Hampir sebagian besar suatu tempat yang ada di Nusantara pasti memiliki cerita legenda tersendiri. Pasalnya, Gunung Bromo yang terkenal akan keindahannya juga memiliki kisah unik dibaliknya. Sebuah kisah yang menceritakan tentang Roro Anteng dan Joko Seger ini bahkan sangat melekat bagi Suku Tengger Gunung Bromo. Yuk simak kisah selengkapnya disini.
Sekilas Tentang Roro Anteng Dan Joko Seger
Roro Anteng dan Joko Seger adalah salah satu anak yang lahir di sekitar wilayah Gunung Bromo. Pasalnya, Roro Anteng adalah anak dari Raja Majapahit. Sedangkan Joko Seger adalah anak laki-laki salah satu masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Bromo kala wilayah ini belum ramai penduduk seperti saat ini.
Karena masyarakat seringkali memberi nama pada bayi sesuai dengan kondisinya, penamaan Roro Anteng diambil dari kondisi kelahiran bayi perempuan yang tidak menangis dan rewel. Begitu sebaliknya, pemberian nama untuk Joko Seger diberikan kepada bayi laki-laki dengan nangisan kencang sehingga mampu memecah kesunyian wilayah ini.
Seiring dengan berjalannya waktu, Roro Anteng dan Joko Seger menjadi seorang yang sudah tumbuh dewasa. Pasangan ini bahkan menjalin hubungan yang sangat erat dan sulit dipisahkan karena memiliki cinta yang sangat erat. Tentu saja, kecantikan Roro Anteng membuat banyak pemuda datang melamar pun ditolak karena hubungan cinta yang sudah terjalin.
Sayangnya, kedatangan sosok raksasa dari tengah hutan yang ingin memperistri membuat Roro Anteng takut sehingga tidak bisa menolak. Namun, hal ini bisa dikelabuhi dengan tantangan untuk membuat danau di puncak gunung dalam satu malam. Tentu saja kondisi ini membuat Roro Anteng bernafas lega karena yakin bahwa raksana tersebut tidak bisa menyelesaikan tantangan.
Meski demikian, raksasa yang ingin memperistri Roro Anteng ternyata memiliki perjuangan yang sangat gigih. Usaha yang dilakukan dengan sekuat tenaga berusaha mencapai puncak Gunung Bromo dan membuat danau di dalamnya. Bahkan, danau yang dijanjikan oleh raksana pun hampir jadi dalam waktu semalam.
Mengetahui kondisi tersebut, Roro Anteng memiliki siasat untuk menggagalkan misi raksasa. Hal ini dilakukan dengan membakar jerami dan meminta penduduk sekitar untuk menumbuk padi agar ayam dapat berkokok. Mendapati kondisi tersebut, raksasa akhirnya gagal membuat danau dan meninggalkan tempat ini dengan penuh amarah dengan melempar batok raksasa.
Kisah Hubungan Roro Anteng Dan Joko Seger Hingga Ke Pernikahan
Hubungan cinta yang sudah terjalin lama memang tidak bisa dipisahkan begitu saja. Untuk itu, Roro Anteng dan Joko Seger membangun hubungan yang lebih serius ke jenjang pernikahan. Sayangnya, pernikahan yang sudah lama dan tidak dikaruniai seorang anak membuat Joko Seger mulai putus asa dan mengucap janji atau nadzar.
Lazimnya, Joko Seger akan memerikan salah satu anaknya sebagai sesajen kawah Gunung Bromo apabila telah dikaruniani 25 anak. Kawah Gunung Bromo bahkan langsung bergemuruh setelah ikrar diucapkan sebagai janji telah didengar. Bahkan, Roro Anteng pun hamil setiap tahun tak lama setelah Joko Seger mengucapkan janji tersebut.
Hingga akhirnya, Joko Seger memiliki total 25 anak secara keseluruhan.
ntuk menepati janji tersebut, Joko Seger akhirnya bertanya kepada anaknya dan mengabarkan janji yang telah diikrarkannya. Karena kerendahan hatinya, Dewa Kusuma sebagai salah satu anak Joko Seger dan Roro Anteng bersedia berkorban demi keselamatan desa yang menjadi cikal bakal upacara kasada.
Itulah legenda menarik yang perlu anda ketahui tentang keindahan kawasan Gunung Bromo. Anda juga bisa membaca Legenda Danau SIngkarak yang tak kalah menarik untuk mengulik cerita tentang salah satu tempat di Nusantara lainnya. Cerita ini bahkan sangat menarik dengan pesan moral yang baik sehingga cocok diceritakan kepada anak-anak.