Kumpulan dongeng sebelum tidur dari berbagai pelosok nusantara akan kami cari untuk kami posting di website ini. Bukan hanya 1001 dongeng sebelum tidur dari Indonesia yang kami posting, namun juga dongeng anak pendek terbaik dariseluruh dunia.
Kumpulan Dongeng Sebelum Tidur : Matahari dan Bulan
Matahari dan Bulan adalah sepasang suami istri. Mereka hidup sangat bahagia di langit. Mereka memiliki banyak anak, yaitu para bintang. Bintang-bintang bersinar dengan terang. Mereka selalu bermain bersama. Namun, Matahari tak pernah bisa menyentuh anak-anaknya itu. Tubuh matahari sangatlah panas ia takut Jika panas tubuhnya akan menyakiti anak-anaknya.
“Aku sangat menyayangi anak-anakku. Ingin rasanya aku memeluk mereka,” ujar Matahari.
“Jika kau menyayangi anakmu, kau jangan mendekati mereka. Mereka akan terbakar jika kau memeluknya,” balas Bulan. Matahari sangat sedih mendengar ucapan istrinya itu.
Suatu hari, saat Bulan sedang pergi, Matahari tak bisa lagi membendung keinginannya. Ia memeluk beberapa anaknya. Wusss… Ah, anaknya seketika berubah menjadi abu.
“Aku tak bermaksud menyakiti kalian, anak-anakku,” tangis Matahari.
Beberapa saat kemudian, Bulan pulang. Matahari menceritakan semuanya kepada Bulan. Tentu saja Bulan menjadi sangat marah. Bulan sudah sering kali memperingatkan Matahari, namun Matahari masih tak mengindahkan perkataan Bulan.
“Kau tak boleh menyentuh anak-anakku lagi. Mereka akan terbakar dan hangus akibat terkena panas tubuhmu,” seru Bulan.
Matahari hanya menunduk sedih. Ia menyesal telah memeluk anak-anaknya dan membuat mereka hangus terbakar.
Beberapa bulan kemudian, Matahari kemball ingin memeluk anak-anaknya yang masih hidup. Selama ini, hanya Bulanlah yang bisa memeluk anak-anaknya. Ia merasa sedih dengan hal itu. Ia berharap, ia bisa kembali memeluk anak-anaknya yang masih hidup.
Suatu hari, Bulan hendak pergi ke sungai. Ia berpamitan kepada Matahari. Tak lupa, ia juga berpesan agar Matahari tak menyentuh anak-anaknya lagi. Matahari mengangguk mengiyakan.
“Aku sangat mencintai kalian, anak-anakku. Kemarilah. Selama ini kalian selalu menjauh dariku,” pinta Matahari kepada anak-anaknya.
Beberapa bintang mendekat. Mereka juga ingin memeluk ayah mereka. Wusss… Ah, mereka pun hangus terbakar tanpa sisa.
Bersamaan dengan itu, Bulan pulang. Saat melihat anak-anaknya hangus, ia sangat marah. Bulan kemudian mengambil pohon pisang dan melemparkannya ke wajah Matahari. Matahari pun marah mendapat perlakuan sepertiitu. ia lalu mengambil pasir dan melemparkannya kepada Bulan.
Bulan berlari menghindari kejaran Matahari. Para bintang punmengikuti ibu mereka Bulan. Hingga sekarang, Matahari terus mengejar Bulan. Tapi, Matahari tak pernah berhasil menangkap Bulan.
Pesan moral dari Kumpulan Dongeng Sebelum Tidur adalah jagalah kepercayaan seseorang. Jika seseorang telah berpesan kepadamu atau memperingatkanmu demi kebaikanmu, turutilah.
Dongeng Sebelum Tidur Bergambar : Cerek Ajaib
Ada seorang tukang sampah yang rajin bekerja. Setiap hari, ia mengumpulkan banyak sekali sampah. Hal itu membuat semua penduduk senang, karena desa mereka menjadi bersih dan indah. Begitu pula dengan salah satu pendeta. Ia sangat mengagumi tukang sampah itu.
“Kau bekerja siang malam. Apa kau tak lelah?” tanya pendeta.
“Aku ingin desa ini tetap bersih dan indah. Dengan melihat desa yang bersih, seketika rasa lelahku hilang,” jawab tukang sampah.
Pendeta itu merasa kasihan. Ia lalu masuk ke dalam kuil untuk mengambil sesuatu. Tak berapa lama, pendeta itu keluar dari kuil dengan membawa sebuah cerek yang sudah usang.
“Terimalah cerek ini, dan rawatlah dengan baik,” pinta pendeta sambil memberikan cerek tersebut kepada si tukang sampah.
Tukang sampah itu memandangi si pendeta lekat-lekat. Ia merasa terharu dengan pemberian pendeta. Tukang sampah pun berjanji akan merawat cerek itu dengan baik.
“Terima kasih. pendeta,” ujar tukang sampah, kemudian berlalu pulang.
Sesampainya di rumah, tukang sampah membersihkan cerek itu. Cerek itu pun menjadi bersih dan mengkilap. Tukang sampah lalu meletakkan cerekitu di kamarnya.
“Selamat malam cerek, sahabatku,” kata tukang sampah sambil menarik selimutnya. Olala, cerek itu bisa berbicara! Ia menjawab perkataan si tukang sampah.
“Selamat malam. Terima kasih karena sudah merawatku dengan baik. Sebenarnya aku bukan cerek, melainkan binatang luak.” balas cerek ajaib. Tentu raja si tukang sampah terkejut.
“Sebagai balas budiku kepadamu, aku akan membuat hidupmu tak susah lagi,” lanjut cerek ajaib.
Cerek ajaib menyarankan agar tukang sampah mengadakan pertunjukan. Dengan senang hati, si tukang sampah melakukan saran tersebut.
Hari berikutnya, si tukang sampah mengadakan pertunjukan dengan cerek ajaibnya. Wah, uang yang mereka dapatkan cukup banyak. Alangkah senangnya si tukang sampah.
Setelah berulang kali melakukan pertunjukan, tukang sampah menjadi orang kaya. Namun, si tukang sampah tak melupakan pekerjaannya dulu. Ia tetap membersihkan sampah-sampah yang berserakan di desanya. Penduduk desa pun menjadi semakin kagum kepadanya.
Pesan moral dari dongeng anak sebelum tidur adalah terus berusahalah meskipun dalam kesulitan. Yakinlah, kau pasti bisa meraih apa pun yang kau inginkan.
Ikuti selalu kami di facebook https://www.facebook.com/dongengceritarakyat/