Fabel Kisah Si Kura-Kura yang Ingin Terbang

Kegiatan mendongeng merupakan momen terbaik untuk membangun kedekatan antara ibu dan anak. Lewat dongeng ibu bisa membiasakan gemar membaca sejak dini, serta melatih kecerdasan si kecil. Terutama pada cerita fabel yang di dalamnya tersimpan banyak pesan moral. Jadi ibu lebih mudah menyampaikan nilai-nilai kehidupan lewat cerita yang menyenangkan.

Khayalan Kura-Kura yang Ingin Terbang

Di pinggir danau jauh di dalam hutan lebat, hiduplah seekor kura-kura bernama Marco. Ia suka berjemur di tepi danau sambil memandangi langit luas. Marco sering membayangkan dirinya berada diantara awan-awan putih dan bermain di atas sana. Namun apa daya, Ia tidak mempunyai sayap bahkan kata si kancil jalannya pun lamban.

Pada suatu sore yang cerah, Marco sedang menikmati udara sore di pinggir danau. Tiba-tiba Ia mendengar kepakan sayap rombongan burung. Lantas Ia mendongak ke langit dan terkesima dengan kawanan burung yang terbang indah. Matanya berbinar sambil berandai betapa menyenangkan hidupnya jika mempunyai sayap.

Marco pernah mendengar cerita Tobi, si Angsa, bahwa dunia luar sangat indah. Apalagi jika bisa melihatnya dari langit. Hutan-hutan hijau, hamparan laut biru, daerah pedesaan, dan gedung tinggi perkotaan. Semua keindahan dunia ingin sekali Marco lihat sendiri, tapi sayang Ia tak punya sayap.

Kura-Kura Bertemu Tobi, Si Angsa

Marco memutuskan pergi meninggalkan danau dan berjalan tak tentu arah. Lalu tanpa sadar Ia tercebur ke dalam sungai. Kemudian Tobi dan temannya, Rosi, lewat dan melihat kura-kura mengapung di tengah sungai. Tobi pun mendekat dan menyapa karibnya itu. “Hai sobat, mengapa kau bersedih?”, tanya Tobi.

“Aku ingin terbang seperti burung dan kupu-kupu. Tapi aku tidak tahu bagaimana caranya. Jalanku saja lamban, tidak mungkin punya sayap”, ratap si kura-kura.

“Tenang kura-kura, aku dan Rosi akan membantu mewujudkan impianmu”, ujar Tobi.

Marco amatlah senang, sampai malam harinya Ia tidak dapat tidur.

Angsa Membantu Kura-Kura Terbang

Pagi hari tiba, Marco begitu semangat karena hari ini Ia akan melihat dunia dari atas. Dari jauh terlihat kedua angsa membawa sebatang kayu panjang. Tobi mengatakan bahwa Marco harus menggigit kuat bagian tengah batang kayu tersebut. Angsa itu juga berpesan jangan sekali-kali membuka mulut karena si kura-kura bisa terjatuh.

Kura-kura hanya mengangguk, mereka pun terbang semakin tinggi. Dari atas Marco dapat melihat hutannya yang indah dan air danau berwarna biru jernih. Ia pun merasa sangat bahagia dan bangga.

Diganggu Seekor Gagak

Tiba-tiba datanglah Brew, si gagak yang terkenal usil. Brew heran melihat kura-kura bisa terbang. Muncullah ide licik untuk membuktikan kebenarannya, Brew mendekat dan menyapa Marco. “Selamat pagi kawanku. Wah, hebat sekali kamu bisa terbang di angkasa. Jangan-jangan kamu itu raja kura-kura yang hebat ya?”.

Marco merasa tinggi hati atas pujian Brew, lalu tanpa sadar membalas ucapan si gagak dengan sombong. Akibatnya gigitan pada batang kayu terlepas sehingga Ia jatuh ke tanah. Untung saja tempurungnya keras, jadi bisa melindunginya dari benturan. Meski merasa sedih karena kesempatan terbangnya sia-sia, akhirnya Marco sadar Ia punya tempurung kuat untuk melindungi tubuhnya.

Pesan Moral yang Disampaikan

Cerita fabel ini mengajarkan anak-anak untuk tidak bersikap sombong ketika mendapatkan impiannya. Tetap rendah hati kepada orang lain, jangan seperti kura-kura yang sudah merasa lebih. Selain itu, selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini. Setiap orang pasti punya kekurangan dan kelebihan yang saling melengkapi.

Kisah kura-kura ini merupakan salah satu cerita fabel populer di kalangan anak-anak. Cerita si Marco yang merasa dirinya tidak punya kelebihan. Padahal jika Ia mau bersyukur, banyak kelebihan yang bisa Ia manfaatkan. Kamu juga bisa membaca cerita inspirasi Kisah Petani dan Pemburu.html untuk mendapatkan nilai moral terbaik.