Cerita fabel merupakan dongeng yang menceritakan tokoh-tokoh binatang sebagai pemeran utamanya. Tokoh dalam fabel digambarkan punya peran dan watak layaknya manusia. Di dalam alurnya berisi pesan moral yang ditujukan untuk anak-anak. Seperti kisah Sang Raja Hutan dan Tikus Penolong berikut ini.
Singa, Si Penguasa Hutan yang Angkuh
Di dalam sebuah hutan rimba, hiduplah seekor singa bertubuh besar dan kuat. Ia sangat perkasa sehingga para penghuni hutan takut padanya. Para hewan menganggapnya sebagai Raja Hutan, namun tabiat singa ini sangat buruk. Tak ada satupun hewan di hutan yang menyukainya, tapi terlalu takut untuk melawan.
Tikus Kecil Terjebak di Sarang Singa
Pada suatu hari, matahari siang bersinar cerah dan angin sepoi-sepoi, Si Raja Hutan tidur pulas di bawah pohon rindang. Semua penduduk hutan kala itu sedang istirahat, hutan tampak sepi, namun tidak demikian dengan Miki, seekor tikus berwarna abu-abu. Miki sedang asyik berkeliaran di tengah hutan, Ia mencari makan sambil bersenandung riang.
Karena keasyikan, tanpa Ia sadari sudah berjalan terlalu jauh ke dalam hutan. Sadar dirinya sudah jauh dari rumah, Miki memutuskan balik arah. Tapi nasib sial, Ia justru tersesat dan berkeliling hutan tanpa tau arah. Karena berlarian kesana kemari, tikus malang ini menabrak tubuh singa yang sedang tidur.
Hal itu membuat Sang Raja Hutan terbangun dan merasa kesal karena tidurnya terganggu. Si singa mengaum keras dan menangkap tikus dengan kuku-kukunya yang tajam. “Kena kau! Berani-beraninya kau tikus kecil mengganggu tidurku!” amuk hewan galak itu.
“Ma…Ma…Maafkan aku Tuan, jangan maka aku,” jawab Miki dengan terbata-bata.
“Tidak mudah mendapatkan maafku tikus kecil. Aku ini Raja Hutan, dan kau telah mengganggu tidurku. Hmmm… Apa aku menjadikanmu makan malam saja? Hahaha,” singa tertawa dengan jahatnya.
“Mohon ampun tuan, jangan makan aku. Aku kurus, dagingku tidak enak rasanya,” elak si tikus. Miki terus mencari akal untuk melepaskan diri dari cengkraman Sang Raja Hutan. Di tengah ciut nyalinya tikus ini mengumpulkan keberanian.
“Lepaskan aku Raja Hutan yang baik hati, kelak aku akan membalas kebaikanmu.” Mendengar ucapan tikus, si singa tertawa terbahak-bahak. Ia pikir tidak mungkin seekor hewan kecil bisa menolong Sang Raja Hutan. Sambil melepaskan cengkraman pada tikus, Miki mengambil kesempatan berlari secepat mungkin.
Tikus Menolong Raja Hutan
Sejak kejadian itu, tikus dan singa belum pernah bertemu lagi. Namun suatu hari saat Miki asyik berjalan-jalan di hutan, Ia mendegar suara auman keras dari kejauhan. Tikus abu-abu ini penasaran dan mencari asal suara. Hingga Ia menemukan singa terperangkap dalam jaring pemburu binatang.
Dengan sigap, tikus kecil menggigit tali-tali jaring hingga terputus. Akhirnya, Sang Raja Hutan terbebas dari perangkap pemburu tersebut. Sejak saat itu sifat singa berubah, Ia ramah kepada semua penduduk hutan dan bersahabat baik dengan Miki, si tikus kecil.
Pesan Moral yang Disampaikan
Meskipun tubuh si tikus kecil bukan berarti Ia tak bisa menolong hewan yang lebih besar. Jadi, jangan suka meremehkan orang lain yang tampak lebih lemah. Jangan sombong jika kalian mempunyai kelebihan dibandingkan lainnya. Tetap rendah hati, sopan santun, dan bertema dengan siapa saja.
Cerita fabel Sang Raja Hutan dan Tikus Penolong ini mengajarkan si kecil arti sebuah kebaikan. Tidak boleh meremehkan sesama makhluk hidup, karena kita tidak tahu kapan membutuhkan bantuan dari yang kita anggap remeh. Tak hanya kisah ini saja, anda bisa mendapat cerita fabel Gajah Yang Baik Hati.html.