Dongeng cerita tentang kejujuran yang kami posting kali ini cocok diceritakan untuk anak. Dari cerita pendek ini terdapat hikmah yang dapat diambil. Dengan menyelipkan pesan moral pada dongeng yang kita ceritakan, anak akan lebih mudah memahami perilaku buruk atau baik yang bisa ditiru. Yuk kita biasakan mendongeng sebelum mereka tidur.
Dongeng Cerita Tentang Kejujuran : Membawa Berkah
Dua orang pemuda sedang berjalan-jalan di kota.
Di kota, terlihat orang-orang ramai berlalu-lalang.
Penduduk di kota itu adalah saudagar kaya dan para raja.
Saat sedang berjalan, tiba-tiba dua pemuda tersebut menemukan tas usang terjatuh di jalanan.
Mereka pun mengambil tas itu.
Olala, isi tas itu adalah keping emas yang sangat banyak.
Pemuda pertama merasa senang, karena ia bisa menjadi sangat kaya.
Tapi, pemuda kedua tidak bahagia sama sekali.
Ia justru takut, karena itu bukan emas miliknya.
“Kita akan menjadi kaya raya, temanku,” ucap pemuda pertama kepada pemuda kedua.
Tiba-tiba, beberapa pengawal kerajaan datang menghampiri kedua pemuda itu.
Mereka melihat tas yang dipegang oleh pemuda pertama.
“Apakah tas itu milikmu?” tanya salah satu pengawal kerajaan.
Pemuda pertama tak ingin kehilangan emas yang sangat banyak.
Ia pun mengakui jika itu adalah tasnya. Sedangkan pemuda yang kedua masih takut.
Ia tak berani mengakui jika itu tasnya, karena memang tas itu bukan miliknya.
“Jika itu benar tasmu, raja ingin bertemu. Raja ingin memiliki tas itu,” ujar pengawal yang lain.
Wah, jika raja ingin memiliki tas ini, pasti raja bisa membelinya dengan harga yang sangat tinggi. Lebih banyak dari emas yang ada di dalamnya, dan aku bisa bertambah kaya raya, pikir pemuda kedua.
Kedua pemuda itu pun bersedia mengikuti pengawal raja ke istana. Di istana, terlihat raja sudah menunggu.
“Apakah benar tas ini milikmu, pemuda?” tanya raja kepada kedua pemuda.
Pemuda pertama dengan bangga mengakuinya, sedangkan pemuda kedua tak mau mengakuinya.
“Baiklah, pengawal. Tangkap pemuda itu, dan lepaskanlah pemuda yang lainnya!” perintah raja sambil menunjuk pemuda pertama.
Mendengar perintah raja, pemuda pertama sangat kaget. Ia tak menyangka raja akan mengatakan itu.
Pemuda pertama pun ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara.
Sementara pemuda kedua dibiarkan kembali ke rumahnya.
Olala, rupanya tas beserta isinya itu adalah milik raja yang telah dkuri.
Pengawal memang sedang mengejar pencuri itu.
Jika pemuda pertama mengakui tas itu sebagai miliknya, berarti pemuda pertama adalah pencurinya, sehingga dia pantas dihukum.
Sedangkan pemuda kedua yang berkata jujur, bisa bebas kembali ke rumah.
Pesan moral yang dapat dipetik dari Dongeng Cerita Tentang Kejujuran adalah kejujuran selalu memberikan keberkahan. Jangan pernah berbohong, apalagi mengakui yang bukan milik kita. Itu tidak baik.
Dongeng Cerpen Pendidikan : Belajar dari Kesalahan
Alkisah, ada seorang raja yang tidak bijaksana.
Ia selalu mementingkan dirinya sendiri.
Ia tidak pernah memedulikan rakyatnya.
Bahkan, tak segan-segan raja meminta upeti yang sangat besar dari hasil panen rakyat.
Tentu saja, rakyat menjadi hidup menderita.
Suatu hari, raja pergi berburu ke hutan. Ditemani oleh beberapa pengawal, raja pun berangkat ke hutan.
Di hutan, raja mulai mencari binatang yang akan diburu.
Tiba-tiba, seekor harimau datang menghampiri raja.
Melihat harimau yang menyeramkan, raja menjadi sangat ketakutan.
Rupanya, harimau itu juga korban dari ketidakbijaksanaan raja.
Ia tak suka dengan raja.
“Aku akan memberi pelajaran kepada Raja,” pikir harimau.
Harimau pun menerkam raja. Namun, Ia tidak akan memangsa raja.
Ia hanya ingin membuat raja terluka dan sadar dengan perbuatannya selama ini.
Akibat terkaman harimau, kaki raja terluka.
Ia tak bisa bergerak bebas. Setelah merasa puas, harimau pergi meninggalkan raja dan rombongan.
Raja yang terluka segera meminta tolong kepada pengawal. Namun, tak satu pun pengawal mau menolongnya.
Mereka malah berlari saat raja mendekat.
Mereka takut harimau juga akan menerkam mereka.
“Tolong! Tolonglah aku!” pinta raja.
Sayangnya, para pengawal sudah berlari jauh.
Alhasil, raja tertinggal seorang diri.
Mau tak mau, ia harus berusaha sendiri kembali ke istana.
Di tengah jalan, raja bertemu dengan rombongan petani.
Ia pun meminta tolong kepada petani-petani itu.
“Kita tidak perlu menolong raja yang tidak bijaksana itu. Ia telah membuat hidup kita sengsara. Sekarang, saatnya ia merasakan apa yang kita rasakan,” ucap salah satu petani.
Para petani pun pergi meninggal9kan raja. Sungguh, raja merasa sangat sedih. Rakyat-rakyarnya tak mau menolongnya.
“Tuhan, maafkan aku. Aku sadar, aku sudah tidak bijaksana kepada rakyat-rakyatku. Aku berjanji akan lebih bijaksana lagi kepada mereka,” janji raja.
Tanpa diduga, seorang petani datang menghampiri raja.
Olala, ia menolong raja yang terluka.
Petani itu membawa raja pulang ke rumah, dan mengobatinya.
Raja merasa sangat malu. Ia telah membuat petani itu tersiksa, tapi si petani tetap tekun merawat raja.
“Kenapa kau mau menolongku, petani? Aku sudah berbuat jahat kepadamu juga, bukan?” tanya raja.
“Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, termasuk seorang raja. Tuhan saja Maha Pemaaf. Seharusnya, hamba juga bisa menjadi seorang yang pandai memaafkan. Lagi pula, hamba yakin, masih ada kebaikan di hati raja,” jelas si petani.
Mendengar ucapan si petani, raja menjadi semakin malu. Raja pun berjanji akan memperbaiki sikapnya.
Ia akan menjadi raja yang adil dan bijaksana.
Pesan moral dari adalah Kawan, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Kita harus bisa memaafkan orang yang telah berbuat salah, karena tidak ada orang yang tidak pernah salah..
Baca juga contoh cerpen terbaik anak yang kami miliki pada posting dibawah ini:
- Dongeng Cerita Pendek Anak Tentang Kejujuran
- Kumpulan Dongeng Kejujuran – Fabel Cerita Pendek Anak
- Cerita Dongeng Fiksi : Persahabatan Kerbau dan Gajah
- Cerita Fabel Dongeng Persahabatan : Kenari, Gagak dan Merpati
- Dongeng Fabel Persahabatan 4 Ekor Hewan
Jangan lupa ikuti kami di facebook yah http://facebook.com/dongeng-cerita-rakyat/