Dua dongeng anak balita yang akan kami ceritakan berasal dari Mongolia dan Filipina. Keduanya adalah cerita anak yang sederhana dan mudah dimengerti anak dibawah lima tahun. Selamat mendongeng.
Dongeng Anak Balita : Kebodohan Serigala (Mongolia)
Serigala bertemu dengan seekor kuda. Kuda itu terjebak dalam kubangan lumpur. Serigala itu hendak memangsa kuda.
“Kalau kau mau memakanku, lebih baik kau keluarkan aku dulu dari lumpur ini. Dengan begitu, seluruh dagingku bisa kau nikmati,” ujar Kuda.
Serigala lalu berpikir. Benar apa yang dikatakan Kuda. Maka kemudian ia mencari seutas tali, lalu menarik Kuda dari kubangan lumpur. Namun ketika Kuda sudah keluar dari lumpur dan Serigala bersiap-siap untuk memangsa Kuda, Kuda memberikan saran.
“Kau lihat, tubuhku penuh dengan lumpur. Lebih baik kau bersihkan dulu tubuhku dari lumpur ini. Dagingku tidak akan enak jika bercampur dengan lumpur,” ujar Kuda.
Serigala pun membawa kuda ke sungai. Ia membersihkan tubuh Kuda dari lumpur yang mengotorinya. Setelah tubuh Kuda bersih, Serigala pun bersiap memangsa Kuda.
“Kau boleh memangsaku.Tetapi, ada sesuatu di kakiku. Tolong lihatlah dulu sebentar. Jika kau tak mengambilnya, aku akan teriak saat kau makan karena kesakitan,” ucap Kuda.
Serigala lalu memeriksa kaki belakang Kuda. Tanpa membuang-buang waktu, Kuda langsung menendang Serigala hingga pingsan. Kemudian Kuda pun pulang dengan selamat.
Saat Serigala terbangun, ia sungguh kesal. Rupanya Kuda telah membodohinya. Serigala pun berjalan pulang sambil menahan rasa jengkel. Olala… dia melihat anak domba di semak-semak. Anak domba itu sepertinya ketakutan.
“Kebetulan sekali, aku sedang lapar. Kau akan kumakan sekarang,” cetus Serigala.
“Jangan makan aku di sini. Lebih baik kau memakanku di tempat yang aman. Atau kau akan ketahuan oleh majikanku,” kata Anak Domba.
Serigala membenarkan perkataan Anak Domba. Kemudian ia pun membawa Anak Domba ke rumahnya. Dalam perjalanan, Anak Domba menawarkan diri agar Serigala naik ke punggungnya.
“Agar kau tak terlalu lelah,” tawar Anak Domba.
Serigala setuju. Ia merasa senang sekali. Kemudian ia pun naik ke punggung Anak Domba. Udara yang sejuk membuat matanya mengantuk. Lama-kelamaan Serigala tertidur di punggung Anak Domba.
Olala… saat Serigala terbangun, ia sangat kaget. Dirinya dikelilingi oleh manusia. Rupanya Anak Domba membawanya ke perkampungan penduduk. Sungguh hari yang sial bagi serigala. Penduduk pun memukuli Serigala. Serigala lari dengan cepat. Tetapi, tubuhnya sudah penuh dengan luka.
“Ah, bodoh sekali aku. Rupanya kuda dan anak domba itu telah membodohiku,”dengus Serigala.
Namun, meskipun ia meratapi kebodohannya, ia tidak akan mendapatkan kuda dan anak domba kembali. Kini, ia harus berlatih siasat agar tak tertipu kembali.
Pesan moral dari Dongeng Anak Balita : Kebodohan Serigala (Mongolia) adalah obat kebodohan adalah belajar. Jadi, belajar yang rajin, ya.
Dongeng Anak Pendek : Monyet Yang Jahil (Filipina)
Ada seekor monyet yang nakal. Suatu hari, ia memanjat pohon yang berduri. Akibatnya, ekor monyet tertusuk duri pohon itu. Ia tak bisa mencabut duri itu sendiri.
Monyet pun pergi ke tukang cukur. Ia meminta tukang cukur untuk mengambil duri di ekornya.
“Tolong ambil duri ini dari ekorku, nanti aku bayar,” pinta Monyet.
Tukang cukur lalu mengambil duri itu dari ekor monyet. Namun, bulu ekor monyet ikut terpotong sedikit. Monyet lalu menghardik si tukang cukur.
“Aku hanya minta kau mencabut duri di ekorku, bukan mencabut buluku! Sebagai gantinya, aku minta pisau cukurmu!” seru Monyet, sewot.
Tukang cukur tak punya pilihan lain. Ia menyerahkan pisau cukurnya kepada monyet. Monyet lalu berjalan pulang. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang nenek yang sedang mencari kayu bakar. Tersirat dalam pikiran Monyet untuk menjahili nenek itu.
“Nek, pakailah pisauku untuk menebang pohon itu. Pisau ini sangat tajam,”tawar Monyet.
Nenek menerima pisau Monyet. Ia lalu mengarahkan pisau itu ke sebuah pohon. Olala… pisau itu malah patah. Monyet sungguh marah mengetahuinya.
“Kau telah mematahkan pisau milikku! Sebagai gantinya, semua kayu bakar yang sudah kau peroleh akan aku bawa,” seru Monyet.
Nenek tak punya pilihan. Maka kemudian ia menyerahkan semua kayu bakarnya kepada Monyet. Monyet lalu menuju ke penjual kue. Penjual kue biasanya membutuhkan banyak kayu bakar. Benar saja, saat sampai di rumah penjual kue, Monyet menawarkan kayu bakarnya.
“Pakailah kayu bakar milikku ini agar kuenya cepat matang,” ujar Monyet.
Penjual kue tak merasa curiga. Ia mengambil kayu bakar itu, lalu membakar dan menghabiskannya untuk memasak kue. Lagi-lagi Monyet marah.
“Kau telah menghabiskan semua kayu bakar milikku. Kau harus menggantinya dengan seluruh kue yang kau buat.” seru Monyet.
Penjual kue sangat sedih. Tapi, ia tak memiliki pilihan lain. Maka ia pun memberikan semua kuenya kepada Monyet. Olala… sungguh senang hati Monyet. Ia mendapatkan banyak kue.
“Aku akan membawa pulang kue-kue ini. Akan kumakan kue-kue lezat ini sendirian,”ucap Monyet.
Monyet lalu pulang dengan membawa sekeranjang kue. Aroma kue yang sangat lezat membuat seekor anjing tergiur. Ia pun mengikuti aroma kue itu.
“Rupanya aroma lezat itu berasal dari keranjang milik Monyet,” celetuk Anjing. Dalam sebuah kesempatan, ia langsung merebut kue itu dari monyet. Monyet mencoba merebutnya kembali, tapi anjing malah mencakarnya. Anjing membawa kabur sekeranjang kue tersebut. Oh, sungguh sedih hati Monyet. Tapi itulah balasan untuk anak yang nakal.
Pesan moral dari dongeng sebelum tidur bergambar adalah Jadilah anak yang baik. Anak nakal tidak akan disukai teman.
Bacakan dongeng anak sebelum tidur agar si kecil menjadi anak yang cerdas dan kreatif