Cerita Pendek untuk Anak : Tungku Besi dipopulerkan Brothers Grimm

Kembali pada malam hari ini kami memposting salah satu cerita pendek untuk anak karya Brothers Grimm.

Kisah dengan judul asli The Iron Stove merupakan salah satu cerita rakyat Jerman yang sangat terkenal.

Bacakan dongeng dunia ini malam nanti, agar meningkatkan daya imajinasi si kecil dan tentunya menambah kecerdasannya.

Selamat membaca dan selamat mendongeng.

Cerita Pendek untuk Anak dari Jeerman : Tungku Besi dipopulerkan oleh Brothers Grimm

Pada zaman dahulu kala, ada seorang seorang pangeran yang dikutuk oleh penyihir dan dipenjarakan di dalam tungku besi berbentuk kotak besar di sebuah pondok didalam hutan.

Seorang putri yang tersesat menemukan tungku itu, dan terkejut mengetahui tungku itu bisa berbicara dengannya.

Tungku itu bahkan menawarkan membantunya menemukan jalan pulang.

Suara dalam tungku memberikan syarat bahwa dia akan membantu si putri, asalkan si putri kembali ke hutan dengan pisau untuk mengikis lubang di tungku, dengan demikian bisa membebaskan, dan kemudian menikah dengannya.

Dengan petunjuk dari suara didalam tungku, Sang putri berhasil menemukan jalan pulang dan kembali ke kerajaannya.

Diapun menceritakan pengalamannya didalam hutan kepada ayahnya.

Ayahnya sang Raja, tidak ingin menyerahkan anak satu-satunya ke tungku di hutan, dia mencoba mengirim pengganti kembali ke hutan yaitu putri seorang penggilingan dan putri penggembala babi.

Meski sangat cantik, kedua putri palsu penganti tidak berhasil mengikis tungku si pangeran.

Pangeran di dalam tungkupun, segera tahu bahwa gadis-gadis yang datang bukanlah putri yang telah dia selamatkan.

Setelah gagal dengan mengirim putri pengganti palsu, akhirnya dengan enggan sang putri datang kembali kedalam hutan untuk memenuhi janjinya.

Ketika dia mengikis dengan pisau untuk membuat lubang, dia melihat bahwa pangeran itu sangat tampan.

Si putri pun seketika jatuh cinta dan dia bersedia dibawa ke kerajaan sang pangeran.

Namun sebelum pergi, si putri meminta ijin berpamitan kepada kedua orangtuanya.

Cerita Pendek untuk Anak Tungku Besi dipopulerkan oleh Brothers Grimm
Cerita Pendek untuk Anak Tungku Besi dipopulerkan oleh Brothers Grimm

Si pangeran memberi ijin, dengan syarat tidak boleh berbicara lebih dari tiga kata saat berpamitan dengan orangtuanya.

Jika syarat itu dilanggar maka dia tidak akan menemukan tungku itu lagi.

Dia gagal dalam larangan ini, dan tidak dapat menemukan tungku besinya.

Saat berpamitan si putri mengucapkan lebih dari tiga kata, yang menyebabkan tungku menghilang, dibawa jauh  melewati pegunungan kaca dan pedang tajam.

Namun kejadian itu membuat sang pangeran terbebas dari sihir yang menawannya didalam tungku.

Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Ayahnya, sang putri membawa sejumlah uang, tetapi tidak banyak, dan kembali ke hutan untuk mencari tungku besi.

Si putri mencari ke seluruh pelosok hutan, tetapi tidak ditemukannya di mana pun.

Selama sembilan hari dia mencarinya, dan kemudian rasa laparnya semakin besar sehingga dia tidak tahu harus berbuat apa.

Saat itulah dia menemukan sebuah pondok lain yang berisi penuh dengan katak.

Para katak memberinya tempat berlindung untuk malam itu, memberitahunya bagaimana menemukan pangeran yaitu dengan mendaki gunung kaca yang tinggi, melewati tiga pedang tajam dan menyebrangi sebuah danau besar.

Sebagai bekal, para katak  memberinya hadiah tiga jarum besar, roda bajak, dan tiga kacang .

Dia menggunakan jarum untuk mendaki gunung kaca dan berguling-guling di atas pedang dengan roda bajak.

Saat tiba di kastil sang pangeran, sang putri menemukan kenyataan yang membuatnya bersedih.

Sang pangeran akan segera menikah, karena menganggap putri yang telah menyelamatkannya sudah tiada.

Agar bisa mendekati pangeran, sang putri melamar bekerja di kastil sebagai pelayan.

Suatu malam dia memecahkan kacang hadiah dari para katak dan menemukan di dalamnya sebuah gaun yang sangat indah.

Ternyata dari masing-masing kacang berisi sebuah gaun yang sangat Indah.

Pengantin wanita yang melihat gaun itu meminta untuk membeli gaun pertama, tetapi sang putri menawarkan pertukaran.

Sebagai ganti gaun itu, dia meminta izinkan untuk menghabiskan satu malam di kamar pangeran.

Malam itu pengantin wanita memberi pangeran minuman dengan obat tidur sehingga dia tidur sepanjang malam dan sang putri tidak dapat mengungkapkan kepadanya siapa dirinya.

Si putri menangis sepanjang malam, “Aku membebaskanmu ketika kamu berada di dalam tungku besi di hutan liar, aku mencarimu, dan berjalan melewati gunung kaca, tiga pedang tajam, dan menyebrangi danau besar sebelum aku menemukanmu, namun engkau tidak mau mendengarku! “

Saat putri menangis, para pelayan mendengar tangisannya yang menyayat hati.

Malam kedua sang putri melakukan tawar-menawar yang sama dengan pengantin wanita tetapi lagi-lagi pengantin wanita memberi pangeran minuman dengan obat tidur tidur sehingga dia tidur sepanjang malam.

Saat sang putri kembali menangis, dan para pelayan mendengarnya kembali.

Pada malam ketiga sang putri menukar gaun terakhir dengan kesempatan bermalam di kamar pangeran.

Sekali lagi pengantin wanita memberi pangeran minuman dengan obat tidur tetapi kali ini para pelayan telah memberi tahu pangeran kejadian pada dua malam terakhir.

Dan sang pangeran tidak meminum obat tidur dari pengantin wanita.

Ketika sang putri mulai menangis, sang pangeran mengungkapkan bahwa dia sudah bangun dan tahu bahwa sang putri ternyata tidak mati dan merupakan cinta sejatinya.

Pangeran kemudian membatalkan pernikahannya.

Dia pun pergi bersama sang putri menggunakan roda pembajak dan jarum untuk kembali ke pondok para katak.

Dan ketika mereka tiba, pondok itu telah berubah menjadi kastil, dan para katak yang merupakan anak-anak raja, semuanya diubah kembali ke bentuk aslinya.

Mereka menikah dan tinggal di sana selama bertahun-tahun, berdamai dengan ayah sang putri dan menyatukan kerajaan mereka menjadi satu.

Baca juga cerita pendek untuk anak kami yang lain diposting kami sebelumnya yaitu:

Sumber :