Dua Dongeng Putri dari Tingkok yang Sangat Seru

Dongeng putri yang kami posting di hari ini melengkapi koleksi kumpulan dongeng putri kami yang lain. Dua cerita putri kali ini pun sama dengan kisah puteri sebelumnya yang mengandung pesan moral yang baik. Yuk kita baca bersama dua dongeng bahasa indonesia terbaru dari blog ini.

Dongeng Putri Mei Mei yang baik dari Tiongkok

Di sebuah kerajaan, hiduplah seorang raja bernama Raja Ming.

Ia memiliki seorang putri yang cantik bernama Meimei. Tak hanya cantik, Putri Meimei juga sangat baik hati dan gemar menolong.

Putri Meimei pun terkenal ke seluruh penjuru dunia.

Banyak pangeran yang ingin meminang Putri Meimei. Salah satunya adalah Pangeran Huang, putra dari Raja Chao yang kaya raya.

Dongeng Putri Mei Mei yang baik
Dongeng Putri Mei Mei yang baik

Raja Chao pun mengirim seorang utusan untuk menyampaikan lamaran putranya kepada Raja Ming.

Mendengar hal tersebut, Raja Ming menjadi gelisah. Ia tidak ingin anaknya menikah dengan Pangeran Huang.

Pangeran Huang bukan pangeran yang baik. Setiap hari, Pangeran Huang hanya berfoya-foya.

Berbeda sekali dengan Putri Meimei yang perangainya sangat baik.

“Jika kita menolak, aku yakin Raja Chao akan sangat marah. Raja Chao juga pasti akan menyerang kerajaan kita. Padahal, kerajaan kita jauh lebih kecil dibanding kerajaan Raja Chao,” ujar permaisuri kepada Raja Ming.

Raja Ming berpikir sejenak. Akhirnya, ia memiliki sebuah ide.

Keesokan harinya, Raja Ming menyuruh ajudannya untuk memberikan sebuah pot yang terbuat dari pualam kepada Raja Chao.

Pot itu diisi dengan tanah, lalu ditanami rumput.

“Sampaikan kepada Raja Chao, bahwa Putri Meimei tidak pantas menerima pinangan Pangeran Huang. Putri Meimei ibarat rumput yang tak ada artinya, sedangkan Pangeran Huang seperti pualam. Rasanya tidak pantas jika Putri Meimei yang tiada artinya bersanding dengan Pangeran Huang,” pesan Raja Ming.

Utusan raja mengangguk mengerti. Tapi, menurutnya, pesan itu seharusnya terbalik.

Justru Putri Meimei yang seperti pualam, dan Pangeran Huanglah yang seperti rumput tak berguna.

Olala, sesampainya di hadapan Raja Chao, utusan raja tidak mengatakan pesan Raja Ming.

Ia justru mengatakan apa yang ia pikirkan, bahwa Pangeran Huang tidak pantas bersanding dengan Putri Meimei yang sangat berharga.

Tentu saja Raja Chao menjadi march. Tetapi, setelah dipikir-pikir, hal itu memang benar.

Ia pun berpesan kepada utusan Raja Ming untuk menyampaikan permintaan maafnya kepada Raja Ming.

Ia juga tidak jadi melamar Putri Meimei untuk anaknya, Pangeran Huang.

Pesan moral dari Dongeng Putri Mei MeiĀ  adalah jika kamu menginginkan sesuatu yang baik, maka kamu harus baik juga.

Baca juga dongeng rakyat cerita Putri lainnya pada posting kami berikut ini:

Kumpulan Cerita Anak : Kesedihan Putri Tabalbala

Di sebuah kerajaan, hidup seorang putri bernama Putri Mauzuny.

Selain cantik, Putri Mauzuny juga dikenal penyabar dan murah senyum.

Ia juga rajin beribadah.

Putri Mauzuny mempunyai adik bernama Putri Tabalbala.

Berbeda dengan Putri Mauzuny yang murah senyum, Putri Tabalbala terkenal sebagai putri yang pemurung.

Kumpulan Cerita Anak Kesedihan Putri Tabalbala
Kumpulan Cerita Anak Kesedihan Putri Tabalbala

Rupanya kesedihan Putri Tabalbala bermula ketika ia ditinggal oleh sang pangeran yang akan menikahinya.

Pangeran tersebut kalah dalam peperangan.

Suatu ketika, Putri Mauzuny bertualang ke hutan.

Di tengah perjalanan pulang, dia merasa lelah.

Akhirnya, dia beristirahat di sebuah desa.

Tanpa sengaja, Putri Mauzuny mendengar seseorang sedang membahas obat penenang hati.

Tanpa membuang waktu, sang putri mendekati orang tersebut dan bertanya tentang obat tersebut.

Dengan senang hati, orang itu memberikan secarik kertas bertuliskan nama obat tersebut.

Kemudian Putri Mauzuny pun pamit pulang.

Setibanya di istana, Putri Mauzuny membaca tulisan di dalam kertas itu.

Tak disangka, ternyata obat yang selama ini dicarinya adalah sesuatu yang selama ini bersamanya, yakni kitab sucinya.

Tibalah hari ulang tahun Putri Tabalbala.

Tak ada pesta di istana, sesuai dengan permintaan Putri Tabalbala.

Namun, sang raja tetap memberikan hadiah kepada Putri Tabalbala,

Ketika Putri Tabalbala sedang duduk sendirian di kamar, tiba-tiba Putri Mauzuny datang, lalu membaca kitab miliknya.

Sungguh, terdengar sangat indah.

Tampak di belakang Putri Mauzuny, sang raja turut menyimak.

Putri Tabalbala hanya terdiam mendengarkannya.

Begitu Putri Mauzuny selesai membaca kitab suci, tiba-tiba Putri Tabalbala memeluk kakaknya itu dengan sangat erat.

“Sungguh indah bacaan kitab suci agama kita. Kau sudah membuatku tersenyum, Kak. Hatiku merasa bahagia saat mendengar bacaan itu. Tolong, ajari aku membacanya, agar aku tak bersedih lagi,” ucap Putri Tabalbala.

Sang raja dan Putri Mauzuny tersenyum lebar. Mereka bahagia karena rencana mereka berhasil.

Diadakanlah pesta tujuh hari tujuh malam, dan semua rakyat diperbolehkan untuk menghadiri pesta tersebut.

Rakyat pun makin bahagia karena mereka kembali mendapatkan kehangatan senyuman Putri Tabalbala.

Pesan moral dari cerita putri Tabalbala adalah berserah dirilah pada Tuhan dengan apa yang terjadi pada diri kita. Percayalah bahwa semua akan indah pada waktunya setelah kamu berjuang dengan keras. Dan Tuhan akan mendengar doa orang orang yang berusaha dan berserah diri.

Baca juga kumpulan cerita rakyat putri sebelumnya:

Kami merupakan penulis di https://id.wikipedia.org/wiki/Putri serta pemilik https://www.facebook.com/dongeng-cerita-rakyat