Kisah Legenda Coban Rondo dan Pesan Moralnya

Keberadaan legenda dan cerita rakyat menjadi salah satu kisah yang selalu menarik untuk dibahas. Bukan hanya kaya akan pesan moral, namun kisah tersebut juga sangat unik dan masuk dalam bagian dari budaya setempat. Salah satu cerita yang layak untuk anda gali lebih dalam adalah kisah dibalik tempat wisata air terjun Coban Rondo. Yuk simak legenda Coban Rondo di sini!

Cinta Dewi Anjarwati Dan Baron Kusuma

Dahulu kala, ada seorang putri bernama Dewi Anjarwati yang menjalin cinta dengan seorang laki laki bernama Baron Kusuma. Tidak disangka, mereka melangkah ke jenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan. Tidak jauh setelah pernikahannya, Barin Kusuma mengajak Dewi Anjarwati untuk pulang menemui orang tuanya yang tinggal di lereng gunung Anjasmoro.

Setelah melakukan perjalanan panjang, Dewi Anjarwati dan Baron Kusuma memutuskan untuk beristirahat. Di kesempatan itu, mereka sama sama mengisi tenaga untuk melanjutkan perjalanan. Tidak di sangka, kedua pasangan itu pun bertemu dengan seorang laki laki bernama Joko Lelono. Ternyata, Joko Lelono jatuh cinta pada Dewi Anjarwati saat pertama kali melihatnya.

Pertarungan Memperebutkan Dewi Anjarwati

Tentu saja Baron Kusuma selaku suami dari Dewi Anjarwati merasa tidak senang dengan kehadiran Joko Lelono. Baron Kusuma pun pada akhirnya meminta Dewi Anjarwati untuk menjauh dan pergi untuk bersembunyi di balik air terjun. Dewi Anjarwati pun setuju dengan suaminya dan melaksanakan perintahnya dengan baik.

Setelah Dewi Anjarwati bersembunyi, terjadilah pertarungan sengit antara Baron Kusuma dengan Joko Lelono. Setelah duel yang panjang, mereka pun sama sama terluka parah. Tidak lama setelahnya, kedua laki laki itu meninggal dunia dan tidak ada yang bisa datang untuk mencari Dewi Anjarwati. Sang dewi pun masih menunggu suaminya di lokasi air terjun.

Dewi Anjarwati Patah Hati

Legenda Coban Rondo

Setelah menunggu lama, akhirnya sampai ke telinganya jika suaminya telah meninggal setelah bertarung melawan Joko Lelono. Ia pun merasa patah hati dan terus meratapi kepergian suaminya. Pernikahan yang masih berumur 35 hari harus berakhir dengan tragis. Sebenarnya sebelum memulai perjalanan, sudah ada tradisi bahwa pengantin baru dilarang bepergian sebelum selapan.

Akan tetapi, Dewi Anjarwati dan suaminya masih saja kekeh untuk mengunjungi rumah orang tuanya yang tinggal di lereng gunung Arjuno. Karena Dewi Anjarwati tidak pernah pergi, maka air terjun tersebut dikenal dengan nama “Coban Rondo”. Rondo sendiri dalam bahasa jawa artinya adalah janda, sesuai dengan status Dewi Anjarwati yang ditinggal suaminya karena meninggal dunia.

Pesan Moral Legenda Coban Rondo

Dari kisah ini, anda dapat melihat adanya pesan yang tersirat. Pesan pertama datang dari Dewi Anjarwati dan baron anjasmoro yang tidak mengikuti tradisi dan mengabaikan perkataan sesepuh atau orang tua. Oleh karena itu, anda harus mendengarkan nasehat orang tua dan tidak boleh menganggapnya remeh. Jika memang bisa dilakukan, maka lebih baik dituruti saja.

Pesan kedua yang dapat diambil adalah kesetiaan Dewi Anjarwati kepada suaminya. Sang dewi tidak mudah pindah ke lain hati, meskipun menemukan laki laki baru yang berusaha untuk menjadi pendampingnya. Anda pun harus melakukan hal yang sama, dengan terus setia kepada pasangan. Anda tidak boleh mudah berpindah ke lain hati dan harus menjaga kesucian pernikahan.

Itulah kisah singkat tentang destinasi populer dan hits di kota Batu, yaitu Coban Rondo. Terkait dengan keberadaan mitosnya, anda boleh percaya dan boleh juga tidak. Akan tetapi, anda harus mengambil pesan moral yang terkandung di dalamnya. Anda pun bisa menggali lebih dalam pesan moral di berbagai cerita lain, seperti Legenda Danau Lau Kawar.

Kami juga memiliki legenda rakyat terbai lainnya pada posting berikut ini: