Blog dongengceritarakyat.com memiliki banyak sekali Cerita Pendek Hewan Untuk Anak Paud diantaranya adalah dua fabel yang akan Kakak ceritakan hari ini. Cerita rakyat fabel yang pertama menceritakan rubah yang curang dan cerita hewan fabel kedua bercerita tentang ikan bawal yang lupa diri. Penasaran dengan cerita lengkapnya. Yuk kita baca bersama.
-
Cerita Pendek Hewan : Kucing dan Rubah
Seekor burung yang telah mati tergeletak di sebuah dahan pohon yang tidak terlalu tinggi, lalu seekor rubah melihat hal itu dan menyatakan itu adalah miliknya, kemudian datanglah seekor kucing dari belakang sang rubah sambil berlari dan menyatakan burung besar itu adalah hewan yang telah aku tangkap.
Namun sang rubah malah menyerang sang kucing dia mencakar dan menggigit sang kucing. Sang kucing membalas perbuatan sang rubah dengan mencakar dan menggigitnya juga. Namun kedua itu tidak bertarung sang rubah itu memberikan pendapat-pendapatnya tentang sang burung yang berada di atas pohon itu dan hal itu tidak bisa diselesaikan dengan sebuah perkelahian.
Akhirnya kedua hewan itu memanggil seekor macan kumbang untuk menjadi hakim dan memutuskan siapa yang berhak atas hewan buruan tersebut. Macan kumbang itu adalah sebagai hakim yang paling adil di hutan tersebut dan dia sering menyelesaikan persoalan-persoalan seperti yang dihadapi kucing dengan rubah saat itu. Ketika sang macan kumbang hadir ditempat kejadian, sang macan kumbang meminta beberapa saksi untuk dimintai keterangan yang benar. Beberapa saat kemudian saksi-saksi telah berkumpul saksi-saksi itu terdiri dari seekor belalang sembah, seekor laba-laba dan seekor bajing.
Belalang sembah bersaksi dihadapan sang macan dan yang lainnya dia menyatakan “bahwa dia melihat hewan yang menangkap burung besar itu adalah seekor hewan berbulu dan berbuntut serta memiliki corak warna kuning kecokelatan seperti kucing. Namun sang rubah bersikeras menyamakan dirinya dengan ciri-ciri yang dijelaskan oleh saksi “aku memiliki ekor dan tubuhku berwarna kuning kecokelatan.” kata sang rubah.
Sang hakim belum bisa memastikan siapa pemilik burung besar itu dan memikirkan bagaimana cara mengetahui siapa pemilik sah burung besar itu, lalu sang macan memanggil saksi yang kedua yaitu seekor laba-laba tua yang sangat bijaksana, dia menyatakan “Yang mulia kasus ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan melihat ciri-ciri dari hewan tersebut, sekarang aku minta yang mulia perintahkan kepada kedua hewan ini untuk mengambil burung besar di dahan pohon besar itu.” sang rubah memprotes hal itu sangat keras mereka tidak menerima permintaan yang diajukan oleh sang laba-laba tua itu kepada sang hakim.
Namun sang macan kumbang kini mengerti kenapa sang rubah protes kepadanya karena dia tahu bahwa rubah tidak mungkin mampu memanjat pohon itu meskipun pohon itu tidaklah terlalu tinggi “Aku akan memutuskan siapa yang berhak memiliki burung besar itu, dan sangat jelas sekali seekor rubah tidak mampu menaiki sebuah pohon dan meninggalkan hewan buruannya itu di sebuah pohon, maka aku putuskan bahwa burung besar itu adalah milik sang kucing.” Jelas sang macan tutul kepada para hewan yang hadir pada saat itu.
Pesan moral dari Cerita Pendek Hewan : Kucing dan Rubah adalah janganlah berbohong dengan mengakui pekerjaan orang lain menjadi pekerjaan diri sendiri. Sepandai-pandainya orang berbohong maka suatu saat akan diketahui juga kebenaran yang sebenarnya.
-
Cerita Pendek Hewan : Ikan Bawal dan Sepasang Angsa
Suatu hari sepasang angsa terbang tinggi dilangit yang cerah mereka berpindah tempat dari tempat mereka berasal untuk bertelur dan membesarkan anak-anak mereka, di tengah perjalanan mereka mencari sebuah sungai yang tenang untuk mandi dan berenang melepaskan rasa lelahnya akhirnya mereka menemukan sungai tenang itu dan segera meluncur ke sungai tersebut. Mereka melepas lelahnya dengan mandi serta menyelam kedalam sungai.
Ketika mereka berenang munculah seekor ikan bawal mendekati mereka, ikan bawal itu menceritakan keinginannya untuk melihat dunia dari langit karena dia tidak memiliki sayap untuk terbang dan hanya seekor ikan dia hanya bisa hidup di air.
Sepasang angsa ini mendengarkan keingiannya itu dan mereka bertanya keheranan “kenapa kau begitu ingin melihat dunia dari atas langit sedangkan jika kau keluar dari air kau bisa mati?” sang bawal menjawab “aku ingin sekali melihat dunia dari atas langit karena itu memang keinginanku, meskipun aku keluar dari air aku bisa menahan napas dalam waktu satu menit, maukah kalian membawaku ke angkasa walau hanya sebentar saja.” kemudian sang angsapun menjawab “kami mau saja menolongmu” dan sang angsa bertanya kepada sang bawal “lalu apa yang harus kami lakukan kami tidak punya cakar untuk membawamu ke langit?” sang bawal terdiam sebentar dan akhirnya dia mempunyai cara untuk pergi ke langit dengan bantuan dua ekor angsa.
“Maukah kalian mengambil sebatang ranting lurus dan kuat!” pinta sang bawal “untuk apa ranting itu?” Tanya sang angsa “ranting itu sebagai tempat ku menggigit dan menggantung, begitu juga kalian menggigit kedua sisi ranting tersebut, dari itu kalian bisa terbang bersama sambil membawaku ke udara.” jawab sang bawal “baiklah jika itu permintaanmu akan aku usahakan” kata sang angsa.
Kemudian salah satu angsa mencari ranting yang kecil dan panjang namun ranting itu cukup kuat untuk menahan beban sang bawal dan akhirnya dia menemukan ranting pohon jati lalu membawanya ke sungai.
Setelah itu mereka bersiap untuk terbang sepasang angsa itu menggigit ranting itu dan sang bawal mengigit tengah-tengah ranting itu dengan sangat kuat, terbanglah mereka ke udara sang dan sang bawal sangat terkejut bercampur dengan perasaan senang ketika dirinya berada di udara “kini kau telah melihat dunia dari udara wahai bawal.” kata sang angsa sambil membuka mulutnya sedikit, namun karena kegirangan dan kecerobohan sang bawal, dia membuka mulutnya dan berkata “Aku seperti raja ikan yang terbang di udara” dan ketika dia bicara dia sudah melepaskan pegangannya itu pada ranting lalu dia pun jatuh dengan sangat keras membentur tanah “sungguh malang nasib sang bawal, jika saja dia tidak melakukan hal yang ceroboh itu karena lupa diri mungkin dia kini sedang berenang di sungai.”
Pesan moral dari Cerita Pendek Hewan : Ikan Bawal dan Sepasang Angsa adalah lupa diri kadang akan membuat kita celaka. Oleh karena itu selalu rendah hati dan bersyukur dengan apa yang kita miliki.
Cerita Pendek Hewan Untuk Anak Paud yang menair. thank sudah berbagi cerita ini