Posting kali ini adalah teks cerita dongeng mengenai pentingnya merencanakan keuangan. Karena jika kita boros akan berakibat buruk bagi diri kita. Yuk ceritakan teks dongeng anak ini untuk si kecil dan jangan lupa sisipkan hikmah yang terkandung didalamnya.
Untuk adik-adik yang masih sekolah, teks cerita anak ini bisa kamu jadikan drama loh, dan kamupentaskan di kelas.
Teks Cerita Dongeng : Pemuda dan Seekor Burung Layang-layang
“Hore! Aku punya banyak uang. Uang ini akan kugunakan untuk makan makanan terlezat di dunia, dan untuk pergi ke mana pun sesuka hatiku,” ajar seorang pemuda.
Pemuda itu tidak munyadari bahwa apa yang dia lakukan sangat merugikan dirinya sendiri. Dia menghabiskan uangnya untuk jalan-jalan ke tempat mewah dan makan masakan Eropa yang amat mahal.
Hingga suatu ketika, si Pemuda tak memiliki apa-apa lagi, kecuali pakaian yang ia kenakan saat itu. Dia benar-benar jatuh miskin karena keborosannya. Ketika mempunyai uang, si Pemuda tak pernah memberikan sepeser pun uangnya untuk di tabung dan berbagi kepada orang yang membutuhkan.
Si Pemuda mulai kebingungan. Dia terus mencari cara agar bisa kembali mendapatkan banyak uang.
“Bagaiamana caranya, ya?” ujarnya di dalam hati.
Si Pemuda terus berjalan menyusuri tepi desa, berharap ada yang mau membantunya. Tak lama kemudian, burung layang-layang melintas seraya berkicau riang.
“Apa yang sedang kau pikirkan, sahabatku?” tanya si burung.
“Saat ini aku tak memiliki banyak uang. Maukah engkau membantuku?” tanya si Pemuda dengan penuh harap.
“Apa yang bisa aku bantu wahai sahabat?” si burung layang-layang kembali bertanya.
Si pemuda memohon kepada burung layang-layang agar mau membeli jubah dan celana panjangnya. Cuaca saat itu amat panas, sehingga si Pemuda berpikir bahwa jubah dan celana panjangnya tidak ia butuhkan. Dia pun ingin kembali memiliki banyak uang untuk herfoya-foya.
Akhirnya, burung layang-layang mau membantu si pemuda dengan membeli jubah dan celana panjang milik si Pemuda. Kini si Pemuda hanya mengenakan baju tipis dan celana pendek. Namun, dia tidak menghiraukannya. Ia merasa sangat gembira karena mendapatkan banyak uang lagi.
“Hahaha.” tawa si Pemuda dengan begitu kerasnya. “Aku bisa pergi jalan-jalan sesuka hatiku dan makan masakan yang lezat.”
Namun apa yang terjadi? Saat si Pemuda akan pergi ke kota tiba-tiba hujan deras mengguyur dengan cepat.
“Brusshh…. Brusshhhh….”
Dalam sekejap, si Pemuda merasa kedinginan. Uang yang ia pegang pun telah basah karena terkena hujan angin yang datang. Sekujur tubuh si Pemuda gemetar dan mukanya memucat. Sungguh malang nasib si Pemuda, sekarang tak ada lagi yang bisa dijualnya.
Pesan moral yang dapat dipetik dari ini Teks Cerita Dongeng ini adalah jangan boros dan menghambur-hamburkan uang. Kamu boleh membeli apa yang kamu suka, tapi sisihkan juga sebagian untuk ditabung dan berbagi dengan orang yang membutuhkan, agar masa depanmu bisa sukses dan bahagia. Dan ingat pikirkan sesuatu sebelum kamu ambil keputusan, lihat apa yang akan terjadi jika keputusan sudah kamu ambil.
Banyak teks cerita rakyat penuh hikmah yang ada di blog ini, kamu bisa dapatkan dengan membaca posting kami berikut ini.
- Contoh Cerita Anak Pendek : Permohonan Yang Tulus
- Cerita Anak Singkat Untuk Si Kecil : Kisah Pengganda Uang
- Cerita Dongeng Anak Bergambar Asal Muasal Koala Pertama
- Cerita Dongeng Anak Pendek : Hadiah untuk Nenek
- Dongeng Cerita Anak Sebelum Tidur : Burung Merpati Dan Tikus
- Dongeng Cerita Bahasa Indonesia : Gopal yang cerdik
- Dongeng Cerita Tidur Anak : Pedagang yang Licik
- Contoh Cerita Anak Singkat : Fabel Kelinci yang Sombong
- Contoh Dongeng Anak : Persahabatan Gagak dan Angsa