Salah Satu Dongeng dari Kumpulan Dongeng Pendek kali ini berkisah tentang Unta dan Babi. Babi dan unta bersahabat, meskipun tidak terlalu akrab. Mereka secara kebetulan sering bertemu saat sedang mencari makan. Suatu kali, mereka berbincang-bincang sambil beristirahat. Mereka membanggakan kelebihannya masing-masing.
“Enak sekali punya badan yang tinggi sepertiku,” kata unta kepada babi. “Lihatlah, betapa tingginya aku.”
Babi panas hatinya mendengar perkataan unta. Ia tidak mau kalah, dan kemudian berkata, “Lebih enak berbadan pendek sepertiku. Ada banyak keuntungan yang bisa aku dapatkan dengan tubuh yang pendek ini.”
Keduanya kemudian saling bertengkar, mempermasalahkan mana yang Iebih enak, memiliki tubuh yang tinggi atau yang pendek. Karena tidak kunjung mendapatkan titik temu, akhirnya mereka pun sepakat untuk membuktikan kelebihan masing-masing.
“Jika aku gagal membuktikan betapa enaknya punya tubuh yang tinggi,” kata unta, “maka aku berjanji akan melepaskan punukku.”
Babi membalasnya dengan berkata, “Jika aku gagal membuktikan betapa enaknya memiliki tubuh yang pendek, maka aku akan melepaskan moncongku.”
“Setuju!” kata unta.
“Setuju!” kata babi. Keduanya kemudian bersalaman.
Saat itu juga unta mengajak babi ke sebuah taman. Taman itu dikelilingi oleh pagar tembok yang cukup rendah dan tanpa pintu satu pun. Unta dengan mudahnya memakan rumput di taman itu, sebab tubuhnya tinggi dan lehernya cukup panjang. Sementara itu, babi tidak bisa melakukannya, sebab tubuhnya terlalu pendek.
“Jadi lebih enak mana, punya badan tinggi atau pendek?” sindir unta kepada babi.
Babi kesal sekali diledek seperti itu. Kemudian ia mengajak unta ke taman yang lain. Taman itu dikelilingi oleh pagar tembok yang tinggi, namun ada pintu kecil di bagian bawah. Babi menyelinap masuk lewat pintu kecil itu, lalu bermain-main di sana dengan riang. Sementara itu, unta tidak bisa masuk, sebab tubuhnya terlalu tinggi untuk pintu kecil di tembok bagian bawah itu.
Tidak lama kemudian, babi keluar dari taman yang indah tersebut lewat pintu yang sama. la berkata kepada unta sambil tersenyum penuh kemenangan, “Nah, sekarang lebih enak mana, punya tubuh tinggi atau pendek?”
Unta tersenyum kecut. Kemudian mereka pun berdiskusi lebih lanjut. Pada akhirnya mereka sepakat untuk membatalkan perjanjian, sebab bagaimanapun tubuh yang tinggi dan tubuh yang pendek sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Mereka berniat untuk tidak mempermasalahkannya lagi.
Dengan demikian, unta tidak perlu melepaskan punuknya, dan babi juga tidak perlu melepaskan moncongnya.
Hikmah dari Kumpulan Dongeng Pendek ini adalah :
Setiap makhluk ciptaan Tuhan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak ada satu pun makhluk yang sempurna. Karena itu,sungguh tidak pantas jika kita menyombongkan diri sendiri atau saling merendahkan.