Cerita Dongeng Luar Negeri Terbaik Untuk Anak

Cerita dongeng luar negeri populer sudah sering di posting di blog ini. Semuanya merupakan cerita rakyat luar negeri terbaik yang memiliki pesan moral untuk mendidik anak menjadi lebih baik. Pada malam hari ini pun kakak kembali menerbitkan cerita dongeng rakyat Dunia untuk menjadi koleksi adik-adik semua. Selamat membaca.

Cerita Dongeng Luar Negeri : Orang Yang Melupakan Janjinya (Armenia)

Cerita Dongeng Luar Negeri Terbaik Untuk Anak
Cerita Dongeng Luar Negeri Terbaik Untuk Anak

Dahulu kala, di negeri Armenia, kaum laki-laki menikahi perem- puan di rumah mertuanya. Selesai pernikahan, sang istri akan dibawa ke rumah suaminya.

Suatu hari, sebuah rombongan pengantin melakukan perjalanan pulang. Pengantin laki-laki dan pengantin perempuan berada di satu kereta kuda yang dihias warna-warni.

Seat melewati sebuah desa, rombongan mulai merasa Ielah. Hari itu memang sangat panas dan air persediaan rombongan pengantin telah habis.

Lalu, pengantin laki-laki berkata, “Jika Tuhan memberi kita air yang bisa diminum maka aku akan memberikan kurban.”

Tiba-tiba, muncul sebuah mata air di ujung desa. Seluruh rombongan bisa menikmati air yang sejuk sampai puas. Setelah puas minum, mereka kembali melanjutkan perjalanan.

Pengantin laki-laki benar-benar lupa dengan janjinya untuk memberikan kurban. Tuhan marah pada orang-orang yang melupakan janji itu. Lalu, mereka semua diubah menjadi batu.

Hingga kini, orang-orang tua di Armenia percaya bahwa pada musim semi akan muncul bayangan manusia dan kuda yang terbuat dari batu. Mereka percaya itu adalah peringatan dari Tuhan agar manusia selalu ingat untuk menepati janji.

Pesan Moral dari Cerita Dongeng Luar Negeri : Orang Yang Melupakan Janjinya (Armenia) adalah Jika kamu berjanji, tepatilah. Jangan jadi an lupa terutama pada janji yang sudah diucapkan. Y renanya, sebelum berjanji pertimbangkan dubs masa masak

Cerita Dongeng Legenda Dari Mongolia

Khan Yang Kena Batunya

Cerita Dongeng Legenda Dari Mongolia
Cerita Dongeng Legenda Dari Mongolia

Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang khan (raja). Khan tersebut sangat ceroboh dan sombong. Suatu hari, ia membuat sayembara.

“Aku akan memberikan takhtaku kepada siapa pun yang bisa menceritakan sebuah kebohongan sehingga membuat berdiri orang yang sedang duduk dan membuat bangun orang yang sedang tidur,” kata khan (raja).

Seorang penjahit datang menjawab sayembara sang khan, “Khan, aku menjahit hujan yang lebat menggunakan benang dari daging kutu,” kata penjahit menceritakan sebuah kebohongan.

Tapi, khan berkata, “Tapi hasil jahitanmu rapuh. Lagipula hujannya tidak berhenti sampai besok.” Penjahit pun gaga!.

Lalu,

datang seorang penggembala dan berkata, “Khan, almarhum bapakku memiliki sebuah cambuk yang bisa digunakan mencambuk bintang.”

“Ah, masih kalah dengan bapakku. la mempunyai pipa yang mengeluarkan asap yang dapat mengikat bintang,” kata khan tak kalah bohongnya.

Terakhir, datanglah seorang pengemis. “Mau apa kau kemari?” bentak khan.

“Kau meminjam satu peti emas dariku. Aku menagihnya,” kata pengemis.

“Apa!” bentak khan sambil berdiri. “Kau bohong!” lanjut khan.

Suara khan membangunkan pengawalnya yang tertidur sambil berjaga. “Kau bohong, pukul dial” bentak khan.

“Jika aku berbohong, berikan takhtamu kepadaku? Kebohongan yang aku ceritakan telah membuatmu berdiri dan pengawalmu terbangun,” kata pengemis.

Khan pun kaget. la mencari akal agar tidak memberikan takhtanya kepada pengemis itu. Bagaimana jadinya jika kerajaannya dipimpin seorang pengemis.

“Tunggu dulu! Kau berbicara jujur. Aku memang pernah meminjam satu peti emas darimu. Aku baru ingat,” kata khan tidak punya pilihan lain.

“Kalau begitu, berikan emasku!” kata pengemis.

Akhirnya, khan terpaksa memberikan satu peti emas pada pengemis. Pengemis menjadi kaya karena kesombongan dan kecerobohan sang khan

Pesan Moral dari cerita dongeng anak Dari Mongolia adalah Jangan jadi orang yang ceroboh dan sombong. Jadilah anak yang banyak akal dan baik hati.

Kumpulan Dongeng Tibet : Sekelompok Monyet Dan Bulan

Kumpulan Dongeng Tibet Sekelompok Monyet Dan Bulan
Kumpulan Dongeng Tibet Sekelompok Monyet Dan Bulan

Pada suatu masa, hiduplah kelompok monyet. Mereka hidup di sebuah hutan.

Di hutan itu terdapat sebuah sumur. Suatu malam, pemimpin kelompok monyet melihat ke dalam sumur dan melihat bayangan bulan. la berkata, “Lihat! Bulan telah jatuh ke sumur. Kita harus menolong dan mengeluarkannya. Jika tidak, bumi tidak akan mempunyai bulan lagi.”

Monyet-monyet lainnya ikut melihat ke dalam sumur dan menyaksikan hal yang sama. “Ya, kita harus mengeluarkan bulan dari dalam sumur,” kata mereka

Di bawah komando pemimpin monyet, para monyet itu menuruni sumur dengan berpegangan pada tangan monyet di atasnya. Monyet paling atas berpegangan pada sebuah dahan pohon agar monyet-monyet yang berpegangan di bawahnya tidak tidak terjatuh.

Dahan pohon mulai membengkok karena beratnya beban. Tapi, para monyet tidak menyadari. Monyet yang berpegangan semakin banyak karena dasar sumur sangat dalam. Lama-lama, dahan itu patah. Seluruh monyet pun masuk ke dalam sumur. Banyak monyet yang mati dan terluka. Pemimpin monyet hanya bisa menutup mata melihat nasib anak buahnya.

Itulah akibatnya jika orang bodoh memimpin sekelompok orang bodoh. Hasilnya adalah kehancuran.

Pesan Moral dari Kumpulan Cerita Anak : Sekelompok Monyet Dan Bulan adalah jadilah pemimpin yang pintar dan bijaksana. Sebab, pemimpin itu akan menjadi contoh bagi orang-orang yang dipimpinnya.

Baca dongeng anak bergambar lainnya pada posting berikut Cerita Dongeng Luar Negeri Terbaik dan Kumpulan Dongeng Anak-Anak Dunia Populer