Dongeng cerita untuk anak Paud yang kami ceritakan malam hari ini adalah dua legenda rakyat yang berasal dari Gorontalo dan Sulawesi Selatan. Pastinya kedua cerita ini seru dan memiliki pesan moral.
Dongeng Cerita Untuk Anak Paud : Asal Usul Daerah Tapa
Dahulu di Gorontalo ada suatu kerajaan bernama Bolango. Kerajaan itu dipimpin oleh Raja Tilahunga. Ia terkenal arif, bijaksana, serta gemar berkelana. Suatu hari, ia bermaksud melakukan perjalanan panjang. Maka, dikumpulkanlah para pembesar dan hulubalang kerajaan untuk menyiapkan bekal perjalanan.
Tiga hari kemudian, Raja beserta rombongannya melakukan perjalanan. Singkat cerita, mereka beristirahat di suatu bukit dengan pemandangan indah. Kini, bukit itu dikenal dengan nama Bukit Tapa.
Setelah beristirahat, mereka melanjutkan perjalanan. Ketika hari sudah siang, mereka berhenti untuk makan di suatu padang rumput. Raja mengingatkan agar makan seperlunya. Semua menuruti perintah, kecuali Denggi yang justru merampas bekal pengawal lain. Raja pun memanggil Denggi dan menasihatinya. Denggi menyadari kesalahannya dan minta maaf. Sejak hari itu, padang rumput itu bernama Tuladenggi, berarti “Denggi yang Rakus”.
Perjalanan kembali dilanjutkan, hingga mereka sampai di Danau Limboto. Raja memerintahkan para pengawal untuk mengeluarkan alat perkebunan. Mereka menanam sayur dan palawija. Mereka tinggal di daerah itu cukup lama. Mereka bertahan hidup dari hasil pertanian dan ikan dari Danau Limboto. Setelah beberapa waktu, mereka kembali ke kerajaan.
Cerita Anak Tk Bergambar : La Da yang Cerdik
La Dana adalah seorang anak petani yang terkenal akan kecerdikannya. Suatu hari, bersama temannya melayat. Sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap tamu akan mendapat daging kerbau. La Dana diberi bagian kaki belakang kerbau, sedangkan kawannya menerima seluruh bagian lainnya. Kemudian, La Dana mengusulkan kepada temannya agar menukarkan pemberian itu dengan seekor kerbau hidup. Alasannya agar mereka dapat memelihara hewan itu sampai gemuk sebelum disembelih. Usulan tersebut diterima oleh tuan rumah.
Suatu hari, kerbau La Dana dan kawannya sudah gemuk. La Dana pun mendatangi rumah temannya dan mengajaknya untuk menyembelih kerbau mereka. Namun, temannya ingin memiliki kerbau itu sendiri. Ia pun menyuruh La Dana untuk menunggu lebih lama agar La Dana lupa. “Tunggu sampai hewan itu agak gemuk lagi.”
La Dana segera pulang dan menunggu lagi. Sebulan kemudian, ia kembali menghampiri kawannya dan mengajaknya untuk menyembelih kerbau mereka. Namun lagi-lagi, temannya menyuruh La Dana menunggu agar kerbau mereka lebih gemuk lagi.
Beberapa waktu kemudian, La Dana kembali datang. ia menagih bagian dari kerbau mereka. Lagi-lagi, kawannya menyuruh La Dana bersabar. Namun kali ini, La Dana tidak ingin bersabar. “Sebaiknya aku potong saja bagianku.”
Karena jengkel, kawan La Dana pun berkata, “Kenapa tidak kamu ambil saja kerbau ini! Ambil dan jangan datang lagi.”
La Dana pun tersenyum dan membawa pulang kerbau tersebut dengan hati riang
Temukan juga Dongeng cerita untuk anak Paud terbaik kami lainnya pada posting berikut ini dongeng cerita bergambar untuk anak dan cerita bergambar untuk anak paud