Siapa sih orang tua yang tidak ingin memiliki anak yang tidak manja, memiliki kepribadian mandiri dan bisa dibanggakan?, semua orang tua pasti menginginkannya. Untuk membentuk anak dengan karakter seperti itu, cara mendidik anak agar tidak manja harus dilakukan sejak dini.
Jadi peran orang tua dalam mendidik anak sangatlah penting sejak dini untuk membentuk karakter positif dalam diri anak. Jika tidak, anak akan tumbuh menjadi manusia yang tidak berkarakter, negatif dan tidak memahami nilai – nilai penting kehidupan.
Agar anak Anda tidak tumbuh seperti itu, berikut cara mendidik anak agar tidak manja dan mampu bersikap mandiri yang mama dan papa perlu tahu. Simak yuk sebelum terlambat!
Cara Mendidik Anak Agar Tidak Manja dan Mandiri
1. Buat batasan dan aturan sejelas mungkin
Hal pertama dalam cara mendidik anak agar tidak manja yang bisa dilakukan adalah dengan membuat suatu batasan yang jelas tentang tindakan mana yang boleh dan mana yang tidak.
Aturan yang ditetapkan antara mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak juga harus dibuat jelas dan dipatuhi baik oleh anak atau pun orang tua yang menetapkan aturan dan batasan tersebut. Misalkan saja aturan tentang jam belajar, waktu bermain dan sebagainya.
Jika sudah ditetapkan, ketika anak merengek minta tambahan waktu bermain misalnya maka ibu atau ayah harus sama – sama berkomitmen untuk tegas mengatakan ‘tidak’ jika waktunya memang sudah habis. Dari sini, anak juga bisa belajar tentang arti disiplin itu sendiri.
2. Berikan anak tanggung jawab
Tanggung jawab tidak hanya bisa diberikan kepada anak ketika usia sudah dewasa atau menginjak masa remaja. Tanggung jawab bahkan bisa diajarkan sejak dini kepada anak di usia – usia emasnya.
Caranya adalah dengan memberikan anak tugas yang bisa dikerjakan sesuai usianya. Jadi tanggung jawab juga harus diberikan sesuai porsi kemampuan anak di masa pertumbuhannya tersebut. Misalkan untuk anak pada usia dibawah 2 tahun atau di atas 1 tahun, ibu bisa membersihkan meja dan kemudian meminta anak untuk mengerjakannya bersama – sama.
3. Jangan terburu – buru membantu anak
Ketika anak berkata, “Aku tidak bisa mama/ Papa” jangan sesegera mungkin membantunya saat itu juga. Lihat dulu apakah kesulitan yang ia rasakan benar – benar sudah pantas untuk dibantu ataukah ia sebenarnya masih bisa berusaha untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Jika sekiranya anak masih bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, dukung anak untuk menyelesaikannya. Namun jika memang dirasa ia sudah tak bisa menyelesaikannya, baru ibu atau ayah bisa membantunya atau mungkin memberi tahunya bagaimana cara menyelesaikannya. Dengan begitu anak akan terbiasa mencari jawaban atas permasalahannya dan bisa bersikap mandiri.
4. Ajari anak bersabar
Ketika anak merasa kesulitan dan mendapatkan masalah, atau ketika anak menginginkan sesuatu coba terlebih dahulu untuk mengajari anak bersabar. Berikan pengertian bagaimana cara menyelesaikan masalah yang dihadapi atau apa yang harus dia lakukan terlebih dahulu untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
5. Ajarkan perilaku positif terhadap anak
Agar anak bisa menjadi orang yang tumbuh tidak manja dan bersikap mandiri, orang tua harus mengajarkan juga kepada anak nilai – nilai positif apa saja yang diperlukan dalam menjalani kehidupan.
Mulai dari nilai – nilai minta tolong, memberi kepada orang yang membutuhkan, berterima kasih, menghargai orang lain, bersyukur, meminta maaf dan sejenisnya perlu diajarkan sejak dini.
6. Disiplinkan anak
Ketika ibu atau ayah sudah membuat suatu aturan dan anak melanggarnya, tidak mau mematuhinya, atau bahkan menolak untuk mematuhinya maka orang tua harus berani mendisiplinkannya. Jangan ragu menegurnya atau jika perlu memberikannya sanksi sesuai usianya untuk membuat anak tahu bahwa perbuatannya tersebut salah dan tidak boleh diulangi lagi.
Jika sudah didisiplinkan namun anak tidak kunjung menurut, bagaimana solusinya? Baca : Menghadapi Tantangan dalam Membangun Kedisiplinan Anak
7. Mengapresiasi itu perlu, tapi jangan memuji secara berlebihan
Ketika anak mendapatkan suatu prestasi, mengapresiasi tindakan dan prestasi anak merupakan suatu keharusan. Namun dalam apresiasi yang diberikan tersebut, orang tua tetap harus menyelingi dengan kata – kata positif atau motivasi yang dapat membuat anak berpikir bahwa ia harus bisa berjuang lagi dan tidak berpuas diri.
Jangan terlalu masif dalam memberikan pujian karena hal tersebut jika ditempatkan secara berlebihan atau tidak tepat justru dapat membuat anak merasa terlalu puas dengan hal kecil yang dilakukan dan tidak ingin berjuang kembali.
Misalkan, jika ibu biasanya sering berkata ‘Good Job!’ ketika anak mendapatkan nilai 100, sekarang ibu bisa berkata, “Good job! Semoga nilai ini bisa dipertahankan dan lain waktu test di mata pelajaran lain bisa mendapatkan nilai sebaik ini juga ya!” dengan kalimat seperti itu, anak bisa lebih semangat dan berusaha untuk terus memacu kemampuan yang dimilikinya.
8. Jadilah panutan
Anda tentu sudah tahu pepatah yang mengatakan bahwa anak adalah peniru ulung. Jadi, jika Anda tidak ingin anak menjadi orang yang manja, Anda harus bisa memberi contoh bagaimana bersikap mandiri.
Jika Anda ingin anak menjadi orang yang jujur, Anda juga harus memberi contoh bagaimana sikap dan perilaku jujur yang harus dilakukan.
Ingin membacakan cerita tentang kejujuran untuk anak? Baca : Dongeng Cerita Tentang Kejujuran Singkat untuk Anak
Baca juga informasi menarik lainnya dari website kami, Cara Mendidik Anak Agar Bertanggung Jawab
Semoga informasi yang kami bagikan di atas dapat menjadi informasi yang inspiratif dan membawa manfaat. Untuk mama dan papa yang sedang berjuang mendidik anak tetap semangat ya!