Karya-karya dari Brothers Grimm memang sangat dikenal dunia sebagai kumpulan cerita rakyat Jerman terbaik.
Hingga saat ini dongeng Brother Grimm diceritakan ulang dan berbagai bentuk, seperti buku, audio maupun video.
Cerita Rakyat German Brothers Grimm : Kisah Simpleton dan Angsa Emas
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang pria yang memiliki tiga putra.
Anak yang termuda bernama Simpleton, seringkali diejek dan dianggap remeh oleh kedua kakaknya.
Pada suatu hari anak pertama ingin pergi ke hutan untuk menebang kayu, dan sebelum dia pergi ibunya memberinya kue manis yang enak dengan sebotol minuman manis, agar dia tidak menderita kelaparan atau kehausan saat berada di dalam hutan.
Ketika anak pertama memasuki hutan, dia bertemu dengan seorang lelaki tua berbadan kecil berambut abu-abu.
Laki-laki tua itu yang mengucapkan selamat siang, dan berkata: “Berikan saya sepotong kue dari sakumu, dan biarkan saya meminum dari bekal yang kamu bawa; Saya sangat lapar dan haus.”
Tetapi anak pertama menjawab: “Jika saya memberikan kue dan minuman saya, saya tidak akan memilikinya untuk diri saya sendiri; pergi dari sini dan jangan ganggu saya.”
Anak pertama kemudian meninggalkan lelaki tua itu, tanpa merasa kasihan sama sekali.
Ketika dia mulai menebang pohon, tidak lama kemudian dia berteriak kesakitan karena secara tidak sengaja kakinya terkena sabetan kapak.
Diapun pulang dengan tangan hampa dan malah kesakitan karena kakinya terluka.
Ternyata kejadian itu merupakan ulah dari lelaki tua berambut abu-abu, yang tadi bertemu dengan si anak pertama.
Keesokan harinya anak laki-laki kedua pergi ke hutan, dan ibunya memberinya, seperti anak sulung, kue enak dan sebotol minuman sebagai bekal.
Orang tua abu-abu berbadan kecil itu bertemu dengannya juga, dan meminta sepotong kue dan minuman dari bekal yang dibawa anak laki-laki kedua.
Tetapi putra kedua, juga menolak dengan alasan yang sama dengan kakaknya.
Dia berkata: “Jika kuberikan padamu maka aku tidak bisa makan dan minum. Pergilah.”
Dan dia meninggalkan pria kecil itu dan melanjutkan masuk kedalam hutan.
Setelah menemukan pohon besar, dia mulai menebang pohon itu, namun kejadian yang sama dialami anak kedua.
Kakinya terkena sabetan kapak saat dia menebang pohon.
Dia pulang dengan tangan hampa sama seperti kakaknya.
Mendengar kedua kakaknya gagal membawa kayu, Simpleton pun menawarkan bantuan, “Ayah, biarkan aku pergi dan menebang kayu.”
Sang ayah menjawab: “Kedua kakakmu telah melukai dirinya sendiri dengan itu, kamu tidak mengerti apapun tentang menebang kayu. Hentikan permintaan bodohmu.”
Tapi Simpleton memohon terus menerus, sehingga akhirnya sang ayah mengijinkan: “Pergilah jika memang itu maumu, namun hati-hati jangan sampai kamu terluka seperti kedua kakakmu.”
Ibunya memberinya kue sederhana dari nasi yang dipanggang di dalam arang, dan dengan sebotol teh tawar.
Ketika dia datang ke hutan, lelaki tua kecil berambut abu-abu itu bertemu dengannya juga, dan menyapanya dengan berkata: “Beri aku sepotong kue dan minuman dari botolmu; Saya sangat lapar dan haus.”
Simpleton menjawab: “Saya hanya punya kue nasi dan teh tawar; jika anda mau, mari kita makan bersama.”
Jadi mereka duduk, dan ketika Simpleton mengeluarkan kue nasi, kue itu berubah menjadi kue manis yang enak, dan teh tawar telah menjadi minuman yang segar dan enak.
Merekapun makan dan minum, dan setelah itu lelaki kecil itu berkata: “Karena kamu memiliki hati yang baik, dan bersedia membagi apa yang kamu miliki, aku akan memberimu keberuntungan. Di sana berdiri sebuah pohon tua, tebanglah, dan kamu akan menemukan sesuatu di dalamnya.”
Kemudian lelaki tua kecil berambut abu-abu itu pergi.
Simpleton pergi dan menebang pohon itu, dan ketika tumbang ada seekor angsa duduk di dalamnya dengan bulu emas murni.
Simpleton pun pulang dengan membawa angsa berbulu emas.
Karena waktu sudah malam, akhirnya Simpleton memutuskan untuk menginap di sebuah penginapan kecil.
Pemilik penginapan itu memiliki 3 orang gadis, yang melihat dengan sangat takjub dengan angsa emas yang dibawa oleh Simpleton.
Mereka bertiga memiliki rencana licik yaitu akan mengambil beberapa bulu emas angsa milik Simpleton, saat pemilik nya tertidur.
Rencana itupun dilakukan saat Simpleton sudah tidur.
Dengan mengendap-endap gadis tertua mencoba mencabut bulu emas dari angsa Simpleton. Namun usahanya gagal, bahkan tangannya menempel erat dan tidak bisa dicabut dari tubuh angsa emas.
Tidak berapa lama kemudian putri kedua muncul, berniat melakukan hal yang sama dengan kakaknya.
Karena rasa serakah, dia bahkan tidak memperdulikan keberadaan kakaknya.
Dia hanya ingin segera memiliki bulu emas dari angsa Simpleton.
Kejadian yang sama menimpa putri kedua. Tangannya menempel erat dan tidak bisa dipisahkan dari tubuh angsa emas.
Tidak berbeda dengan kedua kakaknya, anak ke tiga juga mengalami hal yang sama.
Walaupun kedua kakaknya sudah mengingatkan, namun keinginan yang besar untuk memiliki bulu emas angsa, membuat putri ketiga tidak menghiraukan ucapan kedua kakaknya.
Tangannyapun menempel pada angsa emas milik Simpleton.
Saat Simpleton terbangun dari tidur, dia agak terkejut dengan tiga gadis pemilik penginapan yang berada dikamarnya dan sedang memegang angsa emas miliknya.
Namun Simpleton tidak terlalu memikirkan hal itu, dia mengambil angsanya dan pergi meninggalkan penginapan.
Seperti disihir, ketiga putri pemilik penginapan mengikuti Simpleton dari belakang.
Saat rombongan Simpleton melewati seorang pendeta, pendeta itu tersenyum sinis melihat ada tiga orang gadis.
“Dasar gadis-gadis tidak tahu malu mengejar seorang pria seperti itu.” Sambil berkata demikian tangan pendeta menyentuh Pundak gadis ketiga.
Dan keanehan terjadi. Tangan si pendeta menempel erat pada Pundak si gadis ketiga dan diapun mengikuti Simpleton dari belakang.
Rombongan itupun bertemu dengan orang-orang lain, petani, pedagang, dan mereka semua mengalami hal yang sama yaitu menempel pada orang terakhir dan rombongan menjadi sangat banyak.
Tanpa sadar Simpleton dan rombongan yang mengikutinya masuk ke sebuah kerajaan.
Di kerajaan itu sedang ada sayembara, dimana siapa saja yang bisa membuat Putri Raja tersenyum akan dinikahkan dengan putri Raja dan menjadi pewaris kerajaan.
Selama ini Putri Raja selalu murung dan bersedih.
Saat Putri Raja melihat Simpleton dan rombongannya yang aneh dia tersenyum bahkan tertawa terpingkal-pingkal.
Hal itu dilihat Raja yang segera memanggil Simpleton dan rombongannya.
Saat Raja mengucapkan terima kasih karena Simpleton telah membuat putri kesayangannya menjadi ceria, saat itulah mantra yang mengikat rombongan Simpleton hilang.
Merekapun bisa pergi meninggalkan Simpleton.
Simpleton berhasil memenangkan sayembara dan akhirnya dinikahkan dengan Putri Raja yang cantik.
Beberapa tahun kemudian Simpleton menjadi raja menggantikan ayah mertuanya.
Dia tidak melupakan keluarga dan orang-orang yang membutuhkan.
Dia selalu membantu rakyatnya yang kesusahan dan menjadi raja yang dikenal adil dan bijaksana.
Itulah akhir Bahagia untuk orang yang baik hati dan selalu suka berbagi seperti Simpleton.
Baca cerita rakyat terbaik kami lainnya pada posting kami berikut ini:
- Cerita Dongeng Pendek Kisah Peri dan Pembuat Sepatu
- Kisah Pangeran Keledai (Cerita Rakyat Jerman Koleksi Brothers Grimm)
- Cerita Rakyat dari Jerman : Simon si Tua Pelit yang Cerdas
- Cerita Anak Pendek Brothers Grimm : Raksasa yang Buta
- Si Pembunuh Monster (Cerita Rakyat Jerman – Dongeng Brothers Grimm)
- Cerita Rakyat Bulgaria : Gadis Kecil dan Angin Puyuh Musim Dingin
- Cerita Rakyat Perancis Populer : Gadis Kecil Berkerudung Merah
Sumber :