Dongeng dalam bahasa Indonesia yang akan kami ceritakan sangatlah legendaris. Dongeng anak ini terkenal sampai seluruh pelosok dunia. Kami pernah membaca dongeng anak ini dalam berbagai bahasa. Selamat membaca.
Dongeng Dalam Bahasa Indonesia : Angin Dan Matahari (Yunani)
Angin dan matahari terus saja berdebat. Angin merasa dirinya lebih kuat daripada matahari. Hari ini, mereka hendak membuktikan siapa yang paling kuat di antara mereka.
“Pastilah aku yang paling kuat,” ucap Angin, sombong.
Mereka melihat seorang pemuda yang memakai jubah dan topi. Angin mendapat ide. Barangsiapa yang bisa melepaskan jubah pemuda itu, maka dialah yang terkuat.
“Kau terima tantanganku?” tanya Angin.
“Baiklah, aku terima tantanganmu. Kita lihat saja siapa yang paling kuat di antara kita,” balas Matahari.
Angin mulai meniupkan angin kencang pada pemuda itu. Ujung jubah pemuda itu memang terbuka terkena tiupan angin. Tapi, ia segera mengencangkan jubahnya ke tubuhnya.
“Rupanya angin yang kutiup masih kurang kencang,” dengus Angin.
Angin kembali meniupkan angin yang Iebih kencang. Kali ini jubah pemuda itu hampir robek. Tapi, bukannya membuka jubahnya, pemuda itu malah semakin mengencangkannya. Tentu saja begitu, sebab ia kedinginan tertiup angin kencang.
Angin pun menyerah. Kini giliran matahari untuk menunjukkan kekuatannya. Matahari mulai memancarkan sinarnya. Mula-mula ia membuat udara menjadi hangat. Namun, semakin siang, udara pun menjadi semakin panas.
Pemuda itu melepaskan topinya, lalu mengipaskannya ke tubuhnya. Terik matahari telah membuat dirinya berkeringat.
“Kau lihat, pemuda itu sudah melepaskan topinya. Sebentar lagi ia pasti akan melepaskan jubahnya,” ucap Matahari.
Matahari membuat dirinya semakin terik. Udara di sekitar pun menjadi panas. Pemuda itu tak sanggup lagi mengenakan jubahnya. Terlalu panas. Ia lalu melepaskan jubahnya dan menggantungkannya di sebuah pohon. Ia juga berlindung di bawah pohon agar tak tersengat panas matahari.
“Sungguh, hari ini begitu aneh. Tadi pagi aku merasakan angin yang begitu dingin. Siangnya aku merasakan sinar matahari begitu terik,” ucap pemuda itu.
Angin lalu merunduk melihat hal tersebut. Ia merasa malu. Ia sadar bahwa angin dan matahari memiliki tugas masing-masing, tidak perlu dicari siapa yang lebih kuat dan siapa yang lebih lemah. Bumi ini dan semua makhluk hidup yang ada di dalamnya membutuhkan keduanya.
“Maafkan aku. Selama ini aku terlalu sombong,” ucap Angin.
“Tak apa, aku hanya ingin kau menyadari kesalahanmu. Tak semua yang kau kerjakan itu buruk. Tetapi, tak semua yang kau lakukan juga baik. Mulai sekarang lebih baik kita berteman,” ucap Matahari.
Sejak saat itu, mereka pun menjadi teman baik. Bahkan sampai saat ini.
Pesan moral dari Dongeng Dalam Bahasa Indonesia : Angin Dan Matahari (Yunani) adalah perkelahian hanya akan merugikan kedua belah pihak. Ibarat kata pepatah, menang jadi arang, kalah jadi abu. Sama-sama rugi.