Semua cerita pendek rakyat indonesia yang ada di blog ini menganduk hikmah yang bisa kita petik untuk dijadikan pelajaran. Malam ini kakak akan memposting dua dongeng fabel yang merupakan cerita rakyat pendek dari Nusantara. Jangan lupa ambil pesan moral dari ceritanya yah.
Cerita Pendek Rakyat Indonesia : Rusa Yang Sombong
Di Amerika, ada sebuah hutan yang sangat luas. Di hutan itu tinggal seekor rusa yang sangat gagah. Ia memiliki tubuh yang tegap dan tanduk yang indah serta mengilap. Kelebihannya itu membuatnya tampak tampan dan perkasa. Banyak hewan lain yang iri kepadanya. Ia selalu menuai pujian dari siapa pun yang bertemu dengannya.
Lama-kelamaan, Rusa menjadi hewan yang pongah. la sering bersikap angkuh kepada kawan-kawannya. Ia merasa bahwa ia adalah hewan yang istimewa sehingga tidak mau bergaul dengan sembarang hewan.
Suatu hari, Rusa menjumpai sungai yang airnya jernih dan tenang. Kebetulan ia sedang kehausan. Segera saja ia menghampiri sungai tersebut dan meminum airnya. Kemudian, tanpa sengaja ia melihat bayangannya yang tecermin di permukaan sungai. Ia mengagumi dirinya sendiri. Dalam hati, ia memuji keelokan rupanya. Saat sedang asyik berkaca, tiba- tiba seekor ikan muncul dari bawah sungai dan berbicara kepada Rusa.
“Wah, engkau sungguh tampan dan gagah. Jangan-jangan kau adalah rusa yang turun dari surga,” kata Ikan. Mendengar pujian itu, Rusa semakin besar kepala. Ia pergi begitu saja dari hadapan ikan tanpa berbicara apa-apa. Raut wajahnya pongah. Ia mulai berpikir bahwa ia memang merupakan rusa yang berasal dari surga.
Rusa berjalan di tengah hutan dengan membusungkan dada. Kepalanya tegak dan langkahnya seperti dibuat-buat agar terlihat gagah.
“Hei Rusa, jangan berjalan seperti itu. Kalau kepalamu terus mendongak ke langit, kau bisa terjatuh,” ujar ayam hutan saat berpapasan dengan Rusa. Sepanjang jalan, Rusa mendapat nasihat serupa, namun hewan yang gagah itu sama sekali tidak memedulikannya. Tiba-tiba….
“Sraaaaaak!!”
Rusa terperosok ke dalam lubang jebakan yang dibuat oleh pemburu. Rusa panik dan bergerak dengan liar hingga tanduknya patah sebelah. setelah berusaha dengan keras, ia bisa keluar dari lubang tersebut. Namun, kondisinya sangat menyedihkan. la tidak lagi tampan dan gagah karena begitu kotor dan sebelah tanduknya patah.
Hikmah dari kisah Cerita Rakyat Bergambar : Rusa Yang Sombong adalah Cerita ini menegaskan kembali bahwa kesombongan hanya mengantarkan kita pada kemalangan. Karena itu, lebih baik bersikap rendah hati atas segala kelebihan yang kita punya.
Cerita Pendek Bahasa Indonesia : Kelinci Yang Iseng
Tersebutlah seekor kelinci yang berwatak iseng. la senang sekali mempermainkan binatang lain. Baginya, hal itu merupakan hiburan yang menyenangkan. Teman-temannya sudah hapal dengan wataknya itu sehingga mereka tidak mau dekat-dekat dengan si kelinci. Sebab, mereka sudah bosan dipermainkan.
Suatu hari, si kelinci sedang asyik berjalan-jalan. Ia mencoba rute baru yang belum pernah dilewatinya. Setelah beberapa lama berjalan, sampailah ia di sebuah belokan sungai. Tempat itu sangat teduh, dan pemandangan di sekitarnya sangat indah.
“Wah, tempat ini benar-benar bagus!” seru kelinci, girang. Sejak saat itu, tempat tersebut menjadi tempat favoritnya untuk bersantai. Air di sungai itu sangat segar sehingga kelinci begitu senang minum di sana. Hampir setiap hari ia menyempatkan diri pergi ke belokan sungai itu untuk meminum airnya.
Setelah beberapa kali datang ke belokan sungai itu, si kelinci tahu bahwa ada dua ular piton yang tinggal di sana. Ular piton pertama tinggal di bagian atas belokan, sementara ular piton kedua tinggal di bagian bawah belokan.
“Rupanya mereka tidak saling mengetahui keberadaan masing-masing,” batin kelinci. Sifat isengnya kambuh. Ia berniat untuk mempermainkan kedua binatang itu. “Wah, ini pasti bakalan lucu sekali! Hahaha….”
Kelinci mendatangi ular piton pertama yang tinggal di belokan bagian atas. Ia berkata kepadanya, “Hai teman! Tenagamu pasti kuat sekali, ya. Aku penasaran dengan kekuatanmu. Apakah kau berani adu tarik tambang denganku?”
“Tentu saja aku berani!” jawab si ular piton. “Tapi apa kau serius mau menantangku? Aku rasa kau akan kalah telak denganku, hehe….”
“Ah, itu belum tentu!” sangkal si kelinci. “Lebih baik kita buktikan saja!”
“Aku setuju!”
Kelinci lantas mendatangi ular piton kedua yang tinggal di belokan sungai bagian bawah. la menantang adu tarik tambang juga. Ular piton kedua merasa panas hatinya. Ia menerima tantangan kelinci, dan merasa yakin sekali bahwa ia bisa mengalahkan hewan bertelinga panjang itu.
Kelinci kemudian menyiapkan sebuah tambang besar. la memberikan satu ujung kepada ular pertama di belokan sungai bagian atas, dan ujung lainnya kepada ular kedua di belokan sungai bagian bawah.
“Baiklah, aku akan berada di tengah belokan sungail Nanti aku akan memberimu aba-aba dengan suara. Pada hitungan ketiga, adu tarik tambang dimulai!” kata kelinci kepada masing-masing ular.
“Satu… dua…,” kelinci mulai memberi aba-aba, “tiga!”
Ular piton pertama dan kedua saling menarik tambang dengan sekuat tenaga. Mereka mengira bahwa lawan mereka adalah kelinci. Padahal, kelinci tidak melakukan apa-apa. Ia hanya cekikikan di balik batu, menyaksikan kedua ular saling menarik ujung-ujung tambang.
“Tak kusangka, rupanya kelinci itu kuat juga,” batin ular piton pertama, sambil menarik tambangnya dengan sekuat tenaga.
“Meskipun badannya kecil, tapi ternyata kelinci punya kekuatan sebesar ini. Bukan main…,” ujar ular piton kedua. Mati-matian ia menarik tambangnya, tapi tambang itu sama sekali tidak bergerak saking kuatnya pihak yang menarik ujung satunya lagi.
“Aduh, lucu sekali, hihihi…,” kelinci tertawa cekikikan menyaksikan pertandingan tersebut. Sebenarnya ia berusaha untuk menahan tawanya supaya tidak terdengar oleh kedua ular, tapi sulit. Lama-kelamaan ia tidak bisa lagi menyembunyikan tawanya.
“Hahaha…,” kelinci tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.
Kedua ular mendengar suara tawa kelinci. Mereka merasa heran, dan kemudian sama-sama melepas tambang. Mereka kemudian berenang ke tengah belokan. Saat itulah untuk pertama kalinya kedua ular itu bertemu. Tidak jauh dari situ, kelinci masih belum berhenti tertawa. Sadarlah kedua ular bahwa mereka baru saja dipermainkan oleh si kelinci.
“Dasar hewan iseng!” seru ular piton pertama, marah.
“Cepat pergi dari sini! Awas kalau kau kembali lagi! Kami tidak akan segan-segan untuk memangsamu!” teriak ular kedua dengan nada penuh emosi.
Kelinci ketakutan, dan kemudian buru-buru pergi dari tempat tersebut. Sejak saat itu, kelinci tidak pernah lagi mendekati sungai untuk minum di sana, sebab ia takut kepada ular yang dulu pernah ia permainkan.
Hikmah dari Kisah Cerita Pendek Rakyat Indonesia : Kelinci yang Iseng adalah Jangan suka mempermainkan orang lain, sebab kita bisa kena batunya. Selain itu, nanti kita jadi tidak punya teman. Sebab, tidak ada orang yang suka berteman dengan orang yang kelewat iseng.
Temukan cerita rakyat terbaik dari seluruh Indonesia dengan membaca artikel kumpulan cerita rakyat.