Mengintip Cerita Rakyat Dari Jawa Tengah Yang Paling Populer

Masing masing daerah di Indonesia memiliki cerita rakyat yang dari mulut ke mulut diceritakan. Umumnya cerita rakyat menceritakan asal usul dari sebuah tempat. Begitu juga dengan Jawa Tengah yang juga memiliki beberapa cerita yang familiar di masyarakat. Dan berikut beberapa cerita rakyat dari Jawa Tengah yang kondang dan wajib diketahui.

Cerita Rakyat yang Berasal Dari Jawa Tengah

1. Baru Klinting dan Legenda Rawa Pening

Rawa Pening menjadi salah satu tujuan wisata Semarang yang terkenal. Rasanya tidak akan lengkap jika ke Semarang tetapi tidak singgah ke Rawa Pening. Memiliki luas sekitar 2670 hektar, keindahan alam yang disuguhkan akan membuat kagum. Tapi ternyata selain memiliki pemandangan yang indah, juga memiliki cerita yang menarik.

Legenda Rawa Pening dimulai dari seorang pemuda yang memiliki wujud naga dan bernama Baru Klinting. Memiliki Ayah yang bernama Ki Hajar Salokantara yang merupakan pertama di Gunung Telomoyo, sementara ibunya Endang Sawitri. Pada saat itu Baru Klinting ditugaskan oleh sang ayah untuk pergi bertapa di Bukit Tugur sebagai cara agar bisa menjadi manusia.

Dalam perjalanan menuju Bukit Tugur, Baru Klinting bertemu dengan sebuah desa yang begitu makmur. Hanya saja penduduknya angkuh serta membenci orang miskin, nama desa tersebut Desa Pathok. Dan asal usul terbentuknya Rawa Pening konon karena keangkuhan para penduduk. Karena Baru Klinting memang datang untuk memberi pelajaran.

Caranya dengan memberikan tantangan untuk mencabut lidi yang tertancap ke tanah. Dalam cerita rakyat dari Jawa Tengah ini tidak ada yang bisa mencabut lidi tersebut. Dan saat Baru Klinting mencabutnya dengan kesaktiannya, secara ajaib airnya langsung memancar deras. Hingga akhirnya desa tersebut tenggelam dan tidak ada yang sempat menyelamatkan diri.

2. Asal Usul Candi Prambanan

Keberadaan Candi Prambanan memang telah berhasil mencuri perhatian wisatawan dari berbagai daerah. Selain melihat kemegahan bangunannya, candi Prambanan juga tidak lepas dari cerita Roro Jonggrang serta Bandung Bondowoso. Kisah cinta keduanya menjadi cerita yang begitu populer di Jawa Tengah.

Bandung Bondowoso yang seorang pangeran jatuh hati dengan putri Roro Jonggrang. Yang merupakan putri dari Prabu Baka dan sudah berhasil dikalahkan oleh Bandung Bondowoso. Pada saat itu Roro Jonggrang menolak lamaran Bandung Bondowoso, karena tidak ingin menikah dengan orang yang sudah membunuh sang ayah.

Namun Bandung Bondowoso tidak menyerah dan terus menerus membujuk sang putri. Hingga akhirnya dalam cerita rakyat dari Jawa Tengah ini dikatakan jika sang putri setuju tetapi ada syarat yang harus dilakukan. Bandung Bondowoso diminta untuk membangun seribu candi semalam saja, tentu saja menjadi syarat yang tidak masuk akal.

Hingga akhirnya Bandung Bondowoso mengerahkan bantuan dedemit, setan hingga jin agar cepat selesai. Candi yang hampir selesai justru membuat Roro Jonggrang panik dan berusaha mencari cara menggagalkan. Roro Jonggrang kemudian meminta bantuan para dayang juga para perempuan untuk menumbuk padi.

Beberapa juga menumpuk jerami di sisi timur untuk dibakar. Aktivitas ini menandakan jika fajar telah terbit. Pasukan jin tentu saja ketakutan dan kembali ke dunia. Bandung Bondowoso yang merasa tertipu sangat murka. Kemudian langsung mengutuk Roro Jonggrang menjadi batu, tetapi berubah menjadi arca karena kemurahan hati Dewa Siwa.

3. Timun Mas

Cerita rakyat dari Jawa Tengah yang tidak kalah populer yakni cerita dari Timun Mas. Saking populernya, banyak diceritakan dalam buku buku pelajaran ataupun film. Kisah ini dimulai dari keinginan Mbok Rondo yang ingin memiliki anak. Keinginan tersebut bisa dikatakan mustahil, mengingat usia Mbok Rondo tidak lagi muda juga tidak memiliki pasangan.

Sampai akhirnya Mbok Rondo membuat perjanjian dengan Raksasa Hijau agar keinginannya bisa terkabul. Raksasa memberikan timun yang warnanya keemasan, dan ternyata saat dibuka terdapat bayi. Dalam perjanjiannya jika bayi tersebut perempuan, maka harus menjadi makanan Raksasa. Dan ternyata bayi yang lahir merupakan bayi perempuan cantik.

Bayi tersebut dinamakan dengan Timun mas dan tumbuh menjadi pribadi yang cantik, baik juga pintar. Hanya saja, Mbok Rondo yang memiliki perjanjian dengan Raksasa Hijau harus menyerahkan anaknya. Sampai akhirnya Raksasa Hijau mengetahui jika anak tersebut perempuan. Dan petualangan Timun Mas untuk selamat pun semakin seru.

4. Jaka tarub dan Tujuh Bidadari

Kisah yang juga diceritakan secara turun temurun berikutnya yakni Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari. Di kalangan masyarakat Jawa memang terbilang populer dan menjadi bagian dari kisah Sastra Jawa Baru, tepatnya Babad Tanah Jawi. Kisah ini dimulai dari tokoh utama yang bernama Jaka Tarub, yang ketika dewasa dikenal dengan nama Ki Ageng Tarub.

Dimana dia mencuri selendang dari salah satu bidadari kayangan yang sedang mandi. Membuat sang bidadari yang bernama Nawangwulan tidak bisa kembali ke kahyangan. Sampai akhirnya mereka bertemu kemudian menikah dan memiliki anak Nawangsing. Lama membangun rumah tangga, Nawangwulan akhirnya menemukan selendangnya di lumbung padi.

Membuatnya begitu marah karena merasa ditipu oleh Jaka Tarub. Apalagi Jaka Tarub selama ini juga sering tidak mematuhi ucapannya. Membuat Nawangwulan marah dan kemudian meninggalkan Jaka Tarub untuk kembali ke kahyangan. Dalam cerita rakyat dari Jawa Tengah ini tentu ada banyak pesan moral yang bisa dipetik.

Beberapa penggalan cerita yang disebutkan bisa menjadi referensi cerita rakyat yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Beberapa menceritakan tentang asal usul suatu tempat, tetapi ada juga yang sifatnya legenda atau khayalan. Benar atau tidaknya, setiap cerita rakyat memang selalu menyimpan pesan moral yang baik.