Potensi wisata alam di Indonesia sangatlah besar, termasuk di Provinsi Sumatera Barat. Salah satu destinasi wisata yang menjadi idola warga setempat adalah Danau Singkarak. Siapa sangka jika dibalik pesonanya, danau ini memiliki legenda yang melekat. Yuk cari tahu bagaimana legenda Danau Singkarak sekarang juga!
Kehidupan Keluarga Buyung Yang Kesulitan
Di sebuah desa yang ada di sumatera barat, hiduplah sebuah keluarga yang tinggal di gubuk kecil. Keluarga tersebut berisi tiga orang, yaitu bapak buyung, istrinya, dan seorang anak laki laki bernama Indra. Sehari harinya, Pak Buyung dibantu istrinya selalu mengumpulkan makanan dari hutan dan menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Lambat laun, indra sudah masuk di usianya yang 10 tahun. Indra pun mulai diajak untuk membantu pekerjaan orang tuanya. Anak laki laki itu selalu menurut dan tidak pernah mengeluh dengan keadaan. Ayah dan ibu indra merasa bangga dengannya. Hingga suatu hari, nafsu makan indra sangat besar dan mulai membuat kedua orang tuanya resah.
Keluarga Buyung Kekurangan Makanan
Sampai suatu ketika, datanglah musim paceklik yang mengubah kehidupan indra dan keluarganya. Keluarga Pak Buyung hanya bisa menyantap ubi dan talas karena tidak banyak makanan di hutan. Semakin hari, persediaan makanan semakin menipis. Bahkan ada kalanya mereka harus menahan lapar karena tidak ada yang berhasil didapat.
Lama kelamaan, keadaan itu membuat mereka mulai egois dan hanya memikirkan rasa kenyangnya masing masing. Suatu hari, indra mengeluh bahwa perutnya sangat lapar. Pak Buyung pun marah dan menyuruh Indra untuk pergi mencari bahan makanannya sendiri. Sebelum berangkat, indra memberi pakan untuk Taduang, ayam kesayangannya.
Orang Tua Indra Yang Berbohong
Suatu hari, ibu indra berhasil mendapatkan pensi, sejenis kerang yang ukuranya kecil. Setelah dimasak, kedua orang tua Indra ini makan dengan lahapnya tanpa memperdulikan Indra yang kelaparan dan sedang mencari makan di luar. Hingga pada akhirnya, indra kembali dan si ibu malah menyuruhnya untuk mencuci ijuk hitam hingga menjadi putih.
Indra menghabiskan waktu berjam jam untuk mencuci ijuk. Ternyata, si ibu telah membohonginya karena ijuk tersebut memang berwarna hitam, sehingga tidak akan pernah berubah menjadi putih. Indra pun pulang dan menemukan orang tuanya tidur pulas dengan piring yang berserakan. Indra akhirnya pergi mengajak ayam peliharaannya karena merasa sedih.
Saat pergi, indra memegang kaki ayam tersebut dan tiba tiba ayam itu bisa terbang. Batu tempatnya berpijak pun ikut terangkat dan semakin lama terus membesar. Indra yang panik menendang batu itu dan membuatnya menghantam bukit. Tak disangka, terbentuklah lubang dan air langsung mengisi lubang tersebut dan menjadi danau singkarak.
Moral Value Legenda Danau Singkarak
Dari cerita tadi, terlihat bahwa orang tua Indra terlalu egois dan mementingkan dirinya sendiri. Hal itu perlu untuk anda hindari karena merupakan sifat yang tercela. Keegoisan hanya akan membawa petaka dan tidak ada untungnya. Anda harus bisa memperhatikan kondisi orang lain, bagaimana sulitnya keadaan saat itu.
Sedangkan nasihat kedua yang dapat anda petik adalah berusahalah untuk menjadi seperti sosok Indra yang bebakti kepada orang tua. Indra tidak pernah mengeluh meskipun keluarganya hidup dalam keterbatasan. Alasan itulah yang membuat kedua orang tuanya merasa bangga memiliki anak seperti indra.
Itulah ulasan singkat tentang legenda Danau Singkarang yang menarik untuk ditelisik lebih dalam. Pesan moral yang terkandung di dalamnya juga sangat baik dan patut untuk diamalkan. Masih banyak legenda yang ada di Indonesia yang tidak kalah kaya akan pesan moral, misalnya saja, Legenda Situ Bagendit.