seekor macan puma ketika dia sedang memakan rumput sendiri di atas gunung datanglah seekor puma mendekatinya, sang bison tidak sama sekali gentar terhadap sang puma karena dia merasa memiliki badan yang sangat besar dan memiliki tenaga lebih besar dari sang puma.

Mereka bertarung dengan sangat sengit hingga akhirnya sang puma menyerah dan pergi meninggalkannya, pengalaman bertarungnya membuat bison ini semakin sombong.

Kumpulan Daftar Cerita Rakyat Indonesia Bison Besar yang Sombong
Kumpulan Daftar Cerita Rakyat Indonesia Bison Besar yang Sombong

Saat itu ketika salju terus menerus turun rerumputan kini tertimbun salju dan hal itu sangat menyulitkan para bison untuk makan, namun di pegunungan itu ada tempat yang masih tersisa rumput yang tidak begitu terimbun salju, jaraknya tidaklah jauh jika dibandingkan harus berpindah tempat dari gunung ke lembah-lembah untuk mencari makanan.

Namun tempat yang memiliki rumput dengan jarak dekat telah menjadi sarang kawanan serigala sejak lama, tidak pernah ada satupun hewan yang mau merumput disana karena para serigala pasti menyerang dan memakan hewan itu. Bison besar dan sombong itu sangat percaya diri dan mengajak kawanannya untuk pergi ke tempat itu “para bison dengarkan aku, salju yang turun terus menerus kini telah menutupi rerumputan dan kita sangat sulit mendapatkan makan, tapi masih ada rerumputan yang bisa kita makan sampai musim salju berganti yaitu sarang serigala.” para bison kaget mendengar hal itu mereka sama sekali tidak menyangka bahwa bison besar itu nekat karena dia berbadan besar “aku akan melawan para serigala dan mengusirnya, karena sampai saat ini tidak satupun hewan yang mampu melumpuhkan diriku.” kata sang bison besar. Para bison lainnya tidak mau ikut bersamanya dan mereka berpindah tempak ke lembah yang jaraknya cukup jauh untuk ukuran para bison.

Bison besar itu nekat mendatangi sarang serigala, ketika dia sampai segera dia menantang para serigala yang sedang lapar sang bison dengan gagahnya berkata “wahai para serigala, segeralah pergi dari tempat ini, karena tempat ini akan aku jadikan tempat untuku merumput dan jika kalian tidak pergi akan aku hantam kalian hingga tidak mampu lagi bangun.” para serigala menyeringai mendengar hal itu dan segera ketua serigala memerintahkan semua serigala untuk menyerangnya, awalnya beberapa serigala terpental dan tidak lagi mampu bangun namun karena jumlah para serigala yang banyak sang bison kelelahan hingga tidak mampu lagi untuk bertarung, kini sang bison tergeletak dengan napas terengah-engah “kau cukup sombong untuk ukuran seekor bison, jika saja kau tidak menantang kami mungkin kami tidak akan menyerangmu karena tubuhmu yang besar itu, tapi kesombonganmu yang telah membuatmu seperti ini tergeletak tidak berdaya kau telah melumpuhkan beberapa kawanku dan kini kau harus mendapatkan akibatnya.” saat itu sang bison menjadi mangsa para serigala yang lapar, dan saat musim gugur datang para bison kembali ke atas gunung dan tidak pernah lagi melihat bison besar itu berjalan dengan angkuh.

Pesan moral dari Cerita Rakyat Indonesia : Seekor Bison Yang Sombong Dan Kawanan Serigala adalah sifat sombong hanya akan membawa kerugian dan malapetaka dimasa yang akan datang. Sifat sombong membuat orang jadi lupa diri dan lupa akan kekurangan yang dimilikinya. Agar adik-adik disukai oleh orang lain hindarilah sifat sombong dan selalu rendah hati pada setiap tindakan.

Setelah adik-adik membaca artikel Daftar Dongeng Cerita Rakyat Indonesia Terbaik jangan lupa belajar dan mengerjakan tugas yah adik-adik. Kakak yakin adik-adik semua akan menjadi orang yang sukses dan bahagia dimasa yang akan datang.

 

Tinggalkan Balasan