Banyak sekali cerita anak anak sebelum tidur yang telah kami bagikan di blog ini. Sebagian besar adalah cerita rakyat dunia dan sebagian lagi adalah dongeng fabel. Semua cerita di blog ini mengandung pesan moral yang sangat baik untuk dijadikan pelajaran. Selamat membaca.
Cerita Anak Anak Sebelum Tidur : Laba-Laba Menjadi Arsitek
Lala Laba-laba punya mimpi melebihi teman-temannya. Dia ingin menjadi arsitek gedung pencakar langit. Lala Laba-laba sering mendapat cemoohan karena mimpinya itu. Sekalipun begitu, Lala Laba-laba tidak pernah patah semangat. Masa-masa sekolahnya ia gunakan dengan sebaik mungkin. Waktu luangnya ia habiskan untuk menggambar dan bertanya kepada Pak Burung Hantu.
“Jangan patah semangat, Lala. Semoga berhasil!” kata Pak Burung Hantu.
Ada kalanya, Lala Laba-laba sangat lelah memikirkan apakah mimpinya akan bisa terwujud. Jika sudah seperti itu, gurunya Pak Burung Hantu akan turun tangan langsung. Melalui kata-kata bijaknya, Pak Burung Hantu setidaknya bisa menenangkan hati Lala Laba-laba.
“Aku bisa kan jadi arsitek, Pak Burung Hantu? Bisa tidak?” tanya Lala Laba-laba, suatu ketika.
“Begini, Lala. Ada kalanya suatu hal itu sangat sulit untuk dicapai, tetapi mungkin sekali untuk dilakukan. Jadi akan selalu ada kemungkinan bagi kamu untuk berhasil walaupun sulit,” jawab Pak Burung Hantu.
“Begitu, ya. Ah, rasanya punya mimpi tinggi saja sudah senang sekali,” sahut Lala Laba-laba.
Lala Laba-laba mulai menggambar apa yang ingin ia bangun. Perlahan-lahan ia menyusunnya menjadi miniatur. Sulit memang. Namun, ia terus berusaha keras. Pantang menyerah setiap kali hambatan datang menghadang.
Setelah memakan waktu yang cukup lama, barulah Lala Laba-laba berhasil mendapatkan apa yang dicarinya. Bukan di tempat lain atau bersama orang lain.Tapi tetap di dalam dirinya sendiri. Lala Laba-laba baru sadar bahwa ia bisa membuat jaring yang menakjubkan.
Sebuah jaring yang sangat kokoh dan indah. Ia menyusun jaringnya seindah mungkin hingga semua binatang melirik ke arahnya. Berdecak kagum atas karyanya.
“Aku mungkin bukan arsitek gedung pencakar langit.Tetapi ini pun tidak kalah baiknya. Manusia tidak akan pernah bisa menyamai hal semacam ini. Aku sudah bahagia,” ucap Lala Laba-laba saat menemui gurunya, Pak Burung Hantu.
Kali ini kelegaan Pak Burung Hantu dan Lala Laba-laba berbaur sudah. Akhirnya Lala Laba-laba bisa menjadi arsitek. Di alamnya sendiri yang sangat memesona.
Pesan moral dari Cerita Anak Anak Sebelum Tidur : Laba-Laba Menjadi Arsitek adalah terkadang kita baru menyadari kemampuan diri sendiri setelah benar-benar berada pada masa sulit. Tapi tak apa, karena lebih baik terlambat daripada tidak soma sekali. Semangat!
Dongeng Singkat Anak : Flamingo Dan Bangau
Flamingo dan bangau berteman baik sejak dunia selesai diciptakan. Ketika itu warna bulu flamingo masih putih bersih dan berkilau. Sedangkan warna bulu bangau masih gelap dan jelek.
Meskipun keduanya sudah berteman cukup lama, tapi ada hal-hal yang sering kali menimbulkan perbedaan besar di antara mereka. Misalnya, Flamingo suka berpakaian yang rapi dan bersih, sedangkan Bangau tidak begitu. Bagi Bangau, mendapatkan ikan saja sudah lebih dari cukup, tidak perlu memikirkan penampilan. Dan untuk merawat bulunya yang gelap itu sepertinya ia tidak peduli.
Suatu hari, Flamingo dan Bangau tengah berjalan bersama. Mereka mendengar ucapan beberapa binatang yang sedang menggunjingkan mereka berdua. Para binatang itu bilang bahwa Flamingo sungguh tidak beruntung memiliki teman seperti Bangau yang jelek.
Bangau mengajak Flamingo ke tepi sungai. “Sungguh membanggakan kalau aku punya bulu seindah dirimu,” kata Bangau.”Tidakkah kau malu berteman denganku yang jelek ini?”
“Tampaknya kau terganggu dengan ucapan mereka tadi, ya,” sahut Flamingo.”Bagaimana kalau kita mencari bahan pewarna, lalu mengecat bulu-bulumu?”
Bangau setuju. Setelah mengumpulkan bahan pewarna, Flamingo mulai mengecat bulu-bulu Bangau dengan warna putih yang Bangau pilih sendiri. Setelah selesai, Bangau sangat puas dengan hasilnya. Dia benar-benar jadi secantik Flamingo.
“Tapi pasti semua akan membandingkan bulu kami lagi. Dan tentu saja Flamingo akan menang. Aku tidak mau dihina lagi. Aku akan membuat bulu Flamingo jadi lebih jelek daripada buluku,” batin Bangau.
Tanpa banyak berpikir, Bangau langsung menyiramkan cat warna merah jambu ke seluruh tubuh Flamingo. Flamingo yang saat itu sedang lengah menjerit kaget. Tapi, Bangau tidak peduli.
“Apa-apaan ini?! Kenapa kau melakukan ini kepadaku, Bangau?” tanya Flamingo.
“Karena selama ini semua binatang selalu memujimu dan mengolokku. Nah, sekarang waktunya kau berhenti dipuji,” sahut Bangau tanpa rasa bersalah.
Bangau meninggalkan Flamingo di tepi sungai. Tapi, keesokan harinya, dia justru mendapat kabar yang mengejutkan. Semua binatang suka dengan bulu baru Flamingo. Warna merah jambu rupanya membuatnya semakin terlihat cantik.
Bangau yang malang. Dia telah kehilangan sahabat terbaiknya. Dan malah menimbulkan kebencian di hati semua binatang yang mengetahui ulahnya.
Hikmah dari Dongeng Singkat Anak : Flamingo Dan Bangau adalah menjadi orang yang tidak tahu diri karena ingin dipuji sebagai yang terhebat adalah hal yang tidak pantas dilakukan.