Kumpulan cerita pendek singkat anak sudah sering kami posting sebelumnya. Salah satu posting dongeng anak terbaik dapat dibaca pada posting kami berikut ini Contoh Cerpen Terbaik Anak Dengan Pesan yang Wajib Diceritakan. Kali ini ada dua cerita anak singkat yang kami posting untuk anak-anak Indonesia. Selamat membaca.
2 Cerita Pendek Singkat Anak Pengantar Tidur
Usia TK, PAUD dan SD adalah golden age yaitu usia terbaik anak-anak diajarkan mengenai tata krama dan budi pekerti. Mengilustrasikan perilaku baik dan buruk akan mudah diterima oleh anak jika di contohkan dalam bentuk story telling (bercerita). Atas dasar itu mendongeng memiliki manfaat yang sangat besar untuk tumbuk kembang perilaku, kecerdasan, imajinasi dan kreatifitas anak.
Kali ini kami kembali memposting dua cerita rakyat terbaik untuk pengantar tidur si kecil.
Cerita Pendek Anak Singkat : Pelajaran untuk Anak Malas
Ada seorang anak laki-laki yang hidup berdua bersama ibunya. Mereka tak pernah kekurangan. Namun sayangnya, anak laki-laki itu sering membuat ibunya jengkel.
Anak laki-laki itu sangat suka bermain di luar. Ia pulang hanya untuk makan. Ia pun tak pernah mau membantu ibunya. Malah, tak jarang ia membuat ibunya panik.
Seperti hari ini. Sekarang sedang turun salju, membuat udara sangat dingin. Namun, anak laki-laki itu tak peduli. Ia bermain sejak pagi, dan sampai sore hari ia belum juga pulang.
“Kemana perginya anakku?” tanya sang ibu, panik karena anaknya tak kunjung pulang.
Saat hari semakin petang, barulah anak laki-laki itu pulang.
“Dari mana saja, Nak? Mengapa baru pulang?” tanya sang ibu.
“Aku baru bermain, Ibu. Ada permainan baru di luar sana,” jelas sang anak laki-laki. Tanpa menghiraukan kecemasan ibunya, ia langsung menuju meja makan.
“Besok ibu ada pekerjaan yang berat. Ibu membutuhkan bantuanmu. Bisakah kau membantu ibu?” tanya sang ibu saat makan malam. Namun, anaknya itu tak menjawab. Ia tetap asyik makan.
Sama seperti hari-hari sebelumnya, anak laki-laki itu sudah berangkat bermain saat pagi buta. Sang ibu terkejut karena tak menemukan anak laki-lakinya di kamar.
“Aku tak tahu, harus bagaimana lagi menghadapi anakku. Aku sudah tak mampu menasihatinya,” keluh si ibu.
Tiba-tiba, sebuah cahaya terang muncul. Perlahan, cahaya itu membentuk sebuah peri.
“Ibu yang baik, aku akan menolongmu,” ucap peri tersebut.
“Bagaimana caranya, peri?” tanya sang ibu. Ia sungguh ingin mengubah sifat anaknya.
“Berikan apa yang ia mau,” jawab peri dengan singkat.
“Apa yang anakku mau? Anakku hanya mau mainan. Apakah aku harus memberinya mainan?” pikir si ibu.
Hari sudah malam, si anak laki-laki baru saja pulang. Ia tak melihat ibunya di depan rumah, seperti malam-malam biasanya. Ah, ia tak peduli. Akibat bermain seharian, perutnya sangat lapar. Ia ingin makan.
Anak laki-laki itu bergegas menuju meja makan, dan membuka tutup makanan. Olala, tak ada makanan di sana. Yang ada hanya mainan yang banyak sekali.
“Aku butuh makanan sekarang, bukan mainan,” ucapnya.
Anak laki-laki itu pun mencari ibunya. Ternyata ibunya sedang tidur di kamar.
“Ibu, aku lapar. Apakah ibu tidak masak?” tanya anak laki-laki.
“Bukankah kau lebih suka bermain? Daripada membeli makanan, ibu belikan mainan saja untukmu,” ucap sang ibu
Mendengar jawaban ibunya, anak laki-laki itu tersadar. Tidak seharusnya ia lupa diri saat bermain. Ia pun meminta maaf kepada ibunya, dan berjanji akan selalu membantu ibunya.
Pesan moral dari cerita pendek anak singkat ini adalah Kawan, bermain tidak dilarang. Tapi, ingat waktu, dan ingat juga untuk membantu orang tua.
Baca juga cerita rakyat pendek lainnya yaitu
- Cerita Pendek Anak Beberapa Paragraf Tentang Perjuangan Putri Muafa
- Kumpulan Cerita Pendek Singkat untuk Pendidikan Anak #terbaik
- Cerita Rakyat yang Pendek dan Menarik untuk Anak
- Contoh Cerita Pendek Singkat Untuk Anak dengan Pesan Moral
- Cerita Pendek Dongeng Timun Mas dan Raksasa
- Dongeng Cerpen Anak Bergambar Ujian Penyihir
- 2 Cerita Dongeng Rakyat Pendek untuk Anak SD atau TK
- 2 Dongeng Pendek Pengantar Tidur Anak
- Cerita Pendek
Dongeng Fabel Anak : Kancil yang cerdik
Kancil memang terkenal sebagai binatang paling cerdik di hutan. Ia bisa menyelesaikan banyak masalah, sehingga ia pun disayangi oleh semua binatang. Sayangnya, tidak semua binatang menyukai Kancil. Salah satu binatang yang tak menyukai Kancil adalah Harimau.
“Keberadaan Kancil akan membahayakanku,” ucap Harimau.
Berhari-hari, Harimau mencari cara untuk menyingkirkan Kancil.Tapi, ia tak pernah menemukan cara, karena memang Harimau bukan binatang yang cerdik. Harimau pun menemui Ular, dan menceritakan masalahnya.
“Bagaimana jika Tuan Harimau memangsa Kancil? Pasti Tuan Harimau akan bertambah cerdik.” bujuk Ular.
Benar juga kata Ular. Bergegas, Harimau mencari Kancil. Kebetulan sekali, Kancil tengah tertidur di kebun bambu. Harimau pun mendekat.
“Kebetulan kau di sini, Kancil. Aku sudah ingin memangsamu,” hardik Harimau.
Mendengar itu, Kancil seketika terbangun. Harimau mendekati Kancil. Olala, Kancil sudah terpojok,
“Kau tak bisa lari lagi, Kancil,” ucap Harimau, semakin memojokkan Kancil.
Tanpa membuang waktu, Harimau langsung menerkam Kancil.
“Tunggu, Harimau,” cegah Kancil. Ia mencari akal untuk selamat dari Harimau. Beberapa saat setelah berpikir, akhirnya Kancil menemukan ide.
“Coba kau dengar. Indah bukan suara itu?” Kancil meminta Harimau mendengarkan suara bambu yang saling berbenturan. Suara yang sangat merdu.
“Wah, merdunya suara itu,” ujar Harimau, setuju dengan Kancil.
“Aku memang sedang memainkan seruling bambu ini, untuk dipentaskan pada hari ulang tahun Raja Sulaiman. Pasti Raja Sulaiman akan sangat senang,” ucap Kancil.
“Jika aku melakukan hal yang sama dengan Kancil, Raja Sulaiman akan senang. Aku pun akan diangkat menjadi pengawalnya,” pikir Harimau.
“Bagaimana cara membunyikan seruling bambu itu?” tanya Harimau.
“Kau tinggal menjulurkan lidah di antara bambu ini. Lalu, tunggu angin bertiup,” jelas Kancil.
Harimau pun melakukan petunjuk Kancil. Selagi Harimau sibuk meniup seruling bambu, Kancil pergi menjauh. Saat angin bertiup, auman Harimau terdengar. Olala, rupanya lidah Harimau terjepit oleh bambu.Ya! Kancil bisa lolos dari ancaman Harimau, berkat kecerdikannya,
Pesan moral dari cerpen singkat ini adalah rajinlah belajar dan banyak membaca sehingga kami menjadi anak yang cerdas. Anak yang cerdas akan menemukan jalan keluar saat dihadapkan dengan masalah.
Baca juga dongeng pendek lainnya yaitu