Pangeran Berdagu Bengkok Salah Satu Cerita Rakyat Terbaik Jerman

Di hari ini kami msmposting salah satu cerita rakyat terbaik jerman yang berjudul Raja Berdagu Bengkok.

Dongeng Jerman ini berjudul asli King Thrushbeard yang dipopulerkan oleh Borthers Grimm.

Kami berharap adik-adik suka dengan cerita anak Jerman yang satu ini.

Selamat membaca.

Pangeran Berdagu Bengkok Salah Satu Cerita Rakyat Terbaik Jerman (Seri Dongeng Dunia)

Pada zaman dahulu kala hidupkan seorang raja yang memiliki putri yang sangat cantik.

Namun sayang putri yang cantik itu sangatlah sombong.

Sang putri menolak dengan kasar siapapun yang melamarnya.

Dia mengusir satu demi satu, dan mengejek para pengeran dan para bangsawan yang datang untuk melamar.

Suatu ketika Raja mengadakan pesta besar dan mengundang ke sana, para pengeran dan putra bangsawan untuk mencari calon suami  putrinya.

Para pemuda itu berbaris untuk dipilih oleh sang putri yang terlihat sangat cantik.

Kemudian putri Raja dituntun menuju barisan, tetapi dia selalu mengejek setiap pemuda yang ditemuinya.

Kapada pangeran yang bertubuh gemuk dia menyebutnya tong anggur.

Kepada pangeran yang kurus dia memangilnya pohon bambu.

Seperti itu seterunya sampai dia bertemu pangeran tampan berdagu bengkok.

“Oh dia tampan namun dagu bengkoknya seperti burung bangau.” ejek sang putri sambil tertawa.

Sejak saat itu pangeran itu dikenal dengan nama pangeran berdagu bengkok.

Raja yang melihat tingkah putrinya menjadi sangat malu.

Dia kecewa karena putrinya tidak bisa melakukan apapun selain mengejek orang lain.

Raja bahkan bersumpah akan menikahkan putrinya dengan pengemis pertama yang datang ke istana.

Beberapa hari kemudian, seorang pemain biola datang dan bernyanyi di istana, berusaha mendapatkan sedikit sedekah.

Ketika Raja mendengarnya, dia berkata, “Biarkan dia masuk.”

Jadi pemain biola itu masuk, dengan pakaiannya yang kotor dan compang-camping, bernyanyi di hadapan Raja dan putrinya.

Setelah selesai si pengemis pemain biola meminta bayaran kecil.

Raja berkata, “Lagu kamu sangat menyenangkan saya, sehingga saya akan memberikan putri saya untuk kamu jadikan istri.”

Putri Raja bergidik kaget, tetapi Raja berkata, “Saya telah bersumpah untuk menikahkan kamu kepada pengemis pertama, dan saya akan menepatinya.”

Jadi apapun yang di katakan sang putri sia-sia.

Dia harus menikah dengan pengemis pemain biola itu.

Di hari yang sama seorang pendeta dipanggil Raja untuk menikahkan putrinya dengan pengemis pemain biola.

Setelah pernikahan terjadi, raja berkata.” Karena sekarang engkau adalah seorang pengemis, maka tidak pentas bagimu untuk tinggal di istana. Kamu silahkan pergi dengan suamimu.”

Pengemis pria itu menuntun sang putri keluar.

Ini adalah pertama kali putri keluar istana dengan berjalan kaki.

Raja Berdagu Bengkok Salah Satu Cerita Rakyat Terbaik Jerman
Raja Berdagu Bengkok Salah Satu Cerita Rakyat Terbaik Jerman

Beberapa hari mereka berkelana, sampailah mereka di sebuah hutan besar yang lebat dengan burung-burung berbagai macam hidup disana.

Takjub dengan apa yang dilihatnya, putri pun bertanya, “Hutan yang indah itu milik siapa?”

“Itu milik Pangeran Berdagu Bengkok. Jika kamu telah memilihnya, hutan itu akan menjadi milikmu.”

“Oh, aku orang yang menyedihkan; Andai saja aku memilih Pangeran Berdagu Bengkok.”

Setelah itu mereka melintasi padang rumput, dan putri pun bertanya lagi, “Siapa yang memiliki padang rumput hijau yang indah ini?”

“Itu milik Pangeran Berdagu Bengkok. Jika kamu telah memilihnya, hutan itu akan menjadi milikmu.”

“Oh, aku orang yang menyedihkan; Andai saja aku memilih Pangeran Berdagu Bengkok.”

Kemudian mereka berjalan melewati sebuah kota besar, dan dia bertanya lagi, “Siapa pemilik kota besar yang indah ini?”

“Itu milik Pangeran Berdagu Bengkok. Jika kamu telah memilihnya, hutan itu akan menjadi milikmu.”

“Oh, aku orang yang menyedihkan; Andai saja aku memilih Pangeran Berdagu Bengkok.”

“Aku tidak suka kamu selalu mengharapkan suami lain,” kata  pemain biola suaminya. “Apakah aku tidak cukup baik untukmu?”

Akhirnya mereka sampai di sebuah gubuk yang sangat kecil, dan putripun berkata, “Ya ampun. Rumah yang kecil sekali. Siapa yang memiliki gubuk kecil yang menyedihkan ini?”

Pemain biola suaminya menjawab, “Ini adalah rumahku dan rumahmu, di mana kita akan tinggal bersama.”

Dia harus membungkuk untuk masuk ke pintu yang rendah.

“Di mana para pelayan?” kata putri raja.

“Pelayan apa?” jawab pengemis itu. “Kamu harus melakukan sendiri apa yang ingin kamu lakukan. Sekarang buat api segera, didihkan air, jadi kamu bisa memasakkan sesuatu untukku makan. Aku sangat lelah.”

Tetapi putri raja tidak tahu apa-apa tentang menyalakan api atau memasak, dan pengemis itu harus membantu dirinya sendiri untuk menyelesaikan apa pun. Setelah selesai makan, mereka pergi tidur.

Kesokan harinya,pPemain biola suaminya membuatnya bangun pagi-pagi untuk melakukan pekerjaan rumah.

Selama beberapa hari mereka hidup dengan cara ini, sebaik yang mereka bisa, tetapi mereka akhirnya kehabisan bahan untuk dimasak.

Kemudian laki-laki itu berkata, “Istriku, kita tidak bisa lagi makan dan minum di sini dan tidak menghasilkan apa-apa. Kamu harus membuat keranjang untuk dijual.”

Putripun pergi keluar, memotong beberapa bambu, dan membawanya pulang.

Kemudian dia mulai membuat keranjang, tetapi pohon bambu yang tajam mengiris tangannya yang halus.

“Kamu salah cara membuatnya. Coba kamu ikat dulu potongan bambunya.” ucap suaminya.

Si Putri mencoba mengikat bambu-bambu itu namun benang keras itu segera mengiris jari-jarinya yang lembut sampai berdarah.

“Lihat,” kata pria itu. “Kamu tidak cocok untuk pekerjaan apa pun. Aku melakukan kesalahan dengan menerimamu sebagai istri. Aku akan membeli gerabah dan pot dari pengrajin, kamu harus membantuku menjualnya di pasar.”

“Oh!” putri berpikir. “Jika orang-orang dari kerajaan ayahku datang ke pasar dan melihatku duduk di sana menjual barang-barang, bagaimana mereka akan mengejekku!”

Namun apapun alasan si putri untuk menolak berjualan di pasar sama sekali tidak di gubris.

Suaminya tetap meminta putri untuk menjual barang-barang dari tahan liat yang dia beli dari pengrajin.

Awalnya berjalan dengan baik.

Orang-orang membeli barang dagangan putri karena dia sangat cantik, dan mereka membayarnya berapa pun yang si putri minta.

Banyak laki-laki bahkan memberinya uang tanpa mengambil barang dagangannya.

Jadi mereka hidup dari apa yang dia dapatkan dari hasil penjualannya.

Kemudian sang suami berinisiatif membeli lebih banyak gerabah baru, dari uang yang mereka punya.

Putri duduk dengan barang-barang itu di sudut pasar dan meletakkannya di sekelilingnya untuk dijual.

Tapi tiba-tiba datanglah seorang prajurit berkuda yang sedang mabuk berlari kencang, dan dia menghancurkan hampir semua barang dari tanah liat yang di jual oleh si putri.

Putri mulai menangis, dan sangat takut sehingga dia tidak tahu harus berbuat apa.

“Oh! Apa yang akan terjadi padaku?” dia menangis. “Apa yang akan suamiku katakan tentang ini?”

Dia berlari pulang dan memberitahunya tentang kemalangan itu.

“Siapa orang bodoh yang menjual gerabah di sudut pasar dimana orang hilir mudikn?” kata pria itu. “Sekarang berhentilah menangis. Saya berpikir kamu tidak cocok untuk pekerjaan biasa. Sekarang saya akan bertanya ke istana apakah ada pekerjaan yang cocok denganmu. Saya mendengar bahwa Raja sedang membutuhkan pembantu dapur. Sebagai imbalannya kamu akan mendapatkan makanan gratis.”

Putri raja sekarang menjadi pelayan dapur, dan harus ada untuk juru masak, dan untuk melakukan pekerjaan yang paling kotor.

Di masing-masing sakunya dia mengikatkan sebuah toples kecil, di mana dia membawa pulang bagiannya dari sisa makanan. Dan inilah yang mereka jalani.

Kebetulan pernikahan putra sulung raja akan dirayakan, jadi wanita malang itu naik dan berdiri di dekat pintu aula untuk melihatnya.

Ketika semua lampu dinyalakan, orang-orang terlihat memakai pakaian yang sangat indah.

Putri memikirkan keadaannya dengan hati sedih, dan mengutuk kesombongan dan keangkuhan yang telah merendahkannya dan membawanya kepada kemiskinan yang begitu besar.

Bau hidangan lezat yang dibawa masuk tercium sangat lezat, dan sesekali para pelayan melemparkannya beberapa potongan makanan, yang segera dia masukkan ke dalam toplesnya untuk dibawa pulang.

Kemudian tiba-tiba putra raja masuk, mengenakan beludru dan sutra, dengan rantai emas di lehernya.

Itu adalah pangeran berdagu bengkok yang terlihat sangat tampan.

Saat Pangeran Berdagu Bengkok melihat putri berdiri di dekat pintu, dia memegang tangan putri dan mengajaknya berdansa.

Tapi putri menolak, dia ketakutan, karena dia ingat ejekan yang telah dilakukannya beberapa waktu yang lalu.

Perjuangan putri untuk menolak tidak membantu.

Pangeran itu tetap menariknya ke aula.

Saat itulah tali yang mengikat sakunya putus, dan toples-toplesnya jatuh ke lantai.

Sup dan makanan tumpah berserakan di lantai.

Ketika orang-orang melihat ini, semua orang tertawa dan mengejeknya.

Dia sangat malu bahwa dia lebih suka berada seribu depa di bawah tanah.

Dia melompat keluar pintu dan ingin melarikan diri, tetapi seorang pria menyusulnya di tangga dan membawanya kembali.

Dan ketika dia melihatnya, itu adalah Pangeran Berdagu Bengkok.

Sang Pangeran berkata kepadanya dengan ramah, “Jangan takut. Aku adalah pengemis pemain biola suamimu. Demi cintaku padamu, aku menyamar. Dan aku juga adalah prajurit berkuda yang telah memecahkan tembikarmu menjadi berkeping-keping. Semua ini aku lakukan untuk menyadarkanmu, agar tidak menjadi orang yang sombong”

Kemudian si putri menangis dengan getir dan berkata, “Aku salah besar, dan tidak layak menjadi istrimu.”

Tapi sang pangeran berkata, “Bahagialah. Hari-hari jahat telah berlalu. Sekarang kita akan merayakan pernikahan kita.”

Kemudian pelayan datang dan mendandaninya dengan pakaian yang paling indah, dan ayahnya dan seluruh istananya datang dan mendoakan kebahagiaannya dalam pernikahannya dengan Pangeran Berdagu Bengkok, dan kebahagiaan sejati mereka baru dimulai sekarang.

Kami memiliki banyak sekali cerita rakyat Jerman seru launnya yang bisa kalian baca di posting berikut ini:

Sumber: