Cerita Pendek Legenda Batu Menangis

Kali ini kami menceritakan legenda batu menangis dalam versi cerita pendek. Untuk cerita yang lebih lengkap adik-adik dapat menggunakan menu pencarian yah.

Cerita rakyat ini cukup populer dan menjadi salah satu dongeng yang sering diceritakan sebagai pengantar tidur. Penarasan dengan kisahnya? Yuk kita ikuti bersama-sama

Cerita Rakyat Pendek : Legenda Batu Menangis

Di sebuah desa kecil pada zaman dahulu, seorang gadis tinggal bersama ibunya.

Gadis itu sangat cantik. Setiap hari dia merias wajah dan memakai pakaian terbaiknya.

Dia tidak suka membantu ibunya bekerja di ladang.

Gadis itu sangat malas.

Suatu hari, sang ibu meminta gadis itu untuk menemaninya pergi ke pasar untuk membeli makanan.

Awalnya gadis itu menolak, tetapi ibunya membujuknya dengan mengatakan mereka akan membeli pakaian baru.

Gadis itu akhirnya setuju. Tapi dia meminta ibunya untuk berjalan di belakangnya.

Dia tidak ingin berjalan berdampingan dengan ibunya.

Meski ibunya sangat sedih, dia setuju untuk berjalan di belakang putrinya. Dalam perjalanan ke pasar, semua orang mengagumi kecantikan gadis itu.

Mereka juga penasaran. Di belakang gadis cantik itu, ada seorang wanita tua dengan gaun sederhana.

Gadis itu dan ibunya terlihat sangat berbeda!

“Halo, nona cantik. Siapa wanita di belakang Anda?” tanya mereka.

“Dia adalah pelayanku,” jawab gadis itu.

Ibunya sangat sedih, tapi dia tidak mengatakan apapun. Gadis itu dan ibunya bertemu orang lain.

“Halo, cantik. Siapa wanita di belakangmu?” tanya mereka lagi.

Sekali lagi gadis itu menjawabnya

ibu adalah pelayannya.

Dia selalu mengatakan bahwa ibunya adalah pelayannya setiap kali mereka bertemu orang. Akhirnya sang ibu tidak bisa menahan kesabarannya lagi.

Dia berdoa kepada Tuhan untuk menghukum putrinya. Tuhan menjawab doanya. Perlahan, kaki gadis itu berubah menjadi batu.

Prosesnya berlanjut ke bagian atas tubuh gadis itu. Gadis itu sangat panik.

Cerita Rakyat Legenda Nusantara Batu Menangis

“Ibu, maafkan aku!” dia menangis dan meminta ibunya untuk memaafkannya.

Tapi sudah terlambat. Seluruh tubuhnya akhirnya menjadi batu besar. Sampai saat ini orang masih bisa melihat air mata berjatuhan dari batu tersebut.

Orang kemudian menyebutnya batu tangis atau dalam bahasa Indonesia berarti batu menangis.

Pesan moral dari Cerita Pendek Legenda Batu Menangis ini adalah sayangi dan berbaktilah kepada ibumu, karena ridho orangtuamu adalah sumber kesuksesan dan kebahagiaanmu dimasa yang akan datang.

Baca juga cerita pendek terbaik lainnya yaitu