Pendongeng istana kehabisan bahan untuk mendongeng. Ya, Raja memang suka sekali mendengarkan dongeng. Hampir setiap hari ia meminta pendongeng istana untuk mendongeng. Namun, kali ini pendongeng istana menyerah. Semua dongeng sudah ia ceritakan ke Raja.
“Baiklah, aku akan mengadakan sayembara. Siapapun yang bisa menceritakan kisah yang belum pernah aku dengar, maka dia bisa menikah dengan putriku.” seru Raja.
Sontak hal itu membuat rakyat berlomba-lomba mengikuti sayembara. Namun, semua dongeng sudah Raja ketahui.Tak ada satu pun yang berhasil memenangkan sayembara.
Sementara itu, ada seorang pemuda yang sangat miskin. Ia ingin sekali mengikuti sayembara itu. Namun, banyak orang yang mengolok-oloknya.
“Kau ingin menikah dengan putri Raja? Itu tak mungkin terjadi,” ejek salah satu penduduk.
Pemuda itu tak menghiraukan ejekan-ejekan yang ditujukan kepadanya. Ia tetap datang ke istana. Ia datang dengan mengenakan baju yang penuh dengan tambalan. Miskin sekali pemuda itu. Saat menghadap Raja, ia menyampaikan sebuah permintaan terlebih dahulu.
“Sebelumnya saya ingin meminta makanan dulu, Raja. Seharian ini saya belum makan. Setelah itu Baru saya akan mendongeng,” ucap pemuda itu.
Raja tertawa geli mendengar permintaan si pemuda. Kemudian ia pun menyuruh pelayan untuk memberikan makanan kepadanya. Setelah selesai makan, pemuda itu kembali menghadap Raja. Lantas ia menceritakan kehidupannya yang sangat miskin dan kekurangan. Olala… Raja belum pernah mendengar cerita semacam itu.
“Itu adalah kisah hidup saya sendiri.” ujar pemuda tersebut.
Pemuda itu memenangkan sayembara.Tetapi, Raja terlihat murung. Rasanya ia tidak rela jika harus menikahkan putrinya dengan pemuda miskin itu.
“Saya tak akan menikahi Tuan Putri,” ujar si Pemuda. “saya hanya minta diben makan saja, Raja.”
Hal itu membuat Raja senang. Akhirnya pemuda itu pun diangkat menjadi pendongeng istana. Sejak saat itu, hidupnya tak lagi kekurangan. Pemuda itu pun sangat senang dengan pekerjaan barunya.
Pesan moral dari Cerita Dongeng Untuk Raja adalah jangan suka mempertaruhkan sesuatu yang berharga bagimu, apalagi hanya untuk kesenangan yang sifatnya sementara