Legenda Danau Toba, Kisah Menarik Dari Tanah Batak

Indonesia memiliki banyak sekali legenda yang kaya akan pesan moral dan sangat membangun karakter. Tidak heran jika kemudian, legenda semacam ini terus berkembang dan kerap dijadikan dongeng pengantar tidur. Salah satu cerita menarik yang perlu anda ketahui adalah tentang terbentuknya danau Toba. Yuk simak alur cerita selengkapnya di sini!

Pertemuan Toba dan Ikan Emas

Dahulu kala, hiduplah seorang pemuda bernama Toba yang sudah lama tinggal sebatang kara. Untuk mencukupi kebutuhan sehari hari, Toba bekerja sebagai petani dan mencari ikan di sungai. Sisa hasil tangkapannya dijual untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang lain. keseharian inilah yang membuat laki laki tersebut tumbuh menjadi orang yang kuat dan mandiri.

Suatu hari, Toba berangkat ke sungai untuk memancing ikan di sungai. Tidak disangka, Toba mendapatkan ikan yang ukurannya sangat besar. bahkan ikan tersebut merupakan ikan terbesar yang pernah ditangkap. Ikan terbesar berwarna kekuningan dan terlihat cantik berkat sisiknya yang berwarna emas. “ini akan yang aneh” gumam tiba di dalam pikirannya.

Saat Toba membuka mulut ikan dan melepaskan kailnya, sebuah keajaiban pun terjadi. Ikan tersebut berubah wujud menjadi seorang perempuan yang memiliki paras cantik dan jelita. Perempian tersebut memiliki senyum yang manis dan membuat Toba terpikat. Toba pun tidak bisa berkata apa apa karena merasa terkejut dan tidak percaya atas apa yang telah dilihatnya.

Si ikan berkata “Tuan, aku adalah ikan yang bisa berubah wujud seperti makhluk hidup yang memegangku. Kutukan ini aku dapatkan karena dulunya kau melakukan kesalahan yang besar. Karena tuan lah yang memegangku, maka aku berubah wujud menjadi manusia”. Toba pun masih berusaha untuk mencerna penjelasan wanita cantik yang ada di hadapannya.

Pada akhirnya, Toba memperkenalkan identitasnya kepada si wanita tersebut, begitu pula dengan sebaliknya. Wanita itu memperkenalkan bahwa namanya adalah Putri. Karena telah terpikat oleh kecantikan nya, Toba mengutarakan keinginannya untuk menikahinya. “Apakah kamu bersedia untuk menikah denganku?” Itulah yang Toba ucapkan.

“Aku menerima tawaran tuan untuk menjadi istri. Namun bolehkah aku memberikan satu syarat sebelum meng iya kan nya?” ujar Putri. Toba pun menjawab “Apa syaratmu? Sebutkanlah, karena aku pasti akan berusaha untuk memenuhinya”. Putri pun mengutarakan permintaannya yaitu agar Toba menutup rapat rapat rahasia yang dimiliki olehnya.

Kehidupan Toba Dan Putri Setelah Menikah

Mendengar syarat itu, Toba pun segera menyanggupinya karena bukanlah hal yang sulit untuk dilaksanakan. Toba berjanji bahwa hanya dirinya lah yang mengetahui rahasia yang dimiliki oleh Putri. Tidak lama setelah itu, Putri dan Toba pun menikah dan hidup bahagia. Mereka tidak pernah mengeluh meskipun hidup dalam kesederhanaan.

Perjalanan rumah tangga itu semakin lengkap saat Putri melahirkan seorang anak yang kemudian mereka beri nama Samosir. Samosir memiliki tubuh yang sehat dan kuat, namun sayangnya sedikit malas dan nakal. Samosir sering sekali menghabiskan waktu di rumah hanya dengan tidur tiduran saja. Ia tidak pernah peduli dengan pekerjaan kedua orang tuanya.

Saking malasnya, Samosir selalu menolak untuk mengirimkan makanan di ladang untuk sang ayah. Keberadaan Samosir pun sedikit membuat Toba kewalahan, karena nafsu makannya yang besar. Bahkan jatah makanan keluarganya untuk satu hari bisa dilahap habis dalam sekejap. Alasan inilah yang membuat Toba terus bekerja keras membanting tulang setiap harinya tanpa henti.

Suatu hari, Putri memaksa Samosir untuk mengantarkan makanan untuk ayahnya yang sedang bekerja. Awalnya, Samosir menolak permintaan tersebut namun sang ibu terus memaksanya dan membuat Samosir tidak bisa mengelak. Anak itu pun melangkah keluar rumah dan berjalan menuju ladang. Di tengah perjalanan, Samosir merasa lapar dan memakan setengah bekal untuk sang ayah.

Setelah kenyang, ia melanjutkan perjalanan untuk menemui ayahnya. Sesampainya di sawah, Toba yang merasa sangat lapar dan haus segera membuka bekal yang dibawa oleh anak semata wayangnya. Toba pun terkejut saat melihat makanan yang dibawa oleh anaknya hanya tinggal setengah. Karena kesal, Toba pun mengumpat “Dasar kau anak nakal, anak keturunan ikan!”.

Bencana Akibat Melanggar Sumpah

Mendengar umpatan tersebut, Samosir bergegas pulang dan menceritakan segalanya pada sang ibu. Putri yang mendengar aduan sang anak menjadi sedih. Dirinya tidak mengira bahwa Toba akan melanggar janji yang telah ia berikan. Saat perasaan terluka, Putri menggandeng tangan Samosir. Dalam hitungan detik, mereka berdua menghilang begitu saja.

Bekas jejakan kaki Putri dan Samosir berubah menjadi sumber air yang sangat deras. Semburan tersebut tidak kunjung berhenti, dan malah semakin deras setiap saatnya. Dalam waktu sekejap, tanah tersebut tergenang air dan menenggelamkan embah tempat Toba dan keluarganya tinggal. Itulah kisah legenda terbentuknya danau Toba.

Pesan Moral Yang Ada Di Dalam Cerita

Dari cerita tersebut, terlihat bahwa memegang janji adalah sebuah tugas yang wajib ditepati. Apabila ada janji yang dilanggar, maka akan ada orang yang tersakiti. Dampaknya, orang tersebut akan merasa kecewa dan sedih. Bahkan dalam beberapa kasus, melanggar janji akan membuat masalah yang amat besar dan sulit untuk diselesaikan.

Pesan moral semacam ini juga banyak terkandung di dalam cerita legenda atau cerita rakyat yang lain. salah satu kisah yang menarik dan cocok untuk anda bacakan kepada si kecil adalah kisah seorang raja bijak dan tiga rakyatnya. Sebagai saran, gunakanlah waktu menjelang tidur atau saat santai agar si kecil bisa merasa rileks dan menyera pesan di baliknya dengan nyaman.