Kumpulan cerita anak singkat yang kami posting kali ini masih merupakan salah satu dari cerita rakyat Bengkulu. Baca cerita ini sampai selesai yah adik-adik, kalian pasti suka.
Kumpulan Cerita Anak Singkat : Kisah Gajah Merik
Suatu hari, seorang pengawal melaporkan jika Pangeran Gajah Meram dan istrinya hilang di Danau Tes. Raja Bikao Bermano pun memerintahkan para prajuritnya untuk mencari anak dan menantunya tersebut. Namun setelah sekian waktu, para para prajurit pulang tanpa hasil.
Menurut laporan, di danau tersebut dihuni oleh ular berkepala tujuh. Besar kemungkinannya jika anak dan menantu sang raja diculik oleh ular itu. Namun, tak satu pun yang mempunyai inisiatif untuk menyelamatkan anak dan menantu sang Raja. Suasana menjadi hening.
Tiba-tiba, Gajah Merik, putra bungsu sang Raja mengajukan dirinya untuk menghadapi ular tersebut.
“Selama ini, aku sering bermimpi didatangi oleh seorang kakek tua yang sakti. Ia memberiku ilmu untuk mengalahkan ular berkepala tujuh itu.”
Setelah berunding sejenak, akhirnya Raja Bikau Bermano mengabulkan keinginan Gajah Merik.
“Sebelum ke Danau Tes, aku harus lebih dulu bertapa di Tepat Topes.” Kemudian, Gajah Merik mencium tangan ayahnya.
Gajah Merik bertapa di Tepat Topes selama tujuh hari. Selama itu, sang Kakek dalam mimpinya menemuinya untuk mengasah ilmu Gajah Merik. Hari ketujuh, Gajah Merik mendapatkan senjata pusaka berbentuk keris dan sehelai selendang.
“Keris ini dapat membuatmu berjalan di dalam air dan selendang ini dapat berubah menjadi pedang tajam,” kata kakek itu.
Selanjutnya, Gajah Merik ke Danau Tes. Di sana, ia menusukkan kerisnya ke dalam air. Ia pun dapat berjalan di dalam danau seperti berjalan di darat. Akhirnya, ia tiba di sebuah gua. Di sana, ia dihadang seekor ular hitam besar. Ular itu dikawal dua ular berwarna hijau dan cokelat.
Kemudian, Gajah Merik mengibaskan selendangnya lalu menusuk ketiga ular itu. Ular itu pun musnah. Tiba-tiba, di hadapannya ada ular berkepala tujuh. Ular itu langsung menerkam Gajah Merik, namun bisa dihindari. Mereka pun bertarung sangat seru. Sudah tiga hari mereka bertarung. Saat itu, ular kepala tujuh pun menyerah. Ia membebaskan kakak Gajah Merik beserta istrinya.
Begitu sampai istana, ia disambut oleh ayah dan seisi kerajaan. Mereka memuji kepahiawanan Gajah Merik. Beberapa tahun kemudian, Raja Bikau Bermano mengangkat Gajah Merik menjadi penggantinya. Ia memimpin kerajaan dengan adil dan bijaksana.
Baca posting terbaik dari Kumpulan Cerita Anak Singkat kami lainnya pada artikel berikut ini Cerita Rakyat Indonesia Paling Populer Dari Pulau Jawa dan Fabel Cerita Rakyat : Kisah si Kancil Mencuri Mentimun