Nabi Yusuf alaihissalam adalah nabi Allah dari kaum Bani Israil. Beliau adalah putra dari Nabi Ya’kub dan Ribka. Di antara kedua belas saudara Nabi Yusuf, hanya Bunyamin saudara sekandungnya. Saudara lainnya lahir dari istri Nabi Ya’kub yang lain.
Al-Qur’an mengabadikan kisah hidup Nabi Yusuf sebagai kisah terbaik yang patut dijadikan suri teladan kita semua.
Allah SWT berfirman,
“Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling balk dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui.” (Q.S. Yusuf [12]: 3)
Cerita Kisah Nabi Yusuf alaihissalam
Kisah Nabi Yusuf a.s. adalah kisah tentang seseorang yang sanggup melawan hawa nafsunya sendiri dan sanggup memaafkan orang-orang yang telah berbuat jahat terhadap dirinya. Kesabaran dan ketaatan beliau terhadap Allah SWT, membuatnya dianugerahi keistimewaan dan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
Adik-adik, apa kalian tahu keistimewaan atau mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Yusuf? Jika belum tahu, yuk, kita ikuti kisahnya berikut ini!
Nabi Yusuf Dibuang Ke Dalam Sumur
Dibandingkan anak-anaknya yang lain, Nabi Ya’kub menaruh perhatian lebih kepada Yusuf dan Bunyamin. Itu karena sifat Yusuf dan Bunyamin sangat berbeda dengan saudara-saudaranya. Perhatian khusus yang ditunjukkan Nabi Ya’kub kepada Yusuf dan Bunyamin ini pun dirasakan oleh putra-putranya yang lain.
“Hai, saudara-saudaraku,” kata putra tertua Nabi Ya’kub kepada saudaranya yang lain. “Apakah kalian merasa bahwa ayahanda kita lebih sayang terhadap Yusuf dan Bunyamin dibanding kepada kita? Terutama terhadap Yusuf!”
“Benar,” kata saudaranya yang lain, serempak.
“Rupanya ayahanda kita sangat pilih kasih,” ucapnya dengan penuh semangat. Dia mencoba menghasut saudara-saudaranya yang lain. “Apakah kita akan diam saja dengan perlakuan tidak adil ini?”
“Sebenarnya tidak, tapi apa yang bisa kita lakukan?”
“Kita harus melakukan sesuatu!” ucap putra tertua dengan tegas.
“Memangnya apa yang akan kamu lakukan?” tanya saudaranya.
“Apakah kalian mau tahu rencanaku?” kata putra tertua itu.
“Tentu saja,” jawab mereka, penasaran.
“Kemarilah!” ajaknya. Mereka semua kemudian mendekat dan berkumpul mendengarkan rencana si putra tertua.
“Apa? Kamu yakin akan melakukannya?” tanya mereka. Mata mereka terbelalak, tak percaya dengan rencana yang dibuat saudara tertua mereka kepada Yusuf.
“Hanya ini cara yang bisa kita lakukan agar ayahanda kembali menyayangi kita seperti dulu, sebelum Yusuf lahir dan hadir di tengah-tengah kita,” ucap putra tertua.
“Emm, tapi….” Saudara-saudaranya yang lain merasa ragu.
“Tak perlu tapi,” potong putra tertua Nabi Ya’kub itu. “Aku tahu keraguan kalian itu! Percayalah! Asal kita semua bersatu, kita pasti akan mampu melaksanakan rencana itu.”
Putra-putra Nabi Ya’kub itu kemudian membuat rencana jahat terhadap adik mereka sendiri, Yusuf. Ya, mereka ingin menyingkirkan Yusuf untuk selama-lamanya.
Hari yang ditentukan pun tiba. Mereka sudah siap dengan tipu daya yang akan mereka Iakukan terhadap Nabi Ya’kub, ayahanda mereka. Mereka meminta izin kepada Nabi Ya’kub untuk mengajak Yusuf bermain di hutan.
“Tidak.” jawab Nabi Ya’kub, cemas. “Aku khawatir kalian nanti akan lalai dan Yusuf dimangsa binatang buas.”
Dengan berbagai cara, mereka berusaha meyakinkan Nabi Ya’kub bahwa mereka akan menjaga Yusuf.
“Bagaimana kami akan membiarkan Yusuf dimangsa binatang buas, sementara kami semua bersaudara?” ucap putra tertua.
Ketika akhirnya Yusuf diizinkan ikut bermain bersama mereka di hutan, mereka amat senang. Mereka lalu melanjutkan rencana mereka.
Di suatu sumur tua, mereka melemparkan Yusuf kecil ke dalamnya. Setelah itu, mereka cepat-cepat pulang seraya menangis tersedu-sedu di hadapan ayahanda mereka.
“Maafkan kami, Ayahanda. Yusuf dimangsa binatang ketika kami semua sedang asyik bermain,” isak mereka. Tentu saja mereka hanya berpura-pura menangis.
Mereka bahkan menunjukkan baju Yusuf yang koyak dan berlumur darah sebagai bukti. Padahal itu semua tipu daya mereka. Mereka telah melumuri baju Yusuf itu dengan darah binatang.
Nabi Ya’kub sangat terguncang saat mendengar berita tentang Yusuf. Nabi Ya’kub pun merasakan kesedihan yang amat mendalam selama bertahun-tahun. Bahkan, mata beliau menjadi buta karena terlalu sering menangis.
Namun, Allah SWT menyelamatkan Yusuf. Yusuf tidak tenggelam dalam sumur itu. Dia masih hidup, hingga kemudian dia berhasil keluar dari dalam sumur. Ia mengaitkan dirinya pada tali yang dijulurkan seorang pedagang. Rupanya pedagang itu sedang kehausan dan berusaha menimba air dari sumur itu.
“Hahhh?!” teriak pedagang itu. Dia kaget ketika melihat apa yang didapatnya dari dalam sumur itu.
“Anak siapa ini?” gurnam pedagang itu sambil mengucek-ucek matanya berkali-kali. Ia mengarnati Yusuf dengan saksama. “Wah! Tampan sekali bocah ini!”
Pedagang itu pun segera membawa Yusuf ke Mesir dan menjualnya dengan harga yang sangat mahal. Karena harga yang sangat mahal, orang-orang tak sanggup membayarnya. Akhirnya, seorang pembesar kerajaan Mesir membeli Yusuf dan membawanya pulang ke rumahnya.
Difitnah dan Dipenjara
Oleh keluarga pembesar kerajaan itu, Yusuf dijadikan anak angkat sekaligus melayani kebutuhan di rumah pembesar itu. Qithfir dan Zulaikha, nama pasangan pembesar kerajaan Mesir itu. Mereka berdua begitu menyayangi Yusuf, terutama Zulaikha.
“Sungguh, pemuda itu tampan sekali. Mungkinkah dia jelmaan malaikat?” kata Zulaikha dalam hati. Diam-diam ia begitu mengagumi ketampanan Nabi Yusuf.
Berkali-kali Zulaikha mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa Yusuf adalah manusia. Tapi, ia masih tetap tidak percaya ada manusia setampan Yusuf. Siang dan malam, Zulaikha tak henti memikirkan Yusuf.
Rupanya rasa kekaguman Zulaikha kepada Yusuf sudah amat tinggi. Ia pun tak bisa lagi menahan bujuk rayu setan.
Pada suatu kesempatan, Zulaikha merayu dan memaksa Yusuf melakukan perbuatan tercela terhadap dirinya.
“Tidak! Demi Allah! Jangan paksa aku melakukan perbuatan tercela ini,” kata Yusuf. Ia mencoba menolak sekuat tenaga. Yusuf tidak menyangka bahwa Zulaikha, wanita yang menjadi ibu angkatnya, telah merencanakan perbuatan terkutuk itu.
Tapi, semakin kuat Yusuf menolak, semakin kuat istri pembesar kerajaan Mesir itu merayu dan memaksanya. Apalagi mereka hanya berdua saja di dalam kamar. Keadaan sekitarnya juga sangat sepi. Para pembesar kerajaan sedang sibuk dengan urusan kerajaan.
Bisikan setan telah membuat Zulaikha lupa segalanya. Yang ada dalam pikirannya saat itu adalah Yusuf harus tunduk dan takluk kepadanya. Tapi, atas penjagaan Allah SWT, Yusuf tetap bersikeras menolak bujuk rayu Zulaikha.
Karena semakin terdesak, Yusuf segera berlari ke arah pintu keluar. Tapi, Zulaikha mengejar dari belakang dan mencengkeram baju bagian belakang Yusuf hingga robek. Pada saat itulah, suami Zulaikha muncul di depan pintu.
“Ada apa ini?” tanyanya dengan geram sekaligus penasaran.
Zulaikha yang tak ingin disalahkan suaminya, dengan cepat mencari alasan.
“Lihatlah, suamiku!” ujarnya sambil melirik ke arah Yusuf. “Anak angkat kita ini hendak melakukan perbuatan tercela terhadap istrimu ini! Dia benar-benar tidak tahu berterima kasih.”
Meski Qithfir merasa ada yang aneh dan tidak percaya sepenuhnya kepada istrinya, tapi dia tetap menghukum Yusuf. Hal itu terpaksa ia lakukan untuk melindungi nama baik keluarganya. Yusuf pun akhirnya mendekam dalam penjara.
Mukjizat Nabi Yusuf a.s.
Selama di penjara, Yusuf semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Meski ia tak bebas, tapi Yusuf sama sekali tidak merasa sedih. Yusuf justru bersyukur, karena Allah SWT telah menyelamatkan dirinya dari perbuatan yang tercela.
Di penjara itulah, Allah SWT memberikan anugerah yang luar biasa kepada Yusuf, yaitu kemampuan menafsirkan mimpi. Dengan kemampuannya itu, Yusuf telah menyelamatkan kerajaan Mesir dari kelaparan akibat kemarau yang sangat panjang.
Hal itu bermula ketika pada suatu malam, raja Mesir yaitu Raja Arroyan, bermimpi. Dalam mimpinya, ia melihat tujuh ekor sapi gemuk-gemuk muncul dari sungai dan merumput di padang rumput tak jauh dari sungai itu.
Tak lama kemudian, muncul tujuh ekor sapi kurus-kurus dari sungai. Ketujuh sapi itu segera bergabung merumput bersama tujuh ekor sapi gemuk-gemuk. Tapi tiba-tiba, ketujuh ekor sapi kurus itu memakan tujuh ekor sapi gemuk.
“Hah?! Mimpi apa tadi?” Raja Arroyan tersentak dan terbangun dari tidurnya. Dia tercenung sejenak, lalu kembali tidur. Namun, rupanya mimpi itu berlanjut.
Kali ini, Raja Mesir itu melihat tujuh bulir gandum yang segar di sebuah batang kayu dan tujuh bulir gandum kering di sebuah batang kayu yang lain. Sama dengan mimpinya sebelumnya, tujuh bulir gandum kering ini memakan habis tujuh bulir gandum yang segar.
Raja Arroyan tersentak dan terbangun dari tidurnya lagi.
“Sungguh mimpi yang aneh. Ini tentu sebuah pertanda, bukan mimpi biasa. Aku harus mencari tahu apa makna mimpi ini!” batinnya.
Pagi-pagi sekali, Raja Arroyan memerintahkan para ahli nujum dan orang sakti kerajaan untuk berkumpul. Raja Arroyan menyuruh mereka untuk menafsirkan mimpinya itu. Tapi, tak ada satu pun yang tahu apa makna mimpi tersebut.
“Ampun Raja, kami sama sekali tak mampu menafsirkan mimpi Paduka,” jawab para ahli nujum dan orang sakti kerajaan.
Seorang pelayan istana lalu memberi tahu raja bahwa ada seorang ahli penafsir mimpi.
“Ampun, Paduka. Saya tahu ada seseorang yang ahli menafsirkan mimpi. Namun, orang itu di penjara,” ucap pelayan itu. Ya, yang ia maksud adalah Yusuf.
“Panggil orang itu kemari secepatnya!” perintah raja.
Di hadapan Raja Arroyan dan para pembesar kerajaan Iainnya, Yusuf menafsirkan mimpi aneh raja.
“Mula-mula, akan datang tujuh tahun dengan musim subur berturut-turut di negeri ini. Tujuh tahun tersebut akan membawa kemakmuran. Segala jenis tanaman akan memberikan hasil yang luar biasa dan berlimpah ruah,” jelas Yusuf.
Raja Arroyan dan Para pejabatnya tertegun mendengar penjelasan Yusuf. Mereka pun membayangkan negeri Mesir yang menghijau subur.
“Namun,” lanjut Yusuf, “Setelah musim subur itu, akan datang musim kemarau selama tujuh tahun yang menyebabkan kemarau panjang. Saat itu, tak ada tanaman yang tumbuh. Jadi, selama masa subur itu, simpanlah hasil-hasil panen untuk persiapan di musim kemarau kelak. Jangan dihabiskan semuanya!”
Semakin tertegunlah raja. Ia terpukau, sekaligus yakin bahwa penjelasan Yusuf itu akan menyelamatkan rakyat dan kerajaannya dari bencana kekeringan.
Atas jasanya itulah, Raja Arroyan kemudian membebaskan Yusuf dari penjara. Apalagi Yusuf memang terbukti tidak bersalah. Yusuf pun diangkat menjadi menteri yang mengurus pengelolaan pangan dan harta kekayaan kerajaan.
Saudara-saudara Yusuf yang tinggal di Palestina atau tanah Kan’an, yang dulu pernah menganiayanya, datang ke Mesir. Mereka meminta bantuan Yusuf karena di Palestina juga sedang terjadi kekeringan yang hebat.
Allah SWT telah meninggikan derajat Yusuf di antara saudara-saudaranya. Dalam sejarah, kedatangan saudara-saudara Yusuf sebagai Bani Israil ke Mesir kemudian diikuti oleh orang-orang Bani Israil lainnya. Masa-masa itu menjadi awal mula kedatangan Bani Israil di negeri Mesir.
Kisah Cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha
Yusuf pun menjadi pejabat kerajaan bahkan orang kepercayaan raja. Hal ini bertolak belakang dengan dengan apa yang kondisi Zulaikha setelah Qithfir suaminya meninggal, ia sudah tidak lagi berharta.
Hartanya telah habis untuk mendapatkan informasi mengenaiYusuf, hingga akhirnya ia menjadi wanita yang miskin, pipinya rapuh oleh usia, tubuhnya membungkuk menahan cinta dan penderitaan. Tatapannya pun mulai kabur oleh air mata.
Namun demikian cinta Zulaikha kepada Yusuf tidak pernah padam. Dengan sisa-sisa harta yang dimilikinya, Zulaikha membuat sebuah gubuk di pinggir jalan yang sering dilewati Yusuf yang sekarang sudah menjadi pejabat kerajaan.
Ditempat itulah ia mendapatkan hidayah dari Allah untuk segera menyembah hanya pada Allah yang Maha Agung.
Pada setiap do’anya ia selalu berharap agar ia dapat kembali berjumpa dengan Yusuf, tak jarang ia mendapat ejekan dari anak-anak kecil mengenai keberadaan Yusuf.
Penderitaan begitu panjang dirasakan Zulaikha, hingga suatu ketika Allah mendengar do’a Zulaikha. Rombongan Yusuf melewati rumah Zulaikha dan terdengarlah do’a yang dipanjatkan oleh Zulaikha. Yusuf pun terkesan. Ia segera meminta pada pelayannya untuk menjemput siapa gerangan wanita yang tengah memanjatkan doa tersebut.
Semoga Allah mengabulkan doa cintaku, sama halnya seperti Allah mengabulkan doa cinta Zulaikha kepada Nabi Yusuf
Cinta yang berlabuh
Singkat cerita, bertemulah Yusuf dan Zulaikha di istana.
Pada mulanya, Yusuf tak mengenali Zulaikha. Namun Zulaikha segera mengingatkannya kembali akan seseorang yang telah mencintai Yusuf sejak pertama kali bertemu dalam mimpi dan seseorang yang mengabdikan harta dan hatinya untuk si tercinta.
Yusuf pun terenyuh. Dengan kasih sayangnya disembuhkannya kedua mata Zulaikha, disegarkannya kembali tubuh yang telah renta tersebut. Ketika Zulaikha mengutarakan keinginannya untuk senantiasa mendampingi Yusuf, turunlah titah ilahi yang mengizinkannya untuk menikahi Zulaikha.Yusuf pun dengan penuh kasih sayang mempersuntingnya.
Mereka bersatu dalam rajutan agama Ibrahim dan Ya’qub. Mereka bersatu dalam kebahagiaan hingga setelah mereka mengikat tali kebahagiaan bersama, tahulah Yusuf bahwa Zulaikha masih terjaga kesuciannya.
“Qithfir itu memang laki-laki pertama yang telah melihat tamanku, tapi dia tak pernah sampai bisa memetik kuncup mawar di sana. Dia tidak pernah sampai bisa memuaskan nafsunya, sehingga saat ini aku bisa menyerahkannya dengan aman kepadamu.” Ujar Zulaikha yang membuat Yusuf semakin sayang kepadanya.
Pesan Moral dari Kisah Cerita Nabi Yusuf a.s
Allah meninggikan siapa saja yang Dia kehendaki dan merendahkan siapa saja yang Dia kehendaki.
Kisah Nabi lainnya:
- Cerita Anak Soleh : Sejarah Asal Mula Keajaiban Air Zamzam
- Cerpen Islami Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim as dan Mukjizatnya
- Cerpen Kisah Nabi Saleh as Singkat, Kaum Tsamud dan Mukjizatnya
- Yuk Kita Baca Kisah Nabi Nuh a.s. Lengkap untuk Kita Ambil Hikmahnya
- Kisah Cerita Nabi Adam dan Siti Hawa Lengkap
- Dongeng Rakyat Ramadhan : Kura-Kura dan Kelinci
- Cerita Anak Ramadhan : Balas Budi Semut Kepada Merpati
- Cerita Anak Muslim : Kisah Nabi Musa dan Nabi Harun