Malam ini kakak akan bercerita 2 dongeng dunia terbaik. Kisah untuk anak ini mengandung pesan moral yang baik untuk diambil hikmahnya. Semakin banyak diceritakan dongeng imanjinasi dan daya kreatifitas anak akan semakin meningkat. Selain itu tentunya akan memperkuat hubungan orang tua dan anak. Selamat membaca.
Kisah Untuk Anak Perancis : Lelaki Pencuri Kuda
Hari sudah hampir gelap. Laki-laki penunggang kuda memutuskan untuk mencari penginapan terdekat. Laki-laki itu mengikat tali kudanya ke pohon. Ia berjalan ke arah penginapan. Rupanya ada yang mengintai kuda itu. Saat pemilik kuda itu lengah, segera pencuri itu mencuri kuda tersebut.
Pencuri itu langsung menyembunyikan kuda yang dicurinya. Kuda itu disembunyikan di kandang yang tak jauh dari tempat itu.
“Akhirnya aku berhasil mendapatkan kuda ini, hahaha…,” si Pencuri terkekeh. Setelah itu, si pencuri kembali lagi ke arah penginapan.
Sementara itu, si lelaki pemilik kuda sedang berusaha mencari kudanya yang hilang. Pencuri itu lalu pura-pura bertanya kepada lelaki pemilik kuda.
“Sedang apa kau di sini?” tanya si pencuri.
“Aku mencari kudaku yang hilang. Tadi sebelum aku mendatangi penginapan, aku mengikatnya di pohon ini,” jawab lelaki pemilik kuda.
“Sepertinya pohon itu telah memakan kudamu,” jawab si pencuri.
Lelaki pemilik kuda tak percaya dengan perkataan si pencuri. Mana mungkin ada pohon yang memakan kuda. Mereka pun akhirnya berdebat. Hingga kemudian datang seorang kakek tua yang kebetulan lewat.
“Apa yang sedang kalian perdebatkan?” tanya si kakek tua. Mereka lalu menceritakan masalah yang sedang mereka perdebatkan, termasuk tentang si lelaki yang kehilangan kudanya.
“Aku sering mendengar masalah seperti ini. Bahkan tempo hari ada orang yang mengadu kepadaku bahwa ada laut yang kebakaran. Lalu aku pun menyuruhnya untuk memadamkan api dengan jerami,” ucap si kakek.
“Mana mungkin laut bisa kebakaran, dan jerami bisa memadamkan api?” seru si pencuri. “Kau sudah berbohong, kakek!”
“Kau juga berbohong. Mana mungkin pohon bisa memakan kuda? Nah, sekarang cepat kembalikan kuda yang telah kau curi.” hardik si kakek.
Pencuri itu sungguh malu. Ia pun mengembalikan kuda itu kepada pemiliknya. Si telaki pemilik kuda sangat berterima kasih kepada kakek yang sudah menolongnya.
Pesan moral dari Kisah Untuk Anak Perancis : Lelaki Pencuri Kuda adalah
Janganlah suka berbohong. Suatu saat segala kebohongan pasti akan terbongkar. Jika kau suka berbohong, maka teman-teman akan menjauhimu.
Kisah Cerita Anak : Tikus Pemalas Amerika Serikat
Di sebuah padang rumput yang hijau, hiduplah banyak tikus. Tikus-tikus itu rajin bekerja. Setiap hari mereka mengumpulkan makanan. Dengan menggunakan kantung yang terbuat dari kulit ular, dibawanya bahan makanan seperti kacang, gandum, dan buah-buahan menuju sarang mereka.
Sementara itu, saat tikus-tikus sedang bekerja, ada salah satu tikus yang hanya bermalas-malasan. Setiap hari tikus itu hanya bernyanyi dan menari. Padahal, musim dingin akan segera tiba.
“Apakah kau tak mau ikut kami mencari makanan?”tanya salah satu tikus.
“Tidak, aku sedang sibuk sekarang.” ucap si tikus pemalas, lalu melanjutkan menyanyi.
“Sibuk apa? Aku perhatikan kau cuma bernyanyi, tidak bekerja apa-apa,” ucap salah satu tikus.
“Sudah, tak usah urusi urusanku!”dengus si tikus pemalas.
Tikus-tikus lain hanya menggeleng melihat perilaku si tikus pemalas. Mereka yakin, saat musim dingin nanti, hidup si tikus malas akan kesulitan.
Musim gugur hampir usai. Sementara itu, si tikus pemalas tak memiliki persediaan makanan. Ia pun mulai kebingungan.
“Aduh, bagaimana ini. Makanan di rumahku sudah habis. Sementara aku tak memiliki kulit ular untuk mengangkut makanan,” ucap si tikus pemalas.
Tikus pemalas segera pergi ke rumah sepupunya. Sepupunya sangat rajin bekerja. Pastilah dia punya kulit ular.
“Sepupuku, bolehkah aku pinjam kulit ular milikmu? Persediaan makananku habis, Sedangkan sebentar lagi akan tiba musim dingin,” ucap si tikus pemalas.
“Kemana saja kau saat musim gugur kemarin?” tanya sepupunya.”Bahkan kulit ular pun kau tak punya. Padahal banyak sekali ular yang berganti kulit.”
”Aku hanya menyanyi dan menari,” ucap si tikus pemalas, tertunduk malu.
“Akan aku pinjamkan kulit ular milikku.Tetapi, berjanjilah kau tak akan malas lagi. Malas hanya akan membuat hidupmu susah,” ucap sepupunya.
Si tikus pemalas menyadari kesalahannya. Dalam hatinya, ia berjanji tak akan malas lagi. Kini, saat tikus-tikus lain sedang menikmati makanan dan udara hangat di dalam rumahnya, si tikus pemalas harus kesusahan mencari makanan untuk dirinya di tengah musim yang sulit. ltulah akibatnya jika menjadi anak pemalas.
Pesan moral dari Kisah Untuk Anak : Tikus Pemalas Amerika Serikat adalah Malas hanya akan membuat hidup menjadi susah. Yuk! Lebih rajin lagi dalam mengerjakan sesuatu agar hasil yang diinginkan juga maksimal.
Baca dongeng terpopuler lainnya pada artikel kami Kumpulan Dongeng Kancil Bergambar dan Burung Gagak