Cerita dongeng buaya dan monyet adalah cerita fabel yang cukup kakak sukai. Pesan kakak, adik-adik harus jadi orang pintar untuk bisa sukses dimasa depan.
Cerita Dongeng Buaya dan Monyet
Suatu hari, di sebuah sungai hiduplah para Buaya. Salah satunya adalah satu keluarga yang terdiri dari Induk Buaya dan anaknya. Suatu sore, Induk Buaya menyuruh anaknya untuk menangkap seekor Monyet.
‘’ Anakku, tangkap dan bawalah seekor Monyet. Ibu sangat ingin memakan hatinya untuk esok makan siang. Monyet itu tinggal di pohon yang sangat besar di pinggir sungai.’’ Kata Induk Buaya.
Anak Buaya sangat kebingungan bagaimana caranya ia dapat menangkap seekor Monyet dan membawa hatinya. Ia pun segera menyusun sebuah rencana. Ia pun langsung ketepi sungai untuk menemui Monyet tersebut dan mengajaknya berbicara.
‘’ Monyet, sedang apa kau duduk disana sendirian? Lebih baik ikut denganku ke sebrang sungai. Di sana banyak sekali buah-buahan yang segar dan yang biasa kau makan.’’ Kata anak Buaya tersebut.
Monyet sangat heran. Tidak biasanya Buaya mengajaknya berbicara apalagi mengajaknya untuk mencari makanan.
‘’ Baiklah Buaya kecil. Tapi, aku tidak bisa berenang.’’ Jawabnya.
‘’ Tidak usah khawatir. Naik saja kau ke punggungku.’’ Kata Anak Buaya tersebut.
Monyet pun tanpa berpikir panjang segera menuruti perkataan Buaya. Ia pun naik ke panggung Buaya. Buaya pun segera membawanya ke seberang sungai. Tiba-tiba, anak Buaya tersebut mulai menyelam.
‘’ Heii, Buaya kecil. Jangaaan, aku tida dapat bernapas.’’ Kata Monyet.
Namun, sudah terlambat. Mereka sudah berada di dalam air. Saat anak Buaya kembali lagi ke permukaan air. Monyet sangat lega karena dapat bernapas kembali.
‘’ Mengapa kau membawaku menyelam? Aku sangat kesusahan untuk bernapas.’’ Kata Monyet sedikit kesal.
‘’ Haha. Itu karena aku sangat ingin mengambil hatimu untuk makan siang ibuku.’’ Kata anak Buaya tersebut.
Monyet sangat terkejut mendengar perkataan anak Buaya tersebut. ia pun segera mencari akal.
‘’ Hei, Buaya kecil! Seharusnya, kau bilang jika menginginkan hatiku. Aku tidak membawanya. Karena aku takut hatiku terkena air.’’ Jawab Monyet santai.
‘’ Hah? Aneh sekali! Kau meninggalkan di mana? Apakah di pohon tempat kau duduk tadi?’’ Tanya anak Buaya keheranan.
‘’ Iya, benar sekali. Jika kau menginginkannya. Kita harus kembali untuk mengambilnya.’’ Jawab Monyet.
Anak Buaya pun percaya dengan yang di katakan sang Monyet. Anak Buaya pun berenang kembali ke pinggir sungai bersama Monyet. Sesampainya di pinggir sungai. Monyet segera melompat dan lari menaiki pohon. Dari dahan pohon tersebut Monyet mengejeknya sambil tertawa.
Anak Buaya pun sadar bahwa dirinya sudah di tipu sang Monyet tersebut. perkataan Monyet itu adalah untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Anak Buaya merasa marah dan kesal. Namun, ia tidak dapat mengejar Monyet yang sudah berada di atas pohon.
Anak Buaya pun kembali pulang kerumah, tanpa membawa hasil.