Kakak punya banyak sekali cerita daerah nusantara, sebagian sudah kakak bagikan untuk kalian adik-adik pintar yang kakak sayangi. Kali ini kakak ingin berbagi satu cerita rakyat nusantara untuk kalian, cerita ini merupakan dongeng fabel tentang kucing rumah dan rubah yang punya banyak keahlian. Yuk kita baca bersama-sama
Fabel Cerita Daerah Nusantara – Rubah Yang Punya Banyak Keahlian
Tersebutlah seekor kucing rumahan yang sedang ditinggal oleh pemiliknya. Ia merasa bosan terus- menerus berada di dalam rumah. Kebetulan tidak jauh dari rumah itu ada sebuah hutan kecil yang menarik. Maka kucing itu pun memutuskan untuk berjalan-jalan ke hutan tersebut.
Si kucing menyusuri hutan dengan penuh kekaguman. Maklum saja, sebelumnya ia tidak pernah pergi ke hutan itu. Ia takjub melihat pohon besar-besar yang terlihat kokoh. Ia juga merasa damai mendengar suara cicit burung yang begitu merdu.
“Wah, hutan ini indah sekali!” seru Kucing. “Seharusnya dari dulu aku berjalan-jalan ke hutan ini. Tapi sayang, pemilikku tidak membolehkanku pergi ke sini, sebab kata mereka hutan terlalu berbahaya buatku.”
Setelah beberapa lama berjalan, Kucing berjumpa dengan rubah, hewan yang menurutnya keren, gesit, dan pintar. Kucing mengenali hewan itu dari foto-foto kepunyaan tuannya. Menurut cerita tuannya itu, rubah sering diburu oleh para petani karena kerap memangsa hewan-hewan ternak. Namun, rubah sulit diburu karena memiliki banyak akal untuk kabur dari kejaran petani.
“Halo, namaku kucing,” si Kucing memperkenalkan diri. “Bukankah kamu adalah rubah, hewan yang terkenal gesit, pintar, dan lincah?”
Mendengar pujian si kucing rumahan, terbitlah kesombongan di hati si Rubah. Ia memandang si Kucing dari ujung ekor sampai ujung kepala dengan pandangan yang meremehkan.
“Ya, aku adalah rubah,” jawabnya dengan nada yang angkuh. Kepalanya mendongak sehingga ia terlihat semakin sombong.
“Waah, ternyata kau benar- benar Rubah!” si Kucing berseru girang. “Aku sering mendengar cerita tentang kehebatanmu. Pemburu sering mengejar-ngejarmu, tapi kau selalu bisa meloloskan diri. Itu sangat hebat! Bagaimana caramu melepaskan diri dari para pemburu dan anjing-anjing mereka?”
Rubah semakin tinggi hati setelah mendengar pujian si kucing yang bertubi-tubi. Bukannya berterima kasih kepada si kucing yang telah mengaguminya, ia malah merendahkan si kucing.
“Kau bodoh sekali. Tentu saja aku bisa meloloskan diri dari kejaran pemburu berkat kecerdasanku. Masak kau tidak tahu itu? Tak kusangka, ternyata kau benar-benar bodoh,” kata Rubah dengan nada mengejek. “Selain itu, aku juga punya banyak keahlian. Bagaimana denganmu? Kau pasti binatang tidak berguna yang tidak punya keahlian, ya?”
Karena begitu mengagumi si Rubah, maka si Kucing tidak merasa tersinggung mendengar ejekan Rubah. Ia malah menjawab, “Ya, aku percaya bahwa kau adalah hewan yang hebat, pintar, dan punya banyak keahlian! Aku sudah sering mendengar kehebatanmu itu. Kalau aku sih cuma punya satu keahlian.”
“Memangnya apa keahlianmu yang cuma satu itu?” Rubah mengangkat alis.
“Aku bisa memanjat pohon dengan cepat,” jawab Kucing dengan nada riang. “Dengan kemampuanku ini, aku bisa menyelamatkan diri dari kejaran anjing-anjing galak. Kata tuanku, kecepatanku dalam memanjat pohon cukup mengagumkan.”
“Ah, kemampuan apa itu? Biasa saja, sama sekali tidak membanggakan,” cibir Rubah.
“Kalau aku sih punya ratusan keahlian dan strategi. Kau tahu, semua keahlianku itu begitu luar biasa. Kau pasti akan takjub kalau aku ceritakan satu per satu tentang keahlianku itu.”
Mata si kucing rumahan berbinar-binar, kagum.
“Ceritakanlah satu atau dua keahlianmu itu! Aku ingin mendengarnya!” seru kucing dengan nada riang. Ia ingin sekali mendengar cerita tentang kehebatan si rubah, langsung dari si rubah sendiri, bukan dari pihak lain.
“Baiklah, aku akan menceritakannya,” ujar si Rubah, tidak bisa menyembunyikan kebanggaannya. “Tapi ingat, hanya satu saja. Lainnya akan aku ceritakan kapan-kapan. Setelah ini aku punya urusan lain yang harus segera kukerjakan, jadi aku tidak bisa berlama-lama di sini.”
Si kucing rumahan mengangguk-angguk senang. Lantas ia segera mengambil posisi yang nyaman untuk mendengarkan cerita si rubah idolanya. Tapi baru saja Rubah mengeluarkan kalimat pertamanya, tiba-tiba datang beberapa ekor anjing pemburu, hendak menyerang mereka berdua.
“Grrrr… Guuuk… guuk… guuk “”
“Larii.” Kucing berseru
keras, lalu langsung ambil langkah seribu. Begitu melihat pohon yang tinggi, ia langsung memanjatnya dengan gesit. Dengan begitu, amanlah dia, duduk di atas pohon sambil melihat pemandangan di bawah. Anjing-anjing pemburu tidak bisa menggapainya, sebab mereka tidak bisa memanjat pohon.
Sementara itu, si rubah juga lari kencang menghindari kejaran para anjing pemburu. Namun sayang, kecepatan larinya masih kalah dengan anjing-anjing pemburu yang sepertinya sudah terlatih itu. Rubah pun dikepung oleh empat anjing pemburu. Melihat hal itu, si kucing rumahan dari atas pohon berseru keras, “Wahai Rubah, keluarkanlah strategi dan keahlianmu yang jumlahnya ratusan itu! Selamatkanlah dirimu!”
Keempat anjing pemburu merangsek dan menyerang si Rubah. Si kucing merasa yakin bahwa si Rubah pasti bisa meloloskan diri, karena ia tahu bahwa rubah memiliki ratusan keahlian dan strategi yang bisa diandalkan. Namun, ia sangat heran tatkala melihat rubah semakin terdesak. Rubah seperti tidak berbuat apa-apa untuk mengatasi keadaan genting itu. Dalam waktu singkat, para anjing pemburu berhasil melumpuhkan si rubah. Tamatlah riwayat si rubah di tangan para anjing pemburu itu.
Si kucing rumahan merasa sedih menyaksikan nasib si rubah. “Sayang sekali, ternyata ratusan keahlianmu tidak mampu menyelamatkanmu dari para anjing pemburu itu,” kata Kucing dengan nada murung. “Seandainya kau bisa naik ke atas pohon seperti keahlianku satu-satunya ini, pasti kau pun akan selamat.”
Hikmah dari Fabel Cerita Daerah Nusantara Terbaru adalah
Kesombongan dapat menutup akal pikiran kita. Karena itu, jauhilah sifat sombong. Terlebih, sifat buruk ini hanya akan membuat kita dijauhi oleh teman-teman. Ya, kita tahu, tidak ada orang yang menyukai orang yang sombong
Temukan contoh cerita pendek anak lainnya pada posting berikut ini cerita legenda batu menangis