Cerita Inspiratif Kehidupan Pendek : Air Mata Ibu Bermata Satu

Halo Sahabat Bahagia Studio dan dongengceritarakyat.com

Kembali bertemu dengan kami di sesi cerita inspiratif kehidupan pendek mengenai seorang ibu yang bermata satu.

Tonton Video inspirasi ini sampai selesai, karena ada pesan berharga yang bisa kita petik.

Cerita Inspiratif Kehidupan Pendek : Jatuhnya Air Mata Ibu Bermata Satu

Ada seorang anak yang hidup bersama ibunya yang hanya memiliki satu mata.

Anak itu sangat benci dengan kondisi ini.

Dia tidak suka dengan pandangan orang saat melihat kondisi ibunya.

Apalagi saat melihat anak-anak seusianya menatap ibunya dengan jijik dan memalingkan wajah.

Karena hal itu, si anak tidak pernah mau berjalan berdampingan dengan ibunya.

Walaupun dengan kondisi bermata satu, ibu si anak berkerja dengan keras untuk menafkahi kehidupan mereka dan untuk membiayai pendidikan anak satu-satunya itu.

Pada suatu ketika, saat pembagian raport di sekolah si anak. Si ibu bermata satu datang untuk mengambil raport anaknya.

Ternyata hal itu malah membuat anaknya menjadi marah dan semakin membenci ibunya, karena pada saat itu teman-teman si anak menjadi tahu bahwa ibunya bermata satu.

Si anak bahkan berkata bahwa dia ingin mati karena memiliki ibu satu mata

Mendengar ucapan anaknya, si ibu terdiam, terlihat terpukul dan sedih, terlihat air mata bergenang di kelopak matanya.

Walau melihat ibunya sedih namun si anak seperti tidak perduli. Dia merasa sudah melampiaskan uneg-uneg yang selama ini dipendamnya.

Setelah kejadian itu si anak menjadi termotivasi untuk belajar lebih giat, agar bisa segera hidup mandiri dan pergi meninggalkan ibunya.

Hasilnya, dia bisa mendapatkan beasiswa belajar di luar negeri.

Setelah lulus kuliah, dia mendapatkan pekerjaan di luar negeri dan setelah itu menikah dan membesarkan keluarganya disana.

Namun tidak diduga, suatu hari ibu si anak datang berkunjung ke rumah nya.

Wajahnya yang hanya memiliki satu mata, membuat cucunya ketakutan dan menangis.

Si Anak lalu marah kepada ibunya yang muncul mendadak.

Si anak tidak membiarkan ibunya masuk dan langsung mengusirnya.

“Jangan pernah kembali ke rumah saya dan kehidupan keluarga baru saya ..!”. Si Anak berteriak, ibunya hanya terdiam dan meminta maaf, lalu pergi tanpa mampu berkata-kata lagi.

Beberapa tahun kemudian, si anak kembali ke kampung halamannya untuk reuni sekolah SMA nya.

Dia tidak bisa menolak dorongan hatinya untuk mampir sebentar ke gubuk dimana dulu dia tinggal.

Ternyata tetangganya menginformasikan bahwa ibunya sudah meninggal, dan meninggalkan sepucuk surat untuknya.

Inilah isi surat si ibu :

“Anakku sayang”

Ibu harus memulai surat ini dengan meminta maaf karena telah datang ke rumahmu tanpa pemberitahuan dan menakuti anakmu yang cantik. Ibu juga sangat menyesal karena ibu adalah perempuan yang memalukan dan sumber penghinaan bagimu, disaat kamu masih kecil sampai tumbuh dewasa.

Ibu tahu kamu pasti akan kembali ke kota ini suatu saat untuk reuni sekolah.  Ibu mungkin tidak lagi berada di tempat ini nanti saat kamu datang, dan ibu berpikir itu waktu yang tepat untuk memberitahumu sebuah kejadian yang terjadi saat kamu masih kecil.

Tahukah kamu, anakku sayang? Dulu saat kamu masih kecil, kamu kecelakaan dan kehilangan satu mata.  Ibu sangat terpukul karena terus memikirkan nasibmu.

Ibu tidak ingin anak ibu tercinta tumbuh hanya dengan satu mata.  Ibu ingin kamu dapat melihat dunia yang indah dengan sempurna, jadi ibu berikan padamu sebelah mata ibu.

Anakku sayang, ibu selalu memikirkanmu dan akan selalu mencintaimu dari lubuk hati ibu yang terdalam.  Ibu tidak pernah menyesali keputusan ibu untuk memberikan mata ibu. Dan ibu sangat senang karena ibu mampu memberikanmu kemampuan untuk menikmati dunia dengan sempurna.

Dari : Ibumu tersayang

Setelah membaca surat dari almarhum ibunya, air mata si anak menetes. Dia sangat menyesal. Dia selalu menyalahkan ibunya dan tidak pernah berpikiran baik pada sang ibu. Dia bahkan tega mengusir si ibu dari kehidupannya. Padahal ibu selalu ada untuk membantunya.

Penyesalan itu tidak ada artinya karena sang ibu sudah meninggal.

“Pesan Moral dari cerita inspiratif kehidupan singkat ini adalah

“Jangan Pernah Melukai Perasaan Orang Tua. Karena Kita Tidak Pernah Tahu Apa Saja Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Kita Sehingga Kita Bisa Menjadi Seperti Sekarang. Dan Kita Tidak Akan Pernah Tahu Kapan Orang Yang Kita Sayangi Akan Meninggalkan Kita Selama-lamanya”

Baca juga kisah inspiratif terbaik kami lainnya pada posting kami berikut ini: