Legenda asal mula nama Surabaya sangatlah terkenal, bahkan legenda ini diabadikan sebagai maskot kota Surabaya. Legenda dalam bentuk Fabel ini walaupun diragukan kebenarannya namun dapat menjadi pengetahuan untuk anak-anak mengenai salah satu kota besar yang ada di Indonesia.
Legenda Cerita Rakyat : Asal Muasal Kota Surabaya
Dahulu kala di Jawa Timur ada dua hewan kuat, Sura dan Baya. Sura adalah ikan hiu dan Baya adalah buaya. Mereka hidup di laut.
Sebenarnya, mereka adalah teman. Tetapi ketika mereka lapar, mereka sangat rakus. Mereka tidak mau berbagi makanan.
Mereka akan melakukan apa saja untuk itu dan tidak pernah berhenti bahkan hingga bertarung sampai salah satu dari mereka menyerah.
Hari itu sangat panas. Sura dan Baya sedang mencari makanan. Tiba-tiba, Baya melihat seekor kambing.
“Enak, ini makan siangku,” kata Baya dalam hati. Baya pun mendekati Kambing itu untuk memangsanya.
Namun ternyata Sura juga berada ditampat yang sama.
“Tidak mungkin! Ini makan siang ku. Kamu rakus! Saya belum makan selama dua hari! ” teriak Sura.
Akibat tidak ada salah satu dari mereka mau mengalah, akhirnya Sura dan Baya bertarung lagi. Setelah beberapa jam, mereka sangat lelah.
Sura punya ide untuk menghentikan perilaku buruk mereka. “Aku lelah berkelahi, Baya,” kata Sura.
“Aku juga. Apa yang harus kita lakukan untuk berhenti bertarung? Apakah kamu punya ide?” tanya Baya.
“Ya, aku tahu. Mari berbagi wilayah kita. Saya tinggal di air, jadi saya mencari makanan di laut. Dan Kamu tinggal di tanah itu, kan? Jadi, Anda mencari makanan juga di darat. Perbatasannya adalah pantai, jadi kita tidak akan pernah bertemu lagi. Apa kamu setuju?” tanya Sura.
“Hmm … biarkan aku memikirkannya. Baiklah aku setuju. Mulai hari ini, aku tidak akan pernah pergi ke laut lagi. Tempat aku ada di tanah, ”kata Baya.
Kemudian mereka berdua tinggal di tempat yang berbeda. Tetapi suatu hari, Sura pergi ke tanah dan mencari makanan di sungai. Dia sangat lapar dan tidak ada banyak makanan di laut. Baya sangat marah ketika dia tahu bahwa Sura mengingkari janji.
“Hei, apa yang kamu lakukan di sini? Ini adalah tempat saya. Tempatmu ada di laut! ” Teriak Baya
“Tapi, ada air di sungai, kan? Jadi, ini juga tempatku! ” kata Sura berkelit.
Kemudian Sura dan Baya bertarung lagi. Mereka berdua saling pukul. Sura menggigit ekor Baya. Baya melakukan hal yang sama pada Sura. Dia menggigit sangat keras sampai Sura akhirnya menyerah. Dia kembali ke laut. Baya sangat senang. Dia mendapatkan tempatnya lagi.
Tempat mereka bertengkar berantakan. Darah ada di mana-mana. Orang-orang kemudian selalu berbicara tentang pertarungan antara Sura dan Baya.
Mereka kemudian menamai tempat pertarungan sebagai Surabaya, itu dari Sura hiu dan Baya buaya. Orang juga menempatkan perang mereka sebagai simbol kota Surabaya.
Pesan moral dari Legenda Asal Mula Kota Surabaya adalah selesaikan permasalahan dengan musyawarah dan kesepakatan bukan dengan kekerasan. Jika keputusan sudah diambil janganlah ingkar janji. Perkelahian hanya akan merugikan baik untuk pemenang maupun yang kalah.
Baca juga legenda cerita rakyat terpopuler lainnya yaitu: