Salah satu cerita turun temurun rakyat Jawa Tengah yang paling terkenal adalah Legenda Nyi Roro Kidul. Legenda ini sangat melegenda. Banyak orang yang percaya terkait mitos keberadaan Nyi Roro Kidul sebagai penguasa laut selatan.
Nyi Roro Kidul digambarkan sebagai sosok wanita cantik bergaun hijau yang tinggal di istana pantai selatan. Terkait legenda Nyi Roro Kidul memiliki cukup banyak versi yang beredar dan kali ini kita akan membahas salah satu versinya. Yuk simak!
Legenda Nyi Roro Kidul
Dikisahkan bahwa di tanah Jawa, terdapat sebuah daerah bernama Padjadjaran. Daerah Padjadjaran ini merupakan sebuah kerajaan purba yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi ke VI. Prabu Siliwangi ini memiliki kegemaran berburu hewan di hutan belantara.
Suatu hari ketika ia sedang asyik berburu, secara tidak sadar ia masuk ke dalam hutan yang lebih jauh. Akhirnya Prabu Siliwangi tidak menemukan jalan keluar dan tersesat di hutan tersebut.
Setelah berputar – putar cukup lama di hutan, tiba – tiba Prabu Siliwangi bertemu dengan seorang perempuan cantik di dalam hutan. Prabu Siliwangi pun bertanya kepada perempuan tersebut kemana jalan keluar yang harus ia tempuh.
Perempuan cantik tersebut pun menyanggupi untuk memberikan informasi jalan keluar dari hutan, namun dengan persyaratan yang harus dijalani yaitu menginap di istana perempuan tersebut selama beberapa hari. Prabu Siliwangi mengiyakan persyaratan yang diajukan.
Tanpa disadari, prabu Siliwangi tinggal lebih lama di istana perempuan cantik tersebut dan akhirnya jatuh hati. Mereka pun menikah.
Setelah pernikahan tersebut, suatu hari Prabu Siliwangi kembali seorang diri ke kerajaannya. Sesampainya di kerajaan, rakyat merasa bahagia mengetahui bahwa sang raja kembali. Mereka sempat berpikir raja telah meninggal karena sudah berhari – hari lamanya tidak ada di istana.
Sekembalinya sang prabu dari hutan ke istana, ia menyelesaikan semua tugas dan pekerjaan yang sempat ditinggalkannya. Lama kelamaan ia pun melupakan istrinya yang ada di dalam hutan. Hingga pada suatu malam, ketika prabu Siliwangi tertidur pulas, dia tiba – tiba dikagetkan dengan suara tangisan bayi.
Kemudian sang Prabu langsung bangun dan menghampiri sumber suara bayi berasal. Prabu pun menemukannya meski ia merasa bingung pada bayi tersebut, namun ia berusaha tetap menggendongnya.
Ketika kebingungan, tiba – tiba di depan Prabu Siliwangi muncul asap dan cahaya putih yang perlahan – lahan berubah menjadi sosok perempuan cantik yang tak lain adalah istri dari Prabu Siliwangi. Sang istri mengatakan bahwa bayi tersebut adalah anak mereka dan ia meminta sang Prabu merawatnya selayaknya manusia biasa.
Belum sempat bertanya banyak kepada istrinya, dalam sekejab mata sang istri menghilang lagi. Prabu Siliwangi pun membawa putrinya masuk dan memberi nama Putri Kadita. Putri Kadita tumbuh sebagai gadis yang cantik dan berbudi pekerti baik.
Seiring bertumbuhnya Putri Kadita, sang prabu selalu teringat dengan istrinya. Sang Prabu pun berusaha mencari istrinya ke dalam hutan namun hasilnya sia – sia. Karena tak menemukan istrinya sementara sang Prabu butuh penerus laki – laki maka ia meminta izin kepada Putri Kadita untuk menikat lagi.
Prabu Siliwangi pun menikah dengan putri bangsawan bernama Dewi Mutiara. Setelah beberapa bulan menikah, Dewi Mutiara akhirnya mengandung seorang bayi. Hanya saja semasa kehamilannya, Dewi Mutiara berubah menjadi ratu yang pemarah dan egois. Apapun permintaannya harus dituruti tanpa terkecuali.
Suatu hari karena merasa memiliki wewenang di kerajaan, sang ratu meminta agar Putri Kadita keluar dari istana. Mendengar hal tersebut, Prabu Siliwangi menentang keras. Karena tak berhasil membuat Putri Kadita keluar dari istana, sang Ratu pun menjalankan rencana jahatnya untuk menyingkirkan Putri Kadita.
Suatu malam ketika sang putri sedang tidur, tiba – tiba muncul asap tebal dengan aroma busuk di sekeliling Putri Kadita. Akan tetapi sang putri tidak merasakannya. Keesokan harinya, ketika Putri Kadita bangun ia terkejut karena tubuhnya penuh dengan bercak nanah.
Melihat hal tersebut, sang prabu berusaha mengobati putrinya dengan memanggil seorang tabib terbaik di istana. Hanya saja sayangnya tabib tidak bisa mengobati sang putri.
Di tengah keputusasaan sang Prabu, Dewi Mutiara mengusulkan niat jahat untuk mengasingkan sang putri. Alasannya agar penyakit nanah Putri Kadita tidak menular. Dengan berat hati, sang prabu pun meminta Putri Kadita meninggalkan istana dan pergi ke hutan.
Putri Kadita bertapa di sana. Di tengah bertapanya tersebut, putri mendengar suara yang menyuruhnya pergi ke pantai selatan. Suara tersebut merupakan milik sang ibu atau istri pertama Prabu Siliwangi.
Putri Kadita merasa yakin dengan suara tersebut dan kemudian berlari ke arah pantai selatan. Pelarian tersebut berlangsung selama berhari – hari. Di sana ia mendengarkan suara ibunya kembali dan menyuruhnya mencerbukan diri ke dalam laut jika ingin penyakitnya sembuh.
Ajaibnya, penyakit kulit Putri Kadita benar – benar sembuh. Putri Kadita pun memutuskan tinggal di laut dan membangun istana serta mengumpulkan ribuan pasukan. Hingga kini Putri Kadita yang memiliki nama lain sebagai Nyi Roro Kidul mampu membangun istana besar dan menjadi ratu penguasa di pantai selatan.
Selain legenda Nyi Roro Kidul, cukup banyak cerita rakyat Jawa Tengah lainnya yang tak kalah populer. Baca : Cerita Rakyat Jawa Tengah Terpopuler Selain Timun Mas
Itulah legenda Nyi Roro Kidul yang menjadi cerita turun temurun dan paling terkenal di Jawa Tengah. Semoga informasi yang kami sampaikan di atas menjadi informasi yang membawa manfaat dan menginspirasi.