Kita dapat memetik banyak sekali hikmah dari kisah Nabi Hud AS. Beberapa pesan moral yang bisa diambil dari cerita Nabi Hud AS adalah dengan bersyukur maka Allah akan menambah nikmat yang diberikan kepada kita, sedangkan bagi orang yang sombong dan takabur, maka azab Allah menunggu untuk mereka. Dalam sejarah Nabi Hud AS terlihat bahwa kekayaan dan kekuatan dapat menyebabkan orang menjadi sombong, sehingga menjadikannya mendapat azab dari Allah SWT.
Cerita Anak Islami – Sejarah Kisah Nabi Hud AS
Nabi Hud adalah nabi yang ke-4. la adalah keturunan dari Sam bin Nuh. la diutus oleh Allah kepada kaum ‘Ad yang terletak di Al Ahqaf. Kaum Ad merupakan kaum yang kaya dan kuat. Mereka memiliki kepandaian membuat bangunan yang megah. Mereka juga memiliki keahlian mengolah tanah dan pertanian. Namun mereka bersifat sombong tidak bersyukur, berbuat jahat dan menyembah berhala. Akhirnya mereka mendapatkan azab dari Allah berupa angin dan badai pasir yang dahsyat.
Nabi Saleh adalah nabi yang ke-5. Beliau adalah keturunan dari Sam bin Nuh. Diutus Allah untuk menyampaikan ajaran dan nilai-nilai agama yang balk di daerah Al Hijr, Kaumnya bernama Tsamud.
Nabi Hud lahir di Al Ahqaf. Di tempat kelahirannya inilah. Nabi Hud diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada kaum Ad yang termasuk suku tertua sesudah kaum Nabi Nuh. Penduduknya terkenal dengan kekuatan jasmani dalam bentuk tubuh-tubuh yang besar. Tempat ini berada di antara Ar Rubu’u Al Khalil dan Hadramaut. Beliau terus berdakwah hingga wafatnya di sebelah timur Kota Hadramaut
Kaum `Ad adalah kaum yang mendapatkan banyak karunia Allah. Mereka hidup dengan hasil pertanian yang melimpah dan ternak yang berkembang biak dengan cepat. Mereka merupakan pekerja keras yang sukses. Harta kekayaan mereka berlimpah sehingga mereka dapat mendirikan bangunan yang bagus dan megah. Selain kaya, kaum `Ad dianugerahi Allah memiliki postur tubuh yang besar dan kuat.
Akan tetapi, kekayaan dan kenikmatan yang dimiliki oleh kaum `Ad menjadikan mereka takabur dan sombong. Mereka merasa Iebih kuat, Iebih kaya, dan lebih unggul dari yang lainnya. Mereka berpikir bahwa tidak ada satu kekuatan pun yang sanggup mengalahkan mereka. Mereka lupa bahwa Allah yang menciptakan kekuatan dan memberikan kenikmatan kepada mereka selama ini. Mereka menggunakan kekuatan dan kenikmatannya untuk menindas kaum yang lemah dan mengumbar nafsu.
Selain takabur dan sombong, kaum `Ad banyak menyembah berhala. Mereka telah melupakan ajaran yang pernah dibawa oleh Nabi Nuh. Mereka Iebih memilih hidup bebas yang dapat memenuhi hawa nafsu mereka.
Melihat kondisi kaum `Ad yang sudah banyak menyimpang, Allah mengutus Nabi Hud untuk mengajak mereka kembali ke jalan yang benar.
Kaum `Ad terus berada dalam situasi kezaliman. Kemudian, datanglah Nabi Hud yang di utus Allah untuk memberi peringatan kepada kaum `Ad. Nabi Hud mengajak kaum `Ad untuk menyembah Allah dan bertakwa kepada-Nya. Nabi Hud juga menganjurkan agar mereka bersyukur kepada Allah karena telah memberikan nikmat yang banyak kepada mereka. Akan tetapi, kaum `Ad tidak menghiraukan seruan Nabi Hud. Mereka memandang Nabi Hud sebagai seorang pembohong yang hanya mencari jabatan dan kedudukan belaka. Oleh karena itu, Nabi Hud memberikan penjelasan kepada mereka bahwa ia bukanlah pendusta. la adalah utusan dari Tuhan semesta alam yang bertugas menyampaikan amanat-amanat Allah untuk mereka agar mereka terhindar dari azab Allah.
Mendengar pengakuan Nabi Hud tersebut, Kaum ‘Ad bertambah marah kepada Nabi Hud. Mereka bahkan menantang Nabi Hud agar Allah mendatangkan azab-Nya.
Tidak hanya sampai di situ, mereka juga berencana menyingkirkan Nabi Hud karena mereka menganggap Nabi Hud menjadi penghalang bagi kesenangan mereka. Akan tetapi, Nabi Hud tetap bersabar dan pantang menyerah. Nabi Hud terus memberikan peringatan kepada kaumnya dengan cara yang lembut. la kembali memberikan peringatan bahwa azab Allah pasti datang jika mereka tidak mau bertobat.
Nabi Hud telah sekian lama memberikan peringatan kepada kaumnya untuk bertobat, tetapi tidak juga mendapatkan hasil. Bahkan secara terang-terangan, kaumnya ingin berbuat aniaya terhadapnya. Nabi Hud berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku.” Lalu, Allah berkata, “Sebentar lagi mereka pasti akan menyesal dengan apa yang telah mereka Iakukan.” Oleh karena itu, Allah memerintahkan kepada Nabi Hud dan pengikutnya untuk meninggalkan daerah kaum ‘Ad.
Kemudian, ancaman Nabi Hud benar-benar terjadi. Ladang-ladang dan kebun yang selama ini menjadi sumber kehidupan mereka mengalami kekeringan yang berkepanjangan. Mereka pun cemas dan gelisah dengan keadaan tersebut. Hujan yang mereka tunggu-tunggu masih juga belum turun. Lalu. mereka datang kepada Nabi Hud dan menanyakan penyebabnya. Kemudian, Nabi Hud menjelaskan kepada mereka bahwa hal itu terjadi karena Allah murka. Nabi Hud menganjurkan mereka segera bertobat agar Allah melimpahkan kembali rahmat-Nya. Akan tetapi, nasihat yang disampaikan oleh Nabi Hud masih juga dianggap sebagai kebohongan belaka. Mereka masih bersikeras dalam keyakinannya yang sesat.
Keadaan tersebut ternyata masih belum bisa menyadarkan mereka untuk beriman kepada Allah. Oleh karena itu, Allah menurunkan azab yang lebih pedih. Tiba-tiba saja, muncul awan yang hitam di atas lembah-lembah mereka. Semakin lama, awan-awan itu menutupi mereka. Sementara itu, suara petir menggelegar membelah langit. Pada awalnya, kaum `Ad gembira karena menganggap bahwa awan hitam itu adalah awan yang akan menurunkan hujan. Mereka berkata, “lnilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami.”
Akan tetapi, anggapan mereka ternyata salah. Awan hitam dan petir yang menggelegar itu adalah awal dari turunnya azab Allah. Tiba-tiba, angin yang sangat dingin dan amat kencang datang dan menghancurkan setiap bangunan yang dilewatinya. Kaum `Ad menjadi panik. Mereka berteriak ketakutan. Namun semua tempat tidak ada yang terhindar dari angin tersebut. Pada waktu itu, kaum `Ad mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong. Akhirnya, kaum `Ad musnah dalam terjangan angin yang dahsyat. Mereka musnah beserta harta benda yang menjadi kebanggaan mereka selama ini.
Sementara itu, Nabi Hud dan pengikutnya diselamatkan oleh Allah dan tinggal di Hadramaut. Nabi Hud meneruskan da wahnya hingga wafat dalam usia472 tahun. Jenazahnya dimakamkan di sebelah timur Kota Hadramaut.
Dalam beberapa kitab dan buku tidak ada, keterangan yang menyebutkan tentang silsilah keluarga Nabi Hud.
Hikmah dan pesan moral yang dapat diambil dari Sejarah Kisah Nabi Hud AS – Cerita Anak Islami adalah:
- Sosok Nabi Hud yang penuh kelembutan dan kesabaran mampu menghadapi kesombongan. Hal tersebut patut kita jadikan teladan. Jarang sekali manusia yang memiliki kepribadian seperti itu. Kita lebih sering menghadapi kesombongan dengan cara kekerasan sehingga memicu terjadinya pertengkaran.
- Kenikmatan yang dimiliki manusia akan dicabut kembali dan diganti dengan azab oleh Allah jika pemiliknya tidak bersyukur.
- Kekayaan, jabatan, dan kepandaian dapat menjadikan pemiliknya menjadi sombong dan bersikap semena-mena terhadap orang lain, yang akan membuat orang itu mendapatkan azab dari Allah.
Baca dongeng anak islami lainnya pada posting berikut ini Cerita Anak Islami : Kisah Nabi Hud dan Cerita Anak Islami : Kisah Nabi Idris